Penjelasan Pak Oyon.

Flashback Off, Kembali Ke Pov Serli.

" Jadi begitu ceritanya mbak, " Ucap Parmin.

Kami semua ternganga mendengar kenyataan yang di alami Ningsih, " Tapi kenapa rasanya masih ada yang mengganjal dihatiku ? " Gumam ku dalam hati.

" Bukan seharusnya tugas Ningsih sudah selesai pak? Tapi kenapa terornya masih ada sampai sekarang ?? " Tanyaku.

" Seharusnya, iya. " Jawabnya terpotong.

Benar dugaanku, memang masih ada yang mengganjal. Jika Buk Darsih sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, seharusnya semua sudah selesai. Tapi ini tidak, lalu ?

" Kalian harus membantu Ningsih ! " Tiba tiba keluar seorang lelaki paruh baya, menggunakan batik coklat serta celana coklat panjang lengkap dengan sebuah blangkon di kepalanya. Pria paruh baya itu berjalan bungkuk ke arah depan, kakinya pun terlihat sedikit terseret.

" Bapak ! Kenapa keluar, seharusnya bapak istirahat saja. " Ucap Pak Parmin dan langsung menghampiri pria yang ia sebut bapa tersebut. Ia membantunya berjalan dengan membopong hingga duduk di kursi bambu yang semula tempat ia duduk.

" Tidak apa nang, bapak jenuh. "

" Perkenalkan, ini adalah Pak Oyon. Bapak saya. " Ucap Parmin mengenalkan pria paruh baya tersebut yang ternyata adalah ayah Parmin.

" Iya betul. Saya Oyon yang membantu rencana licik Darman dan Darsih sembilan tahun yang lalu. " Jelasnya.

" Apa bapak tidak kasihan dengan Ningsih ? Saya rasa ini sangat kejam untuk anak seusianya, pak. " Ucap Bara menyerobot.

" Tentu saya kasihan ! Bahkan sekarang saya merasa jika semua ilmu saya berbalik kepada saya. "

" Maksudnya bagaimana pak ? " Tanyaku lagi.

" Istri saya pun menjadi tumbal pesugihan keji mereka, bahkan sekarang saya sakit dan sudah tidak berdaya. " Tanpa di sadari, air mata Pak Oyon jatuh begitu saja.

Bahkan ia sampai tak sanggup melanjutkan bicaranya. Tunggu, apa ini yang di namakan Senjata Makan Tuan ?

Ya allah, rasanya masih banyak sekali pertanyaan yang mengganjal di hati dan fikiranku. Tapi melihat Pak Oyon dan Parmin terpukul seperti itu, apa aku tega ?

" Kalian benar nduk. Seharusnya ini semua sudah selesai. Tapi karena ketamakan Darman dan istrinya semua menjadi seperti sekarang. Darman dan Darsih menjadi budak jin yang tamak akan kemakmuran dan kejayaan. Mereka melakukan semua ini demi sebuah kekayaan dan sampai hati mengorbankan darah dagingnya sendiri. " Ucap Pak Oyon yang tiba tiba angkat suara lagi.

" Ketamakan bagaimana pak? Apa untung nya mereka ? Dan bukankah Buk Darsih sudah mendapatkan kecantikannya kembali ? " Tanyaku.

" Seperti yang saya bilang barusan. Seharusnya perjanjian antara mereka sudah selesai, akan tetapi Darsih yang merasa belum puas menyiksa anaknya dan memperpanjang lagi perjanjian dengan penghuni jagat lelembut. Mereka melakukannya tidak lain hanya untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan. " Jelas Pak Oyon.

Matahari sudah menyembunyikan dirinya, malam gelap gulita yang sangat dingin di sertai rintikan air hujan gerimis. Kami masih duduk mendengarkan cerita dari Pak Oyon.

Sementara Pak Oyon menjeda bicaranya, mataku terarah pada Ambar yang diam melamun dengan tatapan yang kosong.

" Mbar! Jangan melamun ! " Tegurku pada sahabatku itu.

" Eh, i-iya lin. " Jawabnya. " Kepalaku sakit sekali, lin. Rasanya sangat berat dan pusing. "

" Kenapa mbar ? " Tanya Dina sambil mengusap punggung Ambar.

" Tidak tahu, pusing sekali. " Ucapnya lagi.

" Kalian istrirahat saja dulu. Untuk yang perempuan bisa istirahat di kamarku, yang laki laki bisa tidur di sini bersamaku. Apa kalian keberatan ? Maaf ya, disini hanya ada dua kamar." Ucap Parmin.

" Tidak apa, kami sambil berjaga disini." Ucap Bara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!