Bab 20 - Cewek Pilihan Vino

...༻✫༺...

"Mmmph..." begitulah suara yang diperdengarkan Elena ketika Vino mengecup dalam bibirnya. Cowok itu melepaskan ciumannya sejenak untuk menanggalkan pakaian.

Pupil mata Elena membesar. Dia merasa deja vu. Mimpi yang pernah di alaminya sekarang seakan menjadi kenyataan.

"Vin..." lirih Elena.

"Kenapa? Lo gugup atau takut?" tanya Vino. Kini dia dalam keadaan bertelanjang dada.

Elena menenggak ludahnya sendiri. "Dua-duanya mungkin..." jawabnya sembari memperhatikan badan atletis Vino. Tubuh itu tidak hanya terlihat bugar, tetapi juga putih bersih memikat. Entah bagaimana seorang cowok berandal seperti Vino bisa merawat badannya sampai begitu.

Senyuman mengembang di wajah Vino. "Tenang aja. Gue nggak akan nyakitin lo," tuturnya seraya membuka kancing baju Elena satu per satu. Secara alami cewek tersebut merubah posisi menjadi duduk. Lalu melepaskan pakaian atasannya. Hingga tampilan Elena sekarang tampak hanya mengenakan bra.

Kini Vino yang terpana. "Polos banget persis kayak orangnya," komentarnya sambil tidak mengalihkan perhatian ke dada Elena. Ia segera melepaskan bra cewek itu.

"Gue merasa ini salah," ungkap Elena seraya mengatur nafas. Meski berucap begitu, dia tak melakukan perlawanan sama sekali. Sampai membiarkan Vino sepenuhnya melepas bra.

"Lo nggak tahu seberapa banyak kesalahan yang sudah gue buat," sahut Vino yang menyudutkan Elena hingga kembali terbaring.

"Dari awal gue harusnya nggak pernah masuk ke lingkaran pertemanan---Sial!" Elena merutuk dan tak melanjutkan perkataan. Sekujur tubuhnya merinding hebat tatkala Vino sudah bermain mulut di dadanya.

"Vin..." lirih Elena sambil memejamkan mata dan mendongak. Kedua kakinya bergerak tak karuan. Dia dapat merasakan sentuhan panas dari lidah dan mulut Vino. Terlebih kegiatan cowok itu memperdengarkan suara kecupan persis seperti video yang Elena tonton sebelumnya.

Dahi Vino berkerut dalam. Ia merasa gairahnya sudah membuncah. Dirinya tidak pernah begini saat bersama gadis mana pun. Jantungnya juga berpacu lebih cepat dari biasanya.

Alhasil Vino semakin meliar. Ia menenggelamkan wajah ke ceruk leher Elena.

"Vin!" panggil Elena. Dia kembali bergidik nikmat ketika dapat merasakan dadanya dan badan Vino bersentuhan.

"Non Elena?" suara seorang wanita mendadak memanggil dari luar. Elena langsung mendorong Vino. Ia bergegas mengenakan bra dan pakaian.

Sementara Vino tampak duduk tegak dan mengusap kasar wajahnya. Dia tersengal-sengal akibat aktifitas intim yang mungkin hanya terjadi tidak sampai lima menit itu.

"Lo harus pergi!" ujar Elena.

"Kayaknya sembunyi adalah pilihan terbaik sekarang." Vino mengenakan pakaian dengan raut wajah suntuk. Dia berjalan ke belakang pintu. Lalu menyuruh Elena untuk segera membuka pintunya. Seperti biasa, Vino selalu bersikap tenang.

Elena mendengus kasar. Dia menggeleng tak percaya dan segera membuka pintu. Kemunculan Bi Irna otomatis menyambut penglihatan Elena.

"Halo, Non. Makan malam sudah siap," ujar Bi Irna sembari menunjuk ke arah dapur.

"Iya, Bi. Nanti aku akan ke sana. Kebetulan aku belum mandi," tanggap Elena. Dia menutup pintu setelah memastikan Bi Irna pergi jauh.

Kini Elena menatap Vino. Cowok itu terlihat menyandar sambil melipat tangan di dada.

"Oke, sekarang sebaiknya gue pulang," cetus Vino. Dia berjalan menuju jendela.

Elena lagi-lagi terpikir mengenai kedekatannya dengan Vino. Dia kali ini ingin meminta kejelasan. Mengingat Vino sudah tiga kali menciumnya.

"Vin!" panggil Elena. Hingga Vino tidak jadi keluar dari jendela.

"Tumben lo yang berhentiin gue," tanggap Vino. Dia memutar tubuhnya menghadap Elena.

"Gue cuman pengen penjelasan." Elena berucap sambil melipat tangan di dada.

"Tentang?" Vino mengernyitkan kening.

Elena tercengang. "Nggak usah berlagak nggak ngerti. Lo udah cium gue tiga kali. Ngajakin gue begituan lagi! Gue pengen tahu maksud lo apa?!" timpalnya.

Vino menggaruk kepalanya. "Gue nggak tahu," jawabnya.

Elena semakin terperangah. Bagaimana bisa Vino masih bisa bersikap sesantai itu? Padahal dirinya tadi sudah menjamah setengah badan Elena.

"Dasar bajingan!" geram Elena. Dia melayangkan tamparan ke pipi Vino.

Vino menahan tangan Elena. Mendekat ke hadapan cewek itu. Ia berseringai. "Biar gue tanya. Lo bisa jelasin nggak kenapa lo pasrah saat gue cium?" tanyanya.

Elena yang tadinya merasa benar sendiri, merasa tertohok. Sebab dia juga tidak tahu kenapa dirinya selalu membiarkan Vino menyentuhnya. Bahkan Elena membalas sentuhan cowok itu. Jujur saja, dia tidak bisa menyimpulkan dengan cepat perasaannya adalah rasa suka. Terlebih Elena tidak pernah jatuh cinta hingga sekarang.

"Lo juga nggak tahu kan?" Vino memegangi pundak Elena. Lalu menepuknya dua kali. "Oke, sekarang gue pulang. Selamat makan malam," pamitnya. Kemudian segera melompat keluar dari jendela.

Elena diam di tempat. Memandangi kepergian Vino yang sudah menaiki pagar rumahnya. Keberadaan cowok itu perlahan menghilang dari pandangan Elena.

"Dasar cowok gila!" maki Elena seraya mengepalkan tinju di kedua tangan. Dia kesal pada Vino. Akan tetapi merasa lebih kesal dengan dirinya sendiri.

...***...

Di depan sebuah toko, Vino baru saja masuk ke mobil. Dia sibuk sendiri di sana. Dalam keadaan celana yang terbuka.

Kebetulan suasana di sekitar sedang sepi. Vino mengatup bibirnya rapat-rapat sambil tak berhenti bermain tangan. Sesekali dia kecolongan dan mengerang sendiri.

Sampai tibalah Vino merasakan puncak. Sekarang yang tersisa hanyalah lenguhan nafasnya. Cowok itu memang sedang memuaskan hasratnya sendiri karena tidak bisa melakukannya dengan Elena.

Vino menggunakan banyak sekali tisu. Setelah selesai, dia mengenakan kembali celananya dan duduk menyandar untuk menenangkan diri.

"Elena..." lirih Vino. Di sela pengaturan nafas. "Kenapa gue nggak tega kalau sama dia?" gumamnya.

Entah kenapa Vino merasa tidak tega ketika bersama Elena. Padahal biasanya jika dengan cewek lain, Vino tidak akan segan menyuruh cewek tersebut untuk bermain mulut. Tetapi kali ini dia memilih pergi. Vino bahkan menjadikan Elena sebagai cewek yang dipilihnya berhubungan intim untuk kali pertama. Ia selama ini berkata jujur perihal tidak pernah melakukan hubungan layaknya suami istri.

Terpopuler

Comments

Whila Abigail

Whila Abigail

brrti elena SM vino saling suka🤭kapan sih Thor mereka jadian hhhhh

2023-01-27

3

Nunu

Nunu

tanda bucin dah mulai ya Thor.. hihihi ..

2023-01-26

1

listia_putu

listia_putu

vino sudah jatuh hati sama elena...

2023-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Elena & The Geng
2 Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3 Bab 3 - Kesal
4 Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5 Bab 5 - Penguasa Sekolah
6 Bab 6 - Takut
7 Bab 7 - The Wheel Of Love
8 Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9 Bab 9 - Vino & Keluarganya
10 Bab 10 - Wet Dream
11 Bab 11 - Siklus Menstruasi
12 Bab 12 - Popok Wanita
13 Bab 13 - Bolos Dadakan
14 Bab 14 - Bersenang-senang
15 Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16 Bab 16 - Pulang
17 Bab 17 - Penasaran
18 Bab 18 - Menonton Bersama
19 Bab 19 - Godaan Vino
20 Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21 Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22 Bab 22 - Cowok Brengsek
23 Bab 23 - Gagal Fokus
24 Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25 Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26 Bab 26 - Cemburu?
27 Bab 27 - Sepupu Vino
28 Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29 Bab 29 - Apa Mau Vino?
30 Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31 Bab 31 - Usaha Elena
32 Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33 Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34 Bab 34 - Sakit
35 Bab 35 - Pertandingan Basket
36 Bab 36 - Hubungan Misterius
37 Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38 Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39 Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40 Bab 40 - Putus
41 Bab 41 - Keraguan Vino
42 Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43 Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44 Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45 Bab 45 - Penyakit Rindu
46 Bab 46 - Pacaran
47 Bab 47 - Diary Elena
48 Bab 48 - Merokok
49 Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50 Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51 Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52 Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53 Bab 53 - Bergairah dan Berani
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Efek Balikan
56 Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57 Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58 Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59 Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60 Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61 Bab 61 - Saling Menuduh
62 Bab 62 - Teman Baru
63 Bab 63 - Sekolah Baru
64 Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65 Bab 65 - Pengakuan Palsu
66 Bab 66 - Bukan Hal Normal
67 Bab 67 - Patah Hati
68 Bab 68 - Pesan Elena
69 Bab 69 - Kedatangan Alam
70 Bab 70 - Pengakuan Iyan
71 Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72 Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73 Bab 73 - Perdebatan
74 Bab 74 - Memberitahu
75 Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76 Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77 Bab 77 - Karma
78 Bab 78 - Rehabilitasi
79 Bab 79 - Menikah Muda
80 Bab 80 - Akhir Cerita
81 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82 Novel Teen Baru
83 NOVEL TEEN BARU!
84 NOVEL SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Elena & The Geng
2
Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3
Bab 3 - Kesal
4
Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5
Bab 5 - Penguasa Sekolah
6
Bab 6 - Takut
7
Bab 7 - The Wheel Of Love
8
Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9
Bab 9 - Vino & Keluarganya
10
Bab 10 - Wet Dream
11
Bab 11 - Siklus Menstruasi
12
Bab 12 - Popok Wanita
13
Bab 13 - Bolos Dadakan
14
Bab 14 - Bersenang-senang
15
Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16
Bab 16 - Pulang
17
Bab 17 - Penasaran
18
Bab 18 - Menonton Bersama
19
Bab 19 - Godaan Vino
20
Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21
Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22
Bab 22 - Cowok Brengsek
23
Bab 23 - Gagal Fokus
24
Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25
Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26
Bab 26 - Cemburu?
27
Bab 27 - Sepupu Vino
28
Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29
Bab 29 - Apa Mau Vino?
30
Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31
Bab 31 - Usaha Elena
32
Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33
Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34
Bab 34 - Sakit
35
Bab 35 - Pertandingan Basket
36
Bab 36 - Hubungan Misterius
37
Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38
Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39
Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40
Bab 40 - Putus
41
Bab 41 - Keraguan Vino
42
Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43
Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44
Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45
Bab 45 - Penyakit Rindu
46
Bab 46 - Pacaran
47
Bab 47 - Diary Elena
48
Bab 48 - Merokok
49
Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50
Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51
Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52
Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53
Bab 53 - Bergairah dan Berani
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Efek Balikan
56
Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57
Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58
Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59
Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60
Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61
Bab 61 - Saling Menuduh
62
Bab 62 - Teman Baru
63
Bab 63 - Sekolah Baru
64
Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65
Bab 65 - Pengakuan Palsu
66
Bab 66 - Bukan Hal Normal
67
Bab 67 - Patah Hati
68
Bab 68 - Pesan Elena
69
Bab 69 - Kedatangan Alam
70
Bab 70 - Pengakuan Iyan
71
Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72
Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73
Bab 73 - Perdebatan
74
Bab 74 - Memberitahu
75
Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76
Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77
Bab 77 - Karma
78
Bab 78 - Rehabilitasi
79
Bab 79 - Menikah Muda
80
Bab 80 - Akhir Cerita
81
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82
Novel Teen Baru
83
NOVEL TEEN BARU!
84
NOVEL SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!