20. Keributan Kecil.

Sementara itu di ruang keluarga Mia sedang duduk-duduk bersama Ibu Titin, Ibu Ecin dan Lina. Mereka sedang berbincang-bincang sambil makan jeruk.

“Pemuda yang tadi teman Tuan Adrian?” tanya Ibu Titin.

“Iya,” jawab Mia.

“Kamu mengenalnya?” tanya Ibu Titin.

“Tidak begitu mengenalnya hanya sering ketemu di kantor Tuan Adrian. Dia suka numpang makan di kantor Tuan Adrian,” jawab Mia.

“Dari dulu dia memang sering ke kantor Tuan Adrian,” kata Ibu Ecin.

“Ibu Ecin sering bertemu dengannya?” tanya Ibu Titin.

“Iya, kalau dia sedang main di kantor Adrian,” jawab Ibu Ecin.

Ibu Titin diam lalu berpikir.

Tiba-tiba pintu ruang kerja Adrian terbuka. Daniel keluar dari ruang kerja Adrian. Adrian mengikuti Daniel dari belakang.

“Nggak bisa begitu! Elu nggak boleh curang dong!” kata Daniel kepada Adrian.

“Curang bagaimana? Gue nggak curang. Gue cuma mau lindungi Mia,” jawab Adrian.

“Gue juga mau melindungi dia, memang cuma elu yang bisa ngelindungi dia? Gue juga bisa,” kata Daniel yang tidak mau kalah.

Ibu Titin menghampiri Adrian dan Daniel.

“Ada apa ini ribut-ribut?” tanya Ibu Titin.

“Ini Mak, Adrian melarang saya untuk membantu Mia. Karena dia sudah melamar Mia,” jawab Daniel.

“Padahal baru ngelamar dan Mia belum memberikan jawaban. Lagi pula dia curang, Mak. Dia memanfaatkan kejadian ini untuk bisa menikahi Mia. Dasar playboy cap kuku kebo!” lanjut Daniel.

“Elu juga mau menolong Mia biar bisa dekat dengan Mia, kan?” tanya Adrian yang tidak mau kalah juga.

“Memang iya. Waktu pertama kali bertemu Mia, gue udah terang-terangan menunjukkan rasa suka gue sama Mia. Nggak kayak lu, lu sering galak sama Mia. Sedikit-sedikit elu marahin Mia. Mia nggak punya salah, lu marahin terus. Sekarang tiba-tiba elu melamar dia hanya karena merasa bertanggung jawab atas kejadian kemarin. Kan aneh banget,” jawab Daniel.

“Kalau gue sayang sama dia memang kenapa? Masalah buat lu?” tanya Adriian.

Daniel hendak menimpali omongan Adrian, tapi langsung ditengahi oleh Ibu Titin.

“Sudah-sudah, jangan ribut lagi!” seru ibu Titin.

“Malu di dengar orang, kalian seperti anak kecil saja,” kata Ibu Titin.

“Daniel yang duluan, Mak,” ujar Adrian.

“Sekarang begini saja. Kita tunggu keputusan Mia, apakah ia menerima lamaran Adrian atau tidak. Kalau Mia menolak lamaran Adrian, maka Daniel boleh mendekati Mia. Sudah begitu saja, jangan berantem lagi!” kata Ibu Titin.

“Berarti saya harus menunggu, dong?” tanya Daniel.

“Iya. Bagaimanapun juga Adrian yang sudah lebih dahulu melamar Mia,” jawab Ibu Titin.

“Yah, harus menunggu lama,” kata Daniel kecewa.

“Mudah-mudahan tidak akan lama,” jawab Ibu Tutin.

“Sudah, sekarang bubar!” kata Ibu Titin.

“Tuh, sama Emak di suruh bubar. Pergi sana, lu! Nanti Bokap lu marah kalau lu nggak masuk kantor,” kata Adrian.

“Gue masih mau di sini nemenin Mia. Lagipula gue sudah bilang ke sekretaris gue kalau gue ada urusan,” jawab Daniel.

“Tuan Adrian tidak ke kantor?” tanya Ibu Titin.

“Tidak, Mak. Kerja di rumah saja, mau lihat perkembangan Mia,” jawab Adrian.

Daniel mencibir Adrian.

“Bilang aja mau dekat-dekat dengan Mia,” sahut Daniel.

“Nama juga calon suami, wajar kalau mau dekat dengan calon istri,” jawab Adrian.

“Calon suami yang belum tentu diterima,” ujar Daniel.

Ibu Titin menghela nafas mendengar pertengkaran Daniel dan Adrian.

“Sudah, jangan bertengkar lagi!” seru Ibu Titin dengan kesal.

Adrian dan Daniel akhirnya diam. Mereka duduk di sofa. Adrian menyalakan televisi. Ia mencari channel berita tentang bisnis. Akhirnya kedua sahabat itu fokus menonton bisnis hari ini.

Mia menghampiri Ibu Ecin yang sedang berada di dapur.

“Bu Ecin, Mia bisa minta tolong?’” tanya Mia.

“Minta tolong apa?” tanya Ibu Ecin.

“Tolong belanja ke supermarket. Semua persediaan sudah habis,” jawab Mia.

“Iya, bisa,” jawab Ibu Ecin.

“Sekalian ajak Emak, biar Emak bisa lihat-lihat kota Jakarta,” kata Mia.

“Iya, Mia,” jawab Ibu Ecin.

“Ceu Odah dan Asih juga diajak untuk bantu-bantu mendorong trolley,” kata Mia.

“Baik, Mia,” jawab Ibu Ecin.

Mia menghampiri Ibu Titin yang sedang menonton televisi bersama Adrian dan Daniel.

“Mak, ikut Ibu Ecin belanja ke supermarket, ya!” kata Mia.

Ibu Titin menoleh ke Mia.

“Ibu Ecin mau belanja apa?” tanya Ibu Titin.

“Mau belanja bulanan,” jawab Mia.

Adrian mendengarkan percakapan Mia dengan Ibu Titin.

“Mak. Kalau mau beli apa-apa di sana, beli aja! Bayar pakai kartu debit untuk belanja,” kata Adrian.

“Iya, kalau ada yang Emak mau Emak akan beli,” jawab Ibu Titin.

“Saldonya masih banyak, kan?” tanya Adrian kepada Mia.

“Masih banyak,” jawab Mia.

“Kalau begitu Emak mau siap-siap dulu,” kata Ibu Titin. Ibu Titin beranjak dari sofa. Ia masuk ke dalam kamar Mia untuk bersiap-siap. Mia masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil kartu debit yang biasa ia pakai belanja untuk kebutuhan rumah. Ibu Titin sedang berdandan.

“Kamu tidak apa-apa kalau Emak tinggal?” tanya Ibu Titin sambil menggunakan kerudung.

“Nggak apa-apa, Mak. Kan ada Lina yang menemani Mia,” jawab Mia.

Mia mengambil tasnya lalu mengambil kartu debit dari dalam tas.

“Itu apa?” tanya Ibu Titin melihat kartu yang dipegang oleh Mia.

“Oh, ini kartu debit untuk belanja kebutuhan sehari-hari,” jawab Mia.

“Adrian baik kepadamu?” tanya Ibu Titin.

“Baik, Mak,” jawab Mia.

“Tadi Daniel bilang Adrian sering galak kepadamu,” kata Ibu Titin.

“Memang kadang-kadang galak. Mungkin dia kesal karena Mia belum lancar dalam bekerja,” jawab Mia.

“Apa dia pernah berbuat jahat kepadamu?” tanya Ibu Titin.

“Belum pernah, Mak. Walaupun dia galak tapi dia selalu bersikap baik kepada Mia,” jawab Mia.

“Kamu jangan lupa sholat istikharah, minta yang terbaik,” kata Ibu Titin.

“Iya, Mak,” jawab Mia.

“Sudah, ah. Nanti Emak ditinggalin Ibu Ecin,” ujar Ibu Titin.

“Tidak akan, Mak. Kartu debitnya ada di Mia,” kata Mia.

“Oh iya, ya,” ujar Ibu Titin.

Ibu Titin dan Mia keluar dari kamar Mia. Ibu Ecin, Odah dan Asih sudah menununggu di ruang tengah. Mia menghampiri Ibu Ecin.

“Ini Bu kartunya.” Mia memberikan kartu debit kepada Ibu Ecin.

“Bu Ecin. Kalau Emak mau beli apa-apa belikan saja!” sahut Adrian.

“Baik, Tuan,” jawab Ibu Ecin.

“Ayo kita berangkat sekarang!” kata Ibu Ecin.

“Emak beangkat dulu, ya,” pamit Emak kepada Mia.

“Iya, Mak.” Mia mencium tangan Ibu Titin.

Emak menghampiri Adrian dan Daniel.

“Tuan Adrian Tuan Daniel, Emak berangkat dulu,” pamit Emak.

“Iya, Mak. Selamat bersenang-senang,” ucap Adrian sambil melambaikan tangannya.

“Assalamualikum,” ucap Ibu Titin.

“Waalaikumsalam,” jawab semua yang ada di ruangan itu.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Daniel dan Adrian bersaing 🤭

2024-01-09

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

beneran penasaran sama Daniel dan Papanya.. melihat emak Titin yg merasa gak asing dgn sosok Daniel,

2023-11-13

1

Nurul Aini

Nurul Aini

disini tokoh karakter yang berjiwa besar adalah Bu Ecin. Baik tidak dengki.

2023-09-11

4

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!