Jeritan Di Ujung Desa
" Ya sudah, berarti kita sepakat ya berangkat ke sana. Jangan terlambat loh, besok jam 6 pagi kita kumpul disini."
Ke empat temanku memiliki hobby yang sama. Suka menelusuri tempat yang katanya horor, tapi tidak denganku. Bukan nya takut, aku hanya merasa khawatir. Pasalnya, tempat yang akan kami datangi esok adalah tempat keramat.
Namaku Serli, usiaku 20 tahun. Aku lahir di tanah Jawa, Solo tepatnya. Sedari kecil, aku memiliki kelebihan untuk melihat makhluk halus. Besok aku dan ke empat temanku Ambar, Dina, bara dan Reza akan berangkat menuju desa keramat itu.
" Desa Sewu Mayit. Konon katanya di sana ada seorang gadis pembunuh yang tubuhnya di kuasai jin. Korban nya adalah orang yang lemah dan tertekan iman nya. Dan orang asing yang memaksa masuk ke daerah kawasan kekuasaannya. " Kataku yang sedari tadi mengutak utik ponselku mencari info soal desa tersebut.
" Dan sini tertulis, kalau gadis itu akan membunuh korban nya di setiap malam Jum'at. Setiap malam Jumat akan ada 10 orang korban dan setiap korbannya mati dengan kondisi mengenaskan. Telanjang bulat, banyaknya bekas cakaran dan mayat nya di tutupi oleh dedaunan dan ilalang kering. " Lanjutku, lalu diam menatap ke empat temanku. " Kalian yakin akan ke sana ?? "
" Yakinlah, ini akan menjadi hal yang menarik. Bisa jadi peluang besar, kita tangkap apa saja kisah yang ada di sana dan kita jadikan kisah horor. Kan bisa jadi pundi pundi uang juga buat kita, pokoknya kita harus ke sana besok. Aku yakin ini akan menyenangkan. " Ucap Ambar tiba tiba.
Yang lain menangguk bersemangat, aku malah jadi diam.
" Yasudah, lebih baik kita pulang dan beristirahat. Esok kita akan pergi pagi pagi kan?. " kata Reza.
Karena berkumpul tadi di teras rumah kosku, jadi aku tinggal langsung masuk ke dalam dan mengunci pintu. Aku tinggal sendiri, disini aku hanya merantau untuk kuliah. Karena libur panjang, jadi aku dan temanku memutuskan untuk berlibur.
Aku menyiapkan barang yang akan aku butuhkan selama pergi besok. Baju, peralatan mandi, dan beberapa barang penting yang mungkin akan aku butuhkan. Setelah selesai, aku langsung merebahkan diri di atas kasur empuk yang hanya muat satu orang ini.
" Kamu siapa ? " Tanyaku pada seorang wanita yang sedang duduk membelakangi ku, aku melihat di depan wanita ini ada orang yang posisinya terlentang.
" Hei, kamu siapa ? " Tanyaku lagi, dia masih tidak menjawab.
Aku penasaran dan berjalan mengampiri wanita tersebut, semakin aku melangkah rasanya wanita itu semakin menjauh. Ku lantunkan ayat kursi di dalam hatiku, semakin lama semakin mendekat. Disini gelap, tapi mata ku masih bisa sedikit melihat. Wanita itu seperti sedang memakan sesuatu, tapi apa ? Dan kenapa ada orang yang sedang tertidur di depan nya ??
Aku semakin mendekat, semakin jelas pula apa yang sedang di lakukan wanita itu. Ya allah yallah ya tuhan, itu Ambar!?.
Sungguh, aku melihat jelas yang tertidur tadi itu adalah Ambar. Dia benar benar telanjang bulat, dan perut nya bolong. Ya allah, apa ini ??
Wanita yang kulihat tadi sedang mencabik cabik perut ambar dengan kukunya, lalu mengulum jari dengan kuku panjang itu. wanita itu benar benar menjilat habis daging cabikan yang terselip di sela kukunya.
Aku tidak bisa bergerak bahkan berbicara, aku hanya berdiri di titik ini dan melihat sahabatku terbaring lemah, matanya juga tertutup. apa dia mati ?
Tiba tiba ..
" Ambar ! "
Jelas aku mendengar suara tidak jauh dan tidak dekat, suaranya seperti tidak asing. Ya allah, itu suaraku. Ada wanita di depan sana yang sedang berdiri, dan itu aku !!
Kenapa aku ada dua ?
Dimana ini ?
Siapa wanita ini ? Dan bagai mana dengan Ambar??
Banyak sekali pertanyaan menyerbu di kepalaku melihat kejadian ini. Aku hanya bisa menangis melihat kejadian ini, temanku mati dan aku malah tidak bisa bergerak untuk menolong.
" Ambar !! Hentikan itu !! "
Suara teriakan wanita yang wajah nya persis dengan ku itu membuyarkan lamunan dan tangisku. Ia berlari mendekati wanita ini, mayat ambar, dan aku yang jarak nya sangat dekat.
Saat wanita yang mirip dengan ku hampir mendekat dan hampir sampai, wanita yang sedari tadi mencabik perut ambar berdiri dan berbalik badan menghadapku.
Aku sungguh gemetar hebat, rasa takutku menguasai ku seutuhnya. Ia menatapku dengan tatapan yang tajam dan penuh rasa kebencian dan sakit hati. Tangan nya mulai naik seakan ingin mencekikku.
Dia mencekikku, dia berteriak lalu menangis beberapa kali. Aku yang kesulitan bernafas dan tidak bisa bergerak sama sekali hanya menahan sakitnya sesak sambil menangis.
" Aku bersumpah akan membunuh mu Sapta ! Hik hik hik hik hik.. " Ia mengatakan itu sambil tertawa melengking, suara nya menggema seakan telingaku ini akan pecah.
Aku menatap wajahnya, dia juga menatap wajahku. Bibirnya tersenyum kecil sebentar, lalu terbuka lebar. Benar benar lebar, ya allah apa itu ?
Dari dalam mulut nya terlihat sesuatu yang besar dan bulat,.
Itu kepala bayi !!
Bayi itu jatuh ke bawa tanah, wanita itu melihat ke bawah dimana bayi itu jatuh. Lalu kembali menatapku dan memuntakan banyak darah ke wajahku.
" Astaghfirullah.! "
" Ya allah hanya mimpi, " Aku terbangun dari tidur karena alarm pengingat shalat subuhku berbunyi. Tanpa fikir panjang, aku langsung mandi dan bersiap shalat subuh.
Selesai shalat subuh, aku langsung mengganti baju yang akan aku pakai untuk pergi nanti. Aku mengecek barangku, takut ada yang kurang.
Sambil mengecek, aku malah jadi kefikiran soal mimpiku tadi.
" Ya Allah, aku harap ini hanya mimpi burukku karena aku cemas. Bukan nya firasat, " Kata ku berbicara sambil ku angkat tanganku ke atas memohon perlindungan kepada tuhanku. " Lindungi aku dan teman temanku dalam perjalananku ini Ya Allah, jauhkan kami dari segala marabahaya. Jika ada yang bisa aku bantu, akan aku lakukan. Aku akan menjadikan perjalanan ini sebagai penolong dan pemecah suatu masalah."Do'aku terpanjat, aku tidak akan tau apa yang akan terjadi di sana nanti.
Melihat jam berwarna biru muda yang tertampal di dinding kamar kos ku ini, masih jam 05.04. Sambil menunggu teman temanku sampai, aku memutuskan untuk membaca Al Qur'an.
Selang 20 menit aku membaca Al Qur'an, aku menyudahinya dan mengambil ponsel yang ku simpan di atas kasurku. Aku membuka beberapa sosial mediaku sebentar,. Aku melirik jam di pojok kiri ponselku sudah pukul 05.58.
Mataku terasa berat, mengantuk sekali. Aku sengaja memejamkan mata, dan..
" Bantu aku,... "
Samar dan halus ku dengar suara seorang wanita di telingaku,. Aku terkejut dan langsung membuka mata.
Tidak ada siapa siapa,. Aku mengubah posisi ku yang tadi tiduran menjadi duduk, benar tidak ada siapa siapa.
Lalu suara siapa itu tadi ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
senja
ambar mati pertama kali😀
2024-07-08
0
ᴢɪғᴇɪ ʜᴏʙɪ ᴄʜɪᴛᴄʜᴀᴛᵇᵃˢᵉ𝐙⃝🦜
Mampir 🐾🐾
suka dengan genre horor seperti ini..
2024-06-21
0
Anggie Ayla Ramadhani
hadir...
2024-06-10
0