Bab 5 - Penguasa Sekolah

...༻✫༺...

Istirahat kedua telah tiba. Vino, Iyan, dan Andi biasanya berada di aula lama sekolah. Lokasi itu ada di bagian paling belakang. Tempatnya juga sudah tidak terpakai. Hanya dijadikan sebagai tempat untuk meletakkan barang-barang bekas fasilitas yang rusak.

Vino dan kawan-kawan sedang asyik merokok. Ketiganya berada di bagian teras belakang aula sekolah. Tempat paling sepi dan teraman bagi mereka.

"Kalian bosan nggak?" celetuk Vino. Dia duduk di atas meja yang penuh coretan. Meja seperti itu biasanya tak digunakan lagi.

"Lumayan," sahut Andi. Dia, Vino, dan Iyan terlihat mengenakan seragam dengan asal. Mengeluarkan baju putih mereka dari celana. Di peraturan sekolah sendiri, hal itu adalah pelanggaran terhadap aturan berpakaian rapi.

"Gue nggak bosan lagi. Tapi sumpek. Ditambah habis ini kita harus kembali belajar Matematika!" ungkap Iyan. Dia berdiri tegak menghadap tembok sekolah. Sementara Andi tampak berjongkok di pinggir teras.

"Di! Panggil cangcut doraemon gih!" titah Vino. Membicarakan murid bernama Alam. Dalam kelompok pertemanannya, dia memang selalu menjadi bos. Mengingat Vino adalah murid terkaya, populer, dan berkuasa.

Andi mendengus kasar. Meskipun begitu, dia langsung pergi untuk melakukan perintah Vino. Sebelum itu, Andi tak lupa mematikan rokok terlebih dahulu.

"Jangan sampai Elena tahu!" seru Vino. Tepat sebelum Andi benar-benar hilang dari pandangan. Temannya itu menjawab dengan acungan jempol. Vino berkata begitu karena Elena tidak suka melihat dirinya mengganggu Alam atau murid lain.

Dengan langkah cepat, Andi mendatangi kelas Alam. Kelasnya sendiri berada cukup dekat dari aula belakang sekolah.

Ketika tiba di kelas Alam, Andi langsung masuk. Dia mendatangi Alam yang tampak sibuk sendiri.

Saat sudah dekat, Andi berhasil memergoki Alam menggambar seorang cewek di buku gambarnya. Tanpa permisi, Andi langsung merebut buku gambar tersebut.

"Wah, kayaknya gue kenal sama nih cewek!" seru Andi.

"Kembalikan!" Alam mencoba merebut kembali buku gambarnya. Akan tetapi Andi sigap menjauhkan.

"Mau ini kembali? Ikut gue!" imbuh Andi dengan senyuman pongah.

Alam tak punya pilihan selain ikut. Dia sangat malu jika sosok gadis yang digambarnya diketahui orang banyak.

Tidak perlu menunggu lama, Andi dan Alam tiba di belakang aula lama sekolah. Vino lantas tersenyum licik.

Alam tampak terus menundukkan kepala. Seolah merasa takut untuk sekedar menatap Vino. Sementara Andi terlihat berjalan jauh di belakangnya.

Sebenarnya Vino punya alasan kuat untuk membuli Alam. Sebab cowok berbadan gempal tersebut pernah tertangkap basah merekam video Vino berciuman bibir dengan cewek.

Tindakan berani Alam kala itu diketahui oleh Iyan dan Andi. Belum sempat dia menyebarkan video tersebut, Vino lebih dulu mengatasinya. Parahnya Vino tidak hanya sekedar menghapus video yang sudah direkam, tetapi juga sekalian menghancurkan ponsel Alam hingga rusak.

Belum sampai di sana, agar kelakuannya tidak dilaporkan guru, Vino mempeloroti celana Alam secara paksa. Lalu tak lupa untuk merekamnya. Vino mengancam akan menyebar video itu jika Alam nekat mengadukannya ke guru. Alhasil Alam tak bisa berkutik. Dengan tubuhnya yang hampir obesitas, dia juga tak berdaya untuk melawan Vino.

Dari sanalah awal mula Vino dan kawan-kawan mengejek Alam dengan sebutan cangcut doraemon. Sebab ketika celananya dipeloroti, Alam ketahuan mengenakan celana da-lam bergambar doraemon. Semenjak itu, Vino jadi terbiasa mengganggu Alam.

Kapok dan takut. Itulah yang dirasakan Alam saat berhadapan dengan Vino. Sebenarnya kasus mengenai Alam bukanlah satu-satunya alasan kenapa Vino ditakuti di sekolah. Tentu ada kasus lain yang membuat posisi Vino semakin ditakuti. Sesuatu yang jelas membuat orang harus berpikir dua kali jika ingin mengganggu Vino.

"Selebriti kita sudah datang," seru Iyan sembari berdiri tegak.

"Mana cangcut doraemon lo? Dipakai nggak hari ini?" tanya Vino seraya turun dari meja. Dia berjalan ke hadapan Alam.

"Ugh!" Saat berada sangat dekat dengan Alam, Vino reflek menutup hidung dan meringiskan wajah. "Gila! Lo bau banget!" ujarnya.

"Dia emang bau, Vin. Makanya gue jalan agak jauhan dari dia pas ke sini. Biasa, orang gemuk kan sering keringatan," sahut Andi sembari berjalan ke samping Vino. "Nih! Hasil karya Alam," sambungnya. Dia menyerahkan buku gambar Alam kepada Vino.

"Jangan!" Alam berusaha merebut buku gambarnya. Namun Vino dengan cepat melangkah mundur.

"Emang gambar apaan sih? Kayaknya penting banget," komentar Vino. Ia segera membuka buku gambar Alam. Andi yang tahu, langsung memberitahu.

Iyan yang penasaran, ikut mendekat. Pupil matanya dan Vino seketika membesar tatkala menyaksikan gambaran Alam. Karena gadis yang digambar di sana adalah kenalan mereka.

"Anjir! Lo suka sama Elena?" tanya Vino seraya menurunkan buku gambar. Dia langsung memastikan karena gambar gadis yang dilihatnya tidak lain adalah Elena.

Alam menggeleng. Dia lagi-lagi berusaha mengambil buku gambarnya. Namun tetap tidak bisa, karena Vino segera berlari menjauh. Kemudian melempar buku gambarnya pada Andi.

Kini Alam berlari mendatangi Andi. Tetapi Andi malah melempar buku gambarnya kepada Iyan. Keduanya tergelak geli.

Alam yang berlari sana-sini sudah ngos-ngosan. Dia jadi cepat lelah karena keadaan berat badannya.

Karena lelah, Alam menyerah. Dia berdiri menghadap Vino dengan raut wajah memelas.

"Gue sudah kapok, Vin... Gue mohon lepasin gue..." ujar Alam. Dia sudah lelah terus menjadi bahan mainan Vino dan kawan-kawan.

"Lepasin? Kita nggak culik lo kok," balas Vino. Dia melangkah ke hadapan Alam yang kembali menundukkan wajah.

Vino berjongkok agar bisa melihat wajah Alam yang tampak lelah. "Oke, gue bakalan berhenti ganggu lo," cetusnya. Membuat kepala Alam langsung terangkat.

"Tapi dengan satu syarat," ucap Vino. "Lo harus nyanyi di hadapan Elena!" tantangnya.

"A-apa? Tapi aku nggak--"

"Kalau nggak bisa, ya udah. Gue akan terus gangguin lo seperti sekarang," sergah Vino. Sengaja memotong perkataan Alam. Iyan dan Andi yang mendengar terkekeh bersama.

Alam terdiam seribu bahasa. Dia sedang sibuk berpikir. Sampai akhirnya Alam berucap, "Ba-baiklah kalau begitu."

"Suruh dia nyanyi lagu itu, Vin! Yang kita lihat di tik tok kemarin!" usul Iyan.

"Lo benar." Vino sepertinya setuju. Dia mengambil ponsel dan memperlihatkan video yang dimaksud Iyan.

Mata Alam membulat sempurna. Sebab lagu yang diperlihatkan Vino adalah lagu lama. Dimana penyanyi yang menyanyikan lagu tersebut memiliki nama sama dengan Alam. Ya, lagu yang ditunjukkan Vino tidak lain adalah Mbah Dukun.

"Eh, nama penyanyinya juga Alam loh!" ujar Vino. Dia, Andi, dan Iyan tertawa terbahak-bahak. Sebab lagu Mbah Dukun memang terdengar sangat absurd.

Alam meremas celana abu-abunya. Dia tidak bisa menolak karena sudah terlanjur setuju.

..._____...

Catatan Author :

Yang nggak tahu lagu Mbah Dukun, silahkan cek youtube!

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

ga tega ih sama yg berbau bullying

2024-05-28

0

Adifaa Ashlnfauzh

Adifaa Ashlnfauzh

kasihan bgt sih alam

2023-09-15

0

Elisa Damayanti

Elisa Damayanti

dasar jahil g ketulungan....

2023-01-16

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Elena & The Geng
2 Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3 Bab 3 - Kesal
4 Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5 Bab 5 - Penguasa Sekolah
6 Bab 6 - Takut
7 Bab 7 - The Wheel Of Love
8 Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9 Bab 9 - Vino & Keluarganya
10 Bab 10 - Wet Dream
11 Bab 11 - Siklus Menstruasi
12 Bab 12 - Popok Wanita
13 Bab 13 - Bolos Dadakan
14 Bab 14 - Bersenang-senang
15 Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16 Bab 16 - Pulang
17 Bab 17 - Penasaran
18 Bab 18 - Menonton Bersama
19 Bab 19 - Godaan Vino
20 Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21 Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22 Bab 22 - Cowok Brengsek
23 Bab 23 - Gagal Fokus
24 Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25 Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26 Bab 26 - Cemburu?
27 Bab 27 - Sepupu Vino
28 Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29 Bab 29 - Apa Mau Vino?
30 Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31 Bab 31 - Usaha Elena
32 Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33 Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34 Bab 34 - Sakit
35 Bab 35 - Pertandingan Basket
36 Bab 36 - Hubungan Misterius
37 Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38 Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39 Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40 Bab 40 - Putus
41 Bab 41 - Keraguan Vino
42 Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43 Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44 Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45 Bab 45 - Penyakit Rindu
46 Bab 46 - Pacaran
47 Bab 47 - Diary Elena
48 Bab 48 - Merokok
49 Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50 Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51 Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52 Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53 Bab 53 - Bergairah dan Berani
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Efek Balikan
56 Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57 Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58 Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59 Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60 Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61 Bab 61 - Saling Menuduh
62 Bab 62 - Teman Baru
63 Bab 63 - Sekolah Baru
64 Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65 Bab 65 - Pengakuan Palsu
66 Bab 66 - Bukan Hal Normal
67 Bab 67 - Patah Hati
68 Bab 68 - Pesan Elena
69 Bab 69 - Kedatangan Alam
70 Bab 70 - Pengakuan Iyan
71 Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72 Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73 Bab 73 - Perdebatan
74 Bab 74 - Memberitahu
75 Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76 Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77 Bab 77 - Karma
78 Bab 78 - Rehabilitasi
79 Bab 79 - Menikah Muda
80 Bab 80 - Akhir Cerita
81 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82 Novel Teen Baru
83 NOVEL TEEN BARU!
84 NOVEL SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Elena & The Geng
2
Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3
Bab 3 - Kesal
4
Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5
Bab 5 - Penguasa Sekolah
6
Bab 6 - Takut
7
Bab 7 - The Wheel Of Love
8
Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9
Bab 9 - Vino & Keluarganya
10
Bab 10 - Wet Dream
11
Bab 11 - Siklus Menstruasi
12
Bab 12 - Popok Wanita
13
Bab 13 - Bolos Dadakan
14
Bab 14 - Bersenang-senang
15
Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16
Bab 16 - Pulang
17
Bab 17 - Penasaran
18
Bab 18 - Menonton Bersama
19
Bab 19 - Godaan Vino
20
Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21
Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22
Bab 22 - Cowok Brengsek
23
Bab 23 - Gagal Fokus
24
Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25
Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26
Bab 26 - Cemburu?
27
Bab 27 - Sepupu Vino
28
Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29
Bab 29 - Apa Mau Vino?
30
Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31
Bab 31 - Usaha Elena
32
Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33
Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34
Bab 34 - Sakit
35
Bab 35 - Pertandingan Basket
36
Bab 36 - Hubungan Misterius
37
Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38
Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39
Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40
Bab 40 - Putus
41
Bab 41 - Keraguan Vino
42
Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43
Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44
Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45
Bab 45 - Penyakit Rindu
46
Bab 46 - Pacaran
47
Bab 47 - Diary Elena
48
Bab 48 - Merokok
49
Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50
Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51
Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52
Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53
Bab 53 - Bergairah dan Berani
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Efek Balikan
56
Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57
Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58
Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59
Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60
Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61
Bab 61 - Saling Menuduh
62
Bab 62 - Teman Baru
63
Bab 63 - Sekolah Baru
64
Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65
Bab 65 - Pengakuan Palsu
66
Bab 66 - Bukan Hal Normal
67
Bab 67 - Patah Hati
68
Bab 68 - Pesan Elena
69
Bab 69 - Kedatangan Alam
70
Bab 70 - Pengakuan Iyan
71
Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72
Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73
Bab 73 - Perdebatan
74
Bab 74 - Memberitahu
75
Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76
Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77
Bab 77 - Karma
78
Bab 78 - Rehabilitasi
79
Bab 79 - Menikah Muda
80
Bab 80 - Akhir Cerita
81
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82
Novel Teen Baru
83
NOVEL TEEN BARU!
84
NOVEL SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!