2. Pergi Ke Jakarta

“Sebentar, Teteh ambilkan minum dulu. Kamu pastiu haus sudah lari-larian,” kata Mia.

“Kok, Teteh tau?” tanya Citra.

“Itu wajah kamu keringatan dan nafas kamu tadi ngos-ngosan,” jawab Mia.

“He he he. Iya, tadi Citra ke sini sambil lari,” ujar Citra sambil cengengesan.

“Sebentar, Teteh ambilkan minum dulu.” Mia beranjak menuju ke dalam rumahnya. Tak lama kemudian ia kembali membawa segelas air putih lalu ia letakkan di atas meja.

“Minum dulu, Cit. Maaf Teteh nggak punya sirop dan es,” kata Mia.

“Nggak apa-apa, Teh.” Citra meminum air putih sampai habis.

“Ah. Terima kasih, Teh,” ucap Citra. Ia sudah merasa segar kembali.

Tiba-tiba ponsel Citra berdering. Di layar ponselnya tertulis Enin.

“Enin nelepon,” kata Citra.

“Jawab, Cit!” ujar Mia.

Citra menjawab panggilan neneknya.

“Assalamualaikum, Nin,” ucap Citra.

“Waalaikumsalam,” jawab Ibu Ecin.

“Sudah ketemu dengan teh Mia?” tanya Ibu Ecin.

“Sudah, Nin. Sekarang Citra lagi di rumah teh Mia,” jawab Citra.

“Enin mau bicara dengan teh Mia,” kata Ibu Ecin. Citra memberikan ponselnya kepada Mia.

“Enin mau bicara sama Teteh,” kata Citra. Mia mengambil ponsel itu.

“Assalamualaikum,” ucap Mia.

“Waalaikumsalam,” jawab Ibu Ecin.

“Sudah tanya ke emak, belum?” tanya Ibu Ecin.

“Sudah, Bu. Emak memperbolehkan Mia bekerja di Jakarta,” jawab Mia.

“Alhamdullilah. Kalau begitu kamu secepatnya ke Jakarta!” kata Ibu Ecin.

“Bagaimana caranya Mia ke Jakarta? Mia belum pernah ke Jakarta. Mia tidak tau harus naik apa ke Jakarta?” tanya Mia.

“Nanti kamu diantar oleh Mulyana dan Eti naik mobil Mulyana. Kalau biisa besok kamu ke Jakarta! Berangkat setelah sholat subuh,” kata Ibu Ecin.

“Baik, Bu,” jawab Mia.

“Sudah dulu, ya! Ibu mau telepon Mulyana agar bersiap-siap untuk mengantarkan kamu,” kata Ibu Ecin.

“Iya, Bu,” jawab Mia.

“Assalamualaikum,” ucap Ibu Ecin.

“Waalaikumsalam,” jawab Mia. Mia memberikan ponsel kepada Citra.

“Terima kasih ya, Cit,” ucap Mia.

“Sama-sama, Teh. Citra pulang dulu, Teh,” kata Citra. Citra beranjak dari tempat duduk lalu keluar dari rumah Mia.

“Assalamualaikum,” ucap Citra lalu pergi meninggalkan rumah Mia.

“Waalaikumsalam,” jawab Mia. Mia menutup kembali pintu rumahnya.

***

Keesokan harinya setelah sholat subuh Mia pergi ke Jakarta diantar oleh Mulyana dan istrinya Eti. Citra tidak ikut karena harus sekolah.

“Mia berangkat dulu, Mak,” pamit Mia.

“Hati-hati selama di sana. Jaga diri baik-baik!” pesan Ibu Titin.

“Iya, Mak,” jawab Mia. Mia menciun tangan Ibu Titin.

“Kami berangkat dulu, Mak,” pamit Mulyana.

“Titip Mia ya, Mul,” kata Ibu Titin.

“Iya, Mak,” jawab Mulyana. Mulyana dan Eti mencium tangan Ibu Titin.

“Assalamualaikum,” ucap Mulyana.

“Waalaikumsalam,” jawab Ibu Titin.

Mulyana dan Eti masuk ke dalam mobil. Mia masuk ke dalam mobil lalu melambaikan tangannya ke neneknya. Mobilpun meluncur meninggalkan rumah Ibu Titin. Dengan berat hati Mia meninggalkan neneknya.

Perjalanan dari Sumedang menuju ke Jakarta berjalan lancar. Hanya saja ketika mereka memasuki tol Bekasi jalanan mulai mengalami kemacetan.

Mereka sampai ke rumah Adrian pukul sembilan pagi. Mulyana memarkirkan mobilnya di depan rumah Adrian. Pintu pagar rumah Adrian sudah terbuka lebar. Dii halaman rumah nampak sebuah sedan mewah yang sudah bersiap-siap untuk berangkat. Ketika mereka hendak masuk ke dalam halaman rumah terlihat seorang pria dengan berpakaian rapih ala businessman ke luar dari dalam rumah. Mulyana tidak jadi masuk ke halaman rumah.

“Kita tunggu di sini sampai Tuan Adrian pergi,” kata Mulyana. Akhirnya mereka berdiri di depan rumah menunggu hingga pria itu pergi.

Pria itu berjalan menuju ke mobil, Ibu Ecin berjalan di belakang pria tersebut sambil membawakan tas kerja pria tersebut. Ibu Ecin memberikan tas kerja pria itu kepada supir lalu supir membawa masuk ke dalam mobil. Tak lama kemudian mobil itu meluncur meninggalkan halaman rumah.

Setelah mobil itu tidak terlihat barulah Mulyana mengajak Eti dan Mia untuk masuk ke dalam halaman rumah.

“Assalamualaikum,” ucap Mulyana ketika masuk ke dalam halaman rumah. Ibu Ecin yang hendak masuk ke dalam rumah menoleh ke belakang.

“Waalaikumsalam,” jawab Ibu Ecin.

Ibu Ecin menghampiri mereka. Mulyana dan Eti mencium tangan Ibu Ecin. Mia juga mencium tangan Ibu Ecin

“Kalian sudah lama menunggu di luar?” tanya Ibu Ecin.

“Tidak lama, Bu. Baru beberapa menit yang lalu,” jawab Mulyana.

“Kalian sudah sarapan belum?” tanya Ibu Ecin.

“Belum. Tadi hanya makan camilan saja untuk mengganjal perut,” jawab Eti.

“Ibu sudah siapkan sarapan untuk kalian. Ayo masuk!” kata Ibu Ecin.

Ibu Ecin masuk ke dalam rumah melalui pintu ruang tamu. Mulyana, Eti dan Mia mengikuti Ibu Ecin dari belakang. Setelah mereka masuk ke dalam rumah Ibu Ecin mengunci kembali pintu ruang tamu. Lalu mereka berjalan menuju ke dapur.

Mereka duduk di meja makan yang ada di dapur. Ibu Ecin membuka tutup saji di atas meja makan. Sepiring ayam goreng, sayuran, sambal sudah tersaji di atas meja. Ibu Ecin mengambilkan piring dan sendok lalu ditaruh di atas meja.

“Makanlah! Kalian pasti sudah lapar,” kata Ibu Ecin.

“Nasinya ada di dalam rice cooker.” Ibu Ecin menunjuk ke rice cooker yang berada di atas kitchen set.

“Iya, bu,” jawab Mulyana.

Mereka pun mulai menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh Ibi Eci.  Ibu Ecin melanjutkan pekerjaannya menyiapkan makan siang untuk Adrian.

“Ibu tidak makan?” tanya Mia.

“Ibu tadi sudah makan,” jawab Ibu Ecin.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Masih nyimak

2024-01-07

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

masih santuy nih alurnya.. belum masuk yg berat²

2023-11-13

1

Fatur Rahman

Fatur Rahman

salam kenal kak

2023-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!