6. Kamar Adrian

Mia mengantarkan minuman ke kamar Adrian. Ia mengetuk pintu kamar Adrian. Teman perempuan Adrian membuka pintu kamar Adrian. Perempuan itu hanya menggunakan kaos kebesaran, sehingga memperlihatkan kaki yang putih mulus tidak tertutup apa-apa.

Astafirullahaladzim, ucap Mia di dalam hati.

“Ada apa?” tanya perempuan itu.

“Saya mau mengantarkan minuman untuk Tuan Adrian,” jawab Mia.

“Masuk!” kata perempuan itu.

Dengan ragu-ragu Mia masuk ke dalam kamar Adrian. Ia takut melihat sesuatu yang membuat zinah mata. Kamar Adrian terlihat berantakan. Seprei dan selimut berantakan. Baju-baju berserakan di lantai. Mia melihat pakaian d4l4m pria dan wanita yang menyangkut di kaca meja rias, cup lampu dan senderan kursi sofa.

Astagfirullahaladzim, ucap Mia di dalam hati.

Mia bergidik ngeri. Ia tidak dapat membayangkan apa yang terjadi semalam. Cepat-cepat Mia menaruh cangkir yang ia bawa di atas nakas, setelah itu ia cepat-cepat pergi dari kamar itu. Ketika berada di luar kamar Mia langsung bernafas lega. Mia kembali ke dapur.

Mia sedang membersihkan dapur, tiba-tiba Adrian memanggilnya.

“Miaaaaa!” seru Adrian.

Mia cepat-cepat menghampiri Adrian yang sedang duduk di meja makan. Adrian dan teman perempuannya sedang menikmati sarapan.

“Iya, Tuan,” jawab Mia.

“Bereskan kamar saya!” kata Adrian.

Mia hanya diam tidak menjawab apa-apa.

“Kenapa diam?” tanya Adrian dengan ketus.

“Saya tidak berani Tuan,” jawab Mia.

“Kenapa tidak berani? Itu kan tugas kamu!” kata Adrian.

“Saya tidak bisa membereskan tempat tidur Tuan,” jawab Mia.

“Masa kamu tidak bisa membereskan tempat tidur?” tanya Adrian dengan kesal.

“Memangnya selama ini kamu tidur pakai apa?” tanya Adrian.

Mia diam tidak menjawab. Bukannya ia tidak bisa membereskan tempat tidur, namun tempat tidur Adrian berbeda dendan tempat tidur yang ia pakai. Mia takut salah.

Ibu Ecin sedang menjemur baju di belakang. Ia memdengar suara ribut-ribut di ruang makan, cepat-cepat ia menghampiri ke ruang makan.

“Bu Ecin, ajarkan dia cara membereskan tempat tidur!” kata Adrian.

“Baik, Tuan. Nanti saya ajarkan Mia membereskan kamar Tuan,” jawab Ibu Ecin.

“Sudah sana!” kata Adrian.

Ibu Ecin mengajak Mia ke kamar Adrian untuk membereskan kamar Adrian. Kamar Adrian berantakan seperti kapal pecah. Pakaian da4l4m yang menyangkut di cup lampu, senderan kursi dank aca rias sudah tidak ada lagi. Mungkin perempuan itu sudah menggunakan kembali. Hanya pakaian d4l4m pria yang tergeletak di lantai. Ibu Ecin membawa keranjang laundry. Ia memunguti baju yang tergeletak di bawah lalu dimasukkan ke dalam keranjang laundry.

“Pak Adrian tidak suka kalau kamarnya dibereskan oleh orang luar. Petugas cleaning service dilarang membereskan kamar Tuan Adrian. Tugas kita membereskan kamar Tuan Adrian,” kata Ibu Ecin. Mia mengangguk tanda mengerti.

Ibu Ecin mengajarkan Mia cara membereskan kamar Adrian. Mia memperhatikan semua yang diajarkan Ibu Ecin dengan baik.

“Kamar mandi dibersihkan seminggu sekali. Handuk harus diganti setiap hari!” kata Ibu Ecin.

“Baik, Bu,” jawab Mia.

“Baju kotor Tuan Adrian kamu kumpulkan. Lalu kamu antarkan ke laudry yang ada di perempatan jalan. Mintanya laundry satuan bukan yang kiloan. Kamu bilang kalau itu pakaian punya Tuan Adrian, mereka sudah tau,” kata Ibu Ecin.

“Baik, Bu,” jawab Mia.

Akhirnya selesai sudah membereskan kamar Adrian.

“Sudah selesai. Sekarang tinggal di vakum dan di pel,” kata Ibu Ecin.

“Kamu ambil vakum cleaner di gudang! Ibu mau memasukkan baju kotor Tuan Adrian ke plastik,” kata Ibu Ecin.

“Baik, Bu,” jawab Mia.

Ibu Ecin dan Mia keluar dari kamar Adrian. Ibu Ecin membawa baju kotor ke dapur untuk dibereskan, sedangkan Mia mengambil vakum cleaner di gudang. Mia memmbawa vakum cleaner ke kamar Adrian. Mia membersihkan kamar Adrian dengan vakum cleaner.

Adrian dan teman wanitanya sudah selesai sarapan, mereka masuk ke dalam kamar. Mia terus saja bekerja, ia tidak merasa terganggu ketika mereka masuk ke dalam kamar. Adrian membuka lemari berangkas lalu mengambil beberapa lembar uang pecahan seratus ribu rupiah lalu diberikan kepada teman perempuannya.

“Ini upah kamu,” kata Adrian kepada teman perempuannya.

Mata perempuan itu terlihat berbinar-binar ketika menerima uang tersebut.

“Terima kasih, sayang. Hubungi aku kalau kamu perlu dilayani di atas tempat tidur,” kata perempuan itu sambil mengkibas-kibas uang yang dipegangnya.

“Sana pulang! Saya mau berangkat ke kantor,” kata Adrian.

“Oke. Sampai berjumpa lagi.” Perempuan itu memberi kiss by ke Adrian.

“Mari, Mbak,” kata perempuan itu ke Mia.

Mia menjawab dengan anggukan. Perempuan itu pun keluar dari kamar Adrian. Mia melanjutkan pekerjaannya.

“Saya mau berangkat. Bawakan tas saya!” kata Adrian. Adrian keluar dari kamarnya.

Mia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan mencari tas kerja Adrian. Ia melihat tas itu di atas sofa. Mia mengambil tas Adrian lalu membawa ke mobil.

“Mia!” teriak Adrian ketika hendak masuk ke dalam mobil. Mia membawa tas Adrian sambil berlari keluar rumah.

“Kamu lama sekali!” seru Adrian.

Mia memberikan tas itu kepada supir.

“Lain kali kalau saya mau berangkat, kamu harus sudah siap!” kata Adrian dengan kesal.

“Maafkan saya, Tuan,” ucap Mia sambil menunduk.

“Sana. Teruskan lagi pekerjaanmu!” kata Adrian.

“Baik, Tuan,” jawab Mia. Mia berjalan masuk ke dalam rumah. Lalu ia mengunci kembali pintu ruang tamu.

***

Mia turun dari taksi online. Ia pergi sendiri ke kantor Adrian tanpa ditemani oleh Ibu Ecin. ia berjalan menuju kantor Adrian. Ia datang untuk mengantarkan makan siang Adrian. Mia berjalan menuju ke pintu liff.

Bismillahirohmanirohim, ucap Mia di dalam hati. Ia memencet tombol liff ke atas, pintu liff pun terbuka. Mia masuk ke dalam liff.  Mia memencet lantai dua puluh. Pintu liff tertutup dan liff pun naik ke lantai dua puluh. Selama di dalam liff Mia terus saja berdoa agar liffnya tidak macet.

Akhirnya sampai juga di lantai dua puluh. Mia keluar dari dalam liff. Mia berjalan menuju ke pintu kaca. Ia membuka pintu kaca dengan menggunakan kartu. Pintu kaca terbuka, Mia masuk ke dalam kantor Adrian. Ia menghampiri meja operator.

“Selamat siang, Mbak. Saya mau mengantarkan makan siang untuk Tuan Adrian,” kata Mia.

Petugas operator itu berdiri. Ia memandangi Mia dari atas sampai ke bawah. Seperti biasa Mia hanya memakai kemeja yang longgar dan celana kulot serta kerudung segi empat yang ujungnya di biarkan menjuntai untuk menutupi dadanya.

Dandanannya kampungan sekali, kata petugas operator di dalam hati.

“Kamu pembantu baru Pak Adrian?” tanya petugas operator.

“Iya, Mbak,” jawab Mia.

“Ibu Ecin kemana?” tanya petugas operator.

“Ada di rumah, Mbak,” jawab Mia.

“Ya sudah. Sana masuk! Nanti Pak Adrian menunggu kamu,” kata petugas operator.

“Terima kasih, Mbak,” ucap Mia.

Mia berjalan menuju ke ruangan Adrian. Mia menghampiri meja sekretaris Adrian. Nita terlihat sedang sibuk.

“Selamat siang, Mbak Nita. Tuan Adrian ada?” tanya Mia.

Nita mengangkat kepalanya dan memandang Mia.

“Ada. Masuk aja,” kata Nita.

Mia berjalan menuju ruangan Adrian. Ia mengetuk pintu.

“Masuk!” Terdengar suara Adrian dari dalam ruangan.

Mia masuk ke dalam ruangan Adrian.

“Assalamualaikium,” ucap Mia.

“Waalaikumsalam,” jawab Adrian.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Jsngan jutek" tuan Adrian

2024-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tuan mudah mah bebas... sak karebmu wae lah... 🙄

2023-11-13

1

Yulek S

Yulek S

kebanyakan iklan jdi mlas baca ya

2023-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!