Hukuman

" Bagaimana Pak Yon ? Apa sudah selesai ? " tanya Pak Darman.

" Sudah, bawa Ningsih pulang. Dan jangan biarkan ia di dekati siapapun termasuk buk Minem dan pak Karto, atau akan sangat bahaya sekali. Di gudang saya ada sebuah pasungan, pakai itu untuk Ningsih. " jelas Pak Oyon.

" Apa Ningsih sudah bisa melakukan perkerjaannya ?" tanya Buk Darsih.

Pak Oyon hanya mengangguk tanda mengiyakan, ia memberikan sebuah botol dan menjelaskan cara menggunakannya.

Buk Darsih mengangkat tubuh Ningsih yang masih terbaring lemah, sedangkan pak Darman membawa alat pasung berat yang sudah di sediakan Pak Oyon untuk di bawa pulang kerumah mereka.

Mereka memutuskan untuk menyembunyikan Ningsih di sebuah ruangan kayu kecil di samping rumah mereka, ruangan yang selalu di kunci menggunakan rantai besar. Sebenarnya ruangan itu di gunakan sebagai gudang pupuk hewan untuk ladang yang di garap Pak Darman, sungguh tidak terbayangkan seorang gadis berusia 6 tahun di pasung dan di kurung di tempat yang kotor menjijikan seperti itu.

Mereka meletakkan Ningsih di atas tanah tanpa beralaskan apapun, bahkan ia hanya memakai sebuah dress ketat pendek berwarna merah pemberian eyangnya. Bagaimana cara membayangkan tersiksanya gadis malang itu, sendirian di tempat dingin ?

Mereka memasangkan alat pasung ke kaki dan tangan Ningsih. Bahkan di saat memilukan, dan saat orang tua kandung nya itu berperilaku kejam Ningsih masih bisa mengeluarkan kata kata yang halus. " Pak, Buk, kenapa Ningsih di taruh di sini ?. Ibu bilang kita akan menginap di rumah paklek Oyon.. Tangan Ningsih sakit bu,.. "

" Diam ! Kau jangan panggil aku dengan sebutan ibu. Aku tidak sudi memiliki anak pembawa sial sepertimu, dan sekarang kau harus membayar semua kesengsaraanku selama 6 tahun lamanya !! " Jawab Buk Darsih membuahkan bulir bening menetes di pipi gadis kecil itu. Rasa tega orang tua terhadap anaknya, bahkan berkelakuan layaknya seorang iblis.

" Salah Ningsih apa bu.. Ningsih nakal ya ? Apa ini hukuman untuk Ningsih karena Ningsih nakal ? Jika iya, tidak apa bu. Tapi maafkan Ningsih ya, Ningsih janji tidak akan nakal lagi.. "

Saat kata permintaan maaf pun tidak ada rasa penyesalan sedikitpun di hati Pak Darman dan buk Darsih. " Iya ! Ini adalah hukuman untuk kelahiranmu. Kelahiran yang membuat hidupku menjadi sial ! ". bentak buk Darsih, " Sudah pak, cepat berikan air itu ! Biar aku cepat pulih. "

Pak Darman mengeluarkan sebuah botol kaca kecil dari saku celananya, botol yang di berikan pak Oyon sebelum mereka pergi.

Pak oyon menjelaskan bahwa botol itu berisi air untuk mengubah ningsih menjadi pembunuh keji, cairan itu adalah cairan khusus yang di buat pak Oyon untuk melaksanakan rencana busuk pak Darman dan buk Darsih.

" Cairan di dalam botol itu berisi 10 jin dengan rupa yang berbeda. Beberapa jelma'an hewan buas termasuk seekor macan halus milikku, dan jin seorang wanita yang meninggal setelah melahirkan. Dengan begitu, Ningsih akan lebih kuat, cepat dan lebih mudah untuk mendapatkan korbanya. Minumkan air ini pada Ningsih setelah kalian selesai memasangkan pasungnya, setelah itu tinggalkan. Dan satu lagi, 10 nyawa yang Ningsih dapat akan berada di tempat yang sama yaitu di balik batu besar di pinggir air terjun. Kalian bakarlah jasad mereka, dan ambil habu nya untuk di jadi kan bedak. " begitu ucap pak Oyon tadi sebelum pak Darman dan buk Darsih membawa Ningsih pulang.

Pak Darman meminumkan air yang ada di dalam botol tersebut kepada Ningsih. Ia meengguk habis, namun belum bereaksi apa apa.

" Kok dia diam saja mas ? " tanya buk Darsih.

" Tunggu saja dulu buk, mungkin belum reaksi. " Jawabnya.

Sekitar 2 menit mereka termenung menunggu reaksi, tiba tiba..

" Aaarrghhhh !! "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***