17. Emak Datang

Pukul tujuh malam terdengar suara klakson mobil. Mobil Alpard milik Adrian berhenti di depan pintu pagar. Pak Ujang membuka pintu pagar.  Mobil Alpard  itu memasuki halaman rumah. Pintu penumpang belakang terbuka Ibu Ecin dan Ibu Titin turun dari mobil. Diikuti oleh dua orang wanita. Adrian membukakan pintu ruang tamu. Ibu Ecin dan Ibu Titin berjalan menuju ke pintu ruang tamu.

“Assalamualaikum,” ucap Ibu Ecin.

“Waalaikumsalam. Masuk Bu Ecin,” jawab Adrian.

Ibu Ecin menyalami Adrian.

“Tuan perkenalkan ini neneknya Mia namanya Ibu Titin,” kata Ibu Ecin kepada Adrian.

“Ini Adrian majikannya Mia,” kata Ibu Ecin kepada Ibu Titin. Adrian menyalami Ibu Titin.

“Mia mana?” tanya Ibu Titin.

“Mia ada di dalam. Ia sedang berada di kamarnya. Saya tidak memberitahu Mia kalau neneknya akan datang. Biar jadi kejutan untuk Mia,” jawab Adrian.

“Mari masuk, Bu.” Adrian mempersilahkan masuk tamunya.

Adrian masuk ke dalam rumah diikuti oleh para tamunya. Lalu Adrian mengajak Ibu Ecin dan Ibu Titin menuju ke kamar Mia. Adrian mengetuk pintu kamar. Lina membuka pintu.

“Mia mana?” tanya Adrian.

“Ada. Sedang membaca Al-Qur’an,” jawab Lina. Terdengar suara Mia sedang membaca Al Qur’an dari dalam kamar.

Adrian masuk ke dalam kamar Mia diikuti oleh Ibu Ecin dan Ibu Titin.

“Mia, coba lihat ini siapa yang datang?” kata Adrian.

Mia berhenti membaca Al-Qur’an ia menoleh ke arah Adrian. Alangkah terkejutnya Mia ketika mengetahui siapa yang berada di belakang Adrian. Emak dan Ibu Ecin berdiri di belakang Adrian.

Mia langsung meletakkan Al-Qur’annya. Ia langsung menghambur ke pelukan neneknya.

“Emaaaakkkkk.” Mia menangis dipelukan neneknya. Ibu Titin mengusap kepala Mia. ia membiarkan Mia menangis sepuasnya.

Mia melepaskan pelukanya. Ibu Titin memperhatikan wajah Mia yang memar dan bengkak.

“Astagfirullahaladzim. Raray incu Emak nepi keun ka kiyeu,” ujar Ibu Titin sambil mengusap wajah Mia. (Astagfirullahaladzim. Wajah cucu Emak jadi begini.).

“Sakit, nggak?” tanya Ibu Titin.

“Sakitnya sudah berkurang,” jawab Mia.

Mia menoleh ke Ibu Ecin.

“Bu Ecin apa kabar?” Mia menyalami Ibu Ecin.

“Alhamdullilah, baik,” jawab Ibu Ecin.

“Bagaimana kabarnya Citra?” tanya Mia.

“Alhamdullilah, baik. Tapi dia sering murung karena tidak ada teman. Biasanya dia main sama Mia,” jawab Ibu Ecin.

“Loh, bukannya temannya banyak?” tanya Mia.

“Kata Citra bosen main sama itu-itu saja,” jawab Ibu Ecin.

Adrian keluar dari kamar Mia. Ia memberi ruang pada Mia untuk melepas rindu dengan keluarganya. Adrian mengambil ponselnya untuk memesan makanan. Ia memesan makanan dengan aplikasi ojek online, namun ia tidak tahu cara memesannya. Maklumlah dia biasa menyuruh asistennya jika ingin memesan makanan. Sewaktu pesan sarapan dan makan siang, Adrian menyuruh Lina yang memesan makanan.

Adrian menghampiri kamar Mia. Ia mendengar suara Mia yang sedang bercakap-cakap dengan Ibu Ecin dan Ibu Titin. Adrian mengetuk pintu kamar Mia. Tak lama kemudian pintu dibuka oleh Lina.

“Lin, tolong bantu saya pesan makanan. Saya tidak tahu cara menggunakan aplikasinya,” kata Adrian.

Lina keluar dari kamar Mia. Adrian memberikan ponselnya kepada Lina.

“Bapak mau pesan makanan apa?” tanya Lina.

“Makanan sunda saja. Biar bisa diterima di lidah Emak,” jawab Adrian.

Lina mencari restaurant yang diinginkan Adrian lalu diperlihatkan kepada Adrian. Adrian memilih menu makanan. Setelah selesai Lina langsung cek out pesanan.

“Bapak tinggal menunggu pesanan di kirim,” kata Lina.

“Terima kasih, Lina,” ucap Adrian. Lina kembali ke kamar Mia. Adrian menonton televisi sambil menunggu makanan datang.

Tidak lama kemudian pintu kamar Mia terbuka. Mereka yang berada di kamar Mia semuanya keluar dari kamar. Ibu Titin menghampiri Adrian.

“Tuan, terima kasih sudah menolong Mia,” ucap Ibu Titin.

“Sudah menjadi tugas saya untuk memastikan keselamatan pegawai saya,” jawab Adrian.

“Emak bawa makanan untuk Tuan Adrian. Selama Mia masih dalam pemulihan pasti Mia tidak bisa memasak untuk Tuan Adrian,” kata Ibu Titin.

“Tidak usah repot-repot, Mak. Saya bisa pesan makanan secara online,” jawab Adrian.

“Odah., Asih mana tas yang berisi makanan?” tanya Emak.

Asih dan Odah mencari tas anyaman yang dimaksud. Tas itu terhalang oleh tas-tas yang lain.

“Sama tahu Sumedang juga,” kata Ibu Titin.

Asih mengambil tas anyaman beserta plastik putih yang berisi tahu Sumedang.

“Ini, Mak.” Asih memberikan tas anyaman dan pelastik kepada Ibu Titin.

Ibu Titin menaruh pelastik putih di atas meja. Ia mengeluarkan rantang besar dari dalam keranjang. Ia menaruh di atas meja.

“Ini Emak ngadamel pais hayam, pais lauk dan pais lauk asin. Sambel tarasi, boros kunci dan sambel oncom untuk Tuan Adrian,” kata Ibu Titin. ( Ini Emak masak pepes ayam, pepes ikan dan pepes ikan asin. Sambel  terasi, temu kunci dan sambel oncom untuk Tuan Adrian.)

“Terima kasih, Mak. Banyak sekali makanannya,” ucap Adrian.

“Emak masak khusus untuk Tuan Adrian,” kata Emak.

“Emak juga bawa tahu Sumedang untuk Tuan Adrian,” kata Ibu Titin.

“Emak juga bawa opak, ranginang dan pisang sale untuk Tuan Adrian,” kata Ibu Titin.

Adrian kaget mendengar Ibu Titin membawa banyak makanan untuknya. Mia tersenyum dikulum melihat Adrian yang kaget.

Ibu Titin mengambil kaleng blek yang berada di dekat tas.

“Ini opak.” Ibu Titin menyimpan kaleng blek di lantai di dekat meja. Lalu ia mengambil kaleng blek yang lain dan pelasik hitam.

“Ini ranginang.” Ibu Titin menaruh di kaleng blek di sebelah kaleng blek opak.

“Ini pisang sale.” Ibu Titin menyimpan pelastik hitam di atas meja.

Adrian bengong melihat makanan yang dibawa Ibu Titin untuknya.

“Ini untuk saya semua, Mak?” tanya Adrian dengan tidak percaya.

“Iya. Sebagai tanda terima kasih Emak karena Tuan Adrian sudah menyelamatkan Mia,” jawab Ibu Titin.

Pak Ujang masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang.

“Pak, makanan pesanan Bapak sudah datang,” kata Pak Ujang.

“Lin, tolong bayarkan makanannya,” kata Adrian. Adrian memberikan enam lembar uang seratus ribu kepada Lina. Lina berjalan menuju keluar rumah. Tak lama kemudia ia masuk ke dalam rumah sambil membawa dua buah kantong pelasik putih yang berisi dus. Ia menyimpan kantong pelastik tersebut di atas meja.

“Pesanannya sudah datang. Ayo kita makan dulu,” kata Adrian. Mia mengambil piring untuk lauk pauk dari dalam lemari. Lalu ia mengeluarkan dus-dus makanan dari dalam pelastik. Ia menata lauk pauk, lalap dan sambel di atas piring.

Adrian mendekati Mia.

“Cukup nggak lauk pauknya?” tanya Adrian.

“Cukup. Sepertinya kebanyakan,” kata Mia.

“Nggak apa-apa. Biar puas makannya,” jawab Adrian.

“Emak, Ibu Ecin kita makan dulu!” ajak Adrian.

Emak dan Ibu Ecin mendekati meja makan.

“Makanannya banyak sekali,” kata Ibu Titin.

“Tidak apa-apa. Biar semuanya puas makannya,” jawab Adrian.

“Ayo semuanya makan dulu,” ajak Adrian.

Semuanya menghampiri meja makan. Mereka makan malam bersama-sama.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Mau dong makanan bawa ema

2024-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

seneng si krn Adrian ternyata sosok yg dermawan juga rendah hati..

2023-11-13

1

Haikal Ispandi

Haikal Ispandi

aduh authorna org sunda ny..
slam kenal sesama org sunda hehe

2023-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!