13. Pulang Ke Rumah

Adrian berjalan keluar dari ruang instalasi gawat darurat. Ia pergi menuju ke tempat pembayaran. Adrian berjalan sambil menelepon Ryan.

“Sudah dapat suster, belum?” tanya Adrian.

“Sedang diusahakan, Pak,” jawab Ryan.

“Bagus. Kalau sudah dapat, langsung antarkan ke rumah!” kata Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Ryan.

Adrian sampai di tempat pembayaran rumah sakit. Tempat pembayaran tidak terlalu mengantri karena sudah sore. Adrian mengambil tiket antrian, lalu  ia duduk menunggu untuk dipanggil. Setengah jam kemudian nomor atrian Adrian dipanggil. Adrian menghampiri tempat pembayaran ia memberikan bon yang di berikan oleh suster yang bertugas di IGD. Setelah membayar pengobatan Mia, Ia berjalan menuju ke apotik untuk menebus obat Mia. Di apotik Adrian tidak harus menunggu lama karena apotik sedang kosong.

Adrian memeriksa obat-obatan milik Mia. agar tidak ada yang hilang melihat obat penenang yang diberikan oleh dokter jumlahnya sangat banyak. Dokter memberi seratus tablet obat penenang. Jika sehari harus makan satu berarti Mia harus makan obat penenang selama tiga bulan.

Banyak sekali obatnya, kata Adrian di dalam hati.

Nanti kalau Mia tanya atau Ibu Ecin tanya atau neneknya Mia tanya ini obat apa, aku harus jawab apa? tanya Adrian di dalam hati.

Kalau awab antibiotik tapi jumlahnya sangat banyak sekali. Dijawab vitamin, tapi di bungkusnya tidak ada tulisan vitamin. Dibilang  obat penenang, nanti disangka Mia stress. Ah, bingung, kata Adrian di dalam hati.

Adrian berjalan menuju ke IGD untuk menjemput Mia. Ia memberikan slip pembayaran kepada suster jaga di IGD lalu ia menuju ke ruangan Mia. Mia sedang duduk di atas berangkar sambil berzikir. Adrian mendekati Mia.

“Kita pulang sekarang, yuk,” kata Adrian.

“Saya telepon Pak Ratno dulu. Biar ia menunggu di depan lobby,” kata Adrian. Adrian mengambil ponselnya dari saku celana lalu menelepon Pak Ratno.

“Pak, ke depan lobby rumah sakit! Mia sudah boleh pulang,” kata Adrian lalu ia mengakhiri percakapanya.

Mia hendak turun dari berangkar. Adrian membalikan badan, ia memunggungi Mia. Mia berpegang pada bahu Adrian hingga berdiri di atas lantai. Kemudian ia duduk di atas kursi roda, Adrian mendorong Mia keluar dari ruang IGD.

Adrian dan Mia sampai di depan lobby rumah sakit. Mobil Adrian sudah menunggu di depan lobby. Adrian membukakan pintu mobil. Mia turun dari kursi roda lalu masuk ke dalam mobil. Adrian menutup pintu mobil lalu ia duduk di kursi penumpang bagian depan. Pak Ratno menjalankan mobil meninggalkan rumah sakit.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah, Adrian memperhatikan Mia dari rear-vission mirror. Mia sedang melamun memperhatikan pemandangan di luar jendela mobil. Adrian menghela nafas melihat Mia.

Akhirnya mereka sampai di rumah Adrian. Adrian melihat motor yang terparkir di depan rumahnya dan seseorang berdiri di depan rumahnya.

“Itu siapa, Pak?” tanya Adrian sambil menunjuk ke orang itu.

“Saya tidak tau, Pak,” jawab Pak Ratno.

Pak Ratno menghentikan mobil di depan pintu pagar. Adrian keluar dari mobil.

“Ada perlu, apa?” tanya Adrian dengan ketus.

“Saya ditugaskan Pak Jodi untuk menjaga rumah Pak Adrian,” jawab laki-laki itu. Pak Jodi adalah manager SDM di pabrik Adrian.

“Kamu pegawai pabrik?” tanya Adrian.

“Iya, Pak,” jawab laki-laki itu.

Adrian menghela nafas mendengar jawaban laki-laki itu.

Kenapa harus pegawai pabrik lagi, sih? kata Adrian di dalam hati dengan kesal.

Adrian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku lalu menelepon Ryan.

“Ryan! Kenapa kamu kirim pegawai pabrik, sih?” tanya Adrian dengan kesal.

“Memang tidak yang lain lagi?” tanya Adrian.

“Tidak ada, Pak. Semua security pabrik wajahnya mirip seperti Pak Sapto semua. Nanti Mia histeris melihat wajah mereka,” jawab Ryan.

“Kebetulan ada buruh pabrik yang mau menjadi security, jadi dia saja yang menjaga rumah Pak Adrian,” kata Ryan.

“Awas kalau kelakuannya sama seperti si Sapto! Si Jodi saya pecat!” kata Adrian.

Adrian mengakhiri pembicaraannya.

“Kamu menjaga rumah saya sampai penjaga rumah saya sembuh. Tapi awas, kamu tidak boleh macam-macam di rumah saya! Kalau sampai kamu macam-macam, saya hancurkan kamu seperti si Sapto!” kata Adrian dengan penuh intimidasi.

“Kenapa Pak Sapto, Pak?” tanya laki-laki itu.

“Dia mau memp3rk0s4 pembantu saya, sampai pembantu saya dibuat babak belur sama si Sapto,” jawab Adrian.

“Saya baru pulang visum dari rumah sakit. Besok laporannya akan saya serahkan ke pihak kepolisian,” kata Adrian.

“Kasihan anak istrinya kalau sampai Pak Sapto di penjara,” kata laki-laki itu.

“Lebih kasihan lagi keadaan pembantu saya yang disiksa oleh si Sapto. Dia sampai shock. Sudahlah! Kamu di sini mau kerja atau membela si Sapto?” tanya Adrian dengan kesal.

“Mau kerja, Pak,” jawab laki-laki itu.

“Kalau mau kerja di sini jangan sebut lagi nama si Sapto! Apalagi sampai membicarakan orang itu di depan Mia, saya bu0nuh kamu!” ancam Adrian.

“Iya, Pak,” jawab laki-laki itu.

“Nama kamu siapa?” tanya Adrian.

“Nama saya Ujang, Pak,” jawab laki-laki itu.

“Sekarang kamu buka gembok pagar rumah saya!” Adrian memberikan kunci rumah kepada Ujang. Ujang membuka gembok pagar rumah Adrian. Kemudian ia membuka pintu pagar.

Mobilpun masuk ke dalam pekarangan rumah. Adrian membukakan pintu mobil untuk Mia. Mia turun dari mobil. Ujang memperhatikan dari dekat, ia kaget melihat wajah Mia.

Astafirullahaladzim. Meni sadis begitu Pak Sapto, ucap Ujang di dalam hati.

Mia hendak berjalan menuju pintu samping, namun langsung dicegah oleh Adrian.

“Mia, kamar kamu di kamar tamu. Bukan di situ lagi!” kata Adrian.

Mia menoleh ke Adrian.

“Tapi.” Mia belum selesai bicara namun langsung potong oleh Adrian.

“Kamar kamu pindah ke kamar tamu. Nanti barang-barang kamu saya pindahkan ke kamar tamu,” kata Adrian.

Dengan terpaksa Mia mengikuti perkataan Adrian. Ia berjalan menuju ke pintu ruang tamu. Adrian membuka kunci pintu ruang tamu.

“Assalamualaikum,” ucap Mia ketika masuk ke dalam rumah.

Adrian mengunci kembali pintu ruang tamu lalu ia berjalan menuju ke kamar tamu yang letaknya tidak jauh dari kamarnya. Ia membuka pintu kamar tamu.

“Ayo masuk!” kata Adrian.

Mia masuk ke dalam kamar. Tempat tidur di kamar itu belum di pakai sprei. Adrian mengambil speri dari dalam lemari lalu ia memasangkan sprei tempat tidur.

“Biar saya yang pasangkan spreiinya, Tuan,” ujar Mia.

“Tidak usah! Saya bisa pasang sendiri, kamu istirahat saja! Kamu pasti cape sekali,” kata Adrian.

Mia duduk di sofa yang ada di kamar itu. Adrian memasangkan spei pada tempat tidur Mia.

“Bereskan?” Adrian memandangi hasil kerja dia.

“Sekarang kamu istirahat dulu. Saya mau memindahkan barang-barang kamu ke sini,” kata Adrian.

Adrian keluar dari kamar Mia menuju ke kamar belakang. Ia memasukkan semua barang-barang Mia ke dalam tas traveling milik Mia lalu membawanya keluar dari kamar. Adrian menutup tirai kamar itu lalu mengunci pintu kamar tersebut. Adrian masuk ke dapur lalu ia mengunci pintu ke ruang belakang. Ia takut Mia berusaha menuju ke bekas kamarnya.

Terpopuler

Comments

Aini Chayankx Ahmad N

Aini Chayankx Ahmad N

perhatian sia Adrian ya

2023-03-08

1

reni rili

reni rili

Adrian baik juga ya

2023-02-15

1

Greenindya

Greenindya

tiga tahun apa tiga bulan yg bnr🤔

2023-01-23

2

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!