Mempraktekkan Ide Kalil

"Ya udah, ayo," ujar Khanza setuju dengan ajakan Rakha.

Dia juga mau melihat seberani apa Atifa terhadap Kendra. Biar nanti gampang mengomelinya.

Mentang mentang udah dikasih lampu ijo sama Pak Waluyo, batin Khanza geram.

Rakha tersenyum simpul.

Dia berhasil membuat Khanza dan Zayra ikut dengannya untuk melihat sesi latihan musik. Jantung Rakha berdebar memikirkan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

Saat sudah separuh jalan, langkah Zayra terhenti.

"Ada apa?" tanya Khanza heran, Rakha juga menatap Zayra heran campur was was. Takut kalo Zayra membatalkan niatnya untuk menonton Kendra cs latihan.

"Aku lupa ke Bu Arum. Kalian duluan aja. Nanti aku nyusul," katanya sambil membalikkan tubuhnya dan setengah berlari ke arah ruangan Bu Arum, wali kelas mereka.

"Oke," seru Khanza agak kaget karena Zayra langsung pergi begitu saja.

"Perlu kita susul, nggak?" tanya Khanza cemas sambil melihat Rakha yang juga menatap kepergian Zayra agak bingung.

"Emm... ngga usah. Kita langsung pergi aja," putus Rakha mencoba percaya pada Zayra.

"Ya, udah."

Berdua mereka beriringan ke arah ruang musik.

Sementara Zayra merasa cukup beruntung karena ketemu Bu Arum yang sepertinya hendak pulang.

"Zayra?" sapa Bu Arum dengan senyum hangatnya.

"Maaf, bu. Lupa tadi mau ketemu ibu," ucap Zayra sopan ketika sudah berada di depan wali kelasnya yang masih muda dan cantik itu.

"Ngga apa apa," ucap.Bu Arum mengerti. Beliau menyerahkan map merah yang dipegangnya pada Zayra.

"Tolong, ya, Zay. Makasih loh."

"Sama sama bu."

"Kamu sendirian? Mana Khanza?" tanya Bu Arum heran, karena dimana ada Zayra pasti ada Khanza.

"Ke ruang musik, bu. Saya juga mau ke sana."

"Oke. Ibu pulang dulu kalo gitu."

"Ya, Bu. Hati hati."

Setelah melemparkan senyumnya, Bu Arum pergi meninggalkan Zayra yang masih berdiri menatapnya.

"Zayra."

Sebuah sapaan ngga ramah mampir di kuping Zayra ketika dia baru saja akan berniat pergi.

"Ada apa?" balas Zayra datar ketika melihat Atiifa yang tadi menyapanya kini sudah berdiri di dekatnya bersama Saskia yang menatapnya ngga enak hati.

Selama ini Saskia baik baik saja dengan Zayra dan Khanza. Tapi sejak Atifa mulai aktif di OSIS, dia jadi terseret dengan permusuhan yang dicanangkan Atifa.

"Ada yang mau aku omongkan sebentar."

"Ngomong aja."

Keduanya saling bersitatap tajam.

"Aku tau tentang perjodohan kalian. Jaman gini masih ada perjodohan. Apa kamu suka banget dan takut ditolak sama Kendra, sampai memaksa ortu kamu untuk menjodohkan kalian," ejek Atifa.

Saskia sampai menahan nafas mendengarnya. Ini bisa kabar jadi berita hot. Dia baru mendengarnya dari mulut Atifa.

Kendra mau tuangan sama Zayra? Satu sekolah bisa geger kalo tau, batinnya kaget.

Tapi dari mana Atifa tau? batin Saskia lagi penuh tanya.

"Itu bukan urusan kamu," ujar Zayra sambil menahan kekesalannya karena kedua orang tuanya di bawa bawa oleh Atifa dalam perselisihan mereka.

Dia bermaksud pergi, tapi langkahnya sempat terhenti mendengar ucapan sinis Atifa.

"Kamu ngga cocok dengannya. Dilihat dari mana pun, aku yang lebih pantas bersama Kendra."

Zayra tersenyum masam sebelum melangkahkan kakinya lagi meninggalkan Atifa dan kata kata ngga pentingnya.

Di sekolah prestasi Zayra memang biasa biasa aja. Tapi dia ngga pernah keluar dari sepuluh besar. Umi dan.abinya pun ngga pernah menuntutnya jadi nomer satu.

Kenapa itu jadi patokan pantas atau enggaknya bersama Kendra?

Kendra juga bukan juara kelas. Tapi dia serakah, mengambil semua.posisi yqng diinginkan temam teman cowonya. Ketua Osis, ketua tim basket dan pemimpin paskibraka.

Zayra menulikan telinganya mendengar seruan kesal Atifa yang ngga digubrisnya.

*

*

*

"Loh, mana Zayra?" tanya Kalil dengan tatapan membunuhnya pada Rakha.

Gimana dia ngga kesal, membawa Zayra aja Rakha ngga mampu.

Kendra cs juga saling pandang.

Rencana yang sudah mereka susun jadi gagal karena ketakhadiran Zayra.

"Zayra ntar lagi nyusul..Dia mau ketemu Bu Arum," jawab Rakha tenang

Ooohh.

Kendra dan teman temannya menghembuskan nafas lega memdengar penjelasan Rakha.

"Bentar lagi Zayra juga datang. Kalian kenapa, sih. Kelihatan aneh," tanggap Khanza curiga atas respon mereka yang teelihat panik.

"Ngga pa pa, kok, Khanza. Heran aja melihat kamu tapi ngga ada Zayra," balas Aqil.cepat dan tenang agar kecurigaan Khanza menghilang.

"Hemm...," dengus Khanza masih tetap curiga.

"Eh, itu Atifa," tukas Kalil ketika melihat kedatangan Atifa dan Saskia.

Wajah Atifa tampak sumringah.

"Ulqt bulu datang," gumam Khanza mgga suka.

"Tenang," ucap Rakha sambil terus melihat ke arah pintu. Menunggu kedatangan Zayra ngga dengan perasaan ngga tenang.

"Hai," saoa.Atifa ramah.

Kalil tersenyum menanggapinya. Khanza hanyq mendengus sambil membuang muka.

"Ayo kita mulai," putus Aqil. Ngga ada alasan latihan belum mulai karena Zayra belum.datang. Khanza bisa tambah curiga

"Oke. Kamu di sini, ya. Aku mau latihan," pamit Rakha.

"Hemmm," dengus Khanza sebagai jawaban.

Atifa dengan hati berbunga mendekati Kendra yang sedang menyetel keyboardnya.

Bukan satu atau dua orang teman perempuannya yang cantik cantik bersikap agresif padanya. Kendra sudah terbiasa diberikan perhatian dan pandangan penuh cinta. Makanya saat Atifa mendekatinya, reaksinya B aja.

Intro lagu Ku Cinta Kau pun di mulai. Seperti kemaren, Atifa pun mendekati Kendra. Bernyanyi di sampingnya sambil sesekali menyenggol bahu Kendra saat tubuhnya bergoyang lembut.

Kendra yang fokus dengan keyboardnya membiarkannya saja, sampai Kalil memberinya isyarat.

Kendra tau, Zayra sudah datang. Kini dia mulai beraksi dengan membalas tatapan penuh cinta Atifa sesekali.

Kini mereka bagai dua kekasih ideal. Atifa bahkan berani lagi menyandarkan kepalanya di lengan Kendra yang hanya memberikannya senyuman tipisnya.

Zayra yang baru saja datang sempat terpaku. Berdiri mematung sambil melihat kemesraan keduanya dengan perasaan yang tiba tiba semakin terhempas kian dalam.

Tapi sesaat kemudian Zayra tersadar karena menyadari tatapan Kalil, Kenan, Rakha dan Aqil padanya.

Dia pun berusaha tetap tenang dan menyimpan gemuruh perasaannya dan melangkah menghanpiri Khanza yang sudah nampak sangat kesal wajahnya.

"Khanza."

"Eh, Zayra. Kok, lama, sih?"

"Tadi aku ke toilet bentar."

"Oooh."

Setelah mendengar kata kata menyebalkan Atifa, Zayra mampir ke kamar mandi bentar. Berdiri di depan kaca sambil mengguyurkan tangannya dengan air kran dari wastafel.

Dia menghela nafas bentar. Setelah beberapa menit kemudian Zayra melangkahkan kakinya ke ruang musik.

"Dia semakin berani. Apalagi Kendra sepertinya memberi angin neraka," sewot Khanza.

Panas banget hatinya melihat sikap keduanya di atas panggung.

"Lebih baik lo ngga jadi aja tunangan sama si Kendra.Bisa makan hati," tandas Khanza dalam geramnya.

Zayra hanya tersenyum saja mendengarnya. Saat ini dia bagai terlempar ke ruang hampa. Suara Khanza juga suara musik yang mengalun seakan hanya lewat tanpa makna di gendang telinganya.

Kalo memang sudah begini, apa masih ada alasan yang bisa dia gunakan untuk menerima pertunangan ini?

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

mundur Zahyra biar tau rasa mereka kerjain kamu hahahha

2023-06-22

4

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

tolak aja zayra pertunangannya.. biar kendra yg mengejar2 dirimu.. ttp bentengi hatimu.. biar jd wanita elegan.. 👍🥰

2023-04-16

3

lina

lina

like

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 17 Tahun Yang Lalu
2 17 tabun yang lalu part 2
3 17 Tahun Yang Lalu part 3
4 Jadi Ketua Osis
5 Rapat Osis
6 Sekongkol
7 Barbeque
8 Sesak
9 Galau
10 Panas
11 Rencana Atifa
12 Ditolak?
13 Jadi Grogi
14 B aja
15 Akibat Viral
16 Ide Cemerlang Kalil
17 Mempraktekkan Ide Kalil
18 Ditinggalkan
19 Penuh Tanda Tanya
20 Keputusan Regan
21 DI Sidang
22 Rahasia Regan
23 Setelah Enam Tahun
24 Andai Kendra tau
25 Bertunangan
26 Babak Baru
27 Babak Baru 2
28 Dijemput Kendra
29 Kejutan Atifa
30 Keputusan Kendra
31 Aksi Kalil cs
32 Kumpul beda generasi
33 Playing Victims
34 Kendra yang menghindar
35 Zayra cemburu
36 Menahan Marah
37 Ulah Atifa
38 Sikap yang diambil Kendra
39 Balasan Kendra
40 Menahan Rindu
41 Pipi yang merona
42 Fitting Gaun Pengantin
43 Kegilaan Atifa
44 Di luar dugaan
45 Menunggu
46 Indah pada waktunya
47 Sadar
48 Berdua
49 Para Player
50 Perasaan aneh Khanza
51 Takut?
52 Dikenalkan
53 Panas
54 Bingung
55 Tentang Khanza
56 Masih bersama calon pengantin
57 Bucin
58 Karena Dhafi
59 Shock
60 Drama
61 Kalil yang tercemar
62 SAH
63 Kesabaran Khanza
64 Circle Yang Beda
65 SHOCK
66 Milik Kendra
67 Patah Hati
68 Saling Mengobati
69 Sikap yang Berbeda
70 Laki laki paling Kejam
71 Disuruh Move On
72 Rencana Aqil
73 Drama Kalil
74 Drama Kalil 2
75 Khanza dan Laki laki high qualitynya
76 Kemarahan Kalil
77 Memaksa Khanza
78 Akhr Drama Kalil
79 Akhir yang manis
80 Barbeque lagi
81 Calon Suami
82 Kena Mental
83 Ketegasan Kalil
84 Perhatian Dhafi
85 Pantang Menyerah
86 Cerita Rakha
87 Fans Kalil
88 Perasaan Khanza
89 Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90 Masih tingkah dua jomblo
91 Tentang Cyra
92 kekhawatiran Aqil
93 Rakha yang mencurigakan
94 Masih tentang Rakha
95 Ketahuan mami dan papi
96 Aqil dan Niatnya
97 Ketemu!
98 Bahagianya Lala
99 Negoisasi
100 Usaha Dhafi
101 Kesempatan terakhir Dhafi
102 Terpaksa Membantu
103 Cerita Kenan
104 Bertenu di rumah sakit
105 Ngga Disangka
106 Pasangan Baru
107 Kencan
108 Not Cool Again
109 Ngga jadi jomblo akut
110 My Fiance
111 Cerita Mantan
112 Shakila dan Qabil?
113 Kalil Menikah
114 extra part 1
115 Extra part 2
116 Rencana Aqil /ex pat 3
117 Extra Part 4
118 Extra part 5
119 Pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
17 Tahun Yang Lalu
2
17 tabun yang lalu part 2
3
17 Tahun Yang Lalu part 3
4
Jadi Ketua Osis
5
Rapat Osis
6
Sekongkol
7
Barbeque
8
Sesak
9
Galau
10
Panas
11
Rencana Atifa
12
Ditolak?
13
Jadi Grogi
14
B aja
15
Akibat Viral
16
Ide Cemerlang Kalil
17
Mempraktekkan Ide Kalil
18
Ditinggalkan
19
Penuh Tanda Tanya
20
Keputusan Regan
21
DI Sidang
22
Rahasia Regan
23
Setelah Enam Tahun
24
Andai Kendra tau
25
Bertunangan
26
Babak Baru
27
Babak Baru 2
28
Dijemput Kendra
29
Kejutan Atifa
30
Keputusan Kendra
31
Aksi Kalil cs
32
Kumpul beda generasi
33
Playing Victims
34
Kendra yang menghindar
35
Zayra cemburu
36
Menahan Marah
37
Ulah Atifa
38
Sikap yang diambil Kendra
39
Balasan Kendra
40
Menahan Rindu
41
Pipi yang merona
42
Fitting Gaun Pengantin
43
Kegilaan Atifa
44
Di luar dugaan
45
Menunggu
46
Indah pada waktunya
47
Sadar
48
Berdua
49
Para Player
50
Perasaan aneh Khanza
51
Takut?
52
Dikenalkan
53
Panas
54
Bingung
55
Tentang Khanza
56
Masih bersama calon pengantin
57
Bucin
58
Karena Dhafi
59
Shock
60
Drama
61
Kalil yang tercemar
62
SAH
63
Kesabaran Khanza
64
Circle Yang Beda
65
SHOCK
66
Milik Kendra
67
Patah Hati
68
Saling Mengobati
69
Sikap yang Berbeda
70
Laki laki paling Kejam
71
Disuruh Move On
72
Rencana Aqil
73
Drama Kalil
74
Drama Kalil 2
75
Khanza dan Laki laki high qualitynya
76
Kemarahan Kalil
77
Memaksa Khanza
78
Akhr Drama Kalil
79
Akhir yang manis
80
Barbeque lagi
81
Calon Suami
82
Kena Mental
83
Ketegasan Kalil
84
Perhatian Dhafi
85
Pantang Menyerah
86
Cerita Rakha
87
Fans Kalil
88
Perasaan Khanza
89
Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90
Masih tingkah dua jomblo
91
Tentang Cyra
92
kekhawatiran Aqil
93
Rakha yang mencurigakan
94
Masih tentang Rakha
95
Ketahuan mami dan papi
96
Aqil dan Niatnya
97
Ketemu!
98
Bahagianya Lala
99
Negoisasi
100
Usaha Dhafi
101
Kesempatan terakhir Dhafi
102
Terpaksa Membantu
103
Cerita Kenan
104
Bertenu di rumah sakit
105
Ngga Disangka
106
Pasangan Baru
107
Kencan
108
Not Cool Again
109
Ngga jadi jomblo akut
110
My Fiance
111
Cerita Mantan
112
Shakila dan Qabil?
113
Kalil Menikah
114
extra part 1
115
Extra part 2
116
Rencana Aqil /ex pat 3
117
Extra Part 4
118
Extra part 5
119
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!