Bab 19 - Godaan Vino

...༻✫༺...

Suasana terasa panas saat pasangan dalam video melakukan penyatuan. Saat itulah Vino langsung menutup laptop. Video lantas berhenti terputar.

"Kayaknya sudah cukup," imbuh Vino.

Elena perlahan menatap Vino. "Lihat sekarang siapa yang takut?" tukasnya seraya terkekeh remeh.

"Gue nggak takut. Gue cuman nggak mau punya gue aktif di sini. Lagian lo nggak mau kan jadi korbannya?" Vino memberi alasan. Dia merebahkan diri ke ranjang. Hal serupa lantas dilakukan Elena. Cewek itu kembali tertawa kecil.

"Ya iyalah! Kalau terjadi, gue langsung laporin lo ke polisi," sahut Elena.

"Emang iya?" remeh Vino dengan senyuman miring. Dia dan Elena menatap langit-langit pelafon.

"Jadi... Apa hukuman bokap sama nyokap lo?" tanya Vino. Melanjutkan pembicaraan. Dia menjadikan dua tangannya jadi bantalan kepala.

"Gue nggak boleh keluar rumah, di awasi di sekolah sama guru bayaran mereka, terus nggak bisa pakai ponsel selama tiga hari," jawab Elena.

"Gila!" komentar Vino. Dia menoleh kepada Elena sejenak. "Sekarang gue bisa menyimpulkan semua orang tua sama aja. Mereka egois!" tambahnya.

"Bokap sama nyokap lo juga?" Elena menatap Vino dengan sudut matanya.

"Iya. Tapi bedanya mereka nggak pernah peduli sama gue."

"Tapi kan lo anak tunggal. Biasanya anak tunggal selalu disayang banget sama orang tua."

"Kayaknya hal itu nggak berlaku sama gue." Perlahan percakapan Vino dan Elena semakin dalam.

"Gue selalu sendirian di rumah. Bagi gue rumah adalah neraka. Makanya gue jarang banget pulang," sambung Vino.

"Mungkin semua orang tua punya cara masing-masing untuk menunjukkan kasih sayang."

"Pengecualian untuk bokap dan nyokap gue. Mereka nggak pernah memberikan gue kasih sayang."

Elena terdiam sejenak. Ia mendengus kasar. "Sebenarnya apa yang terjadi hari ini bikin gue bertanya. Apa bokap sama nyokap gue sayang ke gue? Mereka pulang hanya untuk kasih gue hukuman," ungkapnya.

"Itu menyebalkan. Gue yakin lo tadi nangis," tanggap Vino.

"Ya, gue nangis."

"Jadi karena itu lo nonton video bokep? Biar rasa sedih lo hilang gitu?"

"Bisa dibilang begitu." Elena tak bisa membantah. Dia dan Vino lantas tergelak bersama.

Vino dan Elena saling bertukar pandang. Perlahan Vino mendekat. "Lo penasaran mau coba nggak?" tanyanya.

"Maksud lo cobain..." Elena menerka sambil menunjuk ke arah laptop.

"Iya." Vino mengangguk. "Jujur gue nggak pernah cobain sampai sejauh itu. Tapi entah kenapa gue pengen melakukannya sama lo sekarang," ucapnya dengan nada pelan.

"Lo pikir gue percaya? Gue sudah dua kali lihat lo begituan sama cewek!" balas Elena.

"Iya. Tapi mereka cuman main mulut, El. Lo ngerti kan?"

"Lo emang parah." Mata Elena mengedip pelan. Sensasi debaran di jantungnya kembali lagi. Dia segera membuang muka.

"Semua cewek yang bermain sama gue itu karena mereka datang sendiri. Ada beberapa yang gue tolak dan ada juga yang nggak bisa," jelas Vino. Dia belum mengalihkan pandangan dari Elena.

"Kepedean banget lo!" Elena kembali menatap Vino. Keduanya kembali bertukar tatapan.

"Emang! Tapi itulah pesona gue, El." Vino memancarkan tatapan tajam dan serius. Membuat Elena lagi-lagi harus terbuai. Cewek itu seolah tak bisa memutuskan pertukaran tatapannya dengan Vino. Tatapan Vino begitu menjerat.

"Lo mau nggak cobain sama gue?" tawar Vino. Dia bergerak kian mendekat.

Mata Elena membulat sempurna. Walaupun begitu, dia membeku di tempat. Karena baru saja menonton video por-no, libido di tubuh Elena sedang meningkat. Ia sebenarnya menginginkan hal sama dengan Vino.

"Tinggal ngomong iya kenapa sih? Gengsi lo itu ketinggian, El." Karena Elena tidak kunjung menjawab, Vino segera bergerak. Ia menganggap diamnya Elena sebagai persetujuan.

Perlahan Vino mencium bibir Elena. Ini ketiga kalinya mereka berciuman. Keduanya kembali melakukannya tanpa adanya hubungan yang jelas.

Suara kecup-mengecup memecah kesunyian. Vino sudah memposisikan diri ke atas badan Elena. Nafas keduanya mulai menderu-deru.

Vino sangat lihai memainkan mulut dan lidahnya. Membuat Elena merasa kian bergairah.

Dahi Elena berkerut dalam. Wajahnya memerah padam. Kena sudah, dia juga sudah jatuh ke dalam pesona Vino. Cewek itu kini bahkan membiarkan Vino meremas buah dadanya.

Bersamaan dengan itu, Elena baru teringat sesuatu. Dia sedang datang bulan sekarang. Elena sontak mendorong Vino. Hingga tautan bibirnya dan Vino terlepas.

"Gue nggak bisa. Lo tahu gue lagi mens," ujar Elena sembari mengontrol nafas.

Vino tersenyum miring. "Kita lakukan seadanya," bisiknya. Lalu kembali memagut bibir Elena. Mereka lanjut berciuman.

Terpopuler

Comments

Nunu

Nunu

untung lagi mens tapi gpp El lagi nanggung nih wkwkwkwk lanjut thorrr

2023-01-26

1

Junifa

Junifa

yah seadanya kayak gimana🤔 gila emang vino perjelaslah perasaanmu sama elena 😆

2023-01-26

1

Whila Abigail

Whila Abigail

hhhh ya ampun vino elena LG dtng bulan aja masih Kya gtu🤭😅

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Elena & The Geng
2 Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3 Bab 3 - Kesal
4 Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5 Bab 5 - Penguasa Sekolah
6 Bab 6 - Takut
7 Bab 7 - The Wheel Of Love
8 Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9 Bab 9 - Vino & Keluarganya
10 Bab 10 - Wet Dream
11 Bab 11 - Siklus Menstruasi
12 Bab 12 - Popok Wanita
13 Bab 13 - Bolos Dadakan
14 Bab 14 - Bersenang-senang
15 Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16 Bab 16 - Pulang
17 Bab 17 - Penasaran
18 Bab 18 - Menonton Bersama
19 Bab 19 - Godaan Vino
20 Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21 Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22 Bab 22 - Cowok Brengsek
23 Bab 23 - Gagal Fokus
24 Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25 Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26 Bab 26 - Cemburu?
27 Bab 27 - Sepupu Vino
28 Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29 Bab 29 - Apa Mau Vino?
30 Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31 Bab 31 - Usaha Elena
32 Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33 Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34 Bab 34 - Sakit
35 Bab 35 - Pertandingan Basket
36 Bab 36 - Hubungan Misterius
37 Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38 Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39 Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40 Bab 40 - Putus
41 Bab 41 - Keraguan Vino
42 Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43 Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44 Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45 Bab 45 - Penyakit Rindu
46 Bab 46 - Pacaran
47 Bab 47 - Diary Elena
48 Bab 48 - Merokok
49 Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50 Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51 Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52 Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53 Bab 53 - Bergairah dan Berani
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Efek Balikan
56 Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57 Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58 Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59 Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60 Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61 Bab 61 - Saling Menuduh
62 Bab 62 - Teman Baru
63 Bab 63 - Sekolah Baru
64 Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65 Bab 65 - Pengakuan Palsu
66 Bab 66 - Bukan Hal Normal
67 Bab 67 - Patah Hati
68 Bab 68 - Pesan Elena
69 Bab 69 - Kedatangan Alam
70 Bab 70 - Pengakuan Iyan
71 Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72 Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73 Bab 73 - Perdebatan
74 Bab 74 - Memberitahu
75 Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76 Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77 Bab 77 - Karma
78 Bab 78 - Rehabilitasi
79 Bab 79 - Menikah Muda
80 Bab 80 - Akhir Cerita
81 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82 Novel Teen Baru
83 NOVEL TEEN BARU!
84 NOVEL SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Elena & The Geng
2
Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3
Bab 3 - Kesal
4
Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5
Bab 5 - Penguasa Sekolah
6
Bab 6 - Takut
7
Bab 7 - The Wheel Of Love
8
Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9
Bab 9 - Vino & Keluarganya
10
Bab 10 - Wet Dream
11
Bab 11 - Siklus Menstruasi
12
Bab 12 - Popok Wanita
13
Bab 13 - Bolos Dadakan
14
Bab 14 - Bersenang-senang
15
Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16
Bab 16 - Pulang
17
Bab 17 - Penasaran
18
Bab 18 - Menonton Bersama
19
Bab 19 - Godaan Vino
20
Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21
Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22
Bab 22 - Cowok Brengsek
23
Bab 23 - Gagal Fokus
24
Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25
Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26
Bab 26 - Cemburu?
27
Bab 27 - Sepupu Vino
28
Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29
Bab 29 - Apa Mau Vino?
30
Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31
Bab 31 - Usaha Elena
32
Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33
Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34
Bab 34 - Sakit
35
Bab 35 - Pertandingan Basket
36
Bab 36 - Hubungan Misterius
37
Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38
Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39
Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40
Bab 40 - Putus
41
Bab 41 - Keraguan Vino
42
Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43
Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44
Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45
Bab 45 - Penyakit Rindu
46
Bab 46 - Pacaran
47
Bab 47 - Diary Elena
48
Bab 48 - Merokok
49
Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50
Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51
Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52
Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53
Bab 53 - Bergairah dan Berani
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Efek Balikan
56
Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57
Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58
Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59
Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60
Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61
Bab 61 - Saling Menuduh
62
Bab 62 - Teman Baru
63
Bab 63 - Sekolah Baru
64
Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65
Bab 65 - Pengakuan Palsu
66
Bab 66 - Bukan Hal Normal
67
Bab 67 - Patah Hati
68
Bab 68 - Pesan Elena
69
Bab 69 - Kedatangan Alam
70
Bab 70 - Pengakuan Iyan
71
Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72
Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73
Bab 73 - Perdebatan
74
Bab 74 - Memberitahu
75
Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76
Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77
Bab 77 - Karma
78
Bab 78 - Rehabilitasi
79
Bab 79 - Menikah Muda
80
Bab 80 - Akhir Cerita
81
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82
Novel Teen Baru
83
NOVEL TEEN BARU!
84
NOVEL SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!