Panik !

Ningsih kembali meraung layaknya seekor singa yang lapar. Ia menggaruk tanah dengan kukunya, wajahnya pucat dengan rambut yang acak acakan.

" Ayo kita keluar buk ! " ucap pak darman panik.

Mengingat ucapan pak Oyon, mereka keluar dari ruangan kayu kecil itu. Ningsih terus meraung, suaranya terdengar menggema menyakiti telinga sedankan pak Darman dan buk Darsih masih sibuk mengunci pintu tiba tiba..

" aaaahhhh! " Ningsih berteriak sangat kencang sehingga membuat pak Karto dan buk Minem yang sedari tadi sudah kelimpungan karena Ningsih, pak Darman dan buk Darsih tidak ada di kamarnya keluar rumah dan ingin mengetahui suara siapa yang berteriak itu.

" Darman, dimana cucuku?! " bentak pak Karto, ia sangat mengenali betul suara siapa yang berteriak itu.

" N-Ningsih.. " pak Darman tentu tidak menjawab. Walau sikap dan sifatnya kejam tetapi ia masih memiliki sedikit rasa takut kepada sang mertuanya itu.

Di tengah perdebatan pak Darman dan pak Karto, buk Minem sibuk mengetuk pintu bangunan kecil berukuran sekitar 3×3 meter tersebut. " Ningsih ! Nduk, dimana kamu nak.. Ini eyang Ningsih. Buka ! "

Namun tidak ada jawaban, hanya suara Ningsih yang terus berteriak dan meraung bergantian. " Sini kuncinya. Kurang ajar kamu Darman !! " Ucap bu Minem sambil mendorong dan mengambil kunci yang di genggam erat dari tangan pak Darman.

Buk Minem membuka gembok yang tersangkut di gagang pintu yang terbuat dari kayu itu. Pintu terbuka..

" Groaarghhh "

Bu Minem terjatuh, ia di terkam !

Itu Ningsih! Pakaiannya kini berubah menjadi gaun putih panjang nan gombrong, rambutnya semakin acak acakan.

" Astaghfirullah Ningsih. Ini eyang, sadar nduk ! Sadar ! " Ucap buk Minem dengan posisi masih tertindih tubuh Ningsih. Bentuk tubunya sekarang bukan lagi seperti layaknya gadis berusia 6 tahun, tapi seorang wanita berusia 20tahunan.

Ningsih terbangun dari atas tubuh buk Minem, berdiri dan meraup wajah eyangnya tersebut. Seketika buk Minem seperti tertarik berdiri, Ningsih mengangkat tubuh buk minem lalu membawanya terbang. " Hiik hik hiihkkk! "

" Darsih ! Apa yang terjadi, kenapa Ningsih jadi seperti itu ,! " Tanya pak Karto.

Bu Darsih dan pak Darman bahkan menjawab pertanyaan itu dengan pernyataan lain, " Kejar Ningsih dan ibu pak ! Ibu dalam bahaya. " ucap buk Darsih.

Tanpa bicara lagi mereka mengejar kemana arah Ningsih membawa buk Minem. Suara lengkingan tawa Ningsih masih terdengar walau tanpa terlihat wujud.

Sambil mengejar, sudah pasti buk Darsih merasa panik. Pasalnya perkataan pak Oyon masih melekat di ingatannya " Jauhkan Ningsih dari semua orang, termasuk pak Karto dan buk Minem atau akan menjadi marabahaya. "

Buk Darsih menangis sambil berlari, ia terus merasa bersalah kepada ibunya. Ia amat merasa berdosa jika ibunya yang akan menjadi tumbal pertama untuk niat kejinya itu. Bukan malah ia meras bersalah kepada Ningsih, darah daging nya sendiri.

" Kemana Ningsih membawa ibumu itu ya allah gusti, " Pak Karto berhenti berlalu sambil menangis, ia kebingungan kemana mencari istri dan cucunya.

Tiba tiba buk Darsih angkat suara, " Air terjun mas ! "

" Air terjun ?! " ucap pak Darman dan pak Karto bersamaan. Pak Darman spontan mengingat pernyataan yang di jelaskan oleh pak Oyon, sedangkan pak Karto yang tidak tahu apapun hanya kebingungan.

Mereka melanjutkan berjalan sedikit berlari menuju air terjun satu satunya di desa tersebut. Tidak lama mereka pun masuk ke area hutan air terjun, air terjun ini sebenarnya adalah perbatasan antara desa ini dengan desa sebelah.

Mata mereka melirak lirik ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Ningsih dan buk Minem. Sampai sudut pandangan pak Karto tertuju pada sebuah semak belukar yang bergerak gerak.

Mereka terutama pak Karto memfokuskan pandangan semakin dalam, tanpa sadar kaki pak Karto maju melangkah mendekati semak itu. Ia membuat celah antara dedaunan semak itu dengan lengannya.

Betapa terkejutnya pak Karto dengan apa yang ada di hadapannya,

" Ibu !! "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!