16. Kei yang berbelok perasaannya

Dua manusia masih saling tatap dalam diam. Kei masih berpikir bagaimana cara untuk menjelaskan semuanya kepada Neta. Sedangkan wanita itu kembali berbaring lantaran rasa pusing di kepalanya.

"Aku menikah dengannya itu karena dijodohkan. Aku sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk menolak kesepakatan itu. Saat itu, nenek sedang sakit keras. Dia menginginkan aku untuk segera menikah dan memberikannya keturunan. 4 tahun lalu, 2 tahun pertama setelah aku menikah, keadaan nenek lumayan membaik."

Kei berhenti sejenak dan menatap Neta yang masih berbaring sambil memijit pangkal hidungnya. Air mata sama sekali tidak surut. Sudut mata Neta selalu basah dan menggenang. Akan tetapi wanita itu berusaha keras untuk menahan suaranya.

"Tapi 2 tahun belakangan ini keadaannya kembali menurun. Dia menanyakan perihal keturunan kepadaku. Aku tidak punya cara lain selain dengan menikah lagi," aku Kei dengan perasaan bersalah.

"Jadi, kamu menikahiku secara diam-diam di belakang istrimu, hanya karena menginginkan seorang anak?" Neta bertanya dengan suaranya yang bergetar.

Kali ini Kei tidak menjawabnya dengan kata-kata namun dia menganggukkan kepalanya. Jawaban Kei itu seperti duri-duri tajam yang menusuk hati Neta. Terasa pedih dan begitu menyakitkan.

Neta beringsut ia menyembunyikan wajahnya dengan memunggungi suaminya. Barulah kali ini tangisan Neta pecah. Suara tangisnya memenuhi ruangan itu.

Dia menangis pilu memeluk sendiri tubuh ringkihnya dan beberapa kali dia mengusap perutnya. Kali ini dia tidak tahu ingin menyalahkan siapa. Belum ada perasaan curiga terhadap sang ibu yang telah menjualnya.

Neta pikir ibunya juga menjadi korban dalam hal ini. Dia pikir key juga membohongi ibunya dengan menyembunyikan status aslinya. Karena di matane ta ibunya adalah orang yang sangat baik dan polos.

"Kenapa harus aku Kei? Ada banyak wanita di luaran sana. Kenapa harus aku?" tanya Neta yang kali ini berhasil meluruhkan air mata Kei.

Baru kali ini selama seumur hidupnya Kei menangis merenungi kesalahannya. Meskipun dalam hal ini ketidak sepenuhnya bersalah dia sudah menggelontorkan banyak uang untuk mencapai kesepakatan ini. Akan tetapi dia juga tidak mungkin mengatakan kalau ibu mertuanya lah yang diuntungkan dalam masalah ini.

Kei tidak sampai hati bila harus mengatakan itu semua. Bila dia melakukan hal itu sama seperti ia melukai Neta 2 kali. Saat ini saja melihat wanita itu menangis dengan tergugur sudah membuat hatinya pilu.

Neta yang dia kira akan marah lalu meledak-ledak ternyata hanya bisa meratapi dan menangis. Neta bahkan sama sekali tidak membentak atau melemparkan satu barang ke arahnya. Ini sangat jauh berbeda dengan Salma yang apabila sedang marah dia bisa melemparkan apapun ke arah ke ataupun saling bentak seperti siang ini.

Hal seperti inilah yang membuat hati Kei perlahan-lahan beralih dari hanya ingin memanfaatkan Neta, sekarang iya justru menaruh iba ada rasa cinta untuk istri keduanya dan dia juga tidak mau melihat ada air mata di wajah cantik si lugu ini.

Perlahan key menyusul Neta yang tengah berbaring memunggunginya. Neta tidak menolak bukan karena dia mau tetapi saat ini dia tidak mempunyai tenaga untuk memberontak. Tubuhnya terasa lemas.

"Aku minta maaf Sayang," ucap Kei pelan tepat berada di samping telinga Neta.

"Jangan sebut aku dengan sebutan itu. Aku tidak pantas mendapatkannya. Apapun alasan yang kamu berikan pada intinya tetap akulah di sini sebagai pelaku kejahatan. Aku orang ketiga dalam rumah tangga kalian."

Kei, sangat terkejut mendengarkan penutupan Neta, ternyata gadis ini benar-benar menjunjung tinggi harga dirinya. Apa yang mereka ucapkan membuatnya kebingungan. Jelas aja Neta bersikap demikian karena memang dia tidak mendapatkan apa-apa dari hubungan ini selain rasa sakit dan bersalah.

"Kenapa dia malah bicara seperti ini apa itu artinya dia sama sekali tidak tahu menahu tentang kesepakatan yang aku dan ibunya buat?" pikir Kei.

"Nanti setelah aku melahirkan aku akan tetap mengurus proses perceraian kita," putus Neta.

Mendengar berita mengucapkan Hal itu membuat hati Kei sakit seperti tertusuk sembilu. Bukankah ini aneh, awalnya Kei yang menginginkan hal itu terjadi perceraian setelah Neta melahirkan. Namun kali ini justru hatinya seolah menolak keras apa yang istri keduanya ingin melakukan nanti.

"Tidak, jangan bicara seperti itu aku sama sekali tidak menginginkan ada perceraian di antara kita."

Kei mengusap lembut perut Neta yang masih rata. Tanpa dia sadari saat ini ada kekuatan lain yang seolah membuat hatinya berbelok dari semua rencana busuknya. Dia yang awalnya hanya ingin mengambil anak dari Neta kali ini berubah pikiran dia ingin mempertahankan hubungannya dengan sang istri kedua.

"Sudah jelas tadi kamu hanya ingin punya anak dariku, lalu apa langkah selanjutnya yang kamu ambil bila bukan perceraian kamu ingin mengambil anakku dariku walau kembali hidup bersama istri pertamamu bukan?"

"Tidak sama sekali tidak ada pikiran seperti itu Sayang, aku memilihmu dan aku menikahimu karena aku menyukai kepribadianmu. Karena aku yakin kita bisa berjuang bersama. Aku akan menceraikan Salma," elak Kei yang kemudian membubuhi kalimatnya dengan janji-janji palsunya.

"Aku tidak memintamu untuk menceraikan istrimu sebenarnya dia jauh lebih berhak atas kamu daripada aku. Aku hanya ingin hubungan kita berakhir, aku minta sampai saat aku melahirkan nanti tidak usah kamu mengunjungiku sama sekali, aku bisa hidup dan bertahan sendiri."

Mendengar apa yang Neta katakan membuat Kei dengan serta merta menangis. Dia terkuku lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Nita. Perlahan ia menghirup aroma tubuh yang secara tidak sadar selama beberapa hari ini ia rindukan.

"Jangan bicara seperti itu biarkan aku bertanggung jawab atas dia terhadap mu. Biarkan aku menjadi ayah dan suami yang baik untuk kalian. Untuk hal ini masih kita bicarakan lain kali lagi," kata Kei yang sudah sangat ingin menyudahi sesi pertengkaran yang menguras emosi itu.

Neta berbalik ia lalu mengusap air matanya dan memberanikan diri untuk menatap suaminya. "Mau sampai kapan kita seperti ini? ini adalah perbuatan yang salah, aku tidak mau menjadi pelakor di Antara kalian."

Kei hanya diam ia menatap manik kecoklatan yang basah. Perlahan Yang mau mencium bibir Neta. Pada awalnya Neta menolak, Akan tetapi rasa rindu sebagai seorang istri menuntunnya untuk melakukan hal yang lebih.

"Apa ini? Aku membencinya, tetapi setiap sentuhan dan ucapannya membuat hatiku luluh. Di sisi lain aku sangat-sangat merindukannya," kata hati Neta di saat perlahan-lahan key mampu menaklukkannya lagi.

"Maafkan aku ya?" tanya Kei sebelum dia menancapkan batang keperkasaannya ke dalam liang hangat milik Neta.

Anggukan, hanya sebuah anggukan yang Neta berikan. Namun satu anggukan itu jugalah yang membuat hubungan mereka kembali membaik. Hingga pada siang itu ditutup dengan ******* dan pelukan hangat.

"Ah, bagaimana ini? Aku ingin sekali menolaknya tetapi aku juga menginginkannya. Aku rasa dia memang sudah menguasai hatiku dan membuatku menjadi gila." Neta membatin saat hentakan-hentakan itu ia terima.

"Ah ... Kei, pelan," pintanya dengan ******* perlahan.

"Sebentar lagi Sayang, argh ...."

Kei menyemburkan cairan putih kental miliknya ke dalam rahim Neta. Penjelasannya kali itu mampu membuat Neta luluh dan perlahan menerima kembali dirinya.

"Terima kasih," ucap Kei sembari mengecup bibir Neta, sebelum ia limbung dan menindih tubuh ringkih Neta.

Hanya senyuman pias yang Neta suguhkan. Ia tersenyum simpul dengan mata sembabnya. Perlahan, tangan Kei menelusup dan mengusap perut rata Neta.

"Kita akan membesarkannya bersama-sama," kata Kei.

"Mengapa aku merasa dia tidak sungguh-sungguh?" batin Neta saat menatap kedua manik coklat Kei.

Episodes
1 `1. Hari Pernikahan
2 2. Malam Pertama
3 3. Gagal Bulan Madu
4 4. Tidak Ada Kabar
5 5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6 6. Mulai ada Perbandingan
7 7. Sikap aneh Kei
8 8. Mirip dengan Petunjuk
9 9. Hampir Ketahuan
10 10. Salma yang mulai mengendus
11 11. Nasihat Almarhum Ayah
12 12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13 13. Neta hamil
14 14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15 15. Neta yang menuntut Penjelasan
16 16. Kei yang berbelok perasaannya
17 17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18 18. Maksud Terpendam Reza
19 19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20 20. Neta yang kian lemah
21 21. Kejujuran Kei
22 22. Keputusan Neta
23 23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24 24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25 25. Sosok impian Kei
26 26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27 27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28 28. Kedatangannya Membawa Musibah
29 29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30 30. Merelakan itu lebih baik
31 31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32 32. Sebuah Permulaan yang Baik
33 33. Neta dan Kesedihannya
34 34. Namanya Rumi
35 35. Hari yang Menyesakkan Dada
36 36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37 37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38 38. Cacian dari Mereka
39 39. Cerai
40 40. Hari yang Berat
41 41. Rival Kei
42 42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43 43. Tidak Bisa Berjauhan
44 44. Pernikahan Ulang
45 45. Kekhawatiran Kei
46 46. Bulan Madu Merah
47 47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48 48. Memaksa?
49 49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50 50. Masih Bisa Hamil
51 51. Akan dilengserkan
52 52. Takdir Keluarga
53 53. Mulai posesif
54 54. Usulan Keni
55 55. Kebenaran Tentang Neta
56 56. Menjaga Butik Demi Istri
57 57. Lebih Dari Suka
58 58. Keni yang Mulai Tertarik
59 59. Karena Secangkir Kopi
60 60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61 61. Kenny yang Menyebalkan
62 62. Kenny si Jahil
63 63. Diantara dua lelaki manja
64 64. Kenny Sebenarnya Baik
65 65. Menjadi Dekat Karena Luka
66 66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67 67. Upaya Pencarian
68 68. Pelerai Handal
69 69. Neta Demam
70 70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71 71. Apa jangan-jangan ....
72 72. Sikap Posesif Calon Ayah
73 73. Syarat dari Suami Tercinta
74 74. 3 Asisten
75 75. Sikap Anehnya
76 76. Sangat Mau digoda
77 77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78 78. Ancaman dari Nyonya
79 79. Kei Merajuk
80 80. Sudah tidak Marah Lagi
81 81. Kenny yang masih mendamba
82 82. Persalinan
83 83. END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
`1. Hari Pernikahan
2
2. Malam Pertama
3
3. Gagal Bulan Madu
4
4. Tidak Ada Kabar
5
5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6
6. Mulai ada Perbandingan
7
7. Sikap aneh Kei
8
8. Mirip dengan Petunjuk
9
9. Hampir Ketahuan
10
10. Salma yang mulai mengendus
11
11. Nasihat Almarhum Ayah
12
12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13
13. Neta hamil
14
14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15
15. Neta yang menuntut Penjelasan
16
16. Kei yang berbelok perasaannya
17
17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18
18. Maksud Terpendam Reza
19
19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20
20. Neta yang kian lemah
21
21. Kejujuran Kei
22
22. Keputusan Neta
23
23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24
24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25
25. Sosok impian Kei
26
26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27
27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28
28. Kedatangannya Membawa Musibah
29
29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30
30. Merelakan itu lebih baik
31
31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32
32. Sebuah Permulaan yang Baik
33
33. Neta dan Kesedihannya
34
34. Namanya Rumi
35
35. Hari yang Menyesakkan Dada
36
36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37
37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38
38. Cacian dari Mereka
39
39. Cerai
40
40. Hari yang Berat
41
41. Rival Kei
42
42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43
43. Tidak Bisa Berjauhan
44
44. Pernikahan Ulang
45
45. Kekhawatiran Kei
46
46. Bulan Madu Merah
47
47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48
48. Memaksa?
49
49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50
50. Masih Bisa Hamil
51
51. Akan dilengserkan
52
52. Takdir Keluarga
53
53. Mulai posesif
54
54. Usulan Keni
55
55. Kebenaran Tentang Neta
56
56. Menjaga Butik Demi Istri
57
57. Lebih Dari Suka
58
58. Keni yang Mulai Tertarik
59
59. Karena Secangkir Kopi
60
60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61
61. Kenny yang Menyebalkan
62
62. Kenny si Jahil
63
63. Diantara dua lelaki manja
64
64. Kenny Sebenarnya Baik
65
65. Menjadi Dekat Karena Luka
66
66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67
67. Upaya Pencarian
68
68. Pelerai Handal
69
69. Neta Demam
70
70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71
71. Apa jangan-jangan ....
72
72. Sikap Posesif Calon Ayah
73
73. Syarat dari Suami Tercinta
74
74. 3 Asisten
75
75. Sikap Anehnya
76
76. Sangat Mau digoda
77
77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78
78. Ancaman dari Nyonya
79
79. Kei Merajuk
80
80. Sudah tidak Marah Lagi
81
81. Kenny yang masih mendamba
82
82. Persalinan
83
83. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!