9. Hampir Ketahuan

Secangkir teh hangat menemani nenek tua yang tengah tersenyum menatap wanita muda yang tengah menata kue di piring. Dara pun ikut membantu Neta. Mereka ini sudah seperti kawan lama yang saling mengenal baik.

"Kamu lihat itu Dini, aku tidak menyangka kalau anak baik itu adalah target cucuku. Ada rasa senang, tapi juga ada rasa sedih Dini," aku nenek Fuji.

"Iya Bu, sangat jauh berbeda dari Nona Salma. Saya merasa Mbak Neta ini lebih hangat sikapnya," kata suster Dini.

"Iya, aku juga merasakan hal itu." Nenek menimpali.

"Bu, kalau kejadiannya begini lalu bagaimana dengan pengukuran jas untuk Koko?" celetuk Dini yang mengingatkan nenek Fuji.

Nenek Fuji terdiam. Dia mengedipkan matanya dan menunjuk ke kamar Kei tanpa suara. Dini yang paham akan itu, pun segera masuk ke dalam kamar untuk menemui Kei yang sedang menguping di pintu.

Karena Kei yang menguping dan ingin tahu apa yang nenek dan istri tersembunyi itu lakukan. Hingga pada saat suster Dini membuka pintu dengan tiba-tiba, kepala Kei terantuk pintu.

Dug!

"Jan*ok!" umpat Kei dengan matanya yang melotot tajam.

"Haduh, maaf Ko. Enggak sengaja, lagian ngapain nguping sih?" desis suster Dini.

Kei mengusuk keningnya yang benjol karena ulah suster Dini. Dia merasa begitu kesal saat ini. Tatapannya sinis mengarah kepada suster.

"Ada apa? Kenapa masuk ke kamarku?" tanya Kei yang sama sekali tidak berani mengeraskan suaranya.

"Mana baju Koko yang seukuran sama jas? Hari ini Mbak Neta datang untuk mengukur baju untuk acara ulang tahunnya Nona Salma bulan depan. Karena kejadian ini lalu bagaimana mengukurnya?"

Kei menatap kesal suster Dini. "Batalkan saja bajuku."

Suster Dini yang sedang membuka lemari dan memilih pakaian sebagai patokan ukur. "Tidak bisa Ko, nenek sudah pesan ini sedari lama dan bahan yang dipakai pun mahal. Kasihan Mbak Neta dong kalau dibatalkan."

Kei duduk di tepi ranjang dan terdiam seperti sedang berpikir. Tidak tega juga kalau harus membuat istri mudanya itu merugi. Sedangkan dia juga tahu, kalau Neta dengan susah payah mengumpulkan semunya seorang diri.

"Ambil jas pernikahanku dengan Salma saja, setidaknya itu tidak akan pernah aku pakai lagi," tunjuk Kei pada lemari yang masih tertutup rapat.

Suster Dini pun membuka lemari dan mengambilnya. Ia bergegas membawa sampel jas itu ke ruang tamu. Kamar hotel itu bukanlah kamar yang sama seperti kamar yang lainnya.

Akan tetapi kamar itu mempunyai keistimewaan. Kamar itu adalah kamar terbaik milik nenek Fuji selaku pemilik dari hotel tersebut. Ukuran kamar itu pun luas selayaknya ukuran rumah yang besar dengan dua kamar tidur dan satu Raung tamu dan dapur.

"Baik, jangan dikunci Ko. Jangan ditempelkan kupingnya nanti kena lagi," kata suster Dini mewanti-wanti dengan setengah meledek.

"Hih! Awas ya, nanti kupotong gajimu Sus," canda Kei seiring dengan perginya orang kepercayaan nenek Fuji tersebut.

Suster Dini keluar dari kamar Kei dengan menenteng sebuah jas putih. Ia lalu menggantungkan jas tersebut di sudut lemari. Neta yang baru saja kembali dari dapur pun merasa tertarik akan jas putih itu.

"Jas itu bagus," batin Neta yang kemudian mendekat dan mengusap jas yang menggantung itu.

"Ini jas cucu nenek?" tanya Neta saat jemarinya memegang jas.

Nenek Fuji tersenyum menjawabnya. "Iya itu jas cucu saya. Dia tidak bisa datang, sedang sibuk sekali dia."

Neta hanya diam mengusapnya dan mulai mengukurnya. Karena Dara tidak berani mengukurnya, dia masih belum begitu ahli. Hanya Neta yang biasanya melakukan seperti itu.

"Bagus sekali jas ini pasti harganya ratusan juta. Wah, kalau melihat dari ukuran jasnya, pasti cucu nenek suka olahraga ya? Ukuran tubuhnya proporsional," puji Neta yang tanpa ada yang mengetahui, Kei pun tersenyum saat mendengarnya.

Kei yang berada di dalam kamar puin melihat pantulan gambar dirinya dari cermin dan sesekali memantas diri.

"Em, aku memang proporsional. Istriku saja mengakuinya," ucapnya membanggakan diri.

Neta mengukurnya dengan penuh konsentrasi. Namun selama ia mengukur itu, ia mengendus satu aroma yang begitu akrab dengannya akhir-akhir ini. Aroma itu begitu lembut membelainya.

Selesai dengan mengukur itu, Neta duduk di sofa. Saat baru saja ia menempatkan bokongnya, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel. Semua mata tertuju ke kamar itu.

"Oh, itu ponselku tertinggal di kamar," celetuk suster Dini yang segera menuju ke kamar Kei.

Sementara itu di dalam kamar Kei tengah berusaha mematikan ponselnya. Dia gugup saat ponselnya berdering dan itu adalah panggilan dari Salma. Kei seketika menjadi panik.

"Ko, kenapa tidak dimatikan ponselnya? Apa kamu mau ketahuan sama istri keduamu? Mau nenek sakit lagi? Ayolah, matikan dulu ponselmu," tegur suster Dini dengan memelankan suaranya.

"Bagaimana, Salma yang menelpon," jawab Kei sambil berbisik pelan. Ia takut kalau Neta akan mendengarnya.

"Makanya Ko, jangan nikah dua kalau masih takut sama yang pertama," cibir suster Dini.

Kei yang kesal melempar bantal kepada suster Dini yang telah selesai berpura-pura mengambil ponselnya padahal sedari tadi ponselnya ada di kantung bajunya.

"Aku mau menikah dan bertahan dengan Salma itu hanya untuk berkembangnya Bisnisku, bukan yang lain. kalau untuk urusan wanita, mereka itu sama saja, merepotkan. Apa lagi yang model kayak kamu ini Sus," balas Kei dengan mengejek.

"Diam, jangan berisik nanti Mbak Neta tahu loh. Hayoh, gimana?" ujar suster Dini menakut-nakuti.

Episodes
1 `1. Hari Pernikahan
2 2. Malam Pertama
3 3. Gagal Bulan Madu
4 4. Tidak Ada Kabar
5 5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6 6. Mulai ada Perbandingan
7 7. Sikap aneh Kei
8 8. Mirip dengan Petunjuk
9 9. Hampir Ketahuan
10 10. Salma yang mulai mengendus
11 11. Nasihat Almarhum Ayah
12 12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13 13. Neta hamil
14 14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15 15. Neta yang menuntut Penjelasan
16 16. Kei yang berbelok perasaannya
17 17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18 18. Maksud Terpendam Reza
19 19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20 20. Neta yang kian lemah
21 21. Kejujuran Kei
22 22. Keputusan Neta
23 23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24 24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25 25. Sosok impian Kei
26 26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27 27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28 28. Kedatangannya Membawa Musibah
29 29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30 30. Merelakan itu lebih baik
31 31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32 32. Sebuah Permulaan yang Baik
33 33. Neta dan Kesedihannya
34 34. Namanya Rumi
35 35. Hari yang Menyesakkan Dada
36 36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37 37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38 38. Cacian dari Mereka
39 39. Cerai
40 40. Hari yang Berat
41 41. Rival Kei
42 42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43 43. Tidak Bisa Berjauhan
44 44. Pernikahan Ulang
45 45. Kekhawatiran Kei
46 46. Bulan Madu Merah
47 47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48 48. Memaksa?
49 49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50 50. Masih Bisa Hamil
51 51. Akan dilengserkan
52 52. Takdir Keluarga
53 53. Mulai posesif
54 54. Usulan Keni
55 55. Kebenaran Tentang Neta
56 56. Menjaga Butik Demi Istri
57 57. Lebih Dari Suka
58 58. Keni yang Mulai Tertarik
59 59. Karena Secangkir Kopi
60 60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61 61. Kenny yang Menyebalkan
62 62. Kenny si Jahil
63 63. Diantara dua lelaki manja
64 64. Kenny Sebenarnya Baik
65 65. Menjadi Dekat Karena Luka
66 66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67 67. Upaya Pencarian
68 68. Pelerai Handal
69 69. Neta Demam
70 70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71 71. Apa jangan-jangan ....
72 72. Sikap Posesif Calon Ayah
73 73. Syarat dari Suami Tercinta
74 74. 3 Asisten
75 75. Sikap Anehnya
76 76. Sangat Mau digoda
77 77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78 78. Ancaman dari Nyonya
79 79. Kei Merajuk
80 80. Sudah tidak Marah Lagi
81 81. Kenny yang masih mendamba
82 82. Persalinan
83 83. END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
`1. Hari Pernikahan
2
2. Malam Pertama
3
3. Gagal Bulan Madu
4
4. Tidak Ada Kabar
5
5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6
6. Mulai ada Perbandingan
7
7. Sikap aneh Kei
8
8. Mirip dengan Petunjuk
9
9. Hampir Ketahuan
10
10. Salma yang mulai mengendus
11
11. Nasihat Almarhum Ayah
12
12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13
13. Neta hamil
14
14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15
15. Neta yang menuntut Penjelasan
16
16. Kei yang berbelok perasaannya
17
17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18
18. Maksud Terpendam Reza
19
19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20
20. Neta yang kian lemah
21
21. Kejujuran Kei
22
22. Keputusan Neta
23
23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24
24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25
25. Sosok impian Kei
26
26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27
27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28
28. Kedatangannya Membawa Musibah
29
29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30
30. Merelakan itu lebih baik
31
31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32
32. Sebuah Permulaan yang Baik
33
33. Neta dan Kesedihannya
34
34. Namanya Rumi
35
35. Hari yang Menyesakkan Dada
36
36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37
37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38
38. Cacian dari Mereka
39
39. Cerai
40
40. Hari yang Berat
41
41. Rival Kei
42
42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43
43. Tidak Bisa Berjauhan
44
44. Pernikahan Ulang
45
45. Kekhawatiran Kei
46
46. Bulan Madu Merah
47
47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48
48. Memaksa?
49
49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50
50. Masih Bisa Hamil
51
51. Akan dilengserkan
52
52. Takdir Keluarga
53
53. Mulai posesif
54
54. Usulan Keni
55
55. Kebenaran Tentang Neta
56
56. Menjaga Butik Demi Istri
57
57. Lebih Dari Suka
58
58. Keni yang Mulai Tertarik
59
59. Karena Secangkir Kopi
60
60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61
61. Kenny yang Menyebalkan
62
62. Kenny si Jahil
63
63. Diantara dua lelaki manja
64
64. Kenny Sebenarnya Baik
65
65. Menjadi Dekat Karena Luka
66
66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67
67. Upaya Pencarian
68
68. Pelerai Handal
69
69. Neta Demam
70
70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71
71. Apa jangan-jangan ....
72
72. Sikap Posesif Calon Ayah
73
73. Syarat dari Suami Tercinta
74
74. 3 Asisten
75
75. Sikap Anehnya
76
76. Sangat Mau digoda
77
77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78
78. Ancaman dari Nyonya
79
79. Kei Merajuk
80
80. Sudah tidak Marah Lagi
81
81. Kenny yang masih mendamba
82
82. Persalinan
83
83. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!