Selingkuh

Naina sampai di depan ruangan bu Risma lalu mengetuk pintu ruangan wanita itu.

Tok... tok... tok...

"Masuk!" sahut suara seorang wanita dari dalam.

"Permisi bu..." sapa Naina.

"Ya?"

"Ini ada titipan dokumen dari pak Johan..."

"Terima kasih ya..." sahut bu Risma dengan senyum mengembang.

"Kalau begitu saya permisi dulu bu..." pamit Naina yang langsung dijawab dengan anggukan oleh wanita paruh baya itu.

Sekilas saat Naina hendak menutup pintu ia melihat jika wanita itu langsung terseyum sumringah saat membuka file dokumen yang dibawa oleh Naina tadi.

Naina mengerutkan keningnya tak mengerti. Jika itu benar berisi dokumen, maka wajah wanita itu tak akan secerah itu. Karena penasaran Naina sengaja tidak menutup rapat pintu ruangan bu Risma saat ia keluar. Dia pun menunggu di luar penasaran dengan apa yang akan diperbuat wanita itu. Tak lama terdengar suara bu Risma yang sepertinya tengah menelfon seseorang.

"Halo sayang..."

"..............."

"Iya... aku baru saja menerimanya... kamu jangan khawatir aku akan mengurus semuanya..." bu Risma menyahut ucapan orang yang di seberang dengan suara manja.

"..............."

"Ah... kau ini... tahu saja apa yang aku inginkan..."

"..............."

"Iya baiklah... nanti malam kita bertemu di tempat biasa..." percakapan keduanya pun berakhir.

Naina mengerutkan keningnya dan berfikir keras siapa yang tadi dihubungi oleh bu Risma.

"Pak Johan..." desis Naina saat menyadari jika orang itu adalah Johan.

Sebab pria itulah yang menyuruhnya mengantarkan dokumen pada bu Risma. Sedang tadi bu Risma juga menyinggung tentang sesuatu yang baru saja di dapatnya. Dan itu adalah dokumen yang tadi dibawa oleh Naina. Dalam hati Naina kembali menerka-nerka ada hubungan apa antar Johan dan juga bu Risma. Apa mungkin keduanya juga bekerja sama? tapi kerja sama seperti apa? haruskah ia juga menyelidiki bu Risma? terlalu banyak pertanyaan yang ada di dalam fikiran Naina saat ini.

Tapi satu hal yang ia sadari, jika ternyata bukan hanya Johan dan Tasya yang menjadi duri dalam perusahaan Adrian tapi juga bu Risma. Mungkinkah Johan memanfaatkan bu Risma untuk memanipulasi keuangan perusahaan Adrian? belum ada bukti yang kuat untuk pemikiran Naina saat ini, tapi melihat segala sesuatunya saat ini kemungkinan itu tetap ada. Jadi mulai saat ini ia harus waspada karena ternyata bukan hanya Johan dan Tasya saja, tapi kini juga ada bu Risma. Dan tidak menutup kemungkinan jika ada yang lain lagi orang-orang yang ada dalam kendali Johan.

Sepertinya Naina kini tidak bisa membiarkan Adrian menghadapi para manusia licik itu sendirian. Ia harus bisa segera mengumpulkan bukti agar bisa membuat Adrian sadar jika perusahaannya saat ini dalam bahaya. Meski merasa jika masalahnya menjadi bertambah selain harus membalas kematian majikannya, kini ia harus membantu pemilik perusahaan yang menurutnya juga akan mengalami akhir yang sama dengan Naina asli jika ia tak mau ikut membantu pria itu.

Apa lagi dalam ingatan Naina asli Adrian adalah tipe bos yang cukup perhatian dengan para bawahannya termasuk sering memberikan bonus pada setiap karyawan meski pun hanya karyawan rendahan seperti para OB dan OG. Jadi ini mungkin karma baik untuk pria itu jika Naina mau membantunya. Setelah mengerjakan perintah Johan yang ingin dibuatkan kopi, Naina pun langsung mengantarkannya ke ruangan pria itu. Untung saja kali ini Johan pun masih tidak mengenalinya.

.

Malam harinya...

Naina kembali tidak bisa tidur... ia pun bersiap untuk kembali mencari pembunuh Naina asli yang tersisa. Karena ia menemukan kedua target yang sebelumnya di club, maka Naina mencoba peruntungannya untuk kembali ke tempat itu lagi. Dan kali ini ia sengaja mengintai targetnya dari atap bangunan yang ada di seberang club. Bukan hanya Jack dan anak buahnya... tapi juga Johan. Entah mengapa ia mendapat firasat jika pria itu malam ini juga akan datang ke sana.

Benar saja... saat pukul 22.00 tampak mobil Johan memasuki parkiran club. Tak lama pria itu pun keluar dari dalam mobil. Hal yang mengejutkan adalah saat Johan membuka pintu penumpang depan, keluarlah seorang wanita yang bukan Tasya melainkan bu Risma. Tak ingin kehilangan targetnya, Naina langsung melesat turun dari tempatnya tadi. Kemudian berjalan santai ke arah pintu masuk club. Naina yang mengenakan jins ketat dan atasan sabrina membuat gadis itu tampak santai dan mempesona. Meski jika dibandingkan pengunjung club yang lain pakaian Naina termasuk cukup tertutup.

Naina segera membaur saat ia memasuki club. Dari sudut matanya ia melihat keberadaan Johan dan bu Risma yang duduk sambil minum-minum di salah satu sudut club. Agar ia bisa mendengarkan pembicaraan keduanya, terpaksa Naina juga mengambil tempat duduk di sebelah keduanya. Dengan berpura-pura memesan minuman Naina pun duduk dengan tenang membelakangi keduanya. Meski suasana disana sangat berisik namun pendengarannya masih tajam untuk mencuri dengar percakapan keduanya.

"Bagaimana sayang? apa kau menyukainya?" terdengar suara Johan sedikit keras agar terdengar oleh bu Risma.

Mendengar Johan manggil bu Risma sayang, Naina sudah bisa menduga ada hubungan apa diantara keduanya. Tak lama Johan dan bu Risma memutuskan untuk turun ke lantai dansa. Disana keduanya tampak menari dengan gerakan yang sangat intim. Hal ini tentu saja menambah kecurigaan Naina tentang hubungan keduanya. Dengan diam-diam gadis itu langsung merekam kejadian tersebut dengan ponsel barunya. Karena ponsel Naina yang asli telah hilang saat ia diculik oleh Jack dan anak buahnya.

Naina tampak tambah bersemangat saat keduanya mulai b**c****n mesra. Naina tersenyum sinis, kini ada bukti akurat tentang hubungan keduanya. Setelah puas menari, keduanya kembali ke tempat duduk mereka dan mulai minum lagi. Saat itulah terdengar oleh Naina percakapan keduanya yang mengalir tentang peran bu Risma yang ternyata kaki tangan Johan dalam menggelapkan dana perusahaan. Disamping mendapatkan bagiannya, ternyata wanita itu juga mendapatkan kepuasan lain dari Johan.

Status wanita itu yang sudah menikah tak menghalangi keduanya untuk melakukan hubungan terlarang. Apa lagi suami bu Risma ternyata sering keluar kota demi pekerjaannya. Meski muak dengan percakapan keduanya namun Naina tetap bertahan di tempatnya demi terus merekam bukti kebusukan kedua orang itu. Untung saja tak ada yang mengganggu aktifitas gadis itu karena sepertinya malam ini sebagian besar pengunjung lebih memilih untuk melantai karena DJ yang bermain malam ini merupakan DJ terkenal yang sengaja didatangkan oleh pemilik club.

Gadis itu masih mengikuti Johan dan bu Risma saat keduanya keluar dari dalam club. Ia harus mendapatkan bukti perselingkuhan keduanya untuk senjata. Disamping ia juga nanti akan mencari bukti untuk perselingkuhan Johan dan Tasya. Benar saja... kedua orang itu langsung menuju ke salah satu hotel setelah keduanya keluar dari club. Dengan hati-hati Naina menyelinap melewati meja resepsionis agar ia tidak kehilangan jejak targetnya. Setelah keduanya masuk ke dalam lift, Nia langsung mengejar melalui tangga darurat setelah mengetahui lantai tujuan keduanya.

Johan dan bu Risma tampak bermesraan sebentar sebelum memasuki kamar yang telah mereka pesan. Hal ini tentu saja menguntungkan Naina yang tiba disaat bersamaan. Dia langsung merekam kejadian itu sampai keduanya benar-benar masuk ke dalam kamar. Naina tampak tersenyum senang dengan apa yang ia dapatkan malam ini. Dengan langkah ringan ia pun melenggang keluar dari dalam hotel. Ia akan menyimpan semua bukti terlebih dahulu agar menjadi bukti yang tidak terbantahkan saat nanti ia membongkar kejahatan Johan. Kini ia tinggal mencari bukti tentang Tasya.

Jika bukti kejahatan Tasya dan Johan sudah terkumpul barulah akan ia serahkan pada Adrian. Selanjutnya urusan pria itu untuk menghukum keduanya, sebelum ia menghabisi keduanya untuk membalaskan kematian Naina yang asli. Naina / Mitsy memang tidak akan melepaskan musuhnya dengan mudah. Baginya hutang nyawa harus dibayar dengan nyawa. Dan sebelum ia menghabisi musuhnya tidak ada salahnya ia membuat mereka tersiksa terlebih dahulu seperti Naina yang asli dulu mengalami penderitaan sebelum kematiannya.

Sementara itu, Jack yang tengah berkumpul dengan Regi dan Jono. Ketiganya tengah menyeleksi anggota baru mereka. Jack sangat puas dengan para kandidat yang dibawa oleh Regi dan Jono. Karena dimata Jack, mereka sudah cukup ahli dalam bidangnya terutama dalam hal bela diri. Jack merasa jika musuhnya kali ini tidak bisa dianggap remeh karena sudah bisa menghabisi Miko dan Beni. Setelah berhasil mendapatkan anak buah baru, Jack terlihat sangat bersemangat. Kini ia hanya tinggal menunggu kabar baik dari orang yang sudah ia mintai tolong untuk melacak pembunuh Miko dan Beni.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!