2. Malam Pertama

Selesai dengan pesta kecil-kecilan itu, baik bu Rahayu maupun Risma dan beberapa saudara Neta membantu pengantin baru itu untuk membersihkan hunian baru yang bila dijual lagi kisaran harganya akan mencapai 22M ke atas. Rumah itu bukan apa-apa bagi Kei yang memang dia banyak mempunyai aset dan juga sumber kekayaan yang begitu banyaknya.

Kei merupakan pengusaha yang bergerak dalam bidang impor dan ekspor pakaian. Juga dia memiliki beberapa usaha kecil di dalam negri yang jumlahnya sampai tidak bisa dihitung jari. Karena terlalu kaya, Kei pernah sampai melupakan mobilnya sendiri yang terparkir selama beberapa tahun di salah satu bandara internasional negri ini.

“Apa sudah semuanya Bu?” tanya Kei dengan nada ramah pada bu Rahayu yang sedang mengelap meja dan membelakangi Neta yang sedang mencuci piring bersama Risma.

“Sebentar lagi,” jawab bu Rahayu tanpa melihat Kei.

“Bu. Lihat aku. Ini sudah jam berapa?” cetus Kei dengan memelankan suaranya seolah tidak ingin Neta mendengarnya.

“Astaga! Sudah lewat 10 menit,” ucap bu Rahayu dengan menutup mulutnya. Dia begitu terkejut saat tidak menyadari waktu karena terlalu serius membantu membersihkan rumah putrinya.

“Iya, akan aku selesaikan ini,” katanya yang terlihat tergugup karena Kei yang ada di hadapannya dan terlihat seolah membantunya padahal menantunya itu hanya sedang menekannya.

“Tidak usah!” Kei mencekal pergelangan tangan bu Rahayu dan otomatis semua itu terhenti.

“Cepat pergi dari sini, aku tidak punya banyak waktu. Kamu tahu benar betapa sibuknya aku,” ketus Kei yang berbicara dengan sorot mata tajamnya seperti macan kumbang yang akan menerkam.

“Ba-baik, baiklah,” jawab bu Rahayu tergugup dan segera menyudahi pekerjaannya meskipun belum selesai.

“Risma, aku rasa kita harus cepat pulang. Sepertinya kita melupakan sesuatu di rumah. Sepertinya, sepeda motor yang dibelakang belum di masukan karena terburu-buru tadi. Aku baru ingat,” ujar bu Rahayu dengan segera mengajak Risma pergi dari sana.

“Astaga! Mbak, kok bisa teledor begitu? Ayo kalau begitu. Nanti kalau ada maling bagaimana?” timpal Risma yang begitu kompak dengan kakaknya yang pembohong itu.

Demi keuntungan yang besar jumlahnya, keduanya rela bekerja sama dan menjual keluarga mereka kepada Kei si pengusaha kaya. Ada sesuatu yang Kei janjikan untuk keduanya hingga membuat bu Rahayu dan Risma begitu bersemangat ketika sudah membahasnya.

“Oh, ibu mau pulang? Kenapa tidak menginap di sini saja?” tanya Kei yang tentunya hanya berpura-pura dan itu langsung disambut senyuman palsu oleh keduanya.

“Kei, kami juga tidak mau mengganggu pengantin baru, dan kebetulan ibu mertuami ini malah lupa memasukan sepeda motor. Oh, di sana lagi musim maling Kei,” ujar Risma yang juga ikut serta dalam drama tersebut.

“Yah, harus pulang ya? Padahal aku kira kalian mau menginap di sini,” gumam Neta dengan pipinya yang menggembung.

“Tidak bisa Sayang, bagaimana dengan sepeda motor butut ibu yang ibu sayangi itu. Sepeda motor itu punya banyak kenangan dengan ayahmu dulu,” kata bu Rahayu yang seketika membuat Neta luluh.

“Ya sudah, Neta antar sampai mobil ya Bu?” tawar Neta.

“Oh, enggak usah. Enggak usah,” tolak bu Rahayu sambil menggerakkan kelima jarinya tanda menolak.

“Ibu sudah pesan taksi online jadi baik kamu dan suamimu tidak usah mengantar,” kata bu Rahayu yang kemudian mengambil tasnya dan segera menggandeng Risma.

Mereka saling melambai dan pergi. Sementara Kei kemudian beralasan bingkisan untuk ibu mertuanya ketinggalan dan menyusulkan. Tentu saja Neta sangat senang melihat perhatian yang suaminya berikan untuk ibunya.

“Tunggu!” seru Kei memanggil bu Rahayu dan Risma.

“Ada apa? Oh iya, pasti mau memberikan bayaran kami ya?” tanya bu Rahayu yang sudah berbinar cerah matanya ketika membahas soal uang.

“Hemh.” Kei menghela napasnya sambil menggeleng dan menatap remeh ibu mertua serta tantenya. “Ada di dalam kaleng ini, buka saja kalau di rumah nanti.”

Kei berbalik badan dan melangkah. Tetapi, baru babarapa langkah dia kembali lagi. Seperti ingin memberikan peringatan.

“Oh iya, jangan ganggu kami 3 bulan ini. Jangan pernah hubungi atau memintanya untuk ke rumah kalian. Paham?”

“Pa, paham.” Bu Rahayu dan juga Risma mengangguk bersamaan.

“Dasar mata duitan,” hina Kei seraya berlalu pergi.

****

“Bagaimana Kei, apa ibu sudah datang mobilnya?” tanya Neta sembari menata barang-barang itu ke lemari pendingin.

Neta mengenakan pakaian yang sebenarnya bisa dibilang sopan untuk kelas pengantin baru. Dia mengenakan dress selutut dengan tali spagety. Rambutnya ia ikat asal, meski begitu dia terlihat sangat menawan.

Bibirnya yang berwarna pink alami itu seolah memanggil Kei berkali-kali. Lehernya terlihat jenjang dengan hiasan beberapa anak rambut yang menambah kecantikan leher jenjangnya. Kei mengamatinya dari ruang tamu dan tersenyum miring.

“Ibumu telah menjualmu kepadaku. Kita lihat saja katanya kamu ini bibit unggul dan itu akan aku buktikan malam ini,”  kata hati Kei.

Ting! Satu buah pesan masuk pada ponsel Kei.

[Ramuan cinta itu ada pada jus jeruk yang berada di meja makan]. Isi pesan dari bu Rahayu.

“Dasar si tua mata duitan,” gumam Kei dengan tersenyum miring dan kembali menyimpan ponselnya.

“Capek?” tanya Kei yang terlihat tengah mencari sesuatu di dalam lemari pendingin.

“Lumayan, haus juga sih,” balas Neta sembari melanjutkan pekerjaannya membersihkan meja makan kali

ini.

“Minum dulu kalau haus Ta, itu ibu buatkan jus. Habisin, mubazir kalau enggak habis,” kata Kei

dengan menyodorkannya.

Neta tersenyum menerimanya dan dalam sekali teguk, habislah jus itu membasahi kerongkongannya. Ia meminumnya hingga tandas dan langsung mencuci gelas tersebut.

“Bagus, memang harus kamu habiskan dan kita lihat bagaimana reaksinya. Bagaimana kamu memuaskan aku Neta,” batin Kei dengan senyum liciknya.

“Apa ada yang bisa aku bantu? Kalau enggak ada aku ke kamar dulu ya, mau bersih-bersih,” kata Kei yang berpamitan dan hanya dibalas senyuman oleh Neta.

Kei memang masuk ke dalam kamar mandi, ia berendam di dalam bathub dengan menghitung waktu. Berkali-kali senyum kelicikan itu lolos dan menghiasi bibirnya. Entah rencana apa yang ada di dalam kepalanya saat ini, yang jelas dalam hal ini Neta lah umpannya.

“Malam pertama ini harus sukses, 2 menit lagi dia akan mencariku dan menyerahkan dirinya dengan gila,” gumam Kei dengan harapan dan bayangan pasti.

Benar saja, selesai Kei menghitung, Neta sudah mengetuk pintu dengan dia yang sudah tidak

memakai baju dan hanya bra saja. “Kak, buka pintunya, aku juga mau mandi, ini panas sekali.”

Kei yang gila itusegera keluar dari bathub tanpa mengenakan apapun. Dia langusng membuka pintu dan visual Neta langsung nampak. Gadis itu napasnya sudah memburu dan sesekali mendesah kecil.

“Kei, bisa bantuaku? Aku tidak tahu kenapa ini, panas sekali, dan ….”

Ucapan Neta terhenti lantaran dia sudah dengan brutal ******* bibir Kei dan memeluknya erat. Menyentuh dari segala arah apa yang bisa disentuh. Menghisap apa yang bisa dia hisap sesuka hatinya malam itu.

Episodes
1 `1. Hari Pernikahan
2 2. Malam Pertama
3 3. Gagal Bulan Madu
4 4. Tidak Ada Kabar
5 5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6 6. Mulai ada Perbandingan
7 7. Sikap aneh Kei
8 8. Mirip dengan Petunjuk
9 9. Hampir Ketahuan
10 10. Salma yang mulai mengendus
11 11. Nasihat Almarhum Ayah
12 12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13 13. Neta hamil
14 14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15 15. Neta yang menuntut Penjelasan
16 16. Kei yang berbelok perasaannya
17 17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18 18. Maksud Terpendam Reza
19 19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20 20. Neta yang kian lemah
21 21. Kejujuran Kei
22 22. Keputusan Neta
23 23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24 24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25 25. Sosok impian Kei
26 26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27 27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28 28. Kedatangannya Membawa Musibah
29 29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30 30. Merelakan itu lebih baik
31 31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32 32. Sebuah Permulaan yang Baik
33 33. Neta dan Kesedihannya
34 34. Namanya Rumi
35 35. Hari yang Menyesakkan Dada
36 36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37 37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38 38. Cacian dari Mereka
39 39. Cerai
40 40. Hari yang Berat
41 41. Rival Kei
42 42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43 43. Tidak Bisa Berjauhan
44 44. Pernikahan Ulang
45 45. Kekhawatiran Kei
46 46. Bulan Madu Merah
47 47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48 48. Memaksa?
49 49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50 50. Masih Bisa Hamil
51 51. Akan dilengserkan
52 52. Takdir Keluarga
53 53. Mulai posesif
54 54. Usulan Keni
55 55. Kebenaran Tentang Neta
56 56. Menjaga Butik Demi Istri
57 57. Lebih Dari Suka
58 58. Keni yang Mulai Tertarik
59 59. Karena Secangkir Kopi
60 60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61 61. Kenny yang Menyebalkan
62 62. Kenny si Jahil
63 63. Diantara dua lelaki manja
64 64. Kenny Sebenarnya Baik
65 65. Menjadi Dekat Karena Luka
66 66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67 67. Upaya Pencarian
68 68. Pelerai Handal
69 69. Neta Demam
70 70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71 71. Apa jangan-jangan ....
72 72. Sikap Posesif Calon Ayah
73 73. Syarat dari Suami Tercinta
74 74. 3 Asisten
75 75. Sikap Anehnya
76 76. Sangat Mau digoda
77 77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78 78. Ancaman dari Nyonya
79 79. Kei Merajuk
80 80. Sudah tidak Marah Lagi
81 81. Kenny yang masih mendamba
82 82. Persalinan
83 83. END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
`1. Hari Pernikahan
2
2. Malam Pertama
3
3. Gagal Bulan Madu
4
4. Tidak Ada Kabar
5
5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6
6. Mulai ada Perbandingan
7
7. Sikap aneh Kei
8
8. Mirip dengan Petunjuk
9
9. Hampir Ketahuan
10
10. Salma yang mulai mengendus
11
11. Nasihat Almarhum Ayah
12
12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13
13. Neta hamil
14
14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15
15. Neta yang menuntut Penjelasan
16
16. Kei yang berbelok perasaannya
17
17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18
18. Maksud Terpendam Reza
19
19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20
20. Neta yang kian lemah
21
21. Kejujuran Kei
22
22. Keputusan Neta
23
23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24
24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25
25. Sosok impian Kei
26
26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27
27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28
28. Kedatangannya Membawa Musibah
29
29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30
30. Merelakan itu lebih baik
31
31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32
32. Sebuah Permulaan yang Baik
33
33. Neta dan Kesedihannya
34
34. Namanya Rumi
35
35. Hari yang Menyesakkan Dada
36
36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37
37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38
38. Cacian dari Mereka
39
39. Cerai
40
40. Hari yang Berat
41
41. Rival Kei
42
42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43
43. Tidak Bisa Berjauhan
44
44. Pernikahan Ulang
45
45. Kekhawatiran Kei
46
46. Bulan Madu Merah
47
47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48
48. Memaksa?
49
49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50
50. Masih Bisa Hamil
51
51. Akan dilengserkan
52
52. Takdir Keluarga
53
53. Mulai posesif
54
54. Usulan Keni
55
55. Kebenaran Tentang Neta
56
56. Menjaga Butik Demi Istri
57
57. Lebih Dari Suka
58
58. Keni yang Mulai Tertarik
59
59. Karena Secangkir Kopi
60
60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61
61. Kenny yang Menyebalkan
62
62. Kenny si Jahil
63
63. Diantara dua lelaki manja
64
64. Kenny Sebenarnya Baik
65
65. Menjadi Dekat Karena Luka
66
66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67
67. Upaya Pencarian
68
68. Pelerai Handal
69
69. Neta Demam
70
70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71
71. Apa jangan-jangan ....
72
72. Sikap Posesif Calon Ayah
73
73. Syarat dari Suami Tercinta
74
74. 3 Asisten
75
75. Sikap Anehnya
76
76. Sangat Mau digoda
77
77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78
78. Ancaman dari Nyonya
79
79. Kei Merajuk
80
80. Sudah tidak Marah Lagi
81
81. Kenny yang masih mendamba
82
82. Persalinan
83
83. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!