3. Pergi Ke Kantor Adrian

Setelah selesai makan Mulyana beristirahat di kamar Ibu Ecin, sebelum kembali pulang ke Sumedang.

Ibu Ecin mengajarkan Mia menggunakan peralatan dapur karena peralatan dapur di rumah Adrian jauh berbeda dengan peralatan dapur yang biasa mereka gunakan. Mia memperhatikan ketika Ibu Ecin mengajarinya menggunakan peralatan dapur.

Ibu Ecin juga menyuruh Mia yang memasak untuk makan siang untuk Adrian. Ibu Ecin dan Eti hanya membantu memotong bahan makanan, Mia yang memasak semuanya. Pukul sebelas siang makan siang untuk Adrian sudah matang dan siap diantar ke kantor.

“Hari ini Tuan Adrian tidak ada acara makan siang di luar, jadi kita harus mengantarkan makan siang ke kantor. Kita pergi naik taksi online, untuk bayar taksinya kita pakai uang belanja. Pulangnya juga naik taksi online. Tuan Adrian memberikan anggaran taksi online untuk belanja dan mengantarkan makanan ke kantor. Biasanya anggarannya disatukan dengan uang belanja,” kata Ibu Ecin.

“Iya, Bu,” jawab Mia. Mia memperhatikan perkataan Ibu Ecin, agar ia tidak salah dikemudian hari.

“Kalau Tuan Adrian rapat dengan karyawan, kamu tetap harus mengantarkan makan siang. Kalau Tuan Adrian rapat dengan klien atau dengan patner kerja atau dengan tamu, kamu tidak usah mengantarkan makan siang ke kantor!” kata Ibu Ecin.

“Bagaimana Mia tau jadwal Tuan Adrian?” tanya Mia.

“Kamu minta jadwalnya ke Pak Ryan, asisten Tuan Adrian,” jawab Ibu Ecin.

“Tapi Mia tidak punya ponsel. Bagaimana caranya dia menghubungi Pak Ryan dan memanggil taksi online?” tanya Mia bingung.

“Oh iya, Ibu sampai lupa. Tunggu sebentar Ibu ambilkan ponsel untukmu,” kata Ibu Ecin.

Ibu Ecin berjalan menuju ke kamarnya. Tak lama kemudian ia kembali sambil membawa kantong plastik toko ponsel. Ibu Ecin duduk di meja makan lalu mengeluarkan kotak ponsel dari dalam kantong plastik. Sebuah ponsel dengan merek terkenal dan harganya juga mahal. Ponsel itu memiliki penyimpanan cukup besar.

“Ini ponsel untukmu dari Tuan Adrian. Kalau di rumah kamu bisa memakai wifi rumah. Tapi kalau di bawa keluar kamu harus memakai kuota. Ibu sudah belikan kartu SIM untuk ponselmu. Nanti uang untuk beli kuota kamu bisa ambil dari uang belanja,” kata Ibu Ecin.

“Baik, Bu,” jawab Mia.

Ibu Ecin mengajarkan Mia cara menggunakan ponsel itu lalu ia juga mendownload aplikasi yang akan dipergunakan oleh Mia.

“Sekarang kamu pesan taksi online sendiri!” kata Ibu Ecin.

Mia mulai mengetik di aplikasi taksi online, ia memesan taksi untuk menuju ke kantor Adrian.

“Seperti ini, Bu?” Mia memperlihatkan ponsel kepada Ibu Ecin.

“Iya, betul. Kita tinggal menunggu taksi datang,” kata Ibu Ecin.

“Bu, boleh tidak ponsel ini dipakai untuk menelepon emak?” tanya Mia.

“Tentu saja boleh,” jawab Ibu Ecin.

“Kamu bisa menelepon emak kamu ke ponsel Citra atau ponsel Ibu,” kata Ibu Ecin.

“Alhamdullilah. Terima kasih, Bu,” ucap Mia.

Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan masuk.

“Coba kamu lihat ponsel kamu. Barangkali taksinya sudah datang,” kata Ibu Ecin.

Mia melihat ke ponselnya, ternyata taksi yang mereka pesan sudah datang.

“Iya, Bu. Taksinya sudah datang,” ujar Mia.

“Ayo kita berangkat sekarang!” Ibu Ecin membawa rantang yang dimasukkan ke dalam tas kain.

“Eti, kamu dan Mulyana tunggu di sini, ya!” kata Ibu Ecin.

“iya, Bu,” jawab Eti.

Ibu Ecin dan Mia keluar melalui pintu samping. Pintu khusus untuk pegawai keluar masuk rumah. Mereka keluar dari halaman rumah.

“Pak, saya ke kantor Tuan Adrian dulu,” kata Ibu Ecin kepada Suwito penjaga rumah Adrian.

“Iya, Bu,” jawab Pak Suwito. Ibu Ecin dan Mia masuk ke dalam taksi online. Lalu taksi itu berjalan meninggalkan rumah Adrian.

Sepanjang perjalanan pandangan Mia tidak lepas memperhatikan pemandangan di sekitarnya. Maklumlah ini pertama kalinya Mia datang ke kota Jakarta. Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai di kantor Adrian. Jarak antara rumah dan kantor Andian tidak terlalu jauh. Rumah Adrian ada di daerah Kebayoran Baru sedangkan kantor Adrian ada di daerah Kuningan.

Taksi yang ditumpangi Ibu Ecin dan Mia berhenti di depan lobby gedung kantor Adrian.

“Ayo, kita turun!” kata Ibu Ecin setelah membayar ongkos taksi. Ibu Ecin dan Mia turun taksi lalu mereka berjalan masuk ke dalanm gedung tersebut. Mereka langsung menuju ke pintu liff.

“Kamu perhatikan cara masuk ke dalam liff!” kata Ibu Ecin kepada Mia.

“Iya, Bu,” jawab Mia.

Ibu Ecin memencet tombol yang menempel di tembok.

“Kamu pencet panah yang ke atas. Jangan yang ke bawah! Nanti kamu turun ke basement,” kata Ibu Ecin.

“Iya, Bu,” jawab Mia.

Pintu liff pun terbuka, mereka masuk ke dalam liff. Ibu Ecin memencet lantai dua puluh. Ketika liff berjalan naik ke atas Mia kaget, ia langsung memegang tangan Ibu Ecin karena takut jatuh.

“Tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa. Nanti kamu akan terbiasa naik liff,” kata Ibu Ecin.

Selama di dalam liff Ibu Ecin menerangkan tombol-tombol yang ada di dalam liff. Mia mendengarkan dengan baik.

Akhirnya mereka sampai di lantai dua puluh. Pintu liff pun terbuka mereka keluar dari liff. Ibu Ecin berjalan menuju ke pintu kaca. Ibu Ecin mengeluarkan kartu dari dalam tasnya.

“Untuk masuk ke dalam kamu harus menggunakan kartu ini. Perhatikan caranya!” Ibu Ecin mengajarkan Mia menggunakan kartu tersebut. Pintu kaca itu langsung terbuka. Ibu Ecin dan Mia masuk ke dalam. Ibu Ecin menghampiri meja operator.

“Selamat siang, Mbak. Tuan Adrian ada?” Ibu Ecin menyapa operator

“Ada, Bu. Masuk aja,” jawab operator.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Waduh harus di antetrin makan

2024-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

bakal ribet nih ngurus tuan muda.. semuanya harus detail dan perfect.. puyeng² dah tuh si Mia..!

2023-11-13

1

Roroazzahra

Roroazzahra

bener bener detail

2023-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!