Bab 14 - Bersenang-senang

...༻✫༺...

Vino tak bisa membantah kalau dirinya terpaku menatap bibir tipis Elena. Keinginan untuk mencium cewek itu tentu terlintas dalam benak. Namun Vino memutuskan tidak melakukannya. Mengingat dia sudah berjanji tidak akan melakukannya lagi.

Alhasil Vino melepas wajah Elena. "Cepat ganti seragam lo!" suruhnya sembari menepuk pipi Elena. Lalu bergegas mengenakan baju.

Elena mendengus lega. Dia menenggak salivanya sendiri agar bisa tenang. Elena hanya memandangi baju yang diberikan Vino untuknya.

"Dipakai dong! Malah bengong," desak Vino.

Elena tidak menjawab. Ia lagi-lagi memegangi kalungnya. Mengingat tentang pengawasan dari orang tua.

"Gue benar-benar nggak bisa. Gue harus kembali ke sekolah." Elena tetap pada pendiriannya. Sebagai orang yang tidak terbiasa melanggar aturan, dia tentu merasa tidak nyaman jika nekat melakukannya.

Vino mendengus. Dia tidak menyangka, mengajak Elena untuk bersenang-senang akan sesulit ini.

"Oke, gue akan tanggung jawab!" cetus Vino.

"Maksudnya?" Elena menuntut jawaban.

"Kalau lo dimarahi sama bokap dan nyokap lo, gue akan tanggung jawab. Gimana?" jelas Vino.

"Bukan itu masalahnya," ucap Elena. Dia memperlihatkan kalung yang melingkar di lehernya. "Lo lihat kalung ini kan? Ini adalah pelacak. Jadi kemana pun gue pergi, bokap sama nyokap gue pasti tahu," terangnya.

"Anjir! Bokap sama nyokap lo sudah kayak psikopat aja," komentar Vino. Merasa tak percaya. Memberikan alat pelacak kepada seorang anak tentu bukanlah hal wajar.

"Mereka melakukan ini karena sayang sama gue," kata Elena.

"Gue semakin nyesek lihat lo, El. Kalau begini, niat gue pengen ngajak lo senang-senang tambah kuat tahu nggak." Vino mengerahkan seluruh atensinya pada Elena. Dia sangat prihatin mendengar bagaimana kekangan orang tua Elena yang berlebihan.

"Jangan gila deh, Vin." Elena menatap malas Vino.

"Cepat ganti baju lo! Gue akan tunggu di luar. Pokoknya lo tenang aja, gue akan tanggung jawab kalau lo kena marah bokap sama nyokap lo!" imbuh Vino seraya keluar dari mobil. Memberikan Elena privasi untuk berganti pakaian.

Elena kembali terdiam. Dia tentu sangat ingin bersenang-senang. Terlebih dirinya sudah lama tidak pergi ke taman bermain. Seingat Elena, terakhir dia pergi ke sana saat masih berusia delapan tahun.

"Nggak apa-apa sekali-sekali. Lagian Vino sudah janji akan tanggung jawab. Awas aja kalau dia bohong," gumam Elena. Dia segera mengganti seragamnya dengan kaos biasa.

Usai berganti pakaian, Elena menghampiri Vino. Cowok itu tersenyum lebar menyaksikan Elena sudah berganti pakaian.

"Gue punya syarat sebelum kita masuk ke wilayah taman bermain," cetus Vino.

"Basa-basi banget sih lo." Elena memutar bola mata jengah.

"Pokoknya saat lo melangkah melewati gerbang taman bermain, lupain segala hal tentang sekolah, pelajaran, dan orang tua. Oke?" Vino bicara dengan serius.

Elena tersenyum singkat dan berucap, "Iya deh... Puas lo?"

Vino dan Elena berjalan berbarengan memasuki area taman bermain. Dalam sekejap pikiran Elena langsung teralih dengan pemandangan berbagai wahana di sana.

"Lihat! Bianglalanya gede banget. Kita naik itu dulu yuk," seru Elena antusias.

Namun Vino menggeleng. Dia merangkul pundak Elena dan menyeret cewek itu menjauh dari bianglala. "Itu wahana cupu, El! Gue punya ide lebih baik," ujarnya.

Vino ternyata mengajak Elena untuk menaiki roller coaster. Melihat wahana tersebut, kaki Elena berhenti melangkah. Dia meragu karena tidak pernah sekali pun menaiki wahana itu.

"Lo takut?" tanya Vino dengan kening yang mengernyit samar.

"Bukan gitu. Gue nggak pernah coba naik ini," jawab Elena.

"Itu bagus dong. Lo nggak bakalan tahu kalau nggak mencoba." Vino menarik tangan Elena. Keduanya ikut bergabung ke barisan antrian orang-orang yang ingin naik roller coaster.

Setelah mengantri, Vino dan Elena akhirnya menemukan tempat duduk di kereta roller coaster. Mereka duduk bersebelahan.

"Lo pasti sering ke sini," tebak Elena. Berusaha bersikap tenang.

"Enggak juga. Ini yang ketiga kalinya setelah lima tahun lalu," tanggap Vino.

"Alah! Bohong lo. Gue yakin lo sering ke sini bareng pacar-pacar lo." Elena tak mau percaya.

"Ampun deh, El. Berapa kali gue harus bilang. Mereka itu bukan pacar. Gue ini sampai sekarang nggak punya pacar!" bantah Vino.

"Bacot!" Elena tetap tidak percaya.

"Terserah!" balas Vino yang sudah lelah meyakinkan. Bersamaan dengan itu, roller coaster mulai berjalan.

Elena berpegang erat pada sabuk pengamannya. Dia menelan ludahnya sendiri berulang kali.

Sementara Vino, dia terlihat tidak berhenti tersenyum. Cowok tersebut sudah tidak sabar untuk memacu adrenalinnya.

Roller coaster memang awalnya berjalan lambat. Tetapi saat wahana itu menjatuhkan diri, maka suara teriakan langsung terdengar dari mulut penumpangnya. Termasuk Elena. Dia reflek berteriak sangat nyaring.

Berbeda dengan Vino yang justru kegirangan. Dia sesekali tertawa karena begitulah dirinya melampiaskan ketakutan.

Elena yang awalnya kaget, mulai terbiasa dengan pergerakan roller coaster. Dia akhirnya tertawa bersama Vino.

"Sumpah ini seru banget, Vin!" ungkap Elena lantang.

"Kan gue sudah bilang!" sahutan Vino tidak kalah nyaring.

Roller coaster berhenti setelah melakukan tiga kali putaran. Elena dan Vino turun bersama. Secara alami, keduanya berpegangan tangan. Mereka sesekali saling berangkulan saat berjalan bersama.

Vino dan Elena memutuskan mencoba menaiki semua wahana. Kala itu, Elena benar-benar melupakan segalanya. Dia terbuai untuk terus bersenang-senang bersama Vino. Apalagi cowok itu tidak berhenti membual dan membuatnya tertawa. Elena merasa melihat sisi berbeda dari seorang Vino.

Kini Elena dan Vino berada di wahana rumah hantu. Keduanya sama-sama berani. Bukannya takut, mereka justru cekikikan saat dikagetkan oleh hantu yang ada di sana.

Ketika dekat dengan pintu keluar, Elena dan Vino berlari. Mereka terpaksa melakukan itu karena ada hantu yang tiba-tiba mengejar. Keduanya merasa lega saat sudah melewati pintu bertuliskan exit.

Sekarang hanya deru nafas yang tersisa. Vino dan Elena sedang mengatur nafas masing-masing. Mereka menyandar ke dinding. Mencoba menenangkan jantung serta paru-paru akibat kelelahan berlari.

Elena menatap Vino. Begitu pun sebaliknya. Mereka bertukar pandang sambil masih tersengal-sengal. Keduanya bertukar tatapan tidak biasa. Mengingat betapa menyenangkannya hari itu, Vino dan Elena merasa terbawa suasana.

Perlahan Vino mendekat ke hadapan Elena. Keduanya masih belum memutuskan pertukaran tatapan.

"Jujur, El. Gue nggak pernah se-happy ini sama cewek." Vino kian mendekat.

"Jangan mendekat," ucap Elena. Meski berucap begitu, dia tetap diam. Elena bahkan tidak bergerak mundur atau menahan pergerakan Vino. Seolah tubuhnya tidak senada dengan ucapannya.

Vino yang berandal, tak mendengarkan. Dia berakhir memagut bibir Elena. Seketika desiran tak biasa dirasakan cewek tersebut. Ia merasakan sesuatu yang menggelitik di perutnya lagi. Elena tak kuasa menolak ciuman Vino. Kali ini mereka benar-benar berciuman. Bukan karena permainan dan atas keinginan keduanya sendiri.

Vino sudah tak peduli dengan janjinya. Ia tak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Elena lagi. Dirinya benar-benar merasa berbeda saat bersama gadis itu.

Terpopuler

Comments

Nunu

Nunu

uhuy udah mulai timbul benih" cinta nih ... semangat terus Thor .. aku selalu nunggu update terbaru 😀😀

2023-01-24

2

Kristina Sinambela

Kristina Sinambela

mksh Thor,GK sabar hari esok,udh ksy tips hadiah 4× kena udh baik sama bumil 😍😁

2023-01-23

1

Junifa

Junifa

semakin berani elena ya😄

2023-01-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Elena & The Geng
2 Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3 Bab 3 - Kesal
4 Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5 Bab 5 - Penguasa Sekolah
6 Bab 6 - Takut
7 Bab 7 - The Wheel Of Love
8 Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9 Bab 9 - Vino & Keluarganya
10 Bab 10 - Wet Dream
11 Bab 11 - Siklus Menstruasi
12 Bab 12 - Popok Wanita
13 Bab 13 - Bolos Dadakan
14 Bab 14 - Bersenang-senang
15 Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16 Bab 16 - Pulang
17 Bab 17 - Penasaran
18 Bab 18 - Menonton Bersama
19 Bab 19 - Godaan Vino
20 Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21 Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22 Bab 22 - Cowok Brengsek
23 Bab 23 - Gagal Fokus
24 Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25 Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26 Bab 26 - Cemburu?
27 Bab 27 - Sepupu Vino
28 Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29 Bab 29 - Apa Mau Vino?
30 Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31 Bab 31 - Usaha Elena
32 Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33 Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34 Bab 34 - Sakit
35 Bab 35 - Pertandingan Basket
36 Bab 36 - Hubungan Misterius
37 Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38 Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39 Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40 Bab 40 - Putus
41 Bab 41 - Keraguan Vino
42 Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43 Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44 Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45 Bab 45 - Penyakit Rindu
46 Bab 46 - Pacaran
47 Bab 47 - Diary Elena
48 Bab 48 - Merokok
49 Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50 Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51 Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52 Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53 Bab 53 - Bergairah dan Berani
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Efek Balikan
56 Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57 Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58 Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59 Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60 Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61 Bab 61 - Saling Menuduh
62 Bab 62 - Teman Baru
63 Bab 63 - Sekolah Baru
64 Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65 Bab 65 - Pengakuan Palsu
66 Bab 66 - Bukan Hal Normal
67 Bab 67 - Patah Hati
68 Bab 68 - Pesan Elena
69 Bab 69 - Kedatangan Alam
70 Bab 70 - Pengakuan Iyan
71 Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72 Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73 Bab 73 - Perdebatan
74 Bab 74 - Memberitahu
75 Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76 Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77 Bab 77 - Karma
78 Bab 78 - Rehabilitasi
79 Bab 79 - Menikah Muda
80 Bab 80 - Akhir Cerita
81 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82 Novel Teen Baru
83 NOVEL TEEN BARU!
84 NOVEL SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 - Elena & The Geng
2
Bab 2 - Janji Andi & Ranti
3
Bab 3 - Kesal
4
Bab 4 - Lingkungan Yang Berbeda
5
Bab 5 - Penguasa Sekolah
6
Bab 6 - Takut
7
Bab 7 - The Wheel Of Love
8
Bab 8 - Ciuman Teman Sendiri
9
Bab 9 - Vino & Keluarganya
10
Bab 10 - Wet Dream
11
Bab 11 - Siklus Menstruasi
12
Bab 12 - Popok Wanita
13
Bab 13 - Bolos Dadakan
14
Bab 14 - Bersenang-senang
15
Bab 15 - Ciuman Tanpa Status
16
Bab 16 - Pulang
17
Bab 17 - Penasaran
18
Bab 18 - Menonton Bersama
19
Bab 19 - Godaan Vino
20
Bab 20 - Cewek Pilihan Vino
21
Bab 21 - Godaan Vino Kedua
22
Bab 22 - Cowok Brengsek
23
Bab 23 - Gagal Fokus
24
Bab 24 - Ungkapan Menyakitkan
25
Bab 25 - Bukan Teman Lagi
26
Bab 26 - Cemburu?
27
Bab 27 - Sepupu Vino
28
Bab 28 - Puncak Pertama Elena
29
Bab 29 - Apa Mau Vino?
30
Bab 30 - Berniat Memberi Ketegasan
31
Bab 31 - Usaha Elena
32
Bab 32 - Tak Bisa Menolak Pesonanya
33
Bab 33 - Melakukan Hal Seperti Papah
34
Bab 34 - Sakit
35
Bab 35 - Pertandingan Basket
36
Bab 36 - Hubungan Misterius
37
Bab 37 - Mengintip [+Bonus Visual]
38
Bab 38 - Belum Berhenti Mengganggu Alam
39
Bab 39 - Perlawanan Pecundang
40
Bab 40 - Putus
41
Bab 41 - Keraguan Vino
42
Bab 42 - Pingsan Di Lapangan
43
Bab 43 - Memanfaatkan Kesempatan
44
Bab 44 - Hukuman Untuk Elena
45
Bab 45 - Penyakit Rindu
46
Bab 46 - Pacaran
47
Bab 47 - Diary Elena
48
Bab 48 - Merokok
49
Bab 49 - Mulai Berani Memberontak
50
Bab 50 - Menemui Vino Ke Rumah
51
Bab 51 - Sudut Pandang Iyan
52
Bab 52 - Rencana Pemberontakan
53
Bab 53 - Bergairah dan Berani
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Efek Balikan
56
Bab 56 - Kemarahan Orang Tua Elena
57
Bab 57 - Perdebatan Orang Tua
58
Bab 58 - Mencari Kambing Hitam
59
Bab 59 - Pergilah Ke Neraka
60
Bab 60 - Menemukan Dua Tertuduh
61
Bab 61 - Saling Menuduh
62
Bab 62 - Teman Baru
63
Bab 63 - Sekolah Baru
64
Bab 64 - Cowok Ganteng Nyasar
65
Bab 65 - Pengakuan Palsu
66
Bab 66 - Bukan Hal Normal
67
Bab 67 - Patah Hati
68
Bab 68 - Pesan Elena
69
Bab 69 - Kedatangan Alam
70
Bab 70 - Pengakuan Iyan
71
Bab 71 - Persahabatan Yang Kacau
72
Bab 72 - Pelarian Vino & Elena
73
Bab 73 - Perdebatan
74
Bab 74 - Memberitahu
75
Bab 75 - Pertemuan Mendadak
76
Bab 76 - Kabar Tentang Tias
77
Bab 77 - Karma
78
Bab 78 - Rehabilitasi
79
Bab 79 - Menikah Muda
80
Bab 80 - Akhir Cerita
81
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
82
Novel Teen Baru
83
NOVEL TEEN BARU!
84
NOVEL SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!