Kembali cantik.

" Kami sedang membakar sampah sisa panen yang rusak. Bapak bapak ini mau kemana? " ucap buk Darsih yang berusaha menetralkan rasa takutnya.

" Biasa buk, ke surau sana. Pak Darman mau bareng kami ?? " ajak pak doyok.

" Duluan pak, saya belum mandi. Ini masih kotor. Tanggung sedikit lagi. " Jawabnya.

" Yawes pak, buk. Kami duluan, permisi " ucap mereka.

Setelah kepergian mereka, sepasang suami istri ini masih melanjutkan aksinya. Mengumpulkan semua habu bekas semua jasad ini, di masukkan nya ke dalam sebuah pendil lumayan besar. Setelah di rasa cukup penuh, mereka memutuskan untuk pulang.

Sesampainya mereka di rumah, mereka langsung menuju kamar.

" Bantu aku pakai bedak ini mas, " pinta buk Darsih sambil menyodorkan pendil berisi habu jasad warganya tersebut.

Seluruh tubuh, tanpa terkecuali di olesi. Memang tidak ada reaksi yang berlebih, entah gatal atau apapun. " Kok belum bersih mas ? "

" Sabar dek, mungkin belum reaksi. Kita tunggu saja dulu ya. Kamu istirahat dulu dek, kan kamu belum tidur dari semalam. "

Buk Darsih mengangguk dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sebenarnya pak Darman tidak ingin ikut tidur, akan tetapi rasa cemas semalaman membuat ia merasa sangat lelah juga. Tanpa tersadar pak Darman ikut tertidur di bangku, dengan posisi yang masih duduk.

Mentari sudah menjulang tinggi tanpa suara kokokan ayam. Buk Darsih membuka matanya, lalu mengubah posisinya menjadi duduk. Ia melirik jam yang jarum pendek nya sudah menginjak di angka 10. Ia berniat untuk ke kamar mandi, namun saat melewati sebuah meja rias yang terdapat kaca ia sempat menoleh.

" Muka ku !! " Betapa terkejutnya ia melihat dirinya di cermin tersebut. Suara nya membuat suaminya ikut terbangun dari tidurnya.

" Ono opo dek !? " pak Darman yang terjekut mendengar suara teriakan istrinya langsung berdiri dan menghampiri. Ia lebih tambah terjekut melihat wajah dan tubuh istrinya itu.

" Hilang mas ! Lukanya sudah hilang ! "

" Ya allah, syukurlah dek. Perjuangan kita tidak sia sia, istriku sekarang sudah kembali cantik seperti dulu. " ucap pak Darman.

Mereka saling memeluk satu sama lain, merasakan haru dengan isakan tangis.

" Enam tahun mas, enam tahun sudah aku kehilangan wajah cantik ini. Enam tahun lamanya aku tersiksa merasakan sakit, dan hinaan para warga. Anak pembawa sial itulah yang membuatku menderita mas . " Ucap buk Darsih sambil menangis di bahu suaminya.

" Sudah dek, sekarang semuanya sudah berlalu. Wajah cantikmu sudah kembali seperti sediakala. Lebih baik kita temui anak itu, biar bagaimanapun kita harus mengucapkan terimakasih. "

Buk Darsih menganggukkan kepalanya dalam kondisi yang masih sesenggukan, mereka berdua menghampiri ruangan kayu kecil di samping rumahnya tersebut.

Pak Darman membuka gembok rantai, lalu membuka pintu. Mereka sontak terkejut melihat Ningsih masih duduk dalam keadaan tangan dan kakinya terpasung, pakaiannya pun masih gaun merah yang terakhir ia pakai bersama eyangnya. Mereka seakan tidak percaya, mereka meneliti rantai pasungan tersebut.

Masih terpasang rapih, tidak terbuka bahkan tergores.

" Ibuk, bapak.. " ucap Ningsih tiba tiba, suaranya terdengar lemah dan pelan. " Ningsih lapar, apa boleh Ningsih pulang dulu untuk 'mam bersama eyang ? Habis 'mam Ningsih janji akan kembali ke sini sampai hukumanna selesai. " ucap Ningsih lirih. ( ' mam/ ma'em biasanya pembahasaan anak kecil yang artinya makan. Kalo salah boleh kritik ).

" Tidak ada makan ! Eyang mu itu sudah pergi ke kota. " jawab buk Darsih.

" Pergi ke kota ? Apa benar bu ? Biasanya eyang suka ajak Ningsih, tidak mungkin eyang meninggalkan Ningsih. Apa bapak dan ibu yang melarang eyang untuk mengajak Ningsih ? "

" Sudah. Banyak tanya, eyang mu itu sudah mati !!! Apa kau lupa, Ningsih! "

Buk Darsih merasa muak dengan pertanyaan-pertanyaan anak itu, sehingga tanpa sadar mulutnya asal bicara.

" Apa bu ? "

Terpopuler

Comments

Putrii Marfuah

Putrii Marfuah

ada Yach orang macam darsih dan darman

2023-01-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!