12. Demi menghindari kecurigaan Salma

Di dalam satu ruangan kerja, seorang laki-laki tengah membahas suatu hal penting dengan sekretaris pribadinya. Kei terlihat gusar saat mengetahui Salma menggunakan jasa mata-mata untuk membuntutinya selama ini. Kini yang menjadi PR besar bagi Kei adalah bagaimana dia bisa tetap bermain cantik di belakang Salma, istri pertamanya.

"Jono, bagaimana dia bisa mencurigaiku secepat itu? Dan apakah dia sudah tahu tentang alamat Neta?" tanya Kei yang begitu mengkhawatirkan keadaan Neta, istri keduanya.

"Mungkin ini karena sikap Anda yang sudah berubah dengan ibu Salma Pak, ibu jadi mencurigai Anda," jawab Jono sembari terdiam menatap layar ponselnya.

"Tapi kalau untuk mata-mata itu, sepertinya dia belum melaporkan tentang alamat Anda dan ibu Neta. Kalau dia sudah melaporkan, pasti sudah terjadi hal-hal buruk terhadap ibu Neta," terang Jono yang memaparkan kebiasaan buruk Salma secara tidak langsung.

Kei memijit pelipisnya kepalanya mulai berdenyut memikirkan ini. Salma mempunyai langkah yang sulit ditebak. Dia terlihat anggun dan santun. Tetapi sebenarnya wanita itu sangat bengis, hal itu juga baru ia ketahui setelah beberapa tahun pernikahannya.

"Aku tidak bisa membayangkan kalau sampai mengetahui hal ini. Bagaimana Neta nantinya? Gadis itu begitu lemah lembut dan polos, aku takut Salma akan melukainya," ucap Kei dengan segala kecemasannya.

Jono yang sedikit menaruh simpati kepada atasannya itu pun hanya bisa menghela napasnya pelan.

"Sebaiknya mulai sekarang Bapak harus lebih berhati-hati, kasihan ibu Neta nantinya kalau sampai ketahuan oleh ibu Salma. Kita tidak pernah tahu langkah gila apa yang akan beliau ambil," kata Jono yang membuat Kei semakin gusar.

"Cek ponselku apa dia sudah melacaknya juga," titah Kei yang kemudian memberikan ponsel rahasia yang memang hanya dia gunakan untuk menghubungi Neta.

"Baik Pak," jawab Jono yang kemudian membawa ponsel Kei pergi ke ruangannya.

"Tunggu! Lacak juga apa dia benar-benar pergi ke Korea atau hanya sekedar menipuku saja," kata Kei menambahkan.

"Siap," jawab Jono segera.

Kei hanya terdiam memikirkan semuanya. Dia memikirkan Neta istri keduanya yang begitu lemah lembut dan tidak tahu apa-apa. Begitu polos seperti kain putih tidak ternoda.

Malam ini di bawah langit yang sama di tempat yang berbeda, suami dan istri itu menceritakan sebuah rasa kepada Tuhannya. Rasa yang sulit mereka pahami. Rasa yang mereka selami dalam hati.

“Andai saja, waktu itu aku bertemu dengan dirinya dari pada Salma. Andai dia ini anak orang kaya, sungguh aku tak akan mendua seperti ini. Ini begitu menyiksaku saat ini aku terjebak diantara dua hati. Dengan Salma aku membutuhkan hartanya, dengan Neta aku membutuhkan perhatiannya,” pikir Kei yang masih saja terdiam merenungi malam sepinya bertemankan dengan segelas wine.

Tak lama dari itu Jono datang dengan membawa kembali ponsel Kei.

“Ini Pak, untungnya tidak ada pelacakan di nomor Bapak ini dan Nyonya memang pergi ke luar negeri. Dia pergi ke Korea, Anda bisa menemui ibu Neta tetapi saya sarankan jangan di apartemen Anda, lebih baik di hotel atau tempat yang lainnya karena kita tidak tahu mata-mata itu siapa dan di mana,” kata Jono memperingati Kei.

“Itu masih terlalu berbahaya Jono. Untuk saat ini sampai mata-mata itu belum kamu temukan, aku tidak bisa menemui istriku itu. Pastikan saja keadaannya aman, awasi dia jangan sampai terjadi sesuatu dengannya,” titah Kei setelah mengambil keputusan yang tepat menurutnya.

“Baik Pak, untuk malam ini Bapak mau tidur di mana?” tanya Jono yang sudah bersiap untuk mengantarkan ke mana pun atasannya itu pergi.

Kei mengambil jasnya, dia melangkah begitu saja tanpa banyak bicara. Terlihat saat ini amarah tengah menguasai dirinya. Kata hatinya menginginkan dia untuk mendatangi istri ke dua, tetapi keadaan memaksanya untuk berjauhan dengan wanita lemah lembut tersebut.

Selama di dalam perjalanan Kei hanya terdiam termangu menatap ke luar jendela. Beberapa kali juga Jono melirik sekilas untuk mengamati atasannya. Bagi Jono hal ini sudah lama sekali tidak terjadi kepada atasannya itu.

“Maafkan apa bila saya lancang Pak, apa Bapak mulai mempunyai perasaan kepada ibu Neta?” tanya Jono hanya untuk memastikan tindakan apa yang akan ia ambil nantinya

“Tidak sopan sekali kamu bertanya hal seperti itu,” ketus Kei menjawabnya.

Jono seketika terlihat begitu canggung dan serba salah. Dia sampai memainkan bibirnya dan beberapa kali membetulkan kaca matanya yang sebenarnya baik-baik saja.

“Maaf apa bila saya terlihat lancang bagi Anda. Saya hanya ingin menempatkan perlakuan terbaik kepada ibu Neta nantinya. Untuk itu bila memang Anda mempunyai perasaan spesial baginya saya juga akan memastikan ibu Neta

mendapatkan benda dan hal spesial yang tidak bisa Anda berikan selama Anda dan ibu Neta berjauhan,” jelas Jono meski dengan perasaan gugup yang amat sangat.

“Oh begitu rupanya?” kei mengangguk beberapa kali.

“Pastikan saja dia dalam keadaan baik-baik saja. Tidak lebih dari itu, untuk kebutuhannya aku rasa uang yang kutinggalkan di apartemen itu lebih dari cukup.

“Selama beberapa minggu ini sampai kamu bisa menemukan siapa mata-mata bu Salma, kamu saja yang membawa ponselku. Balas pesannya sekedarnya saja, jika dia menelpon kamu tahu apa yang harus kamu lakukan bukan?” Kei menatap tajam melalui spion dalam. Ia menatap lurus pada Jono yang juga sesekali mencuri pandang menatapnya.

“Iya saya tahu,” jawab Jono.

“Kasihan sekali ibu Neta menjadi korban dari semua ini. Anak yang malang, dijual oleh ibunya sendiri,” batin Jono mengiba kepada sosok Neta.

Episodes
1 `1. Hari Pernikahan
2 2. Malam Pertama
3 3. Gagal Bulan Madu
4 4. Tidak Ada Kabar
5 5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6 6. Mulai ada Perbandingan
7 7. Sikap aneh Kei
8 8. Mirip dengan Petunjuk
9 9. Hampir Ketahuan
10 10. Salma yang mulai mengendus
11 11. Nasihat Almarhum Ayah
12 12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13 13. Neta hamil
14 14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15 15. Neta yang menuntut Penjelasan
16 16. Kei yang berbelok perasaannya
17 17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18 18. Maksud Terpendam Reza
19 19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20 20. Neta yang kian lemah
21 21. Kejujuran Kei
22 22. Keputusan Neta
23 23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24 24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25 25. Sosok impian Kei
26 26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27 27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28 28. Kedatangannya Membawa Musibah
29 29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30 30. Merelakan itu lebih baik
31 31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32 32. Sebuah Permulaan yang Baik
33 33. Neta dan Kesedihannya
34 34. Namanya Rumi
35 35. Hari yang Menyesakkan Dada
36 36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37 37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38 38. Cacian dari Mereka
39 39. Cerai
40 40. Hari yang Berat
41 41. Rival Kei
42 42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43 43. Tidak Bisa Berjauhan
44 44. Pernikahan Ulang
45 45. Kekhawatiran Kei
46 46. Bulan Madu Merah
47 47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48 48. Memaksa?
49 49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50 50. Masih Bisa Hamil
51 51. Akan dilengserkan
52 52. Takdir Keluarga
53 53. Mulai posesif
54 54. Usulan Keni
55 55. Kebenaran Tentang Neta
56 56. Menjaga Butik Demi Istri
57 57. Lebih Dari Suka
58 58. Keni yang Mulai Tertarik
59 59. Karena Secangkir Kopi
60 60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61 61. Kenny yang Menyebalkan
62 62. Kenny si Jahil
63 63. Diantara dua lelaki manja
64 64. Kenny Sebenarnya Baik
65 65. Menjadi Dekat Karena Luka
66 66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67 67. Upaya Pencarian
68 68. Pelerai Handal
69 69. Neta Demam
70 70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71 71. Apa jangan-jangan ....
72 72. Sikap Posesif Calon Ayah
73 73. Syarat dari Suami Tercinta
74 74. 3 Asisten
75 75. Sikap Anehnya
76 76. Sangat Mau digoda
77 77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78 78. Ancaman dari Nyonya
79 79. Kei Merajuk
80 80. Sudah tidak Marah Lagi
81 81. Kenny yang masih mendamba
82 82. Persalinan
83 83. END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
`1. Hari Pernikahan
2
2. Malam Pertama
3
3. Gagal Bulan Madu
4
4. Tidak Ada Kabar
5
5. Pertengkaran yang Selalu Terjadi
6
6. Mulai ada Perbandingan
7
7. Sikap aneh Kei
8
8. Mirip dengan Petunjuk
9
9. Hampir Ketahuan
10
10. Salma yang mulai mengendus
11
11. Nasihat Almarhum Ayah
12
12. Demi menghindari kecurigaan Salma
13
13. Neta hamil
14
14. Mengapa ibunya tega menjual anaknya?
15
15. Neta yang menuntut Penjelasan
16
16. Kei yang berbelok perasaannya
17
17. Kei yang Meninggalkan Tanpa Ucapan
18
18. Maksud Terpendam Reza
19
19. Perasaan Keduanya yang Bimbang
20
20. Neta yang kian lemah
21
21. Kejujuran Kei
22
22. Keputusan Neta
23
23. Kemarahan yang tidak Terkendali
24
24. Pemindahan Neta dari Apartemen
25
25. Sosok impian Kei
26
26. Berperan Sebagai Istri yang Baik
27
27. Dia yang Tidak Pernah Sadar
28
28. Kedatangannya Membawa Musibah
29
29. Berharap yang Terbaik yang Terjadi
30
30. Merelakan itu lebih baik
31
31. Perasaan Neta yang Sebenarnya
32
32. Sebuah Permulaan yang Baik
33
33. Neta dan Kesedihannya
34
34. Namanya Rumi
35
35. Hari yang Menyesakkan Dada
36
36. Bagaimana Bila tak Bisa Hamil
37
37. Neta Adalah Wanita yang Tepat
38
38. Cacian dari Mereka
39
39. Cerai
40
40. Hari yang Berat
41
41. Rival Kei
42
42. Kei yang Tak Bisa Melepaskan
43
43. Tidak Bisa Berjauhan
44
44. Pernikahan Ulang
45
45. Kekhawatiran Kei
46
46. Bulan Madu Merah
47
47. Mengulang Rasa sakit yang Sama
48
48. Memaksa?
49
49. Perhatian Kei yang Membuat Iri
50
50. Masih Bisa Hamil
51
51. Akan dilengserkan
52
52. Takdir Keluarga
53
53. Mulai posesif
54
54. Usulan Keni
55
55. Kebenaran Tentang Neta
56
56. Menjaga Butik Demi Istri
57
57. Lebih Dari Suka
58
58. Keni yang Mulai Tertarik
59
59. Karena Secangkir Kopi
60
60. Masuk Surga Dengan Cara Enak
61
61. Kenny yang Menyebalkan
62
62. Kenny si Jahil
63
63. Diantara dua lelaki manja
64
64. Kenny Sebenarnya Baik
65
65. Menjadi Dekat Karena Luka
66
66. Menyelamatkan Nyawanya yang Berharga
67
67. Upaya Pencarian
68
68. Pelerai Handal
69
69. Neta Demam
70
70. Mencemaskannya Lebih Dari Apapun
71
71. Apa jangan-jangan ....
72
72. Sikap Posesif Calon Ayah
73
73. Syarat dari Suami Tercinta
74
74. 3 Asisten
75
75. Sikap Anehnya
76
76. Sangat Mau digoda
77
77. Tidak Mau Apa-apa Lagi
78
78. Ancaman dari Nyonya
79
79. Kei Merajuk
80
80. Sudah tidak Marah Lagi
81
81. Kenny yang masih mendamba
82
82. Persalinan
83
83. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!