Hampir gila

Aku terkejut dengan kedatangan bu darsih yang secara tiba tiba.

" A..anu bu, habis buang air kecil. " Jawabku.

Aku menoleh ke samping tempat wanita bernama ningsih duduk tadi.

" Ya sudah ayo masuk, ibuk juga habis dari kamar mandi. Disini dingin nduk," Katanya sambil merangkul pundakku, kami berjalan bersamaan.

Aku heran, padahal dari tadi aku berbica dengan Ningsih. Tapi bu darsih tidak melihat, malah dia menanyakan aku sedang apa. Lalu, aku juga tidak sama sekali melihat Bu Darsih ke kamar mandi. Apa tidak terlihat karena aku terlalu fokus pada Ningsih ya ??

Aku kembali masuk ke dalam kamar, dan beristirahat. 2 temanku ini masih tertidur pulas. Rasanya aku penasaran sekali dengan apa yang di katakan ningsih.

Tidak terasa, mata ku terpejam juga.

* Pagi ini, aku bangun lebih awal. Benar saja, aku melewatkan shalat subuhku karena semalam aku berbicara lama dengan ningsih.

Aku mandi dan membantu bu darsih menyiapkan sarapan,.

" Bu, hari ini aku dan teman teman ku akan berkeliling di kampung ini. Apa boleh ? Tanyaku pada bu darsih saat kami semua sudah duduk bersama di atas meja.

" Tentu boleh nduk, nanti akan Ibu panggil kan Parmin untuk mengantar kalian. Ibuk takut kalian tersesat. " Jawab Bu Darsih.

" Di ujung desa, ada air terjun jika kalian mau mengunjungi. Tempat nya tidak jauh dari pembatas desa. " Ucap Pak Darman melanjutkan.

" Wah boleh banget tuh, seru kalo bisa berenang di air terjun kan. Kita kesana yaa" Serobot Ambar dengan wajah memelas yang di buat buat.

" Guys, kita tidak pergi ke sana. " Ucap Dina dengan nada datar.

" Kenapa?" Tanya Reza.

" Aku sedang datang bulan, dan ini baru hari ke tiga. Maaf kan aku ya, aku mengambat perjalanan kalian. " Jawab Dina.

Kenapa Dina tidak bilang kalau dia sedang datang bulan ? Ya Allah, seharusnya perjalanan ini tidak boleh di lanjutkan dari awal. Ini desa keramat, dan perjalanan yang kami lewati kemarin adalah hutan yang lebat. Wanita yang sedang datang bulan sangatlah sensitif bagi makluk halus.

" Tidak apa apa, kalian jangan khawatir. Tidak ada aturan dan larangan wanita yang sedang datang bulan akan berbahaya. Kami sudah 45 tahun tinggal disini, jadi kami tahu seluk beluk desa ini. " Ucap Pak Darman yang membuatku mengerenyitkan dahiku.

Aku tahu betul akan larangan seperti itu dalam agama islam. Tapi kenapa di sini seakan bukanlah masalah, apalagi ini adalah tempat keramat.

Pandangan Dina pun seakan terheran heran dengan apa yang di ucapkan Pa Darman.

" Ya sudah, kita akan pergi ke sana. " Ucapku.

Aku memang benar benar penasaran dengan apa yang tersimpan di desa ini sebenarnya.

Di tambah lagi, ucapan ninygsih yang selalu meminta bantuan padaku. Aku memutuskan untuk pergi dan akan mencari tahu.

Setelah makan selesai, Pak Darman pergi. Entah akan kemana, tapi tidak lama. Aku, ke empat teman ku dan Bu Darsih duduk di teras depan rumah berbincang membicarakan tentang kegiatan kami di Jakarta. Tidak lama, Pak Darman kembali bersama seorang pria berbadan kurus dan tinggi. Ia memakai kemeja coklat khas jawa lengkap dengan celana coklat panjang serta blangkon di kepalanya.

" Perkenalkan ini Parmin. Parmin akan menemani kalian selama kalian berjalan jalan mengelilingi desa ini. Kalian tenang saja, parmin ini orang yang baik. Dia sama seperti kami, sudah lama juga dia tinggal di desa ini. " Ucap Pak Darman sambil merangkul bahu laki laki bernama Parmin itu. Mungkin Parmin itu sudah agak berumur juga kulihat.

Wajahnya sangat aneh, seperti tertekan.

Dia kenapa ??

Tidak mau membuang buang waktu, kami langsung berangkat menuju air terjun yang di katakan Pak Darman.

Selama perjalanan aku ada di barisan depan bersama parmin, dan teman teman ku di belakang. Tidak ada percakapan apapun selama perjalanan ini.

" Aww ! " Dina tiba tiba tertunduk di tanah dengan memegangi perutnya, ia meringis kesakitan.

" Ada apa Din ? " Tanya Bara yang berada di samping dina persis.

" Perutku sakit. " Lanjut Dina.

" Kita istirahat di depan sana saja, di sana ada saung kecil yang kosong. " Ucap Parmin mengajak. Kami mengikut saja, Dina berjalan di bantu Bara dan Ambar.

Memang tidak jauh, ada saung kecil di sini. Kami beristirahat dan minum air. Aku rasa Dina hanya nyeri bagian perut karena dia sedang datang bulan.

Selama di saung ini, mataku menatap Parmin. Matanya selalu menatap ke arah dalam saung. Wajahnya ketakutan dan sangat tertekan.

" Pak Parmin, apa saya boleh bertanya ? " Tanyaku yang sedari awal mengumpulkan keberanian untuk membuka mulut.

" Tanya apa mbak ? " Jawabnya.

" Bapak kenal dekat dengan Pak Darman dan Buk darysih ? " Lanjutku.

Mata Parmin terbelalak mendengar pertanyaan ku barusan. " Kenal. Mereka orang baik. " Jawab nya lalu membuang muka ke arah kanan nya.

" Saya dengar, anak Buk Darsih bernama Ningsih dan dia sedang sakit. Dimana dia Pak ? Dari semalam semenjak kami datang, saya sama sekali tidak melihat orang lain selain Pak Darman dan bukt Darsih. " Tanyaku lagi.

Dia menunduk lalu menjawab dengan posisinya yang masih menunduk " Anaknya di rumah Mbah nya. Kalian hanya pendatang, jadi jangan ikut campur. "

Teman teman ku tercengang mendengar pernyataanku barusan kepada Parmin.

" Kenapa Lin ? " Tanya Bara yang terlihat penasaran juga.

" Aku tidak habis fikir, kenapa semuanya terjadi berturut. Aku yakin ini bukan nya ke tidak sengajaan. ! " Aku berbicara sedikit teriak, tiba tiba saja kepalaku sakit.

" Ada apa Lin ? " Tanya Bara lagi.

" Kalian tahu ?! Aku mengalami hal hal aneh dari sebelum kita berangkat ke sini. Dan hal itu seakan terasa nyata di mataku. ! "

" Dari mulai mimpi buruk, suara suara yang selalu datang di telingaku, dan aku bertemu dengan Ningsih !! " Tidak sanggup aku mengatakan, aku hampir gila memikirkan semua ini. Aku berusaha berfikiran positif, tapi semua nya benar benar aneh. Aku menangis sejadinya, Bara mendekatiku dan memelukku.

Bara memang orang yang paling dekat dan paling mengerti keadaanku. Apalagi dia juga tahu aku memiliki kelebihan aneh yang membuatku seperti orang gila. Bara selalu ada di sampingku setiap aku cemas.

" Tenang Lin, kamu tenang dulu. Ceritakan perlahan kepada kami, insyaa allah kami akan mengerti. Jika kamu seperti ini, kami tidak akan mengerti apa maksud mu. " Ucapnya sambil mengelus rambut ku panjang hitamku yang terikat rapih.

" Sehabis kita bertemu membicarakan soal rencana pergi malam itu, aku bermimpi melihat wanita yang mirip dengan ku. Aku juga melihat Ningsih yang sedang mencabik cabik tubuh Ambar. Di mimpi itu bahkan sampai tadi malam, suara Ningsih yang meminta tolong selalu menghantuiku. " Ucapku patah sambil menangis.

Teman teman ku semua terbelalak, apalagi Ambar. Aku faham dia cemas dan ketakutan karena ucapan ku barusan. Tapi memang itu yang aku lihat.

" Kita sama sama tahu, informasi yang kita dapat memang Buk Darsih dan Pak Darman memiliki anak. Tapi hanya satu ! Dan apa kalian tahu ? Aku bertemu dengan anaknya yang bernama Ningsih itu. Dia meminta tolong padaku, bahkan dia menangis di hadapanku. Kamar itu juga ! Apa kalian tidak sadar Ambar dan Dina ? Ranjang nya ada tiga !! Sedangkan jumlah orang yang tinggal dirumah itu hanya ada tiga. Pak Darman dan Buk Darsih juga memiliki kamar sendiri. Ini sudah di rencanakan ! " Tangis ku semakin pecah setelah mengatakan itu.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi. Ya Allah, tolong aku..

" Kita harus pergi dari sini. " Ucap Ambar, dia juga menangis. Aku tahu apa yang kau rasakan Ambar, maafkan aku. Aku tidak berfikir sejauh ini, aku bodoh. Maafkan aku.

" Iya, kita harus pergi secepatnya.! " Lanjut Reza.

Kami semua berdiri berniat untuk kembali kerumah Buk Darsih dan Pak Darman. Membereskan barang barang, lalu keluar dari desa ini.

Baru kami akan pergi, suara Parmin menghentikan langkah kami yang baru beberapa langkah.

" Kalian tidak akan pernah bisa keluar dari desa terkutuk ini. Kalian akan mati bersama denganku. "

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

kok Parmin gini ya,,ngeri amat

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!