Bab 2 - Janji Andi & Ranti

...༻✫༺...

"Sorry ya, Ran. Gue juga--"

"Apa?!" Ranti memotong perkataan Andi. Ternyata sang pacar memiliki pendapat yang sama dengan Vino dan Iyan.

"Gue kurang menarik gitu di mata lo?" timpal Ranti.

"Eak! Perang dunia dimulai," seru Iyan. Dia dan Vino cekikikan bersama. Hanya Elena yang menunjukkan ekspresi tidak nyaman.

"Bukan gitu. Gue cuman--"

"Ya sudah. Janji di rumah gue malam minggu nanti batal!" tegas Ranti. Dia lagi-lagi memotong ucapan Andi.

"Apa?! Batal?! Ayolah, Ran. Jangan begitu dong." Andi sontak memelas. Entah janji apa yang sedang dibicarakannya dengan Ranti. Elena, Vino, dan Iyan bahkan penasaran akan hal itu.

"Ayo kita ke kantin duluan." Ranti menarik tangan Elena. Keduanya berjalan lebih dulu menuju kantin.

Vino menatap Andi penuh selidik. Begitu pun juga Iyan. Keduanya menghentikan Andi yang hampir beranjak karena ingin mengejar Ranti.

"Di! Mending lo kasih tahu kita mengenai janji lo sama Ranti malam minggu nanti," ucap Iyan seraya merangkul pundak Andi.

"Ah, itu privasi gue sama Ranti kali," balas Andi yang enggan memberitahu.

"Idih! Sok-sokan banget nih anak." Vino mendorong kepala Andi. Dia melakukannya bersamaan dengan Iyan.

"Tahu, sama teman sendiri sok-sokan bilang privasi." Iyan ikut menimpali.

Andi tergelak. Dia merasa lucu dengan reaksi yang ditunjukkan kedua temannya.

"Oke, oke. Gue akan kasih tahu kalian. Tapi kalian harus janji bantuin gue bujuk Ranti. Setuju?" Andi membuat kesepakatan.

"Gampang itu. Masalah membujuk cewek, gue jagonya," sahut Vino percaya diri. Dia dan Iyan mendekati Andi. Ketiganya saling berangkulan. Saat itulah Andi membeberkan janji yang akan dilakukannya bersama Ranti malam minggu nanti.

"Gue sama Ranti sepakat ingin mencoba melakukan itu," bisik Iyan.

"Melakukan apa?" tanya Iyan. Keningnya mengernyit dalam. Berbeda dengan Vino yang tampak tersenyum miring. Lelaki itu sepertinya bisa menduga apa yang dimaksud oleh Andi.

"Gue tahu. Lo sama Ranti mau melakukan..." enggan berkata lewat mulut, Vino memperagakan dengan tangan. Dia terlihat menggunakan bahasa tubuh. Dari pergerakan tangannya, jelas Vino seperti memperagakan proses penyatuan dalam hubungan intim.

"Gila! Jangan, Yan! Nanti lo nggak perawan lagi," cetus Iyan dengan nada cukup lantang. Semua orang-orang di sekitar sontak reflek menatapnya. Alhasil Iyan mendapat geplakan di kepala dari Vino dan Andi.

"Sudah kenceng, salah lagi!" protes Andi.

"Sorry, mulut gue kebab." Iyan tersenyum sambil memegangi tengkuk.

"Kebab?" Andi terheran. Sementara Vino juga tampak bingung. Terlihat jelas dari dahinya yang berkerut.

"Kebablasan," ucap Iyan. Berniat ingin melawak. Namun bukannya tertawa, dia justru membuat kedua temannya malu.

Vino memutar bola mata jengah. Sedangkan Andi menutupi wajahnya sambil geleng-geleng kepala. Mencoba memaklumi Iyan, tetapi rasanya begitu sulit.

"Kita tinggalin aja. Malu-maluin punya teman kayak dia," ajak Vino. Dia dan Andi buru-buru pergi. Iyan yang tak mau ditinggal, segera menyusul mereka.

Di sisi lain, Ranti dan Elena sudah lebih dulu ada di kantin. Keduanya bahkan telah menikmati makan siang.

"Gila! Andi kayaknya benar-benar nggak peduli sama janji di malam minggu," keluh Ranti. Dia tampak melampiaskan kekesalan dengan cara mengobrak-abrik mie ayam.

"Ah! Lo kayak nggak kenal Andi. Sekarang dia pasti lagi curhat sama dua keriwilnya itu. Sama kayak lo ke gue gini kan. Ngomong-ngomong janji apaan yang pengen lo lakuin bareng Andi?" Elena penasaran.

Sebelum bicara, Ranti melihat ke kanan dan kiri. Lalu berbisik ke telinga Elena. Memberitahukan mengenai janji yang akan dilakukannya dengan Andi.

Pupil mata Elena membesar. Dia juga reflek menutupi mulut. "Lo serius?" tanyanya.

"Penasaran aja. Tapi kayaknya nggak bakal kejadian. Lagian gue udah badmood sama Andi. Nyebelin tuh cowok!" ungkap Ranti.

"Bagus deh kalau lo nggak jadi. Nggak baik tahu." Elena mencoba memberi wejangan. Dia berbisik, "Emang lo nggak takut hamil?"

"Kan ada pengaman, El." Ranti balas berbisik.

"Dengar ya. Gue saranin sama lo untuk nggak melakukan itu. Lo kenapa tiba-tiba tertarik melakukan hal begitu sih? Heran gue."

"Itu karena drama korea kesukaan gue. Hehehe..." Ranti mengungkapkan dengan malu-malu.

"Apa hubungannya coba? Emang ada drama korea yang bokep?" tanggap Elena.

"Jadi gini ceritanya. Gue tuh nonton drakor kan. Terus ada adegan ciuman panas di sana. Entah kenapa gue merasa suka aja gitu melihatnya. Sampai rasa penasaran gue berakhir lebih jauh." Ranti bercerita panjang lebar. Dia dan Elena terus bicara dengan nada pelan. Ranti tentu malu jika privasinya didengar oleh semua orang.

"Maksudnya?" Elena menuntut penjelasan.

"Karena adegan ciuman itu, gue jadi tertarik pengen nonton bokep. Terus gue tonton deh. Gue juga akhir-akhir ini suka baca novel online dewasa. Ternyata mudah banget di akses," jelas Ranti.

"Jadi karena video bokep lo tertarik nyerahin keperawanan lo sama Andi? Nggak banget sih! Lo mending belajar yang rajin, kalau bokap sama nyokap lo tahu bisa kacau kan?"

"Coba lo nonton bokep sekali, atau coba baca novel online dewasa. Gue jamin lo--"

"Kagak!" Elena lekas menolak.

Bertepatan dengan itu, Vino, Iyan dan Andi datang. Wajah Ranti langsung cemberut.

"Ran, Andi katanya mau bicara empat mata," ujar Vino sembari duduk ke kursi yang ada di hadapan Elena.

"Gue lagi makan," sahut Ranti ketus.

"Ayolah, Ran. Sebentar aja ya," bujuk Andi. Tetapi Ranti masih tak acuh.

"Kata Andi, dia janji bakalan belikan lo apapun pas pulang sekolah nanti," cetus Vino.

"Iya, Vino benar. Gue akan belikan apa yang lo mau pas pulang nanti." Andi membenarkan pernyataan Vino.

"Yang benar? Apa yang gue mau ya? Kalau gue minta dibelikan mobil, lo harus belikan!" Benar saja, pancingan yang dicetuskan Vino langsung mendapat tanggapan dari Ranti.

"Iya deh." Andi tak menampik. Dia dan Ranti segera beranjak dari kantin.

"Kalau berduaan di tempat sepi jangan cipo-kan ya!" ucap Vino. Tepat sebelum Andi dan Ranti benar-benar pergi. Dua sejoli itu tidak menanggapi. Mereka hanya terus melangkah karena ingin cepat-cepat bicara.

"Dih! Kayak sendiri enggak," cibir Elena.

"Emang nggak pernah!" Vino menjeda ucapannya sejenak. Lalu meneruskan, "nggak pernah ketahuan."

"Parah lo!" komentar Iyan.

Elena terlihat geleng-geleng kepala. Berusaha memaklumi bualan Vino. Tetapi cowok itu justru melihat seorang lelaki yang menatap tak suka ke arahnya. Sepertinya dia merasa tak suka dengan candaan Vino yang terdengar arogan dan meremehkan.

"Apa lihat-lihat?!" timpal Vino dengan mata yang menyalang. Cowok yang ditimpalinya langsung tertunduk takut. "Belagu banget!" makinya.

"Apaan sih! Orang dia cuman ngelihatin lo doang," ucap Elena. Dia merasa sikap Vino berlebihan.

"Gue ini bisa bedakan tatapan orang yang suka sama nggak suka," sahut Vino. Dia kembali mempelototi cowok yang telah berhasil mengganggunya. Walau hanya sekedar karena tatapan.

Terpopuler

Comments

Icha Chairunisa

Icha Chairunisa

Andi bukan iyan

2024-08-13

0

Nunu

Nunu

jadi Ranti Ama Andi itu Gamal Ama Zahra versi 2 ya Thor 🤣🤣🤣 trs elena Ama vino Rafi dan Elsa 😀😀😀

2023-01-14

4

Barra

Barra

lanjut

2023-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Elena & The Geng
2 Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3 Bab 3 - Kesal
4 Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5 Bab 5 - Penguasa Sekolah
6 Bab 6 - Takut
7 Bab 7 - The Wheel Of Love
8 Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9 Bab 9 - Vino & Keluarganya
10 Bab 10 - Wet Dream
11 Bab 11 - Siklus Menstruasi
12 Bab 12 - Popok Wanita
13 Bab 13 - Bolos Dadakan
14 Bab 14 - Bersenang-senang
15 Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16 Bab 16 - Pulang
17 Bab 17 - Penasaran
18 Bab 18 - Menonton Bersama
19 Bab 19 - Godaan Vino
20 Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21 Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22 Bab 22 - Cowok Brengsek
23 Bab 23 - Gagal Fokus
24 Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25 Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26 Bab 26 - Cemburu?
27 Bab 27 - Sepupu Vino
28 Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29 Bab 29 - Apa Mau Vino?
30 Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31 Bab 31 - Usaha Elena
32 Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33 Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34 Bab 34 - Sakit
35 Bab 35 - Pertandingan Basket
36 Bab 36 - Hubungan Misterius
37 Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38 Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39 Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40 Bab 40 - Putus
41 Bab 41 - Keraguan Vino
42 Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43 Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44 Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45 Bab 45 - Penyakit Rindu
46 Bab 46 - Pacaran
47 Bab 47 - Diary Elena
48 Bab 48 - Merokok
49 Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50 Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51 Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52 Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53 Bab 53 - Bergairah dan Berani
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Efek Balikan
56 Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57 Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58 Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59 Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60 Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61 Bab 61 - Saling Menuduh
62 Bab 62 - Teman Baru
63 Bab 63 - Sekolah Baru
64 Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65 Bab 65 - Pengakuan Palsu
66 Bab 66 - Bukan Hal Normal
67 Bab 67 - Patah Hati
68 Bab 68 - Pesan Elena
69 Bab 69 - Kedatangan Alam
70 Bab 70 - Pengakuan Iyan
71 Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72 Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73 Bab 73 - Perdebatan
74 Bab 74 - Memberitahu
75 Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76 Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77 Bab 77 - Karma
78 Bab 78 - Rehabilitasi
79 Bab 79 - Menikah Muda
80 Bab 80 - Akhir Cerita
81 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82 Novel Teen Baru
83 NOVEL TEEN BARU!
84 NOVEL SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Elena & The Geng
2
Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3
Bab 3 - Kesal
4
Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5
Bab 5 - Penguasa Sekolah
6
Bab 6 - Takut
7
Bab 7 - The Wheel Of Love
8
Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9
Bab 9 - Vino & Keluarganya
10
Bab 10 - Wet Dream
11
Bab 11 - Siklus Menstruasi
12
Bab 12 - Popok Wanita
13
Bab 13 - Bolos Dadakan
14
Bab 14 - Bersenang-senang
15
Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16
Bab 16 - Pulang
17
Bab 17 - Penasaran
18
Bab 18 - Menonton Bersama
19
Bab 19 - Godaan Vino
20
Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21
Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22
Bab 22 - Cowok Brengsek
23
Bab 23 - Gagal Fokus
24
Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25
Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26
Bab 26 - Cemburu?
27
Bab 27 - Sepupu Vino
28
Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29
Bab 29 - Apa Mau Vino?
30
Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31
Bab 31 - Usaha Elena
32
Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33
Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34
Bab 34 - Sakit
35
Bab 35 - Pertandingan Basket
36
Bab 36 - Hubungan Misterius
37
Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38
Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39
Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40
Bab 40 - Putus
41
Bab 41 - Keraguan Vino
42
Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43
Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44
Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45
Bab 45 - Penyakit Rindu
46
Bab 46 - Pacaran
47
Bab 47 - Diary Elena
48
Bab 48 - Merokok
49
Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50
Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51
Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52
Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53
Bab 53 - Bergairah dan Berani
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Efek Balikan
56
Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57
Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58
Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59
Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60
Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61
Bab 61 - Saling Menuduh
62
Bab 62 - Teman Baru
63
Bab 63 - Sekolah Baru
64
Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65
Bab 65 - Pengakuan Palsu
66
Bab 66 - Bukan Hal Normal
67
Bab 67 - Patah Hati
68
Bab 68 - Pesan Elena
69
Bab 69 - Kedatangan Alam
70
Bab 70 - Pengakuan Iyan
71
Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72
Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73
Bab 73 - Perdebatan
74
Bab 74 - Memberitahu
75
Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76
Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77
Bab 77 - Karma
78
Bab 78 - Rehabilitasi
79
Bab 79 - Menikah Muda
80
Bab 80 - Akhir Cerita
81
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82
Novel Teen Baru
83
NOVEL TEEN BARU!
84
NOVEL SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!