Gadis yang malang.

Ningsih hanya diam, sudah pasti masih mengantuk. Pak Oyon mengangkat tubuh Ningsih ke sisi lain ruangan, Ningsih di dudukkan di tengah tengah lingkaran kecil dengan lilin yang tersusun rapi.

" Diam di sini ya nduk, " ucap Pak Oyon sambil mengubah posisi kaki Ningsih menjadi menyilang. Ikatan rambutnya di buka, di biarkan tergerai.

Pak Oyon kembali ke tempat duduk nya semula, lalu mulai membacakan sebuah mantra. Saat ini Ningsih masih diam, ia terlihat sangat polos dan tidak tahu apa apa.

" Maafkan Paklek, Ningsih. Kamu adalah gadis yang baik juga gadis yang malang. " ucap Pak Oyon di dalam hati. Tentu saja ia tidak tega, Ningsih hanyalah gadis kecil yang tidak memiliki dosa, orang tuanya lah yang berdosa bahkan berhati iblis.

Mantra pertama selesai, Ningsih masih diam. Lalu Pak Oyon melanjutkan mantra kedua, kali ini hanya mantra pendek. Ia menyayat lengan nya sendiri menggunakan sebuah pisau kecil, tetesan darah nya di masukan ke salam pendil kecil di depannya.

Pak oyon kembali mengomat kamit kan bibirnya sangat lama, ia menuliskan sesuatu di atas kertas. Lalu di masukkan ke dalam pendil tersebut.

Suasana semakin tegang, di luar terdengar suara rintikan hujan halus di sertai beberapa kali cahaya kilat. Tubuh Ningsih gemetar hebat, kepala nya mendongak ke atas. Ia berteriak tak tentu arah, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak lebih. Matanya berubah putih

'braakkk

Pintu terbuka kencang, tanpa ada seorang pun yang membukanya. Pak Darman dan Buk Darsih semakin panik, raut wajah mereka ketakutan. Air hujan dan dedaunan kering berterbangan masuk ke dalam ruangan itu.

Barang barang berterbangan, melayang layang tanpa perintah.

" Aargghh !! " sesuatu menimpa kepala Buk Darsih, kepala nya berdarah. Pak Darman panik, ia memanggil nama Pak Oyon tapi sama sekali tidak di respon. Pak Oyon tetap terus membacakan mantra yang panjang di mulutnya.

" Hhraaghwwrrr hhraaghwrr " Ningsih meraung, tubuhnya sekarang seperti seekor singa yang siap menerkam mangsanya.

Ia terus mengaum, wajahnya pucat, rambut yang terurai menutupi setengah wajahnya. Bahkan ningsih sama sekali tidak terlihat seperti anak usia 6 tahun, tubuh nya seakan membengkak besar dan terlihat tinggi layaknya seekor raja hutan.

" Hraawggrr hraawgrr " auman Ningsih terdengar lagi, dalam seketika atap yang terbuat dari genteng ini berterbangan. Pak Darman dan Buk Darsih semakin merasa takut.

' braakkk

Barang barang yang tadi melayang sekarang jatuh berhamburan ke bawah, sebuah genteng menimpa kaki Pak Darman. Mereka merasakan rasa yang sama, darah bercecer di ruangan itu.

Pak Oyon dan Ningsih sama sama terbaring lemas,. Sedangkan Pak Darman dan Buk Darsih masih sibuk menghambat darah yang mengalir dari kepala dan kaki mereka dengan selendang yang di gunakan Buk Darsih. Karena darah tak kunjung berhenti mereka memutuskan keluar ruangan itu untuk mencari air untuk membersihkan luka dan darah.

Tidak lama, Pak Oyon terbangun. Ia menghampri Ningsih, membawa sebuah kertas yang ia tulis waktu awal. Ningsih masih terbaring, tapi matanya sudah terbuka.

Pak Oyon meniup semua lilin yang menyala melingkari Ningsih, lalu mendekati Ningsih. Ia tidak membantu nya bangun, hanya mengusap kepala gadis malang itu.

" Ningsih, bangkitlah nduk. Pegang ini. " ucap Pak Oyon sambil memberikan kertas itu.

" Ini apa Paklek ? " tanya nya polos.

" Ini adalah sebuah wangsit. Kau simpan, dan kau baca setelah semuanya selesai. Paklek akan selalu ada di belakangmu, Ningsih. " Ia mengusap kembali kepala gadis itu.

Pak Darman dan Buk Darsih kembali masuk ke ruangan ini. Pak Oyon memasukan sesuatu ke dalam mulut Ningsih, ia kembali seperti sedang mengucap mantra yang tidak terdengar.

Ia mendekati telinga Ningsih dan menyingkirkan sedikit rambutnya. Ia berbisik di telinga Ningsih,

" Bangkit lah setelah kau merasa cukup dan balaslah siapa pun yang ingin kau balas. "

Terpopuler

Comments

aish...

aish...

mbok darsih kejam
dia yg berzina tp ga mau mnerima resiko
ga punya hati, tega banget sm anak sendiri

2024-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!