Jadi Grogi

Kendra menenguk air mineral dinginnya dengan jantung ngga henti hentinya berdebar.

Seingatnya, sejak tk Zayra sudah menggunakan hijab. Dia terlihat manis saat itu.

Pertemuan orang tua mereka cukup intens bersama mereka setelahnya.

Dia, si kembar Kalil dan Kenan, Rakha, Zayra, dan Khanza dimasukkan di tk, sd, smp, dan sma yang sama oleh orang tua mereka.

Mereka pun seakan di doktrin agar selalu bersama. Sepulang sekolah berkumpul di rumah salah satunya, dan yang paling mengasyikkan setiap tahun mereka akan melakukann liburan bersama.

Kecanggungannya dimulai beberapa.hari yang lalu ketika papinya mengatakan akan menjodohkannya dengan Zayra.

Dan hubungan mereka semakin merenggang saat Zayra mendengar pembicaraannya dengan Rakha dan Kalil.

Aaarrgg.... geram Kendra ketika bagian sensitif di bawahnya masih menegang sangat kencang. Ngga biasanya lama begini.

Dia butuh pelepasan sekarang. Dengan menahan rasa sakit dan ngilu di balik celana boxernya, Kendra berjalan cepat ke kamarnya dan langsung menuju ke kamar mandi unttuk menuntaskannya sampai dia merasa sangat legaaa.

Kendra berusaha memejamkan matanya. Dia mencoba mengingat penampilan berhijab Zayrra dengan kaos lengan panjang dan rok panjang se mata kakinya, seperti yang biasa terlihat. Tapi kini yang ada hanyalah seorang gadis cantik dengan rambut lurus panjang sepinggang dan berkulit putih mulus bercahaya.

Akal sehatnya sudah ngga beres sekarang. Gimana besok besok kalo dia bertemu dengan Zayra!

Setelah shalat subuh, Kendra segera berlalu ke ruang gym omnya. Melakukan treadmild dan mengangkat beban agar jasmaninya tambah sehat dan otaknya kembali normal.

*

*

Sementara di kamarnya, Zayra masih tidur meringkuk seusai subuhnya. Mukenanya pun masih melekat di tubuhnya. Pikirannya masih terfokus pada ciuman mereka tadi. Zayra masih sangat terguncang bercampur bingung nanti harus bersikap bagaimana jika ketemu Kendra.

Kenapa dia seberani itu? Katanya ngga punya perasaan. Pasti gara gara hasratnya belum tersalurkan ke Atifa, decih Zayra penuh prasangka.

Tubuhnya masih menggigil jika mengingat ciuman yang dilakukan Kendra tadi.

Zayra pun beristighfar.

Dia pun kemudian bangkit dan melipat mukenanya.

Kemudian dengan memakai jihab kaos dan terusan rumahan yang sepanjang mata kaki, Zayra pun keluar dari kamarnya.

Biasanya jam segini uminya sedang sibuk di dapur.

Tapi saat melewati ruang gym, dia merasa ada seseorang di sana.

Biasanya memang abinya, sih, pikirnya enteng sambil membuka pintu gyym dan langsung berseru

"Abi!"

Zayra tercekat begitu melihat sosok berkeringat Kendra yang sedang melakukan treadmild dengan cukup cepat dan kini sedang menoleh padanya.

Keduanya saling bersitatap dengan aneh, tapi dengan cepat Zayra menutup pintu dan bersandar di dinding di dekat pintu.

Kenapa harus terus melihatnya, sih, batinnya ngga tenang karena debaran jantungnya makin menjadi.

Tapi karena takut Kendra akan menemuinya, Zayra pun mempercepat langkahnya meninggalkan ruang gym itu menuju dapur dengan nafas memburu.

Zayra beruntung karena setelah dia pergi, Kendra baru membuka pintu gym dan melihat punggungnya yang udah menjauh.

Kendra langsung men off kan treadmildnya begitu pintu tertutup. Dia meraih handuk dan mengelap keringat yang bercucuran di wajah dan bahunya sebelum berjalan ragu ke arah pintu.

Kendra hanya bisa menatap punggung Zayra yang sudah menjauh dengan kecewa.

Sial, hubungannya jadi tambah memburuk, makinya dalam hati.

Padahal dulu dulu mereka biasa saja bermain treadmild bersama. Bahkan mereka juga biasa goes berbarengan di komplek mewah rumah Zayra.

Gara gara rencana pertunangan ini dan ciuman tiba tibanya, Zayra semakin menghindarinya.

"Udah nge gym kamu?" tanya Regan membuat Kendra menoleh agak kaget. Ngga nyangka papa Zayra sudah berada di sini.

Sudah berapa lama?

"Iya, Om. Om mau nge gym juga?" tanyanya sambil melihat penampilan omnya yang sudah ready dengan baju olah raga dan sepatu ketsnya.

Harus Kendra akui, Om Regan sama seperti papi dan omnya yang lain. Masih terlihat muda dan gagah.

"Iya. Yuk, barengan," ajak Regan hangat.

"Oke, Om. Tapi aku ngga bawa sepatu."

"Pake aja tuh yang di box. Belum dibuka. Semoga muat," tunjuk Regan.pada tiga buah sepatu merk terkenal yang masih tersimpan dalam dusnya.

"Kok, belum dipake, Om?" tanyanya sambil mengambil salah satu box teratas yang ternyata masih baru.

"Buat jaga jaga kalo kamu datang," kekeh Regan.

Kendra pun ikut terkekeh.

"Zayra lagi bantuin uminya buat sarapan," kata Regan memberitau sambil menunggu Kendra memakai sepatunya.

Kendra tau, gadis itu suka memasak. Rasa masakannya pun lumayan.

"Oh iya, Om. Ini ukurannya pas di kaki aku, Om," tukasnya sambil menalikan sepatunya.

Regan hanya tersenyum.

"Ukuran kaki Om memangnya sama kayak aku?" sambung Kendra lagi bertanya dengan nada heran.

"Gede dikit, sih. Itu kata Zayra buat kamu sama teman teman kalo nginap," jelas Regan sambil melangkah mendahului Kendra yang menyusul di belakangnya.

"Oooh," kekeh Kendra. Memang sepatu ini untuk ukurannya agak sama dengan si kembar, Aqil dan Rakha. Paling hanya berbeda satu nomer.

Mereka semua mempunyai ukuran sepatu dan ukuran pinggang yang hampir sama.

Keduanya pun keluar dari rumah Regan dan mulai melakukan jogging di sepanjang jalan kompleks sambil mengobrol dan tertawa ceria.

Regan sangat senang berolah raga dengan anak lali laki teman temannya. Berasa mereka semua anaknya, karena Regan hanya memiliki seorang putri. Tapi Regan juga menyayangi Khanza, sahabat putrinya.

Hanya saja dia belum beruntung memiliki anak laki laki.

Setelah dua kali berkeliling kedua laki laki tampan itu segera masuk ke dalam rumah untuk mandi dan membersihkan diri.

Seperti tadi pagi, ternyata Om Regan juga sengaja menunggu di depan pintu kamarnya, kemudian keduanya berjalan santai mendekati taman samping yang sudah tersusun rapi meja dan kursi untuk sarapan.

Menu soto daging sudah tercium dengan sangat harum menggugah selera. Lengkap dengan sate telur puyuh dan sate hati rempela, tahu dan tempe bacem serta perkedel kentang. Juga ngga lupa menu wajib kerupuk.

Zayra membantu uminya menata meja makam dan berusaha ngga grogi saat melihat kendra yang datang bersama abinya. Kendra terlihat sangat tampan dengan rambutnya yang masih basah. Begitu juga abinya.

Zayra pun menyiapkan soto daging bersama nasi untuk Kendra. Sedangkan uminya menyiapkan buat abinya.

Seperti sudah hapal, Zayra memberikan satu tusuk sate telor puyuh, sebuah tempe bacem dan perkedel kentang. Kemudian menaruh beberapa buah kerupuk.

Kendra tersenyum melihat hidangan untuknya.

"Masih kurang?" tanya Zayra pelan.

"Sudah cukup," jawabnya kemudian menatap yang ngga dia sadari, bibir Zayra.

"Wah, kita datang di waktu yang tepat," sapa Kiano yang disambut hangat Regan.

"Ayo sarapan bareng," seru Regan sambil berdiri dan langsung menghampiri sahabatnya yang datang bersama Aruna dan Salma, adik Kendra.

"Mami, Papi," sapa Kendra yang langsung menghampiri mereka bersama Salma.

"Hai, kak," sapa Salma sangat ramah.

"Umi tadi buat banyak perkedel, loh," balas Zayra ngga kalah ramahnya menggoda.

"Boleh bawa pulang, ya," candanya serius dalam tawanya.

Yang lain pun ikut tertawa.

"Tentu saja boleh. Nanti tante bekalin yang banyak," sambung mama Zayra dengan senyum lebarnya.

Beberapa orang pembantu pria membawakan tiga buah kursi lagi.

"Tante," sapa Zayra pada Aruna yang langsung memeluknya hangat.

"Kendra ngga nyusahin, kan," ledek Aruna sambil mengerling Kendra yang hanya tersenyum senyum.

"Ngga, tante," jawab Zayra dengan senyum manisnya.

Tapi dia sempat kurang ajar, tante, batinnya menambahkan. Tanpa sadar melirik Kendra yang melemparkan senyum tipisnya pada Zayra.

"Om Regan ngasih tau papi kalo Kak Kendra nginap di sini. Tadi Salma ngajakin mami sama papi ke sini. Mumpung lagi libur," celoteh Salma riang.

Aruna dan Kiano tertawa mendengarnya. Putri mereka cukup cerewet.

"Malah senang bisa sarapan rame rame," lanjut Kiano sambil duduk di dekat Regan. Aruna meilih duduk dekat Dinda. Salma di samping Zayra.

"Betul. Kita seperti udah jadi keluarga aja," sahut Regan penuh makna.

"Tinggal direalisasikan aja," sambung Kiano menyetujui dengan senyum lebarnya.

DEG DEG DEG

Kendra dan Zayra yang duduk bersebelahan jadi ngga tenang.

Hampir saja Zayra menyenggol minuman Kendra.

"Maaf," ucapnya gugup.

"Ngga apa apa," sahut Kendra santai.

"Yang tenang sayang. Kendra ngga gigit, kok," goda Aruna membuat wajah Zayra tambah merona.

"Langsung ditelan," sambung Kiano ikut menggoda juga dalam kekehannya.

Regan langsung ngakak. Dinda melebarkan senyumnya.

Salma yang berada di dekat Zayra jadi terkikik melihat kegugupannya.

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

memanglah dari muda sampai tua kelakuan mereka ngga ada berubahnya hahhaha

2023-06-22

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Top👍

2023-01-31

1

anggita

anggita

sip.. 😊😊👍👍

2023-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 17 Tahun Yang Lalu
2 17 tabun yang lalu part 2
3 17 Tahun Yang Lalu part 3
4 Jadi Ketua Osis
5 Rapat Osis
6 Sekongkol
7 Barbeque
8 Sesak
9 Galau
10 Panas
11 Rencana Atifa
12 Ditolak?
13 Jadi Grogi
14 B aja
15 Akibat Viral
16 Ide Cemerlang Kalil
17 Mempraktekkan Ide Kalil
18 Ditinggalkan
19 Penuh Tanda Tanya
20 Keputusan Regan
21 DI Sidang
22 Rahasia Regan
23 Setelah Enam Tahun
24 Andai Kendra tau
25 Bertunangan
26 Babak Baru
27 Babak Baru 2
28 Dijemput Kendra
29 Kejutan Atifa
30 Keputusan Kendra
31 Aksi Kalil cs
32 Kumpul beda generasi
33 Playing Victims
34 Kendra yang menghindar
35 Zayra cemburu
36 Menahan Marah
37 Ulah Atifa
38 Sikap yang diambil Kendra
39 Balasan Kendra
40 Menahan Rindu
41 Pipi yang merona
42 Fitting Gaun Pengantin
43 Kegilaan Atifa
44 Di luar dugaan
45 Menunggu
46 Indah pada waktunya
47 Sadar
48 Berdua
49 Para Player
50 Perasaan aneh Khanza
51 Takut?
52 Dikenalkan
53 Panas
54 Bingung
55 Tentang Khanza
56 Masih bersama calon pengantin
57 Bucin
58 Karena Dhafi
59 Shock
60 Drama
61 Kalil yang tercemar
62 SAH
63 Kesabaran Khanza
64 Circle Yang Beda
65 SHOCK
66 Milik Kendra
67 Patah Hati
68 Saling Mengobati
69 Sikap yang Berbeda
70 Laki laki paling Kejam
71 Disuruh Move On
72 Rencana Aqil
73 Drama Kalil
74 Drama Kalil 2
75 Khanza dan Laki laki high qualitynya
76 Kemarahan Kalil
77 Memaksa Khanza
78 Akhr Drama Kalil
79 Akhir yang manis
80 Barbeque lagi
81 Calon Suami
82 Kena Mental
83 Ketegasan Kalil
84 Perhatian Dhafi
85 Pantang Menyerah
86 Cerita Rakha
87 Fans Kalil
88 Perasaan Khanza
89 Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90 Masih tingkah dua jomblo
91 Tentang Cyra
92 kekhawatiran Aqil
93 Rakha yang mencurigakan
94 Masih tentang Rakha
95 Ketahuan mami dan papi
96 Aqil dan Niatnya
97 Ketemu!
98 Bahagianya Lala
99 Negoisasi
100 Usaha Dhafi
101 Kesempatan terakhir Dhafi
102 Terpaksa Membantu
103 Cerita Kenan
104 Bertenu di rumah sakit
105 Ngga Disangka
106 Pasangan Baru
107 Kencan
108 Not Cool Again
109 Ngga jadi jomblo akut
110 My Fiance
111 Cerita Mantan
112 Shakila dan Qabil?
113 Kalil Menikah
114 extra part 1
115 Extra part 2
116 Rencana Aqil /ex pat 3
117 Extra Part 4
118 Extra part 5
119 Pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
17 Tahun Yang Lalu
2
17 tabun yang lalu part 2
3
17 Tahun Yang Lalu part 3
4
Jadi Ketua Osis
5
Rapat Osis
6
Sekongkol
7
Barbeque
8
Sesak
9
Galau
10
Panas
11
Rencana Atifa
12
Ditolak?
13
Jadi Grogi
14
B aja
15
Akibat Viral
16
Ide Cemerlang Kalil
17
Mempraktekkan Ide Kalil
18
Ditinggalkan
19
Penuh Tanda Tanya
20
Keputusan Regan
21
DI Sidang
22
Rahasia Regan
23
Setelah Enam Tahun
24
Andai Kendra tau
25
Bertunangan
26
Babak Baru
27
Babak Baru 2
28
Dijemput Kendra
29
Kejutan Atifa
30
Keputusan Kendra
31
Aksi Kalil cs
32
Kumpul beda generasi
33
Playing Victims
34
Kendra yang menghindar
35
Zayra cemburu
36
Menahan Marah
37
Ulah Atifa
38
Sikap yang diambil Kendra
39
Balasan Kendra
40
Menahan Rindu
41
Pipi yang merona
42
Fitting Gaun Pengantin
43
Kegilaan Atifa
44
Di luar dugaan
45
Menunggu
46
Indah pada waktunya
47
Sadar
48
Berdua
49
Para Player
50
Perasaan aneh Khanza
51
Takut?
52
Dikenalkan
53
Panas
54
Bingung
55
Tentang Khanza
56
Masih bersama calon pengantin
57
Bucin
58
Karena Dhafi
59
Shock
60
Drama
61
Kalil yang tercemar
62
SAH
63
Kesabaran Khanza
64
Circle Yang Beda
65
SHOCK
66
Milik Kendra
67
Patah Hati
68
Saling Mengobati
69
Sikap yang Berbeda
70
Laki laki paling Kejam
71
Disuruh Move On
72
Rencana Aqil
73
Drama Kalil
74
Drama Kalil 2
75
Khanza dan Laki laki high qualitynya
76
Kemarahan Kalil
77
Memaksa Khanza
78
Akhr Drama Kalil
79
Akhir yang manis
80
Barbeque lagi
81
Calon Suami
82
Kena Mental
83
Ketegasan Kalil
84
Perhatian Dhafi
85
Pantang Menyerah
86
Cerita Rakha
87
Fans Kalil
88
Perasaan Khanza
89
Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90
Masih tingkah dua jomblo
91
Tentang Cyra
92
kekhawatiran Aqil
93
Rakha yang mencurigakan
94
Masih tentang Rakha
95
Ketahuan mami dan papi
96
Aqil dan Niatnya
97
Ketemu!
98
Bahagianya Lala
99
Negoisasi
100
Usaha Dhafi
101
Kesempatan terakhir Dhafi
102
Terpaksa Membantu
103
Cerita Kenan
104
Bertenu di rumah sakit
105
Ngga Disangka
106
Pasangan Baru
107
Kencan
108
Not Cool Again
109
Ngga jadi jomblo akut
110
My Fiance
111
Cerita Mantan
112
Shakila dan Qabil?
113
Kalil Menikah
114
extra part 1
115
Extra part 2
116
Rencana Aqil /ex pat 3
117
Extra Part 4
118
Extra part 5
119
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!