Bab 13 - Bolos Dadakan

...༻✫༺...

"Enggak!" tegas Elena sembari melipat tangan di dada.

"Lo emang anak yang baik." Satu tangan Vino mengusap puncak kepala Elena. Dia memperlakukan cewek itu seperti anak kucing.

Elena melirik tajam. Dia segera menjauhkan tangan Vino dari kepalanya. Selang sekian menit, keduanya tiba di tempat tujuan.

"Gue pinjam jaket lo ya. Nanti gue kembalikan setelah dicuci," ujar Elena seraya keluar dari mobil.

"Nggak usah. Jaketnya buat lo aja," sahut Vino. Dia ikut keluar dari mobil. Berjalan mengekori Elena dari belakang. Cewek itu berhenti melangkah saat menyadari Vino mengikuti.

Elena berdecak kesal. "Ck! Kan gue udah bilang tunggu di luar," tukasnya.

"Gue juga mau beli sesuatu," balas Vino. Dia melewati Elena dan berjalan lebih dulu memasuki toko.

Elena terperangah. Dia tak bisa mencegah Vino lagi. Elena segera ikut masuk ke dalam toko.

Diam-diam Elena memilih pakaian yang ingin dibelinya dari Vino. Dia tentu tidak ingin cowok itu tahu.

Vino tampak sibuk melihat-lihat setelan olahraga. Elena memanfaatkan kelengahan cowok tersebut dengan baik.

Elena terlalu sibuk memilih. Sampai dia tidak sadar Vino sudah tidak terlihat. Dirinya baru menyadari ketidakhadiran Vino ketika sudah selesai memilih celana dallam.

"Mungkin dia ke toilet," duga Elena. Dia memutuskan untuk segera berganti pakaian. Gadis itu lebih memilih toilet dari pada ruang ganti.

Selesai mengurus dirinya sendiri, Elena keluar dari toko. Saat itulah dia melihat Vino menunggu sambil menyandar di kap mobil.

"Warna kesukaan lo pink ya?" celetuk Vino.

Mata Elena terbelalak. Dia berfirasat kalau Vino mengetahui warna celana dallam yang dirinya beli. Alhasil Elena tak menjawab. Ia memberi jawaban dengan melayangkan pukulan kepada Vino.

"Otak lo mesum banget! Lo pasti tadi diam-diam lihatin gue pas beli celana kan?!" geram Elena.

"Enak aja. Enggak kok!" Vino berusaha keras menghindari pukulan Elena. Lalu sigap memegangi kedua tangan gadis tersebut. "Gue nebak doang. Secara lo kan sering unggah foto di medsos pakai nuansa berwarna pink," jelasnya.

Elena terkesiap. Dia ternyata sudah salah sangka.

"Oh... Berarti celana dallam lo sekarang pink ya?" Vino lantas bisa menyimpulkan sendiri.

Wajah Elena memerah padam. Tebakan Vino benar-benar menohok. Itu karena tebakannya sama sekali tidak meleset. Elena memang mengenakan celana dallam berwarna pink sekarang.

"Ih! Lo nyebelin banget sumpah! Gue pulang pakai taksi aja!" Tingkat malu Elena sudah tak tertahan. Rasanya dia tak sanggup kembali ke sekolah bersama Vino. Cowok tersebut pasti tidak berhenti membual dengan warna celana dallamnya.

"Nggak boleh!" Vino menahan kepergian Elena. Dia menarik tangan cewek itu. Lalu memaksanya masuk ke mobil.

Wajah Elena cemberut. Ia berusaha keras memberontak. Tetapi kekuatan Vino tidak sebanding dengan dirinya. Alhasil Elena terpaksa harus kembali ke sekolah bersama Vino.

Perlahan Vino menjalankan mobil. Namun dia tidak mengarahkan mobilnya menuju jalan ke sekolah. Hal tersebut sontak membuat Elena heran.

"Loh, jalan ke sekolah kan bukan ini?" ucap Elena sambil celingak-celingukan.

"Emang bukan," jawab Vino berseringai.

Elena mendelik. Dia sadar dirinya tidak seharusnya mempercayai Vino begitu saja.

"Putar balik nggak?" ancam Elena. Mengacungkan jari telunjuknya ke depan wajah.

"Enggak." Vino menolak tegas. Dia justru melajukan mobil dalam kecepatan tinggi.

Elena kaget sampai tersentak. Dia reflek berpegangan ke benda terdekat.

"Lo gila! Turunin gue sekarang kalau nggak mau putar balik!" pekik Elena. Akan tetapi sama sekali tidak didengarkan oleh Vino.

Wush!

Mobil Vino melesat sangat laju. Bahkan mampu melewati detik-detik terakhir lampu hijau.

Vino memutar setir dengan lihai. Bak seorang pembalap yang sedang bertanding di jalanan.

Elena yang duduk di sebelah hanya bisa berteriak dan memejamkan mata. Vino berhenti ketika sudah sampai di tempat yang ingin didatanginya.

"Woho! Itu seru kan, El?" Vino berseru senang. Tergelak puas.

Elena memelototi Vino. Dia menjewer kuping cowok itu. "Seru apanya?! Itu namanya percobaan bunuh diri!" omelnya seraya mengeratkan gigi kesal.

"Tapi jantung lo berdebar kan?" tanggap Vino. Dia sama sekali tak terganggu dengan jeweran Elena. Vino mampu menahannya dengan baik.

"Ya iyalah!" dahi Elena berkerut dalam. Ia melepaskan tangan dari kuping Vino.

Atensi Elena tertuju ke arah depan. Sekarang dia dan Vino ada di depan taman bermain besar.

"Parah lo, Vin. Ngapain kita ke sini? Harusnya gue belajar pelajaran Pak Toni sekarang. Lo mending antar gue ke sekolah. Setelah itu, lo bisa balik lagi ke sini." Karena mengomel tidak sepenuhnya membuat pemikiran Vino berubah, kini Elena mencoba bicara baik-baik.

"Enak aja. Justru gue mau ke sini bareng lo kali," balas Vino. Dia mengambil plastik yang ada di kursi belakang. Isinya ternyata adalah baju yang sempat dibeli Vino saat di toko tadi. "Nih pakai!" suruhnya sembari melempar baju pada Elena.

"Vin, lo kalau mau melanggar aturan, lakukan aja sendiri. Gue nggak mau ikut!" tegas Elena.

"Plis, El. Gue sumpek banget sama pelajaran hari ini. Semuanya pelajaran menghitung. Gue pengen satu kali aja bisa lepas dari pelajaran hari ini," ungkap Vino seraya membuka kancing baju satu per satu.

Elena mendengus kasar. Dia memegangi kalungnya. Ayah dan ibunya pasti tahu kalau Elena sedang tidak di sekolah sekarang.

"Gue nggak bisa, Vin. Bokap sama nyokap gue pasti tahu gue ada di sini," ujar Elena.

Vino terkekeh. "Kalau lo nggak bilang, mereka nggak akan tahu," tanggapnya seraya melepas seragam putih.

"Lo nggak tahu kalau..." Elena tidak melanjutkan perkataannya saat melihat Vino bertelanjang dada. Seketika dia teringat dengan mimpinya tadi malam.

Elena langsung membuang muka. Dia mencoba mengontrol degub jantung yang mendadak berdetak kencang. Wajah Elena lagi-lagi memerah bak tomat matang. Ia menatap ke luar jendela dengan lagak kikuk.

Vino menatap Elena. Dia heran kenapa cewek itu tidak melanjutkan ucapannya. Senyuman miring mengembang di wajah Vino saat melihat Elena sedang membuang muka.

"Lo bukannya sering lihat gue nggak pakai baju? Kenapa tiba-tiba lo jadi salah tingkah gitu?" pungkas Vino.

"Apa? Salah tingkah? Kepedean lo!" Elena berhenti membuang muka. Lalu menatap Vino dengan berani.

"Emang lo salah tingkah." Vino memegangi wajah Elena. Hal itu membuat mata Elena langsung membola. Bukannya semakin tenang, detak jantungnya malah tambah sulit untuk dikontrol.

"Lihat. Wajah lo merah banget. Lo nggak mungkin kepedesan kan?" sambung Vino. Dia masih dalam keadaan bertelanjang dada.

Mata Elena mengedip dua kali. Ia membeku karena terpaku pada wajah tampan Vino yang semakin dekat dengan wajahnya.

Elena mengalami dilema. Dia tidak membantah kalau dirinya ingin kembali mencium Vino. Namun di sisi lain, Elena juga peduli dengan harga dirinya.

Terpopuler

Comments

Kristina Sinambela

Kristina Sinambela

SDH vote and like',tak lupa 3× hadiahnya 😍😘

2023-01-23

2

Kristina Sinambela

Kristina Sinambela

ah Thor bumil minta up dong , pengen liat mereka melakukan kesalahan 😁😁😁
ih bumil nakal,LG puber 😂😂😂

2023-01-23

1

octa❤️

octa❤️

malu tapi mau kamu len...

2023-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Elena & The Geng
2 Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3 Bab 3 - Kesal
4 Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5 Bab 5 - Penguasa Sekolah
6 Bab 6 - Takut
7 Bab 7 - The Wheel Of Love
8 Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9 Bab 9 - Vino & Keluarganya
10 Bab 10 - Wet Dream
11 Bab 11 - Siklus Menstruasi
12 Bab 12 - Popok Wanita
13 Bab 13 - Bolos Dadakan
14 Bab 14 - Bersenang-senang
15 Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16 Bab 16 - Pulang
17 Bab 17 - Penasaran
18 Bab 18 - Menonton Bersama
19 Bab 19 - Godaan Vino
20 Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21 Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22 Bab 22 - Cowok Brengsek
23 Bab 23 - Gagal Fokus
24 Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25 Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26 Bab 26 - Cemburu?
27 Bab 27 - Sepupu Vino
28 Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29 Bab 29 - Apa Mau Vino?
30 Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31 Bab 31 - Usaha Elena
32 Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33 Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34 Bab 34 - Sakit
35 Bab 35 - Pertandingan Basket
36 Bab 36 - Hubungan Misterius
37 Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38 Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39 Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40 Bab 40 - Putus
41 Bab 41 - Keraguan Vino
42 Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43 Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44 Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45 Bab 45 - Penyakit Rindu
46 Bab 46 - Pacaran
47 Bab 47 - Diary Elena
48 Bab 48 - Merokok
49 Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50 Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51 Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52 Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53 Bab 53 - Bergairah dan Berani
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Efek Balikan
56 Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57 Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58 Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59 Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60 Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61 Bab 61 - Saling Menuduh
62 Bab 62 - Teman Baru
63 Bab 63 - Sekolah Baru
64 Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65 Bab 65 - Pengakuan Palsu
66 Bab 66 - Bukan Hal Normal
67 Bab 67 - Patah Hati
68 Bab 68 - Pesan Elena
69 Bab 69 - Kedatangan Alam
70 Bab 70 - Pengakuan Iyan
71 Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72 Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73 Bab 73 - Perdebatan
74 Bab 74 - Memberitahu
75 Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76 Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77 Bab 77 - Karma
78 Bab 78 - Rehabilitasi
79 Bab 79 - Menikah Muda
80 Bab 80 - Akhir Cerita
81 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82 Novel Teen Baru
83 NOVEL TEEN BARU!
84 NOVEL SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Elena & The Geng
2
Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3
Bab 3 - Kesal
4
Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5
Bab 5 - Penguasa Sekolah
6
Bab 6 - Takut
7
Bab 7 - The Wheel Of Love
8
Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9
Bab 9 - Vino & Keluarganya
10
Bab 10 - Wet Dream
11
Bab 11 - Siklus Menstruasi
12
Bab 12 - Popok Wanita
13
Bab 13 - Bolos Dadakan
14
Bab 14 - Bersenang-senang
15
Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16
Bab 16 - Pulang
17
Bab 17 - Penasaran
18
Bab 18 - Menonton Bersama
19
Bab 19 - Godaan Vino
20
Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21
Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22
Bab 22 - Cowok Brengsek
23
Bab 23 - Gagal Fokus
24
Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25
Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26
Bab 26 - Cemburu?
27
Bab 27 - Sepupu Vino
28
Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29
Bab 29 - Apa Mau Vino?
30
Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31
Bab 31 - Usaha Elena
32
Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33
Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34
Bab 34 - Sakit
35
Bab 35 - Pertandingan Basket
36
Bab 36 - Hubungan Misterius
37
Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38
Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39
Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40
Bab 40 - Putus
41
Bab 41 - Keraguan Vino
42
Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43
Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44
Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45
Bab 45 - Penyakit Rindu
46
Bab 46 - Pacaran
47
Bab 47 - Diary Elena
48
Bab 48 - Merokok
49
Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50
Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51
Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52
Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53
Bab 53 - Bergairah dan Berani
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Efek Balikan
56
Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57
Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58
Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59
Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60
Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61
Bab 61 - Saling Menuduh
62
Bab 62 - Teman Baru
63
Bab 63 - Sekolah Baru
64
Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65
Bab 65 - Pengakuan Palsu
66
Bab 66 - Bukan Hal Normal
67
Bab 67 - Patah Hati
68
Bab 68 - Pesan Elena
69
Bab 69 - Kedatangan Alam
70
Bab 70 - Pengakuan Iyan
71
Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72
Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73
Bab 73 - Perdebatan
74
Bab 74 - Memberitahu
75
Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76
Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77
Bab 77 - Karma
78
Bab 78 - Rehabilitasi
79
Bab 79 - Menikah Muda
80
Bab 80 - Akhir Cerita
81
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82
Novel Teen Baru
83
NOVEL TEEN BARU!
84
NOVEL SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!