14. Suster Untuk Mia.

Adrian membawa traveling bag milik Mia ke kamar tamu. Ia melihat pintu kamar tamu belum ditutup oleh Mia. Adrian masuk ke dalam kamar tamu, Mia sedang duduk di pinggiran tempat tidur. Ia sedang memperhatikan sekeliling kamar.

“Kamu lagi apa?” tanya Adrian. Adrian menyimpan traveling bag Mia di atas meja.

Mia menoleh ke Adrian.

“Kenapa saya disuruh tidur di kamar ini? Saya kan hanya seorang pembantu,” tanya Mia.

Adrian tersenyum, ia duduk di sebelah Mia.

“Saya tidak ingin kamu tidur di kamar belakang karena kamu akan teringat kejadian itu lagi. Lagipula kamar ini selalu kosong. Tidak pernah ada tamu yang menginap di rumah ini. Jadi apa salahnya kalau kamu tidur di kamar ini?” jawab Adrian.

“Sudah jangan kamu pikirkan. Sekarang kamu istirahat dulu. Kalau kamu mau mandi, di sini kamar mandinya.” Adrian membuka pintu yang berada di dalam kamar itu.

Mia beranjak dari tempat tidur, ia hendak keluar dari kamar.

“Kamu mau kemana?” tanya Adrian.

“Saya mau masak. Ini sudah sore, sebentar lagi waktunya Tuan makan malam,” jawab Mia.

“Kamu nggak usah masak!” kata Adrian.

“Tuan mau pergi?” tanya Mia.

“Tidak. Saya tidak akan pergi kemana-mana,” jawab Adrian.

“Kalau Tuan tidak pergi berarti saya harus masak,” kata Mia.

“Kamu tidak usah masak., kamu istirahat saja. Untuk makan malam kita pesan makanan secara online,” kata Adrian.

“Sudah, sekarang kamu istirahat. Baju-baju kamu masukkan ke dalam lemari!” Adrian menunjuk ke lemari yang ada di kamar itu.

“Saya mau mandi dulu. Badan saya lengket dengan keringat,” lanjut Adrian.

“Terima kasih karena Tuan sudah menolong dan membantu saya,” ucap Mia.

“Sama-sama, Mia. Saya senang bisa menolong dan membantu kamu,” jawab Adrian.

Adrian keluar dari kamar Mia lalu menutup pintu kamar.

Mia duduk di tempat tidur. Ia memperhatikan sekeliling kamar itu. Ketika ia melihat jam yang menempel di dinding ia langsung kaget.

“Astagfirullahaladzim. Sebentar lagi adzan magrib,” kata Mia pada dirinya sendiri. Mia membuka traveling bag, ia mengambil baju dari dalam tas. Kemudian ia menuju ke kamar mandi untuk mandi.

Menjelang magrib terdengar suara bel pintu. Mia keluar dari kamarnya hendak membuka pintu. Ketika ia hendak berjalan menuju ke ruang tamu Adrian keluar dari kamarnya. Adrian sudah memakai pakaian rumah, sepertinya ia sudah mandi. Adrian membuka pintu rumah. Mia mengintip dari balik tembok untuk melihat sia yang datang.

“Masuk!” kata Adrian kepada tamu itu. Ternyata yang datang adalah Ryan bersama seorang perempuan muda. Mia langsung kembali ke kamarnya. Ia malu dilihat oleh Ryan.

Adrian mengajak Ryan dan perempuan itu menuju ke ruang tengah.

“Silahkan duduk!” kata Adrian.

Ryan dan perempuan itu duduk di sofa.

“Jadi ini suster yang akan menjaga Mia?” tanya Adrian.

“Iya, Pak,” jawab Ryan. Adrian memperhatikann perempuan itu.

“Nama kamu siapa?” tanya Adrian.

“Nama saya Lina, Pak,” jawab Lina.

“Lina kamu saya tudgaskan untuk menjaga bekas pembantu saya. Tadi siang hampir diperkosa oleh penjaga rumah ini. Dia mengalami shock sehingga ia harus diterapi. Selama diterapi ia akan tinggal di sini. Tugas kamu adalah menjaga dia, memperhatikan makanannya dan abat-obatnya,” kata Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Lina.

“Jaga jangan sampai ia ke ruang belakang! Saya tidak ingin dia teringat dengan kejadian naas itu,” kata Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Lina.

“Dia tidak boleh mengerjakan pekerjaan apapun. Saya takut kalau dia bekerja dia pasti akan ke ruang belakang,” kata Adrian.

“Baik, Pak, Saya mengerti,” jawab Lina.

“Kamar kamu di lantai atas. Di sana ada tiga kamar kosong. Kamu pilih salah satu untuk menjadi kamar kamu,” kata Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Lina.

Adrian bangun dari tempat duduk.

“Sekarang kita ke kamar Mia,” kata Adrian.

Adrian mengajak Lina ke kamar Mia. Adrian mengetuk pintu kamar.

“Mia!” Adrian memanggil Mia. Mia membuka pintu kamar.

“Mia, ini Lina. Dia seorang suster. Dia yang akan menjagamu dan merawatmu,” kata Adrian.

Lina mengajak Mia salaman. Mia menyalami Lina.

“Kenapa Mia harus dirawat suster? Mia tidak sakit,” tanya Mia bingung.

“Kamu perlu seseorang yang bisa merawat dan menjagamu. Apalagi nanti kamu akan menjalani terapi, harus ada yang menemani kamu terapi. Saya bukan muhrom kamu jadi nggak mungkin saya yang menemanimu terapi,” kata Adrian.

“Ya sudah, kalau itu perintah Tuan,” jawab Mia.

“Pintar! Sekarang kalian saling berkenalan dulu satu dengan lain. Ajak Lina berbicara di kamarmu,” kata Adrian.

“Ayo, masuk,” kata Mia. Lina masuk ke dalam kamar Mia. Adrian kembali ke ruang tengah. Adrian duduk di sofa sambil bernafas lega.

“Apa yang akan Bapak lakukan jika Mia sudah pulih kembali? Apakah ia akan kembali menjadi pembantu?” tanya Ryan. Adrian menoleh ke Ryan.

“Saya akan menikahinya. Saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah terjadi pada Mia,” jawab Adrian.

“Bukan Bapak yang bersalah, tapi kenapa Bapak yang harus bertanggung jawab kepada Mia?” tanya Ryan tidak mengerti.

“Kalau bukan saya yang tanggung jawab lalu siapa yang akan bertanggung jawab? Kamu?” tanya Adrian dengan kesal.

“Bukan begitu, Pak. Menikah itu sebuah komitmen yang tidak bisa dianggap main-main. Bapak menikahi Mia, tapi di luar sana Bapak jalan dengan perempuan lain. Perasaan Mia pasti akan hancur karena Bapak menikahinya hanya karena kasihan,” jawab Ryan.

“Kamu tenang saja. Saya orang yang bertanggung jawab. Sekali saya berjanji, saya akan terus memegang teguh janji saya,” kata Adrian.

“Termasuk meninggalkan kebiasaan Bapak minum-minum dan berkencan dengan perempuan?” tanya Ryan.

“Iya termasuk meninggalkan kebiasaan buruk saya,” jawab Adrian.

Pintu kamar Mia terbuka, Lina keluar dari kamar Mia.

“Permisi, Pak. Saya mau sholat magrib,” kata Lina.

“Silahkan. Bawa tas kamu ke kamar kamu!” kata Adrian.

Lina mengambil tasnya lalu membawa tasnya ke lantai atas.

“Saya juga mau sholat,” kata Ryan.

“Silahkan! Kamu kan tahu dimana tempat kamu biasa sholat,” kata Adrian. Adrian sudah lama tidak pernah sholat, namun ia tetap menyediakan mushola untuk para tamunya.

Ryan berjalan menuju ke kamar mandi tamu untuk mengambil wudhu.

Semua orang sedang sholat. Tinggal Adrian sendiri di ruang tengah. Adrian menghela nafas lalu ia beranjak menuju ke kamarnya. Adrian mengambil sarung yang tergeletak di atas tempat tidur. Ketika Ryan datang ia baru selesai sholat ashar. Ia sudah lama tidak pernah sholat dan tidak ada seorangpun yang mengingatkannya untuk sholat. Ketika Mia bertanya apakah dia sudah sholat, hatinya langsung terenyuh. Masih ada orang yang menanyakan apakah dia sudah sholat?

Adrian berjalan menuju ke kamar mandi. Ia mengambil air wudhu. Setelah selesai berwudhu ia memakai sarung dan baju koko serta kopeyah. Adrian pun menjalankan sholat magrib. Dengan terbata-bata Adrian membaca bacaan sholat. Ia  berusaha mengingat bacaan sholat yang sudah lama tidak pernah ia baca kembali.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Alhamdulillah Adrian sudah melakukan ibadah lagi

2024-01-08

0

reni rili

reni rili

Alhamdulillah, Mia bawa dampak baik ya

2023-02-15

1

Hamzasa

Hamzasa

wah...mia pasti blm tau rencana pak bos ya...

2023-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!