8. Adrian Mabuk

Mia selesai menyiapkan makanan. Adrian dan Daniel pun makan.

“Tuan, saya mau ke mushola dulu. Saya mau sholat dzuhur,” pamit Mia.

“Hem,” jawab Adrian. Mia keluar dari ruangan Adrian menuju ke musholah yang berada di lantai  dasar dekat tempat parkir.

Setelah selesai makan Mia kembali ke kantor Adrian. Adrian dan Daniel sudah selesai makan. Mia membawa piring kotor ke dapur untuk di cuci. Ketika ia kembali Adrian dan Daniel sedang berbincang-bincang. Mia membereskan rantang dan di masukkan kembali ke dalam tas kain.

“Tuan, saya permisi pulang,” kata Mia.

“Kamu sudah pesan taksi online?” tanya Adrian.

“Nanti saja pesannya. Kalau sudah sampai di lobby,” jawab Mia.

“Ya, sudah. Hati-hati di jalan,” kata Adrian.

“Iya, Tuan. Assalamualaikum,” ucap Mia.

“Waalaikumsalam,” jawab Adrian.

Mia berjalan menuju ke pintu.

“Mia, tunggu!” Tiba-tiba Daniel memanggilnya.

Mia menoleh ke Daniel.

“Bareng dengan saya. Saya mau kembali ke kantor,” kata Daniel.

Daniel beranjak dari sofa,

“Dri, gue balik ke kantor. Terima kasih atas makan siangnya,” pamit Daniel.

“Lu mau ngapain bareng sama pembantu gue?” tanya Adrian.

“Cuma mau bareng ke bawah,” jawab Daniel.

“Jangan macam-macam lu sama pembantu gue!” seru Adrian.

“Gue nggak akan macam-macam. Cuma satu macam saja,” jawab Daniel.

“Sudah, ya. Assalamualaikum,” ucap Daniel.

“Waalaikumsalam,” jawab Adrian.

“Ayo!” Daniel membuka pintu. Ia keluar dari ruangan Adrian. Mia mengikuti Daniel dari belakang. Mereka keluar dari kantor Adrian menuju ke pintu liff. Daniel berjalan sambil menelepon seseorang.

“Pak Min, jemput saya di lobby!” kata Daniel. Daniel mengakhiri pembicaraannya. Mia menekan tombol liff. Tidak lama kemudian pintu liff terbuka. Daniel dan Mia masuk ke dalam liff. Mia menekan tombol lantai dasar. Liff pun turun ke bawah.

“Kamu asalnya dari mana?” tanya Daniel.

“Dari Sumedang,” jawab Mia.

“Berarti sama dengan Bu Ecin. Sama-sama dari Sumedang,” kata Daniel.

“Saya tetangga Ibu Ecin,” kata Mia.

“Oh, tetangganya Bu Ecin,” ujar Daniel.

“Kamu pintar masak pasti diajari Ibu Ecin, ya?’  Daniel.

“Bukan, Pak. Emak yang mengajari saya masak,” jawab Mia.

Akhirnya mereka sampai di lantai dasar. Pintu liff terbuka, mereka keluar dari pintu liff. Mereka berjalan menuju ke lobby. Di depan lobby Mia memesan taksi online. Tiba-tiba sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan lobby. Daniel membuka pintu belakang mobil itu.

“Mia, ayo bareng dengan saya! Saya antar sampai rumah Adrian,” kata Daniel.

Mia mengangkat kepala dan memandang arah ke Daniel.

“Tidak usah, Tuan. Terima kasih. Saya sedang pesan taksi online,” jawab Mia.

“Belum dapat taksi, kan?” tanya Daniel.

“Belum, Tuan,” jawab Mia.

“Kalau begitu, bareng dengan saya,” kata Daniel.

“Tidak usah. Terima kasih,” ucap Mia dengan sopan.

Daniel menghela nafas.

“Ya sudah. Tapi lain kali kamu jangan menolak ajakan saya,” kata Daniel.

Mia hanya diam tidak menjawab apa-apa. Mia menolak ajakan Daniel karena takut diculik, ia baru bertemu dengan Daniel hari ini. Walaupun Daniel teman majikannya, tetap saja Mia harus berhati-hati.

“Saya duluan, ya,” kata Daniel.

“Iya, Tuan,” jawab Mia.

Daniel masuk ke dalam mobil dan tak lama kemudian mobil Daniel meluncur meninggalkan lobby gedung. Mia melanjutkan memensan taksi online.

***

Pukul satu malam Adrian pulang ke rumah. Ia baru pulang kumpul-kumpul bersama dengan teman-temannya. Seperti biasa ia membawa kunci rumah sehingga ia tidak harus membangunkan Mia. Ketika Adrian berjalan menuju ke kamarnya sayup-sayup ia mendengar suara orang yang sedang mengaji.

“Malam-malam begini siapa yang mengaji?” tanya Adrian.

Suara itu terdengar dari arah dapur. Adrian berjalan menuju ke dapur. Sampai di dapur suara itu semakin jelas. Suara itu berasal dari kamar belakang, suara itu berasal dari kamar Mia.

“Mia!” panggil Adrian.

Tiba-tiba suara itu berhenti.

“Mia!” panggil Adrian sekali lagi.

Terdengar suara kunci pintu dibuka. Mia membuka pintu kamar. Ia menggunakan mukenah.

“Tuan memanggil saya?” tanya Mia.

“Kamu sedang mengaji?” tanya Adrian.

“Iya, Tuan,” jawab Mia.

Mendengar jawaban Mia, Adrian langsung bernafas dengan lega. Ternyata Mia yang sedang membaca Al-Qur’an.

“Tuan membutuhkan sesuatu?” tanya Mia.

“Tidak. Saya sudah mengantuk mau tidur,” jawab Adrian.

“Cepat kamu tidur! Jangan terlalu lama baca Al-Qur’an, nanti kamu bangun kesiangan!” kata Adrian.

“Iya, Tuan,” jawab Mia. Adrian pun pergi menuju ke kamarnya.

***

Pada suatu malam Adrian pulang malam. Seperti biasa ia berpesan kepada Mia untuk mengunci pintu rumah. Walaupun di depan ada seorang penjaga rumah tetapi Mia harus tetap berjaga-jaga. Mia keluar dari kamar mandi. Ia baru saja selesai sholat tahajud. Mia mendengar suara mobil masuk ke halaman rumah. Mia melihat keluar melalui pintu samping. Ia melihat Ryan asisten Adrian keluar dari dalam mobil Adrian. Ia yang menyetir mobil Adrian.

Ada apa Pak Ryan malam-malam ke sini? tanya Mia di dalam hati.

Ryan membuka pintu belakang mobil, memngeluarkan Adrian dari dalam mobil. Ia dibantu Pak Malih memapah Adrian.

Tuan Adrian kenapa? tanya Mia di dalam hati.

Cepat-cepat Mia keluar melalui pintu samping dan menghampir Ryan dan Pak Malih yang sedang memapah Adrian. Adrian sepertinya sedang tidur.

“Kenapa Tuan Adrian?” tanya Mia kepada Ryan.

Mendengar suara Mia, Adrian bangun ia tersenyum ke Mia.

“Mia Mia. Kamu cantik tapi sayang kamu kampungan. Hik,” kata Adrian.

“Pak Adrian habis minum-minum dengan tamu dari Jepang, sehingga ia mabok,” jawab Ryan.

“Tolong bukakan pintu depan!” kata Ryan.

“Baik, Pak,” jawab Mia. Mia berlari masuk ke dalam rumah melalui pintu samping. Cepat-cepat ia membuka pintu ruang tamu. Ryan dan Pak Malih masuk ke dalam rumah dan membawa Adrian ke kamarnya. Ryan dan Pak Malih menaruh Adrian di atas tempat tidur setelah itu mereka keluar dari kamar Adrian. Pak Malih kembali ke pos penjaga.

“Mbak Mia jangan masuk ke kamar Pak Adrian! Berbahaya karena Pak Adrian sedang mabuk,” kata Ryan.

“Baik, Pak Ryan. Saya mengerti,” jawab Mia.

“Oh iya, mobil Pak Adrian saya bawa,” kata Ryan.

“Baik, Pak,” jawab Mia.

Ryan berjalan keluar rumah.

“Saya permisi pulang. Jangan lupa kunci kembali pintunya!” kata Ryan.

“Baik, Pak,” jawab Mia.

“Assalamualaikum,” ucap Ryan.

“Waalaikumsalam,” jawab Mia.

Ryan berjalan menuju ke mobil, Mia menutup kembali pintu ruang tamu dan mengunci pintu. Setelah itu ia kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya.

Mia sedang memasak di dapur tiba-tiba ponselnya berdering. Mia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja makan, ia melihat nama Adrian di layar ponselnya.

“Assalamualaikum,” ucap Mia.

“Waalaikumsalam. Cepat bawakan saya air jahe dan jeruk nipis serta segelas air putih! Saya mau minum obat,” kata Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Mia. Mia menaruh kembali ponselnya di atas meja lalu ia membuatkan air jahe dan jeruk nipis untuk Adrian.

Mia membawa air jahe, segelas ait putih serta sepotong roti ke kamar Adrian. Mia mengetuk pintu kamar Adrian.

“Masuk,” jawab Adrian.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Jangan sampai terjadi apa" sama Mia

2024-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Mia berpenampilan kampungan aja kamu masih bisa bilang dia cantik... dasar casanova... kalau lagi mabok lihat kambing di bedakin juga dibilang syantik.. 😏😏

2023-11-13

1

reni rili

reni rili

jangan sampai khilaf aja ya c adrian, minta di bacain yasin kali ya

2023-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!