17 Tahun Yang Lalu part 3

"Rain, kamu masih bisa tahan?" tanya Reno panik. Bahkan yang ada di kamar Alva pun terlihat juga tegang.

"Langsung hubungi Aruna," seru Tamara kemudian meringis merasakan sakit pada bekas operasinya ketika berbicara tadi.

"Sayang, kamu tenang. Kita akan ngurus Rain," kata Alva menenangkan.

Glen pun berinisiatif menghubungi Kiano.

"Ada apa?" suara Kiano terdengar ogah ogahan.

"Aruna mana? Belun pulang, kan, lo sama Aruna?" tanya Glen panik.

"Belum."

Bahkan saat ini Reno sudah menggendong Rain ala bridal dan Regan membawakan tas Rain.

"Kita langsung ke IGD," seru Regan sambil berjalan mendahului Reno.

"Kenapa IGD. Kita ke ruang bersalin," bantah Reno ngga setuju.

"Ada apa ribut ribut?" tanya Kiano setelah memastikan suara banyak orang yang seperti bingung dan cemas.

"Rain, Kiano. Sepertinya dia mau melahirkan," seru Glen cepat dengan debar jantung ngga menentu. Keringat dingin mulai membasahi keningnya.

Jangan lagi, batinnya mulai lemas melihat cairan yang sudah mengalir di betis Rain yang sedang digendong Reno.

"Eh, Glen mau pingsan," seru Alva panik melihat punggung kaos Glen yang sudah dibasahi keringat dan wajahnya yang tiba tiba pucat.

"Lo kenapa lemah banget, sih, Glen. Nanti nantilah pingsannya," sentak Reno mulai emosi.

Istri orang lain bisa bikin pingsan lo juga, rutuk Reno dalam hati.

"Langsung bawa ke ruang operasi! Tim dokter sudah siap!" titah Kiano setelah cukup yakin mendengar suara suara panik yang tertangkap di telinganya.

"Oke. Reno! Langsung ke ruang operasi," seru Glen dengan suara bergetar sebelum jatuh terduduk di lantai. Kepalanya rasanya mulai berat.

"Ya. Thank's. Alva, lo urus Glen," tukas Reno sambil berjalan keluar bersama Regan.

Arga yang mendengar ribut ribut di kamar Alva segera keluar dari kamar perawatan istrinya-Qonita.

"Rain kenapa?" kagetnya melihat Reno yang berjalan buru buru sambil menggendong Rain.

"Mau lahiran," jawab Regan sambil berjalan cepat di belakang Reno.

"Haaa? Eh, Reno, hati hati lo," seru Arga jadi ikutan panik.

Dia pun segera masuk ke dalam ruangannya bentar untuk berpamitan dengan istrinya.

"Ada apa?" tanya Arik heran melihat wajah ngga tenang Arga.

Istrinya, kan, udah lahiran dengan selamat.

"Bang, aku titip.Qonita. Rain mau lahiran" katanya sambil mendekati Qonita. Kebetulan orang tua mereka.sudah pulang untuk beristirahat sebentar karena nanti malam akan gantian menemani Arga dan Qonita.

"Istri Reno?" tanya Zesa ngga percaya. Karena setahunya kandungan Rain baru tujuh bulan.

"Iya " jawab Arga kemudian mengecup Qonita yang hanya terpaku mendengarnya.

Seingatnya Rain belum saatnya melahirkan.

"Aku pergi bentar, ya," pamitnya sambil menatap lekat wajah cantik Qonita.

"Ya," jawab Qonita tersipu. Mata Arga selalu bisa mengobrak abrik suasana hatinya.

Arga pun tersenyum sebelum pergi.

"Titip Qoni, Bang Arik, Kak Zesa."

"Oke," jawab Aris cepat.

"Ya. Pergilah. Semoga lancar kelahirannyya," jawab Zesa jadi ikutan cemas.

"Aamiin."

Sementara itu di kamar perawatan Tamara.

"Lo nyusahin aja," gerutu Alva sambil membantu Glen berdiri dan memapahnya ke sofa. Papinya pun ikut membantu.

"Gue masih trauma," kesal Glen berdalih. Dia juga malu. Lagi lagi dia hampir pingsan di depan banyak orang. Untung saja engga jadi, masih bisa sedikit dia tahan.

"Alasan," maki Alva setelah berhasil mendudukkan Glen di sofa panjang. Tanpa malu dan ragu, Glen membaringkan tubuhnya. Kepalanya terasa pusing dan berat. Ngga mungkin dalam situasi ini dia kembali ke tempat Armita-istrinya.

Istrinya bakal mengetawakannya jika tau apa penyebab dia jadi begini. Seperti tadi. Setelah lahiran Armita ngga henti hentinya tertawa melihat wajahnya.

Istrinya ngga gitu mempedulikan rasa sakit jahitan pada proses lahirannya karena hentakan tawanya.

Menyadari fakta Glen yang takut dengan perempuan yang akan melahirkan mrmbuatnya ngga abis pikir hingga menjadi lelucon terindah buatnya.

Alva hanya bisa menggelengkan kepalanya kemudian melangkah mendekati Tamara.

"Masih sakit?" tanya Ala lembut sambil mengusap lengan Tamara yang menatapnya dengan cemas campur merimgis.

"Sedikit," jawabnya pelan karena masih ada rasa cekot cekot pada bekas operasinya.

"Jangan seperti itu lagi, ya. Kamu harus pelan pelan kalo berbicara atau bergerak," ucap Alva menasehati.

"Iya."

Tadi Tamara ikutan panik melihat Rain. Dia ingin Rain cepat mendapat penanganan dokter sehingga dia melupakan kondisinya sendiri.

Alva tersenyum lembut.

"Tamara, kalo boleh aku mau nyusul Reno," katanya menohon ijin. Ngga tega melihat Reno yang hanya ditemani Regan dalam situasi seperti ini.

Alva juga teringat akan dirinya tadi yang juga begitu stres karena Tamara akan melahirkan tanpa ditemani kedua orang tua mereka.

"Iya, pergilah. Ada mami dan papi," kata Tamara mengijinkan. Bibirmya tersenyum tulus.

"Terima kasih," kata Alva sambil mengecup kening Tamara lembut.

Tamara hanya membalasnya dengan senyuman manis.

Saat akan pergi dia melihat Glen yang masih memejamkan mata.

"Lo mau tetap di sini atau balik ke kamar lo?" sinis Alva kesal melihat reaksi berlebihan Glen.

"Gue numpang tiduran bentar. Nanti gue nyusul. Kepala gue masih berat," jawab Glen pelan. Dia terpaksa. Bukan maunya seperti ini.

"Hemm," dengus Alva masih kesal. Dia beneran ngga abis pikir melihat keadaan Glen yang menjadi sangat memalukan sebagai laki laki.

Kemudian Alva berbalik dan menatap kedua orang tua mereka yang kini juga menatapnya cemas.

"Papi akan telpon Papi Reno dan Papi Rain," jawab Papi Alva sambil mengeluarkan ponselnya.

'Cepat kamu temenin Reno," titah maminya dengan wajah tegang karena mengkhawatirkan keadaan Rain.

"Alva titip Glen, mam, pap," pamitnya pada orang tuanya dan orang tua Tamara.

"Ya, biarkan Glen di sini dulu," jawab Mami Tamara sebelum Alva pergi.

Alva pun menyusul Reno dan Regan ke ruangan operasi.

Begitu sampai di sana, ternyata Rain sudah masuk bersama Aruna dan tim medis ke ruang operasi.

Yang ada hanyalah sahabat sahabatnya saja. Bahkan Arga juga ada di sana.

"Papi gue udah telpon orang tua lo dan Rain," kata Akva memberitau.

"Thank's," ucapnya tanpa bisa menghilangkan wajah tegangnya.

"Glen pingsan lagi?" tanya Kiano kemudian tertawa kecil.

"Memalukan memamg dia," decih Alva.

"Apa dia bakal pingsan terus kalo tiap kali Kak Mita mau lahiran," kekeh Arga.

Regan hanya tersenyum kecil mendengarnya.Tapi hatinya mendadak jadi ngga tenang.

Mengingat kondisi Rain yang baru tujuh bulan tapi udah mau lahiran, Regan jadi membandingkan kondisi Dinda yang sudah mendekati HPL.

"Gue mau telpon Dinda dulu, ya," ucapnya sambil menyerahkan tas Rain pada Reno

"Ya."

Tapi belum sempat Regan menekan nomer Dinda, ponselnya sudah bergetar.

Ada nama Dinda sayang yang memanggil.

Ternyata video call.

Dada Regan berdebar bahagia melihat pemandangan yang tersaji di layar ponselnya.

"Surprise. Putri kita barusan lahir dengan selamat," ucap Dinda sambil menunjukkan foto dirinya dan bayi mungil mereka.

Mata Regan langsung berkaca kaca.

"Syukurlah," ucapnya dengan bibir bergetar.

Kiano, Reno, Alva, dan Arga yang tampak penasaran mulai mendekat.

"Alhamdulillah," seru mereka berbarengan karena melihat bayi mungil dalam pelukan Dinda.

"Sementara namanya Zaira. Nanti mas yang nyari lanjutan namanya, ya," ucapnya dengan sangat manis.

"Ya, ya, sayang. Akan mas carikan," jawab Regan bahagia.

"Selamat," ucap keempat sahabatnya berbarengan sambil memeluk Regan dalam luapan kebahagiaan yang amat sangat.

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

ko ada yah mereka bersahabat dan lahiran sama2 juga harimya meskipun mereka beda beberapa hari dan bulan nikahnya cuman Reno yang beda sendiri hari lahirnya 😜😆🤭

2023-06-21

1

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

wkwkkk... 🤣🤣🤣kocak

2023-04-16

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Mantap

2023-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 17 Tahun Yang Lalu
2 17 tabun yang lalu part 2
3 17 Tahun Yang Lalu part 3
4 Jadi Ketua Osis
5 Rapat Osis
6 Sekongkol
7 Barbeque
8 Sesak
9 Galau
10 Panas
11 Rencana Atifa
12 Ditolak?
13 Jadi Grogi
14 B aja
15 Akibat Viral
16 Ide Cemerlang Kalil
17 Mempraktekkan Ide Kalil
18 Ditinggalkan
19 Penuh Tanda Tanya
20 Keputusan Regan
21 DI Sidang
22 Rahasia Regan
23 Setelah Enam Tahun
24 Andai Kendra tau
25 Bertunangan
26 Babak Baru
27 Babak Baru 2
28 Dijemput Kendra
29 Kejutan Atifa
30 Keputusan Kendra
31 Aksi Kalil cs
32 Kumpul beda generasi
33 Playing Victims
34 Kendra yang menghindar
35 Zayra cemburu
36 Menahan Marah
37 Ulah Atifa
38 Sikap yang diambil Kendra
39 Balasan Kendra
40 Menahan Rindu
41 Pipi yang merona
42 Fitting Gaun Pengantin
43 Kegilaan Atifa
44 Di luar dugaan
45 Menunggu
46 Indah pada waktunya
47 Sadar
48 Berdua
49 Para Player
50 Perasaan aneh Khanza
51 Takut?
52 Dikenalkan
53 Panas
54 Bingung
55 Tentang Khanza
56 Masih bersama calon pengantin
57 Bucin
58 Karena Dhafi
59 Shock
60 Drama
61 Kalil yang tercemar
62 SAH
63 Kesabaran Khanza
64 Circle Yang Beda
65 SHOCK
66 Milik Kendra
67 Patah Hati
68 Saling Mengobati
69 Sikap yang Berbeda
70 Laki laki paling Kejam
71 Disuruh Move On
72 Rencana Aqil
73 Drama Kalil
74 Drama Kalil 2
75 Khanza dan Laki laki high qualitynya
76 Kemarahan Kalil
77 Memaksa Khanza
78 Akhr Drama Kalil
79 Akhir yang manis
80 Barbeque lagi
81 Calon Suami
82 Kena Mental
83 Ketegasan Kalil
84 Perhatian Dhafi
85 Pantang Menyerah
86 Cerita Rakha
87 Fans Kalil
88 Perasaan Khanza
89 Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90 Masih tingkah dua jomblo
91 Tentang Cyra
92 kekhawatiran Aqil
93 Rakha yang mencurigakan
94 Masih tentang Rakha
95 Ketahuan mami dan papi
96 Aqil dan Niatnya
97 Ketemu!
98 Bahagianya Lala
99 Negoisasi
100 Usaha Dhafi
101 Kesempatan terakhir Dhafi
102 Terpaksa Membantu
103 Cerita Kenan
104 Bertenu di rumah sakit
105 Ngga Disangka
106 Pasangan Baru
107 Kencan
108 Not Cool Again
109 Ngga jadi jomblo akut
110 My Fiance
111 Cerita Mantan
112 Shakila dan Qabil?
113 Kalil Menikah
114 extra part 1
115 Extra part 2
116 Rencana Aqil /ex pat 3
117 Extra Part 4
118 Extra part 5
119 Pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
17 Tahun Yang Lalu
2
17 tabun yang lalu part 2
3
17 Tahun Yang Lalu part 3
4
Jadi Ketua Osis
5
Rapat Osis
6
Sekongkol
7
Barbeque
8
Sesak
9
Galau
10
Panas
11
Rencana Atifa
12
Ditolak?
13
Jadi Grogi
14
B aja
15
Akibat Viral
16
Ide Cemerlang Kalil
17
Mempraktekkan Ide Kalil
18
Ditinggalkan
19
Penuh Tanda Tanya
20
Keputusan Regan
21
DI Sidang
22
Rahasia Regan
23
Setelah Enam Tahun
24
Andai Kendra tau
25
Bertunangan
26
Babak Baru
27
Babak Baru 2
28
Dijemput Kendra
29
Kejutan Atifa
30
Keputusan Kendra
31
Aksi Kalil cs
32
Kumpul beda generasi
33
Playing Victims
34
Kendra yang menghindar
35
Zayra cemburu
36
Menahan Marah
37
Ulah Atifa
38
Sikap yang diambil Kendra
39
Balasan Kendra
40
Menahan Rindu
41
Pipi yang merona
42
Fitting Gaun Pengantin
43
Kegilaan Atifa
44
Di luar dugaan
45
Menunggu
46
Indah pada waktunya
47
Sadar
48
Berdua
49
Para Player
50
Perasaan aneh Khanza
51
Takut?
52
Dikenalkan
53
Panas
54
Bingung
55
Tentang Khanza
56
Masih bersama calon pengantin
57
Bucin
58
Karena Dhafi
59
Shock
60
Drama
61
Kalil yang tercemar
62
SAH
63
Kesabaran Khanza
64
Circle Yang Beda
65
SHOCK
66
Milik Kendra
67
Patah Hati
68
Saling Mengobati
69
Sikap yang Berbeda
70
Laki laki paling Kejam
71
Disuruh Move On
72
Rencana Aqil
73
Drama Kalil
74
Drama Kalil 2
75
Khanza dan Laki laki high qualitynya
76
Kemarahan Kalil
77
Memaksa Khanza
78
Akhr Drama Kalil
79
Akhir yang manis
80
Barbeque lagi
81
Calon Suami
82
Kena Mental
83
Ketegasan Kalil
84
Perhatian Dhafi
85
Pantang Menyerah
86
Cerita Rakha
87
Fans Kalil
88
Perasaan Khanza
89
Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90
Masih tingkah dua jomblo
91
Tentang Cyra
92
kekhawatiran Aqil
93
Rakha yang mencurigakan
94
Masih tentang Rakha
95
Ketahuan mami dan papi
96
Aqil dan Niatnya
97
Ketemu!
98
Bahagianya Lala
99
Negoisasi
100
Usaha Dhafi
101
Kesempatan terakhir Dhafi
102
Terpaksa Membantu
103
Cerita Kenan
104
Bertenu di rumah sakit
105
Ngga Disangka
106
Pasangan Baru
107
Kencan
108
Not Cool Again
109
Ngga jadi jomblo akut
110
My Fiance
111
Cerita Mantan
112
Shakila dan Qabil?
113
Kalil Menikah
114
extra part 1
115
Extra part 2
116
Rencana Aqil /ex pat 3
117
Extra Part 4
118
Extra part 5
119
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!