17 tabun yang lalu part 2

"Kamu lelah?" tanya Kiano saat Aruna menyandarkan kepalanya di dadanya.

"Yah, lumayan lah," ucap Aruna sambil memejamkan mata.

Hari mulai sore. Ketiga persalinan teman teman Kiano telah di lalui Aruna hanya dalam rentang waktu beberapa jam saja.

"Kendra rewel ngga ,ya?" gumamnya dengan mata terpejam.

"Kata mami, sih, engga. Asi kamu masih cukup, kok," kata Kiano lembut.

"Asi yang tadi sudah dikirim ke rumah?"

Setelah proses kelahiran putra kembar Alva dan Tamara, Aruna senpat memompa asinya. Begitu juga setelah kelahiran putra Arga.

'Sudah. Mami yang langsung terima," jawab kiano menenangkan. Aris yang dimintanya mengantarkan langsung asi itu ke rumah. Kiano ngga bisa mempercayai orang lain.

Kiano menempelkan dagunya di puncak kepala Aruna.

"Syukurlah Armita bisa normal, ya," ucap Aruna kemudian membuka matanya dan tersenyum lega.

"Stres kali Kak Mita ngadepin si Glen," kekeh Kiano.

Aruna pun terkekeh.

"Udah ada empat cowo mungil yang lahir, dan baru satu cewe," sela Aruna dalam deraian tawanya.

"Aku minta ke Regan kalo anaknya cewe, buat jadi istri Kendra. Kamu setuju, kan?"

Aruna menegakkan tubuhnya sambil menatap Kiano dengan tatapan serius.

"Kamu ngomong gitu?" tanya Aruna ngga percaya.

Masalahnya mereka belum tau jenis kelamin anaknya Regan dan Dinda. Pasangan itu ngga mau menanyakan identitas bayi mereka pada dokter kandungannya. Katanya mau buat surprise.

"Iya. Apa aku salah?" tanya Kiano seakan baru sadar harusnya dia memgatakannya dulu pada Aruna sebelum memutuskannya pada Regan.

"Setuju, sih. Tapi kalo bisa jangan dipaksa," senyum Aruna membuat Kiano lega. Tadi dia sempat berpikir Aruna akan marah padanya.

"Itu sudah pasti."

Keduanya pun sama sama melebarkan senyum mereka. Kemudian Kiano menarik kepala Aruna agar berisitirahat di dadanya seperti tadi.

Aruna menurut dan memejamkan matanya.

"Kamu mau ngga punya bayi kembar seperti Alva dan Tamara?" usik Kiano beberapa saat kemudian.

"Sedikasihnya aja, sih," jawab Aruna pelan. Hatinya pengen tapi juga takut melihat proses kehamilan Tamara yang cukup mengkhawatirkan.

"Jadi nanti kita bakal ngasih adik, nih, buat Kendra?" goda Kiano sambil mencubit ujung hidung Aruna gemas.

Aruna hanya melebarkan senyum di bibirnya sambil menyembunyikan wajahnya di dada Kiano.

*

*

*

Reno dan Rain kini mengunjungi Glen dan Armita di kamarnya yang hanya bersebelahan dengan kamar Arga dan Qonita. Mereka pun sudah mengunjungi putra kembar Alva yang kamarnya juga berada di sebelahnya, karena kamar Glen terletak di tengah.

Setelah Tamara dinyatakan siap untuk melahirkan, keduanya pun memesan dua kamar yang berdekatan dengan kamar Tamara.

Keduanya sudah melihat bayi bayi tampan Alva dan Arga yang cukup gendut.

"Wah, bayi lo sama gendutnya dengan bayi Alva dan Arga," kekeh Reno sambil memeluk sahabatnya, Glen.

Glen tertawa mendengarnya.

"Masih dua bulan lagi ya, Rain?" tanya Armita ketika Rain menghampirinya.

"Ya, Kak Mita," sahut Rain sambil balas menggenggam tangan Armita.

"Senang, kak, ya, bisa lahiran normal?" ucap Rain dengan senyum manisnya.

"Ya, sangat senang," kata Arnita sambil melirik Glen yang nampak malu dengan ucapan Armita.

Rain menahan senyumnya agar ngga berubah jadi tawa, tapi Reno sudah ngga tahan lagi, dia pun terbahak membuat bayi Glen dan Armita menggeliat bangun dari tidurnya.

"Kak Reno jangan keras keras tawanya. Nanti bayinya bangun," cegah Rain tapi terlambat, suara mahkluk kecil itu sudah terdengar perlahan.

"Sorry sorry," kata Reno agak menyesal tapi tawanya masih terdengar walau perlahan.

"Lo sih," kata Glen yang awalnya malu jadi kesal dan mendekati bayinya. Bayinya baru saja tertidur dan sekarang terbangun lagi.

Tapi Rain sudah berada lebih dekat dengan boks bayi itu.

"Boleh, ya?" pinta Rain sambil menatap Armita dan Glen.

"Kamu bisa?" tanya Armita sambil menatap Rain dengan tatapan membolehkan.

"Bisa, ada teman juga yang baru lahiran," kata Rain sambil meraih bayi mungil yang tampan itu.

Tangisan bayi itu mereda saat Rain sedikit pelan menggoyangkannya.

"Wow, bisa aman nih, Reno, kalo nanti bayi kalian lahir," ujar Glen bersemangat.

"Tapi nanti jangan pingsan, ya, Reno, seperti seseorang," ledek Armita pada suami brondongnya.

Tanpa dapat dicegah, suara tawa tertahan pun terdengar. Glen hanya bisa tersenyum malu malu.

Memang sangat menyebalkan, saat air ketuban Armita tiba tiba mengalir, Glen langsung merasa pusing. Setelah mengantar Armita ke dalam ruang bersalin, tubuh laki laki itu malah terkulai pingsan. Untung kedua orang tua mereka ada di sana.

Mami Armita dan mami Glen menemani Armita lahiran secara normal, sedangkan kedua papi mereka menunggu Glen sampai sadar. Termasuk Regan, Reno dan Rain. Bahkan Alva dan Arga juga sempat menunggui Glen sebentar sambil tertawa tawa.

"Baru gitu aja udah pingsan," ejek Alva.

"Dasar laki laki lemah," sambung Reno waktu itu.

Dan mereka pun tertawa tergelak gelak di ruang perawatan Glen.

"Maaf, sayang," ucap Glen malu malu kemudian membelai rambut istrinya.

Rain menggelengkan kepalanya. Dia bersitatap dengan Reno dengan pandangan lucu.

"Bayi kembar Kak Alva tampan tampan," kata Rain mengalihkan topik.

"Boleh juga, nih, si cantik di jodohkan dengan si kembar atau dengan anaknya Arga," cetus Reno menyambut ucapan Rain.

"Mereka masih bayi. Perjalanan masih panjang," ucap Armita demgan wajah full senyum.

"Semoga mereka bisa dekat seperti kita," harap Glen.

"Ya, semoga,. Bahkan jadi mantu" balas Reno kemudian tergelak bersama yang lain.

"Aamiin," jawab mereka berbarengan di sela tawa yang terdengar sangat bahagia.

Kebetulan kedua orang tua mereka sedang beristirahat di kantin sambil membelikan Armita makanan. Karena bayinya selalu saja lapar dan Armita ngga henti hentinya menyusuinya.

"Kak, sepertinya bayinya haus," kata Rain ketika melihat gerakan bibir bayi Armita dan Alva.

"Oooh, haus lagi, ya," sahut Arnita sambil menerima bayinya dari tangan Rain.

"Gue keluar, ya," kata Reno tau diri sebelum.diusir Glen. Dia pun melangkah keluar.

"Gue ke depan, ya, sayang," ucap Glen sambil mencium puncak kepala bayinya sebelum keluar menemani Reno.

"Apa Regan masih di tempat Alva?" tanya Glen sambil membuka pintu ruangan Tamara yang berada di samping kiri ruangannya.

Di dalam sudah heboh dengan orang tua Alva dan Tamara yang baru saja sampai. Para mami menggendong masing masing satu dari si kembar.

"Tampannya. Siapa namanya nih?" tanya mami Glen yang diapit suaminya.

"Ada di gelang tangannya mam," ujar Alva memberitau.

"Kalil?" eja maminya demgan senyum senang.

"Sama saya namanya Kenan," sambung mami Tamara juga ngga kalah senangnya.

"Kenapa lo semua pada suka huruf awal Ka, sih?" tanya Glen sambil menggelemgkan kepalanya pada Alva yang hanya cengar cengir. Anak Kiano, Kendra. Udah ada triple Ka.

"Anak lo siapa namanya?"

"Khanza," jawab Glen sambil melebarkan senyumnya dengan wajah sok polosnya.

"Lo juga pake huruf Ka," cibir Reno membuat yang mendengarnya pun tertawa.

"Saat tau nama Anak Kiano Kendra, mindset gue langsung ke huruf Ka aja," kekeh Alva.

"Kalo gue engga gitu. Itu nama pemberian mami Armita," sangkal Glen membela diri.

Reno lagi lagi mencibir walaupun tawanya masih berderai derai.

Begitu juga Rain, sampai akhirnya wajahnya agak pucat dan perutnya terasa sakit. Tangannya menggenggam.erat tangan Reno.

Reno menatapnya khawatir.

"Kenapa? Kontraksi lagi?" tanya Reno cemas. Ini kontraksi kedua. Yang pertama saat Glen menyarangkan ide ajaib agar anak anak mereka lahir di tanggal yang sama. Tapi ditolak Rain. Karena Rain ingin anaknya lahir tepat sembilan bulan.

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

lucunya mereka

2023-06-21

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Ini lanjutan dari Dr Aruna bukan thor

2023-01-19

1

lina

lina

lanjut

2023-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 17 Tahun Yang Lalu
2 17 tabun yang lalu part 2
3 17 Tahun Yang Lalu part 3
4 Jadi Ketua Osis
5 Rapat Osis
6 Sekongkol
7 Barbeque
8 Sesak
9 Galau
10 Panas
11 Rencana Atifa
12 Ditolak?
13 Jadi Grogi
14 B aja
15 Akibat Viral
16 Ide Cemerlang Kalil
17 Mempraktekkan Ide Kalil
18 Ditinggalkan
19 Penuh Tanda Tanya
20 Keputusan Regan
21 DI Sidang
22 Rahasia Regan
23 Setelah Enam Tahun
24 Andai Kendra tau
25 Bertunangan
26 Babak Baru
27 Babak Baru 2
28 Dijemput Kendra
29 Kejutan Atifa
30 Keputusan Kendra
31 Aksi Kalil cs
32 Kumpul beda generasi
33 Playing Victims
34 Kendra yang menghindar
35 Zayra cemburu
36 Menahan Marah
37 Ulah Atifa
38 Sikap yang diambil Kendra
39 Balasan Kendra
40 Menahan Rindu
41 Pipi yang merona
42 Fitting Gaun Pengantin
43 Kegilaan Atifa
44 Di luar dugaan
45 Menunggu
46 Indah pada waktunya
47 Sadar
48 Berdua
49 Para Player
50 Perasaan aneh Khanza
51 Takut?
52 Dikenalkan
53 Panas
54 Bingung
55 Tentang Khanza
56 Masih bersama calon pengantin
57 Bucin
58 Karena Dhafi
59 Shock
60 Drama
61 Kalil yang tercemar
62 SAH
63 Kesabaran Khanza
64 Circle Yang Beda
65 SHOCK
66 Milik Kendra
67 Patah Hati
68 Saling Mengobati
69 Sikap yang Berbeda
70 Laki laki paling Kejam
71 Disuruh Move On
72 Rencana Aqil
73 Drama Kalil
74 Drama Kalil 2
75 Khanza dan Laki laki high qualitynya
76 Kemarahan Kalil
77 Memaksa Khanza
78 Akhr Drama Kalil
79 Akhir yang manis
80 Barbeque lagi
81 Calon Suami
82 Kena Mental
83 Ketegasan Kalil
84 Perhatian Dhafi
85 Pantang Menyerah
86 Cerita Rakha
87 Fans Kalil
88 Perasaan Khanza
89 Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90 Masih tingkah dua jomblo
91 Tentang Cyra
92 kekhawatiran Aqil
93 Rakha yang mencurigakan
94 Masih tentang Rakha
95 Ketahuan mami dan papi
96 Aqil dan Niatnya
97 Ketemu!
98 Bahagianya Lala
99 Negoisasi
100 Usaha Dhafi
101 Kesempatan terakhir Dhafi
102 Terpaksa Membantu
103 Cerita Kenan
104 Bertenu di rumah sakit
105 Ngga Disangka
106 Pasangan Baru
107 Kencan
108 Not Cool Again
109 Ngga jadi jomblo akut
110 My Fiance
111 Cerita Mantan
112 Shakila dan Qabil?
113 Kalil Menikah
114 extra part 1
115 Extra part 2
116 Rencana Aqil /ex pat 3
117 Extra Part 4
118 Extra part 5
119 Pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
17 Tahun Yang Lalu
2
17 tabun yang lalu part 2
3
17 Tahun Yang Lalu part 3
4
Jadi Ketua Osis
5
Rapat Osis
6
Sekongkol
7
Barbeque
8
Sesak
9
Galau
10
Panas
11
Rencana Atifa
12
Ditolak?
13
Jadi Grogi
14
B aja
15
Akibat Viral
16
Ide Cemerlang Kalil
17
Mempraktekkan Ide Kalil
18
Ditinggalkan
19
Penuh Tanda Tanya
20
Keputusan Regan
21
DI Sidang
22
Rahasia Regan
23
Setelah Enam Tahun
24
Andai Kendra tau
25
Bertunangan
26
Babak Baru
27
Babak Baru 2
28
Dijemput Kendra
29
Kejutan Atifa
30
Keputusan Kendra
31
Aksi Kalil cs
32
Kumpul beda generasi
33
Playing Victims
34
Kendra yang menghindar
35
Zayra cemburu
36
Menahan Marah
37
Ulah Atifa
38
Sikap yang diambil Kendra
39
Balasan Kendra
40
Menahan Rindu
41
Pipi yang merona
42
Fitting Gaun Pengantin
43
Kegilaan Atifa
44
Di luar dugaan
45
Menunggu
46
Indah pada waktunya
47
Sadar
48
Berdua
49
Para Player
50
Perasaan aneh Khanza
51
Takut?
52
Dikenalkan
53
Panas
54
Bingung
55
Tentang Khanza
56
Masih bersama calon pengantin
57
Bucin
58
Karena Dhafi
59
Shock
60
Drama
61
Kalil yang tercemar
62
SAH
63
Kesabaran Khanza
64
Circle Yang Beda
65
SHOCK
66
Milik Kendra
67
Patah Hati
68
Saling Mengobati
69
Sikap yang Berbeda
70
Laki laki paling Kejam
71
Disuruh Move On
72
Rencana Aqil
73
Drama Kalil
74
Drama Kalil 2
75
Khanza dan Laki laki high qualitynya
76
Kemarahan Kalil
77
Memaksa Khanza
78
Akhr Drama Kalil
79
Akhir yang manis
80
Barbeque lagi
81
Calon Suami
82
Kena Mental
83
Ketegasan Kalil
84
Perhatian Dhafi
85
Pantang Menyerah
86
Cerita Rakha
87
Fans Kalil
88
Perasaan Khanza
89
Dua laki laki jomblo dengan tingkahnya
90
Masih tingkah dua jomblo
91
Tentang Cyra
92
kekhawatiran Aqil
93
Rakha yang mencurigakan
94
Masih tentang Rakha
95
Ketahuan mami dan papi
96
Aqil dan Niatnya
97
Ketemu!
98
Bahagianya Lala
99
Negoisasi
100
Usaha Dhafi
101
Kesempatan terakhir Dhafi
102
Terpaksa Membantu
103
Cerita Kenan
104
Bertenu di rumah sakit
105
Ngga Disangka
106
Pasangan Baru
107
Kencan
108
Not Cool Again
109
Ngga jadi jomblo akut
110
My Fiance
111
Cerita Mantan
112
Shakila dan Qabil?
113
Kalil Menikah
114
extra part 1
115
Extra part 2
116
Rencana Aqil /ex pat 3
117
Extra Part 4
118
Extra part 5
119
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!