Galau

"Zayra, kamu ngelamun apa?" tanya Khanza heran ketika melihat Zayra ngga banyak bicara. Hanya tangannya yang sibuk mengelap piring pirimg yang sudah dicuci Khanza dan Salma. Sedangkan Malika dan Shakila membantu menata piring, gelas, dan segalanya yang sudah di lap Zayra ke dalam lemari.

"Ngga pa pa," dusta Zayra dengan bibir menyunggingkan senyum manis.

Khanza ngga menanyainya lagi, tapi kembali sibuk dengan aktivitasnya. Tapi tetap saja dia merasa aneh dengan sikap Zayra yang jadi lebih pendiam.

"Wadduuuuh,,,,,, anak cantik cantik malah cuci piring," ucap Bik Inah yang barusan muncul bersama Bik Rum. Mereka baru saja selesai merapikan tempat barbeque.

"Udah, biar bibik aja," kata Bik Rum sambil mengambil alih busa cuci piring di tangan Salma.

"Asyiiiik," seru Shakila dan Malika berbarengan dengan wajah senang. Begitu juga Salma.

"Sudah, kalian ke depan sana," usir bik Inah dengan senyum lebarnya.

"Oke, bik," balas Khanza kemudian membilas tangannya yang dipenuhi busa sabun. Salma sudah duluan setelah dan pergi bersama Malika dan Shakila.

Kedua bocah SMP.dan seorang bocah SD itu sudah meninggalkan mereka dengan perasaan senang.

Zayra mengulaskan senyum di bibirnya yang sedari tadi terasa kaku. Ada sedikit penghiburan terhadap laranya melihat tingkah polos ketiganya.

"Dasar bocil," sungut Khanza melihat kelakuan adiknya dan dua orang temannya.

"Mereka memang masih kecil."

"Hemm..."

Keduanya pun berjalan santai menuju tempat keluarga mereka sedang berkumpul.

"Kok, kamu malah beli sabun cuci piring. Padahal stoknya masih banyak loh," ungkit Khanza yang masih sangat penasaran dengan tingkah sahabatnya.

Zayra hanya nyengir untuk menutupi kegundahan hatinya

Ngga mungkin, kan, dia nongol di depan ketiga laki laki itu dengan alasan mengambil sabun cuci piring?

Pasti mereka langsung curiga kalo dia sempat medengar pembicaraan mereka.

Dalam hatinya Zayra menjawab perkataan Khanza.

"Tadi karena lama nungguin, aku nyamperin kamu. Tapi yang ada malah Kendra, Rakha sama Kalil," cerita Khanza dengan nada agak kesal.

DEG

Zayra menatap Khanza cemas menunggu lanjutan omomgan Khanza.

"Mereka bilang ngga lihat kamu. Aku merasa aneh aja."

PYAR!

Wajah Zayra langsung berubah. Padahal dia sengaja pergi agar ngga ketahuan menguping, tapi Khanza malah mengatakan pada mereka tentang keberadaan dirinya.

Tapi sepertinya Khanza ngga terlalu memperhatikan sikap Zayra yang tambah aneh. Dia terus saja menceritakan ganjalan di hatinya.

"Kelihatannya mereka sedang berbicara serius. Mungkin masalah bazar. Tapi kayaknya enggak, deh. Soalnya mereka kaget waktu aku datang."

Zayra ngga menjawab. Pikirannya sibuk dengan banyak dugaan buruk.

Mereka curiga ngga ya, kalo aku sempat dengar?

Tanpa bisa dicegah, tubuh Zayra terasa dingin.

Dia.agak takut jika ketiganya tau kalo dia sempat mencuri dengar.

Takut jika ketiganya mengira dia akan pura pura ngga tau.

Padahal sampai sekarang perasaan Zayra masih terguncang. Dia masih bingung, sikap apa yang harus dia ambil.

Ngga mungkin, kan, dia akan tetap menerima pertunangan ini dan bersikap masa bodoh ngga mau tau perasaan Kendra yang sudah sangat nyata dia ketahui.

Tapi untuk jujur Zayra pun bingung, gimana baiknya cara untuk menolak pertunangan ini yang mau diresmikan dalam waktu yang ngga nyampe satu bulan lagi.

Dalam sebuah hubungan harus ada dua perasaan yang saling tertarik. Bukan hanya salah satunya saja.

Dia menyukai Kendra, tapi Kendra enggak. Ngga nyambung banget.

Tanpa sadar Zayra menghela nafas panjang.

"Kamu kenapa, sih, Zay. Jawab, dong," tukas Khanza yang mulai ngeh dengan sikap aneh Zayra.

"Apa yang mesti aku jawab. Aku juga, kan, ngga tau," jawab Zayra berusaha tetap tenang dan diplomatis.

"Hemm... Iya, sih. Tapi nurut aku, ngga hanya tiga orang itu aja yang aneh. Kamu juga aneh hari ini," pungkas Khanza sambil menggelengkan kepalanya. Mulai pusing mikirin keanehan empat orang temannya.

Zayra berusaha tertawa walau terdengar sedikir garing

"Ngga udah dipikir. Nanti kamu sakit," ledekmya.ketika melihat kening Khanza yang sudah berlipat lipat.

"Nggak lah, enak aja. Masa gitu aja bisa bikin sakit," protes Khanza manyun di sela derai tawa garing Zayra.

*

*

*

Apa perasaannya saja, Kendra merasa Zayra menghindarinya selama hampir semimggu ini.

Tapi kerjaannya pun beres semua. Malah Kendra jadi bingung mencari alasan apa untuk menanyakan keanehan sikapnya.

Dengar ngga ya?

Itu selalu yang berulang ulang menjadi pertanyaan dalam hatinya.

Malah kedekatannya dengan Atifa banyak disalah artikan sehingga menimbulkan rumor yang ngga sedap. Padahal Kendra murni melakukannya demi tugasnya sebagai ketua osis dalam persiapan bazar.

"Semoga bazar besok sukses, ya," seru Kenan dan ditanggapi dengan heboh oleh semua anggotanya.

"Sipp!"

"Yakkiiiin!'

Bahkan mereka sampai jam dua belas malam berada di sekolah.

'Zayra, aku akan antar kamu pulang," ajak Kendra. Sejak dari barbeque, belum ada waktu unyuk berbicara berdua saja dengan Zayra.

Saat ini hanya tinggal beberapa orang saja di ruang meeting.

Zayra pun sibuk menghindar. Setelah meeting, atau pun memeriksa kesiapan bazar, Zayra selalu berdua saja dengan Khanza.

Kendra dan teman temannya yang akan mengisi acara musik pada malam penutupan bazar, juga sibuk mempersiapkan diri mereka dengan latihan di waktu yang mepet.

"Aku sama Khanza," tolak Zayra langsung. Zayra tentu saja ngga mau memberikan hatinya lagi harapan palsu dengan menerima kebaikan Kendra.

Kendra terdiam. Netranya menyorot lurus pada Zayra yang sama.sekali ngga mau menatapnya.

"Ayo, Zay," ajak Khanza yang muncul di depan pintu ruangan rapat. Dia baru saja memantau area bazar bersama beberapa yang lainnya, termasuk Atifa.

"Ya," sahut Zayra sambil meraih tas punggungnya.

"Aku duluan," pamitnya sambil mematap Kendra sekilas sebelum melangkah pergi.

"Aku ikuti kalian. Sudah malam," ucap Kendra ngeyel..Aqil kini juga sudah berdiri di samping kendra.

Zayra ngga menyahut, dan juga ngga mau peduli. Dia terus melangkah menghampiri Khanza.

"Ngga usah dibuntuti. Pengawal daddy udah datang," tolak Khanza datar.

Para laki laki ini begitu posesif dengan mereka, seakan mereka adalah kekasihnya, batin Khanza bersungut.

Kemdra tak menyahut, dia kembali terdiam. Pastilah pengawal daddy daddy mereka sudah didatangkan.

Ini sudah terlalu malam.

"Ayo kita cabut. Sebelum lo di ajak Atifa," kata Aqil mengingatkan.

Oh iya, batin Kendra. Kemudian bergegas menyusul Aqil.

Beberapa hari ini Atifa sangat berusaha keras untuk selalu berada di dekatnya.

"Kapan rencana tunangan kalian diresmikan?" tanya Aqil saat langkah mereka sudah seirama.

"Setelah pengambilan raport kenaikan kelas."

Papi dan maminya pernah memberitahukannya.

"Satu bulan lagi, dong," jawab Aqil sambil mamggut manggut.

"Hemm....," gumam Kendra ngga acuh.

Dia masih bingung. Apa yang hatinya mau. Menurut atau menolak.

"Setelah lo dan Zayra, semoga ngga ada perjodohan lagi lah," kekeh Aqil, mengingat masih ada Khanza yang super galak.

"Lo sama Khanza?" kekeh Kendra memgejek.

"Enak aja. Khanza juga udah nolak, 'kali," tawa Aqil pecah. Begitu juga Kendra.

Seingat mereka, hanya Rakha yang cukup bisa mengendalikan Khanza. Tapi pun sudah ditolak Khanza juga.

"Khanza nolak semuanya," sela Kendra dengan tawa yang berderai derai.

Tanpa mereka sadari Atifa yang berada ngga jauh dari situ sampai mematung karena shock dan ngga percaya.

Awalnya dia akan memanggil Kendra agar mengantarnya pulang, tapi dia menahan mulutnya ketika mendengar kata kata keduamya.

Kendra dan Zayra mau tunangan?

Nggak! Nggak boleh!

*

*

*

Bazar yang dilaksanakan tiga hari pun sukses besar. Malam ini adalah malam penutupan.

Kemeriahan disambut dengan gegap gempita saat Kendra bersama si kembar Kalil dan Kenan, Rakha, dan Aqil naek ke panggung untuk bermain musik.

Kelimanya sudah biasa memainkan alat musik dan bernyayi. Kendra pemain keyboard, Kalil dan Kenan pemain gitar bas dan melody, Rakha penabuh drum dan Aqil sang vokalis.

Tentu saja sorak sorai sangat riuh, baik dari teman satu sekolah, maupun dari sekolah lain.

Selain tampan dan terlihat piawai bermusik, kanal youtube mereka sudah cukup terkenal. Mereka sering mengupload kegiatan mereka saat bermusik.

Khanza dan Zayra ikut larut menikmati euforia yang ditampilkam teman temannya.

"Mereka selalu keren, ya," puji Khanza dengan wajah sangat senang.

Zayra menganggukkan kepalanya setuju. Apa lagi saat melihat Kendra yang bertambah berkali kali lipat tampannya saat memainkan keyboard dengan kedua tangannya.

Bahkan Zayra dan Khanza selalu ada dimana pun Kendra dan teman temannya tampil. Mau di kafe atau pun saat car free day.

Seringnya keduanya yang merekam, kemudian bersama sama Kendra cs mengeditnya sebelum di upload di sosmed.

Followers nya pun sudah bertambah banyak. Bahkan mereka juga mendapat endorsemen.

Mereka ngga kekurangan uang, hanya senang saja melakukannya. Para orang tua pun ngga pernah melarang karena aktivitasnya masih positif dan ngga merugikan siapa siapa.

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

heem kereen anak2nya

2023-06-21

1

Summergrass

Summergrass

shakila ama malika siapa thor? tlalu banyak tokoh gini nih, pusing..

2023-06-19

1

R.F

R.F

semangat

2023-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 17 Tahun Yang Lalu
2 17 tabun yang lalu part 2
3 17 Tahun Yang Lalu part 3
4 Jadi Ketua Osis
5 Rapat Osis
6 Sekongkol
7 Barbeque
8 Sesak
9 Galau
10 Panas
11 Rencana Atifa
12 Ditolak?
13 Jadi Grogi
14 B aja
15 Akibat Viral
16 Ide Cemerlang Kalil
17 Mempraktekkan Ide Kalil
18 Ditinggalkan
19 Penuh Tanda Tanya
20 Keputusan Regan
21 DI Sidang
22 Rahasia Regan
23 Setelah Enam Tahun
24 Andai Kendra tau
25 Bertunangan
26 Babak Baru
27 Babak Baru 2
28 Dijemput Kendra
29 Kejutan Atifa
30 Keputusan Kendra
31 Aksi Kalil cs
32 Kumpul beda generasi
33 Playing Victims
34 Kendra yang menghindar
35 Zayra cemburu
36 Menahan Marah
37 Ulah Atifa
38 Sikap yang diambil Kendra
39 Balasan Kendra
40 Menahan Rindu
41 Pipi yang merona
42 Fitting Gaun Pengantin
43 Kegilaan Atifa
44 Di luar dugaan
45 Menunggu
46 Indah pada waktunya
47 Sadar
48 Berdua
49 Para Player
50 Perasaan aneh Khanza
51 Takut?
52 Dikenalkan
53 Panas
54 Bingung
55 Tentang Khanza
56 Masih bersama calon pengantin
57 Bucin
58 Karena Dhafi
59 Shock
60 Drama
61 Kalil yang tercemar
62 SAH
63 Kesabaran Khanza
64 Circle Yang Beda
65 SHOCK
66 Milik Kendra
67 Patah Hati
68 Saling Mengobati
69 Sikap yang Berbeda
70 Laki laki paling Kejam
71 Disuruh Move On
72 Rencana Aqil
73 Drama Kalil
74 Drama Kalil 2
75 Khanza dan Laki laki high qualitynya
76 Kemarahan Kalil
77 Memaksa Khanza
78 Akhr Drama Kalil
79 Akhir yang manis
80 Barbeque lagi
81 Calon Suami
82 Kena Mental
83 Ketegasan Kalil
84 Perhatian Dhafi
85 Pantang Menyerah
86 Cerita Rakha
87 Fans Kalil
88 Perasaan Khanza
89 Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90 Masih tingkah dua jomblo
91 Tentang Cyra
92 kekhawatiran Aqil
93 Rakha yang mencurigakan
94 Masih tentang Rakha
95 Ketahuan mami dan papi
96 Aqil dan Niatnya
97 Ketemu!
98 Bahagianya Lala
99 Negoisasi
100 Usaha Dhafi
101 Kesempatan terakhir Dhafi
102 Terpaksa Membantu
103 Cerita Kenan
104 Bertenu di rumah sakit
105 Ngga Disangka
106 Pasangan Baru
107 Kencan
108 Not Cool Again
109 Ngga jadi jomblo akut
110 My Fiance
111 Cerita Mantan
112 Shakila dan Qabil?
113 Kalil Menikah
114 extra part 1
115 Extra part 2
116 Rencana Aqil /ex pat 3
117 Extra Part 4
118 Extra part 5
119 Pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
17 Tahun Yang Lalu
2
17 tabun yang lalu part 2
3
17 Tahun Yang Lalu part 3
4
Jadi Ketua Osis
5
Rapat Osis
6
Sekongkol
7
Barbeque
8
Sesak
9
Galau
10
Panas
11
Rencana Atifa
12
Ditolak?
13
Jadi Grogi
14
B aja
15
Akibat Viral
16
Ide Cemerlang Kalil
17
Mempraktekkan Ide Kalil
18
Ditinggalkan
19
Penuh Tanda Tanya
20
Keputusan Regan
21
DI Sidang
22
Rahasia Regan
23
Setelah Enam Tahun
24
Andai Kendra tau
25
Bertunangan
26
Babak Baru
27
Babak Baru 2
28
Dijemput Kendra
29
Kejutan Atifa
30
Keputusan Kendra
31
Aksi Kalil cs
32
Kumpul beda generasi
33
Playing Victims
34
Kendra yang menghindar
35
Zayra cemburu
36
Menahan Marah
37
Ulah Atifa
38
Sikap yang diambil Kendra
39
Balasan Kendra
40
Menahan Rindu
41
Pipi yang merona
42
Fitting Gaun Pengantin
43
Kegilaan Atifa
44
Di luar dugaan
45
Menunggu
46
Indah pada waktunya
47
Sadar
48
Berdua
49
Para Player
50
Perasaan aneh Khanza
51
Takut?
52
Dikenalkan
53
Panas
54
Bingung
55
Tentang Khanza
56
Masih bersama calon pengantin
57
Bucin
58
Karena Dhafi
59
Shock
60
Drama
61
Kalil yang tercemar
62
SAH
63
Kesabaran Khanza
64
Circle Yang Beda
65
SHOCK
66
Milik Kendra
67
Patah Hati
68
Saling Mengobati
69
Sikap yang Berbeda
70
Laki laki paling Kejam
71
Disuruh Move On
72
Rencana Aqil
73
Drama Kalil
74
Drama Kalil 2
75
Khanza dan Laki laki high qualitynya
76
Kemarahan Kalil
77
Memaksa Khanza
78
Akhr Drama Kalil
79
Akhir yang manis
80
Barbeque lagi
81
Calon Suami
82
Kena Mental
83
Ketegasan Kalil
84
Perhatian Dhafi
85
Pantang Menyerah
86
Cerita Rakha
87
Fans Kalil
88
Perasaan Khanza
89
Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90
Masih tingkah dua jomblo
91
Tentang Cyra
92
kekhawatiran Aqil
93
Rakha yang mencurigakan
94
Masih tentang Rakha
95
Ketahuan mami dan papi
96
Aqil dan Niatnya
97
Ketemu!
98
Bahagianya Lala
99
Negoisasi
100
Usaha Dhafi
101
Kesempatan terakhir Dhafi
102
Terpaksa Membantu
103
Cerita Kenan
104
Bertenu di rumah sakit
105
Ngga Disangka
106
Pasangan Baru
107
Kencan
108
Not Cool Again
109
Ngga jadi jomblo akut
110
My Fiance
111
Cerita Mantan
112
Shakila dan Qabil?
113
Kalil Menikah
114
extra part 1
115
Extra part 2
116
Rencana Aqil /ex pat 3
117
Extra Part 4
118
Extra part 5
119
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!