16. Daniel Datang Menjenguk

Tiba-tiba Mia berdiri di ruang tamu sambil menangis. Mia tidak berkata apapun, ia hanya menangis dan mengeluarkan air mata. Istri Pak Sapto dan Adrian menoleh ke Mia.

“Ibu lihatkan apa yang telah dilakukan oleh suami Ibu yang sok Don Juan itu,” kata Adrian.

“Suster!” Adrian memanggil Lina. Lina menghampiri Adrian.

“Bawa Mia ke kamarnya!” kata Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Lina.

“Ayo, Mbak Mia.” Lina memapah Mia menuju ke kamarnya.

“Lalu bagaimana nasib saya dan nasib anak-anak saya? Bagaimana kami bisa makan kalau suami saya di penjara?” tanya istri Pak Sapto sambil menangis.

“Loh kok, tanya sama saya? Tanyakan kepada suami Ibu! Apa dia tidak memikirkan akibat dari perbuatannya? Masa depan seseorang hampir hancur akibat perbuatan suami Ibu,” jawab Adrian.

“Sekarang Ibu sudah melihat buktinya. Silahkan Ibu pulang! Tidak ada gunanya meminta tolong kepada saya. Saya tetap akan menjebloskan suami Ibu ke penjara. Semua bukti-buktinya sudah diberikan kepada pihak kepolisian oleh pengacara saya. Biar pengadilan yang akan memutuskan hukuman apa yang pantas untuk suami Ibu,” kata Adrian.

Istri Pak Sapto bersimpuh di depan Adrian.

“Tolong saya, Pak. Lepaskan suami saya. Anak saya masih kecil-kecil. Kalau bapaknya di penjara kami mau makan apa?” kata istri Pak Sapto sambil menangis.

Adrian menghela nafas.

“Pak Malih!” Adrian memanggil Pak Malih.

Pak Malih berlari menuju ke ruang tamu.

“Iya, Pak,” jawab Pak Malih.

“Bawa Ibu ini keluar!”  kata Adrian.

“Pak, tolong bebaskan suami saya. Saya akan melakukan apa saja yang Bapak suruh, asalkan suami saya bisa bebas,” kata istri Pak Sapto.

“Maaf. Keputusan saya sudah final. Jadi tidak bisa diganggu gugat lagi,” jawab Adrian.

Adrian membawa laptopnya lalu ia masuk ke dalam kamarnya. Ketika Ia keluar dari kamar ia melihat Lina membawa segelas air minum.

“Mia masih menangis?” tanya Adrian.

“Sudah berhenti menangisnya,” jawab Lina. Lina masuk ke dalam kamar Mia. Adrian melihat Mia dari depan pintu kamar. Lina memberikan air minum kepada Mia. Mia masih sesegukan menangis.

Kemudian Adrian menuju ke ruang tamu. Istri Pak Sapto sudah tidak ada, Pak Malih sudah berhasil membujuknya untuk keluar dari rumah. Adrian menutup kembali pintu ruang tamu.

***

Pagi-pagi sekali Pak Ratno pergi ke Sumendang untuk menjemput Ibu Ecin dan nenek Mia serta pembantu baru. Mia tidak diberitahu kalau neneknya akan datang.

Adrian belum masuk ke kantor. Ia menyuruh Ryan mencari tukang bangunan untuk membongkar ruang belakang. Ia ingin ruang belakang berbeda dari sebelumnya, agar Mia tidak memiliki memori yang buruk tentang ruang belakang.

Seperti biasa Mia menghabiskan waktunya dengan berzikir dan membaca Al Qur-an. Sesekali Mia menonton televisi untuk hiburan. Ketika Mia sedang menonton televisi terdengar suara bel pintu.

“Sus, tolong bukakan pintu!” kata Mia. Mia cepat-cepat beranjak dari sofa menuju ke kamarnya.

Lina beranjak dari tempat duduk menuju ke ruang tamu lalu membuka pintu.

“Assalamualaikum,” ucap Daniel.

“Waalaikumsalam,” jawab Lina.

“Mia ada?” tanya Daniel.

“Ada di kamarnya,” jawab Lina.

“Mia sakit, ya?” tanya Daniel.

“Iya,” jawab Lina.

“Sakit apa?” tanya Daniel.

“Kata Mbak Mia, nggak boleh dikasih tau ke siapa-siapa,” jawab Lina.

“Kok, nggak boleh dikasih tau?” tanya Daniel.

“Kalau Adrian ada?” tanya Daniel.

“Pak Adrian ada di belakang,” jawab Lina.

“Tolong panggilkan Adrian. Bilang Pak Daniel datang,” kata Daniel.

“Silahkan duduk dulu, Pak,” kata Lina. Lina ke belakang menghampiri Adrian yang sedang menjadi mandor. Daniel masuk ke dalam rumah, seperti biasa ia duduk di ruang tengah.

“Pak, ada tamu,” kata Lina.

“Siapa?” tanya Adrian.

“Pak Daniel. Katanya mau menjenguk Mbak Mia,” jawab Lina.

“Tamunya sudah di suruh masuk?” tanya Adrian.

“Sudah, Pak,” jawab Lina.

“Mia dimana?” tanya Adrian.

“Ngumpet di kamarnya,” jawab Lina.

Adrian berjalan menuju ke ruang tengah menghampiri Daniel sedangkan Lina masuk ke kamar Mia.

“Ngapai lu ke sini?” tanya Adrian.

“Mau jenguk Mia. Kata Ryan, Mia sedang sakit,” jawab Daniel.

“Percuma lu ke sini. Dia nggak bakalan mau ketemu sama lu,” kata Adrian.

“Memangnya dia sakit apa? Sakit cacar, ya? Sampai malu ketemu sama gue,” tanya Daniel.

Adrian tidak menjawab pertanyaan Daniel.

“Lu mau minum apa?” tanya Adrian.

“Ada yang seger-seger nggak?” tanya Daniel.

“Ada,” jawab Adrian.

Adrian berjalan menuju ke kulkas. Ia mengambil dua botol softdrink dari dalam kulkas lalu ia membawa minuman itu. Ia menaruh satu botol di depan Daniel.

“Perempuan tadi siapa, Dri?” tanya Daniel sambil membuka tutup minuman.

“Susternya Mia,” jawab Adrian. Adrian meneguk minumannya.

“Mia sakit apa sampai harus dirawat oleh suster?” tanya Daniel.

Adrian menceritakan semua yang terjadi pada Mia.

“Sialan tuh, orang! Dia mau cari mati. Berani-beraninya dia menyentuh Mia,” kata Daniel dengan kesal.

“Dimana sekarang orangnya?” tanya Daniel.

“Di kantor polisi. Pengacara gue lagi mengurus semuanya,” jawab Adrian. Adrian kembali meneguk minumannya.

“Dri, gue mau ketemu Mia,” kata Daniel.

“Mau ngapain elu ketemu dia?” tanya Adrian.

“Gue mau kasih support dia. Gue mau bilang kalau dia tidak sendiri ada gue yang akan nemenin dia,” jawab Daniel.

“Dia nggak bakalan mau keluar. Dia malu dilihat orang banyak. Kemarin saja dia ngumpet di kamarnya sewaktu Ryan datang ke sini,” kata Adrian.

“Dicoba dulu. Barangkali dia mau ketemu gue,” kata Daniel.

“Lu jangan gaggu dia dulu. Biar dia pulih dulu,” ujar Adrian.

“Sampai kapan gue tidak boleh ketemu sama dia?” yanya Daniel.

“Sampai memar di wajahnya sembuh dan sampai terapinya selesai,” jawab Adrian.

“Lama, dong. Bisa berbulan-bulan,” protes Daniel.

“Mau bagaimana lagi. Pokoknya harus tunggu sampai pulih!” ujar Adrian.

“Sekarang lu nggak punya pembantu. Mia kan dalam masa pemulihan,” kata Daniel.

“Hari ini Ibu Ecin mau bawa pembantu baru. Dia ke sini sama neneknya Mia. Pak Ratno sedang menjemput mereka,” jawab Adrian.

“Nenek Mia mau ke sini? Gue mau dong ketemu beliau. Mau pendekatan,” ujar Daniel dengan senang.

“Nanti dia bingung melihat elu. Siapa elu langsung mendekati emak,” kata Adrian.

“Kan gue calon cucu mantu,” jawab Daniel.

“Memang Mia mau nikah sama lu?” tanya Adrian.

“Pasti mau, dong. Gue kan ganteng, kaya lagi,” jawab Daniel.

“Tapi elu berengsek,” kata Adrian.

“Lu juga berengsek,” timpal Daniel.

“Sono lu pulang! Gue mau jadi mandor lagi,” kata Adrian.

“Memangnya lu lagi ngebangun apa?” tanya Daniel.

“Gue lagi ngebongkar ruang belakang dan kamar belakang. Biar suasananya berbeda dan Mia tidak teringat lagi pada kejadian itu,” jawab Adrian.

“Mia tidur dimana?” tanya Daniel.

“Di kamar tamu,” jawab Adrian.

“Yang itu?” Daniel menunjuk ke kamar tamu.

“Iya,” jawab Daniel.

Daniel beranjak dari tempat duduk lalu mendekati kamar Mia.

“Eh, lu mau kemana?” tanya Adrian.

“Gue mau menyapa Mia,” jawab Daniel.

Daniel mengetuk pintu kamar Mia.

“Mia! Ini Daniel,” kata Daniel dengan suara yang agak keras.

“Iya.” Terdengar suara jawaban dari dalam kamar.

“Buka dong, pintunya. Saya mau ketemu kamu,” kata Daniel.

“Nggak ah! Malu,” jawab Mia.

“Yah, Mia,” kata Daniel kecewa.

“Nanti saja kalau Mia sudah sembuh,” jawab Mia.

“Iya, deh. Kalau begitu saya pamit mau kembali ke kantor. Assalamualaikum,” pamit Daniel.

“Waalaikumsalam,” jawab Mia.

Daniel menghampiri Adrian.

“Gue balik ke kantor, ya. Nanti malam gue ke sini lagi,” kata Daniel.

“Terserah lu dah. Kalau neneknya Mia nggak mau nemuin lu, bukan salah gue,” ujar Adrian.

“Assalamualaikum,” ucap Daniel.

“Waalaikumsalam,” jawab Adrian.

Daniel keluar dari rumah Adrian.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Wah gimana reaksi Daniel kalau tau Adrian mau nikahin Mia

2024-01-08

0

𝐙⃝🦜🍁 comink 🍁🦜

𝐙⃝🦜🍁 comink 🍁🦜

adrian kok ndak mau terus terang aja ke daniel kalau mau nikahin mia

2023-01-25

1

Nda DhaThoel

Nda DhaThoel

bakalan retak² hati bang Daniel kl tahu Adrian mau nikahin Mia

2023-01-24

2

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!