10. Mengantar Mia Pulang

Terdengar suara pintu diketuk.

“Nah, itu pasti Mia datang,” kata Daniel. Daniel beranjak dari sofa lalu membukakan pintu. Ketika pintu dibuka Mia sedang berdiri di depan pintu.

“Eh, Mia sudah datang,” kata Daniel dengan wajah berseri.

“Ayo, masuk!” Daniel mempersilahkan Mia masuk ke dalam.

“Assalamualaikum,” ucap Mia.

“Waalaikumsalam,” jawab Adrian dan Daniel.

Mia masuk ke dalam ruangan Adrian. Ia menaruh rantang di atas meja sofa. Ia mengambil piring, sendok dan gelas dari dalam pantry lalu ia tata di atas meja. Setelah itu Mia mengeluarkan rantang dari dalam tas kain. Ia menata rantang di atas meja.

“Wah, kelihatannya makanannya enak sekali,” ujar Daniel.

“Lu mesti bayar kalau mau makan di sini! Mia masak pakai uang, bukan gratis dari tukang sayur!” kata Adrian.

“Tenang saja, nanti gue bayar asalkan gue diperbolehkan makan terus di sini,” jawab Daniel.

Mia hanya diam mendengarkan percakapan ke dua orang tersebut.

“Makanannya sudah siap, Tuan,” kata Mia.

“Terima kasih Mia,” ucap Daniel.

Adrian dan Daniel menikmati makanan yang dibawakan oleh Mia. Seperti biasa ketika Adrian dan Daniel sedang makan Mia pergi ke mushola untuk sholat dzuhur.

Setelah selesai sholat dzuhurMia kembali ke ruangan Adrian. Adrian dan Daniel sudah selesai makan. Mia membereskan meja dan mencuci peralatan makan. Setelah selesai Mia pamit untuk pulang.

“Tuan, saya pamit pulang,” kata Mia.

“Iya, hati-hati di jalan,” kata Adrian.

“Mia, bareng sama saya. Saya mau kembali ke kantor,” kata Daniel.

Mia berdiri di dekat pintu menunggu Daniel.

“Adrian, gue cabut dulu. Terima kasih atas makan sianganya,” pamit Daniel.

“Jangan cuma terima kasih. Bayar lu!” seru Adrian.

“Nanti gue transfer uangnya,” jawab Daniel.

Daniel beranjak dari tempat duduk menuju ke pintu.

“Asaalamualaikum,” ucap Daniel.

“Waalaikumsalam,” jawab Adrian.

Mia dan Daniel meninggalkan ruangan Adrian. Di luar ruangan Adrian nampak sepi, sepertinya para karyawan belum kembali dari makan siang. Mia dan Daniel keluar dari kantor Adrian menuju ke liff. Mia menekan tombol turun namun pintu liff belum terbuka sepertinya banyak yang menggunakan liff. Mereka harus menunggu sampai pintu liff terbuka. Daniel memelepon supirnya agar menjemputnya di lobby gedung.

Akhirnya pintu liff terbuka Mia dan Daniel masuk ke dalam liff. Daniel menekan lantai dasar. Pintu liff tertutup dan liff pun bergerak turun. Sesampai di lobby mobil Daniel sudah berada di depan lobby.

“Mia, kita pulang bareng. Saya antar sampai rumah,” kata Daniel.

“Tidak usah, Tuan. Terima kasih,” jawab Mia.

“Ayolah, Mia! Sekali saja saya mengantarkanmu pulang. Lagupula kita tidak hanya berdua tapi bertiga dengan supir saya,” rayu Daniel.

“Terima kasih, Tuan. Tidak usah.” Lagi-lagi Mia menolak Daniel.

Daniel meraih tangan Mia lalu membawa Mia ke mobilnya. Daniel membukakan pintu, dengan halus Daniel memaksa Mia masuk ke dalam mobil.

“Please, Mia! Kali ini saja saya antar kamu pulang,” kata Daniel.

Para karyawan yang hendak masuk ke gedung memperhatikan mereka. Mereka menjadi tontonan para karyawan yang bekerja di gedung tersebut. Mia berpikir sejenak, akhirnya Mia mengangguk. Mia masuk ke dalam mobil Daniel.

“Yes!” seru Daniel kegirangan. Daniel menutup kembali pintu mobil. Lalu ia masuk melalui pintu sebelah.

“Jalan, Pak!” kata Daniel setelah di dalam mobil. Mobil Daniel pun nmeluncur meninggalkan gedung tersebut.

Sepanjang perjalanan Daniel mengajak Mia berbicara hanya sekedar untuk basa-basi agar Mia tidak merasa cangguh.

“Kamu berapa bersaudara?” tanya Daniel.

“Saya anak tunggal. Saya tidak punya punya saudara kandung,” jawab Mia.

“Orang tua kamu masih ada?’ tanya Daniel.

“Mamah saya sudah meninggal ketika melahirkan saya,” jawab Mia.

“Kalau papah masih ada?” tanya Daniel.

“Kata emak, papah sudah meninggal. Tapi tidak di makamkan di kampung. Makamnya ada di Jakarta,” jawab Mia.

“Coba kamu tanya sama emak, dimana letaknya makam papahmu. Kapan-kapan kita cari makam papahmu,” kata Daniel.

“Emak lupa nama daerah pemakamannya,” jawab Mia.

“Sayang kalau emak sampai lupa nama tempat pemakamannya. Padahal saya bisa menyuruh orang untuk mencari makam papahmu,” kata Daniel.

“Tidak usah repot-repot, Tuan. Biarlah makam papah tidak ditemukan, yang penting Papah sudah tenang di sana,” ujar Mia.

“Papahmu pasti akan bangga memiliki putri yang soleha,” kata Daniel.

Tidak terasa akhirnya mereka sampai di rumah Adrian. Mobil Daniel berhenti di depan rumah Adrian.

“Terima kasih atas tumpangannya, Tuan,” ucap Mia sebelum turun dari mobil.

“Sama-sama, Mia,” jawab Daniel.

“Assalamualaikum,” ucap Mia.

“Waalaikumsalam,” jawab Daniel.

Mia turun dari mobil Daniel. Seorang penjaga rumah Adrian membuka pintu pagar. Mia masuk ke halaman rumah Adrian.

“Selamat siang, Mbak Mia. Baru pulang, ya?” sapa penjaga rumah itu.

“Siang, Pak Sapto. Iya, baru pulang dari kantor Tuan Adrian,” jawab Mia.

“Tapi kok diantar mobil mewah. Bukan naik taksi online?” tanya Pak Sapto.

“Oh, itu mobil teman Tuan Adrian. Kebetulan beliau ada keperluan di dekat sini. Jadi beliau ngajak bareng,” jawab Mia berbohong.

“Oh, begitu,” ujar Pak Sapto sambil memandangi Mia seolah menel4nj4ngi Mia.

Mia bergidik melihat tatapan mata Pak Sapto. Ia cepat-cepat masuk ke dalam rumah.

Sudah beberapa hari ini Pak Sapto menggantikan Pak Suwito yang sedang sakit. Pak Sapto adalah penjaga di pabrik Adrian. Semenjak Pak Sapto bekerja di sini, Mia merasa tidak nyaman. Hati Mia mengatakan agar dia berhati-hati dengan penjaga yang satu ini. Pak Sapto masih muda tapi cara ia memandangi Mia seperti orang yang kelaparan dan siap menerkamnya kapan saja.

Mia keluar dari kamar mandi, ia baru saja bersih-bersih. Ia berjalan menuju ke kamarnya namun ia terkejut melihat pintu kamarnya terbuka sedikit. Seingat Mia tadi sewaktu ia hendak keluar dari kamar ia menutup pintu dengan rapat.

Apa tadi Mia lupa menutup dengan rapat? tanya Mia di dalam hati.

Tanpa ada rasa curiga Mia masuk ke dalam kamarnya. Alangkah terkejutnya Mia melihat Pak Sapto berada di dalam kamarnya. Pak Sapto langsung mendekati Mia, ia hendak memperk0s4 Mia.

Sementara itu di kantor Adrian.

Adrian merasa gelsah. Entah mengapa perasaannya tidak tenang setelah Mia pulang ke rumah.

Kenapa perasaan gue jadi gelisah begini, ya? Kok tiba-tiba gue mengkhawatirkan Mia? tanya Adrian di dalam hati.

Lebih baik gue pulang saja. Takut ada apa-apa sama Mia, kata Adrian.

Adrian mengambil suitnya yang tergantung di gantungan baju lalu ia keluar dari ruangannya.

“Ryan, saya mau pulang. Saya sedang tidak sehat. Kalau ada yang harus saya tanda tangani bawa saja ke rumah!” kata Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Ryan.

“Tapi nanti sore Bapak ada pertemuan dengan Pak Adam dari Cipta Company,” kata Nita.

“Batalkan saja. Reschedule lagi! Saya sedang tidak sehat,” jawab Adrian.

“Baik, Pak,” jawab Nita.

Adrian berjalan keluar dari kantornya sambil menelepon Mia. Lama Adrian menunggu namun Mia tidak menjawab teleponnya. Adrian kembali menelepon Mia namun tetap saja tidak dijawab.

“Ayolah Mia, angkat teleponnya!” kata Adrian dengan tidak tenang.

Tetap saja telepon Mia tidak di angkat.

“Pak Ratno, cepat bawa mobil ke depan lobby sekarang juga!” kata Adrian kepada supirnya.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semoga tidak terjadi ap" sama Mia aduh tegag ey...

2024-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

wah... aku curiga dan was² ke Adrian, ini malah satpam pengganti yg cari mati.. semoga Mia bisa jaga diri...

2023-11-13

1

Aini Chayankx Ahmad N

Aini Chayankx Ahmad N

ah kak author aku deg deg degan tau

2023-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!