3. Gagal Bulan Madu

Lembut suasana pagi hari, hangat sang Surya menemani. Menerobos masuk ke setiap celah yang ada. Ruangan putih itu, menjadi semburat jingga dengan dua insan yang tengah bergelung mesra.

Neta, dia tersenyum meski dengan matanya yang masih terpejam. Dia bisa merasakan halus lembut tangan pria yang baru kemarin menjadi suaminya itu membelainya. Degup jantung Kei pun seperti alunan simponi yang merdu.

"Sudah pagi ya?" tanya Neta dengan suara seraknya khas bangun tidur.

"Iya, hari ini kita mau ke mana?" Kei bertanya sembari mengusap-usap lembut pipi Neta seolah itu adalah mainan favoritnya.

"Aku mau ke Thailand," jawab Neta pelan.

"Em, oke. Tapi kamu siap-siap dulu sana, perempuan itu 'kan lama dandannya," ucap Kei dengan mengusuk pelan pucuk kepala Neta.

"Oke," ujar Neta yang kemudian segera beranjak dari tempat tidurnya dengan tubuh yang begitu polos menggoda.

Iya, keduanya belum berpakaian setelah subuh tadi kembali memainkan perannya masing-masing. Mereka melakukan penyatuan dan pelepasan. Hingga, secara bersamaan keduanya melengkuh menyemburkan cairan putih kental.

Neta bangkit, berdiri dan memakai handuk yang tadi mereka gunakan bersama. Meski sudah melakukannya, tetapi Neta tetap saja merasa malu bila harus tampil polos di hadapan suaminya. Walaupun, semalam justru dialah yang bertingkah liar.

Semalaman, Neta memimpin permainan. Dia seperti tidak terpuaskan meski malam itu adalah malam pertamanya yang seharusnya ia merasakan sakit yang di **** ***** tersebut. Tetapi, tidak sama sekali.

Barulah, saat dia hendak melangkah sedikit lebar, dia merasakan sensasi aneh. Ada pedih dan juga nyeri. Rasa yang tidak nyaman yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Auh!" Neta memegangi daerah intimnya dengan meringis kesakitan. "Ini aneh, semalam tidak terasa sakit begini."

"Kenapa? Sakit?" tanya Kei dengan wajah polosnya.

"Perih," keluh Neta dengan ekspresi wajahnya yang menunjukkan kesakitan.

"Maaf ya, aku terlalu bersemangat tadi malam. Apa kita perlu pergi ke rumah sakit?"

Neta menggeleng menatap manik sang suami yang seolah begitu mencintainya. Kei memang terlihat seolah menjadi pria yang sempurna dari paras dan hati. Dia pandai mengambil hati orang lain dan memanipulasi.

"Tidak usah, dari yang aku baca, sakit seperti ini tidak lama kok Mas," jawab Neta dengan tersenyum manis. "Aku ke kamar mandi dulu ya?" pamitnya.

"Yakin bisa? Apa mau aku gendong?" tanya Kei seolah dia adalah pria terbaik di muka bumi ini.

"Tidak usah," tolak Neta dengan halusnya sembari berlalu menuju ke kamar mandi.

Setelah Neta benar-benar menghilang di balik pintu, Kei tersenyum licik. Tatapannya menyiratkan banyak hal misterius yang ia sembunyikan. Bukan tatapan tulus, ataupun mendamba seorang suami kepada istrinya.

Di saat Neta berada di kamar mandi, Kei dengan segera mengeluarkan ponsel yang sebelumnya ia simpan. Bergegas ia turun dari ranjang dan keluar meninggalkan kamar. Ia menuju ke ruang kerja yang memang di desain supaya kedap suara.

Entah apa yang dia lakukan, yang jelas dia merahasiakan sesuatu dari istrinya. Neta yang mendengar suara pintu terbuka pun hanya acuh saja. Dia pikir suaminya keluar untuk mencari minum di dapur.

Sedangkan di dalam ruang kerjanya, Kei tengah berbincang serius dengan seseorang. Beberapa kali ia berusaha untuk merayunya. Namun, nampaknya usahanya itu sia-sia. Hingga membuatnya gusar.

"Okey! Aku pulang sekarang juga, kalau sampai Bisnisku ini gagal maka kamu akan kuceraikan!" sentaknya terbawa emosi.

Tak berselang lama, sosok wanita lawan bicara itu pun mengalah. Hingga Kei kembali mengeluarkan senyuman liciknya. Kei, bukanlah lelaki singel seperti apa yang Neta ketahui.

Kei sudah mempunyai seorang istri tanpa ada anak diantara mereka. Sudah 4 tahun menikah dan melakukan berbagai macam usaha untuk mendapatkan keturunan, tetap saja Tuhan tidak mempercayainya. Di sisi lain, ada neneknya yang menekannya agar segera memiliki penerus.

Iya, semua ini ia lakukan hanya demi harta dan tahta. Akan tetapi Kei juga tidak mau kehilangan Salma, istri pertamanya yang menjadi penyokong finansial baginya. Memang rumit, langkah yang Kei ambil ini.

Dia dan Salma dulu dijodohkan, tidak ada perasaan apa-apa diantara mereka. Hingga, lambat laun Salma benar-benar mencintai Kei. Tetapi, nasib baik tidak berpihak padanya di mana Kei justru menghianatinya demi memperoleh penerus.

Neta, dia adalah wanita yang Kei pilih sebagai ibu dari anaknya setelah ia tahu bagaimana kepribadian wanita itu. Iya, Kei memang bejat. Tetapi dia tidak mau salah memilih wanita untuk menjadi pengasuh dari penerusnya.

Semua ini Kei rencanakan sendiri. Sama sekali tidak ada anggota keluarga yang tahu. Rencananya adalah akan menceraikan Neta tepat setelah anaknya berumur lebih dari 2 tahun lepas dari masa menyusu. semuanya sudah Kei perhitungkan.

"Aku tidak benar-benar akan melakukan itu Salma, bagiku kamu itu berharga lebih dari wanita bodoh ini. Aku menikahinya semata-mata supaya kita memiliki keturunan." Kei membatin setelah mematikan panggilan tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sebaiknya kita tunda saja ya? Aku tidak tega melihatmu begitu. Untuk berjalan saja kelihatan susah," ucap Kei saat Neta selesai mengeringkan rambutnya.

"Iya, tidak apa-apa. Maaf ya, gara-gara aku rencana kita gagal," ucap Neta tulus dari dalam hatinya. tatapannya teduh meminta maaf.

"Tidak apa-apa, bukan salahmu," ucap Kei dengan lembutnya pada Neta hingga membuatnya luluh.

Apapun itu bila Kei yang berucap selalu membuatnya tunduk. Di mata Neta, Kei tetaplah sosok yang sempurna.

"Mau makan?" tanya Neta pada Kei yang sedang duduk santai sambil membaca pesan di ponselnya.

"Iya boleh, siapkan saja," jawab Kei sembari beranjak dari duduknya. Ia menuju ke ruang kerjanya.

Neta sama sekali tidak merasakan kecurigaan. Dia memasak dengan sepenuh hati membuatkan masakan kesukaan suaminya yang ia ketahui dari sang ibu. Semua yang ia ketahui tentang Kei hanyalah berasal dari ibunya.

Semua ini yang bermula dari perjodohan dan Neta sama sekali buta. Dia hanya tahu apa-apa tentang Kei dari catatan yang ibunya berikan. Tiga kali pertemuan, dengan sikap Kei yang tampil sempurna di matanya.

"Mungkin dia suka bila kutambahkan seledri," ucap Neta seorang diri saat membuat mi goreng.

Kei keluar dari ruang kerjanya sudah dengan menenteng kopernya dan hal itu cukup membuat Neta terkejut. "Mas, kok bawa koper? Kamu mau ke mana?"

"Ada urusan, ini penting tidak bisa ditunda. Aku tidak tahu, ini begitu mendadak. Tentang kerjaan."

"Mas, ini lagi masa bulan madu kita. Masa iya kamu mau pergi?" tanya Neta dengan tatapan kecewanya.

"Ta, ini urusan penting. Bagaimana? Sama pentingnya denganmu. Kalau aku tidak mengurusnya, kita bisa rugi banyak," ucap Kei yang memang sangat tepat bila beralasan.

"Jika yang kuajak bicara seperti ini adalah Salma, sudha pasti wanita itu akan marah besar. Dia akan melempar apa saja yang bisa ia lempar. Tetapi Neta, dia hanya diam saja, aku tahu tatapan matanya itu menyiratkan banyak tanya. Tetapi dia memilih diam. Dalam perbadaan ini kamulah pemenangnya Neta, aku menyukai kesabaranmu. Oh tidak, apa aku juga mulai mencintainya?" batin Kei mulai bertanya-tanya akan perasaannya sendiri.

"Tega sekali kamu Mas, seharusnya ini masih hari bahagia kita. Tapi kamu malah pergi seperti ini. Aku juga tidak yakin bila ini soal pekerjaan. Aku merasa dibohongi."

Keiji melangkah Pergi dna Neta hanya bisa membiarkannya. Ia justru mengulurkan tangannya meminta tangan sang suami untuk ia cium. Satu hal kecil sederhana yang perlahan menggetarkan hati Keiji.

"Salma sama sekali tidka peduli dengan sikap hormay seperti ini. Tetapi wanita yang kumanfaatkan ini, Dia snagat menghargaiku dan menjunjung tinggi aku di sini," batin Kei seraya melangkah pergi.

Episodes
1 `1. Hari Pernikahan
2 2. Malam Pertama
3 3. Gagal Bulan Madu
4 4. Tidak Ada Kabar
5 5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6 6. Mulai ada Perbandingan
7 7. Sikap aneh Kei
8 8. Mirip dengan Petunjuk
9 9. Hampir Ketahuan
10 10. Salma yang mulai mengendus
11 11. Nasihat Almarhum Ayah
12 12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13 13. Neta hamil
14 14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15 15. Neta yang menuntut Penjelasan
16 16. Kei yang berbelok perasaannya
17 17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18 18. Maksud Terpendam Reza
19 19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20 20. Neta yang kian lemah
21 21. Kejujuran Kei
22 22. Keputusan Neta
23 23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24 24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25 25. Sosok impian Kei
26 26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27 27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28 28. Kedatangannya Membawa Musibah
29 29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30 30. Merelakan itu lebih baik
31 31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32 32. Sebuah Permulaan yang Baik
33 33. Neta dan Kesedihannya
34 34. Namanya Rumi
35 35. Hari yang Menyesakkan Dada
36 36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37 37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38 38. Cacian dari Mereka
39 39. Cerai
40 40. Hari yang Berat
41 41. Rival Kei
42 42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43 43. Tidak Bisa Berjauhan
44 44. Pernikahan Ulang
45 45. Kekhawatiran Kei
46 46. Bulan Madu Merah
47 47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48 48. Memaksa?
49 49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50 50. Masih Bisa Hamil
51 51. Akan dilengserkan
52 52. Takdir Keluarga
53 53. Mulai posesif
54 54. Usulan Keni
55 55. Kebenaran Tentang Neta
56 56. Menjaga Butik Demi Istri
57 57. Lebih Dari Suka
58 58. Keni yang Mulai Tertarik
59 59. Karena Secangkir Kopi
60 60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61 61. Kenny yang Menyebalkan
62 62. Kenny si Jahil
63 63. Diantara dua lelaki manja
64 64. Kenny Sebenarnya Baik
65 65. Menjadi Dekat Karena Luka
66 66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67 67. Upaya Pencarian
68 68. Pelerai Handal
69 69. Neta Demam
70 70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71 71. Apa jangan-jangan ....
72 72. Sikap Posesif Calon Ayah
73 73. Syarat dari Suami Tercinta
74 74. 3 Asisten
75 75. Sikap Anehnya
76 76. Sangat Mau digoda
77 77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78 78. Ancaman dari Nyonya
79 79. Kei Merajuk
80 80. Sudah tidak Marah Lagi
81 81. Kenny yang masih mendamba
82 82. Persalinan
83 83. END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
`1. Hari Pernikahan
2
2. Malam Pertama
3
3. Gagal Bulan Madu
4
4. Tidak Ada Kabar
5
5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6
6. Mulai ada Perbandingan
7
7. Sikap aneh Kei
8
8. Mirip dengan Petunjuk
9
9. Hampir Ketahuan
10
10. Salma yang mulai mengendus
11
11. Nasihat Almarhum Ayah
12
12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13
13. Neta hamil
14
14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15
15. Neta yang menuntut Penjelasan
16
16. Kei yang berbelok perasaannya
17
17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18
18. Maksud Terpendam Reza
19
19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20
20. Neta yang kian lemah
21
21. Kejujuran Kei
22
22. Keputusan Neta
23
23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24
24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25
25. Sosok impian Kei
26
26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27
27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28
28. Kedatangannya Membawa Musibah
29
29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30
30. Merelakan itu lebih baik
31
31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32
32. Sebuah Permulaan yang Baik
33
33. Neta dan Kesedihannya
34
34. Namanya Rumi
35
35. Hari yang Menyesakkan Dada
36
36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37
37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38
38. Cacian dari Mereka
39
39. Cerai
40
40. Hari yang Berat
41
41. Rival Kei
42
42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43
43. Tidak Bisa Berjauhan
44
44. Pernikahan Ulang
45
45. Kekhawatiran Kei
46
46. Bulan Madu Merah
47
47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48
48. Memaksa?
49
49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50
50. Masih Bisa Hamil
51
51. Akan dilengserkan
52
52. Takdir Keluarga
53
53. Mulai posesif
54
54. Usulan Keni
55
55. Kebenaran Tentang Neta
56
56. Menjaga Butik Demi Istri
57
57. Lebih Dari Suka
58
58. Keni yang Mulai Tertarik
59
59. Karena Secangkir Kopi
60
60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61
61. Kenny yang Menyebalkan
62
62. Kenny si Jahil
63
63. Diantara dua lelaki manja
64
64. Kenny Sebenarnya Baik
65
65. Menjadi Dekat Karena Luka
66
66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67
67. Upaya Pencarian
68
68. Pelerai Handal
69
69. Neta Demam
70
70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71
71. Apa jangan-jangan ....
72
72. Sikap Posesif Calon Ayah
73
73. Syarat dari Suami Tercinta
74
74. 3 Asisten
75
75. Sikap Anehnya
76
76. Sangat Mau digoda
77
77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78
78. Ancaman dari Nyonya
79
79. Kei Merajuk
80
80. Sudah tidak Marah Lagi
81
81. Kenny yang masih mendamba
82
82. Persalinan
83
83. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!