Kemana Ambar ?!

Kami semua memutuskan untuk beristirahat. Aku, Ambar dan Dina di antar ke kamar Parmin. Bara dan Reza tetap di ruang tamu.

Setelah Parmin keluar, kami bertiga merebahkan diri di atas tikar. Di sini tidak ada kasur, hanya ada sebuah tikar yang terbuat dari anyaman kayu tipis. Cukup untuk bertiga.

Ambar, dan Dina sudah memejamkan mata. Sedangkan aku masih menatap atap,

" Bagaimana cara mengatasi masalah ini ? " Gumamku dalam hati.

Akhirnya mataku terpejam juga.

" Terimakasih sudah menjadi sahabat terbaikku, Serli. " Ucap Ambar dengan wajah senyum sumringah.

" Aku memang sahabatmu, "

" Titipkan salam kepada kedua orang tuaku, Ser. Katakan pada mereka jika aku sudah pergi dengan tenang. "

" Apa maksudmu, Mbar! Kamu tidak akan kemana mana, kita harus sama sama keluar dari sini. "

" Tidak bisa, Ser. Waktuku telah tiba, tuhanku memanggil dan terus menyebutkan namaku. "

Ambar berjalan mundur dengan pandangan masih ke arahku. Aku bisa melihat jelas ada cahaya yang sangat terang di belakang tubuh Ambar. Apa itu ?

Ambar semakin berjalan mundur dan tidak terlihat lagi seiring langkah memasuki cahaya tersebut.

" Ambar !! " Aku terbangun, mengubah posisi menjadi duduk. Aku masih di tempat yang sama sebelum aku tertidur. " Ini hanya mimpi,". Ucapku seraya menoleh ke arah samping.

" Ambar. Ambar kemana ?! " Aku terbelalak melihat di sebelahku hanya ada Dina yang masih tertidur dengan posisi meringkuk. Ambar tidak ada, aku memanggil namanya dengan suara yang tidak terlalu besar.

Aku beranjak keluar dari kamar itu, mataku melirik kanan dan kiri dengan mulut yang terus menyebut nama Ambar. Tidak ada sahutan samasekali, aku menghampiri tempat Bara, Reza dan Parmin tidur. " Tidak ada juga ! "

Aku meraih gagang pintu yang terbuat dari kayu tersebut, kakiku melangkah keluar. Fikiranku berputar memikirkan kemana Ambar pergi, aku berjalan lurus sambil memanggil namanya terus menerus.

'Kreeekkk

Aku menundukkan kepala saat kakiku terasa menginjak sesuatu. Apa ini ?

Ini sebuah ponsel, layar yang terbuat dari kaca ini retak. Apa mungkin karena aku menginjaknya.?

Aku mengambil benda pipih tersebut, membersihkannya sedikit yang sudah terkena tanah basah. Kondisi sekarang memang masih gerimis sejak sore tadi. Aku mencoba untuk menekan tombol on/off yang terletak di samping layar benda ini untuk mengecek masih menyalah atau tidak.

" Ini handphone Ambar! " Aku mengenal betul bentuk wajah yang di jadikan wallpaper di layar kunci ponsel ini. Ini wajah Ambar.

Aku kembali mencari Ambar dan tanpa henti memanggil namanya. Ponselnya tetap ku gengam. " Ambar ! Ambar ! " Namun nihil mendapat sahutan.

Tiba tiba saja langkahku terhenti, " Apa ini ulah Ningsih ? " Ucapku mengingat kembali gadis malang itu. " Ya Allah, ini gawat! "

Aku berlari lagi. Kali ini, aku tahu jelas kemana kakiku melangkah. Air terjun,

Saat aku sampai pada air terjun ini, mataku mencari titik dimana Ambar dan Ningsih. Aku tahu betul pasti Ningsihlah yang membawa sahabatku.

Sekitar sepuluh menit aku berputar-putar di tempat yang sama, lututku lemas menghantam tanah basah dengan banyak batu krikil ini. " Ya Allah, tunjukan aku arah dimana Ambar berada. Selamatkan sahabatku Ya Allah "

Saat aku termenung, suara seekor Burung Gagak mengejutkanku. Burung Gagak?

Suara itu membuyarkan lamunanku, sontak aku terkejut tiba tiba mengingat kejadian dalam mimpi yang pernah aku alami tentang Ambar sebelum berangkat ke desa terkutuk ini.

" Tidak! Itu tidak mungkin terjadi, tidak ! "

Aku berteriak layaknya orang yang kehilangan kehilangan akal sehat, menarik rambutku sendiri dan memukul kepala beberapa kali.

Aku langsung terbangun dan berlari sambil mengingat kembali kejadian dalam mimpiku waktu itu. Aku merasa stres dan sakit kepala, dalam langkah yang cepat dan besar aku masih berusaha menenangkan fikiranku jika tidak akan terjadi apapun pada sahabatku.

Ya Allah, rasanya otakku bebal sekali saat ingin mengingat tempatnya dengan jelas. Aku memberhentikan langkahku sebentar,

" Jembatan kecil ! "

Terpopuler

Comments

Winna

Winna

Kayak liat film horor.. diangkat jd cerita film bagus ini..

2023-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!