18. Melamar

Pagi-pagi sekali setelah selesai sholat subuh rumah Adrian terdengar ramai. Di dapur Ibu Ecin sedang mengajari Odah dan Asih bekerja. Ibu Ecin mengajari Odah cara menggunakan peralatan yang ada di dapur. Cara menyalakan kompor, cara menggunakan oven ,cara menggunakan microwave serta peralatan lainnya. Ibu Ecin juga mengajarkan Asih cara menggunakan mesin cuci dan menggunakan vacuum cleaner. Lina membantu Asih membersihkan rumah.

Ibu Titin hendak membantu di dapur untuk menyiapkan sarapan namun dilarang oleh Ibu Ecin. Biar Odah yang membuat sarapan untuk semua orang. Terpaksa Ibu Titin hanya duduk di ruang keluarga. Mia duduk menemani Ibu Titin sambil memasukkan makanan yang berada di kaleng blek ke dalam toples.

Adrian keluar dari kamarnya, ia baru selesai sholat subuh. Ia duduk bergabung bersama Mia dan Ibu Titin. Adrian mengambil opak dari dalam kaleng blek lalu ia memakan opak.

“Tuan Adrian mau minum apa? Emak buatkan, ya,” kata Ibu Titin.

“Tidak usah, Mak! Biar pembantu baru yang membuatkan minum untuk saya,” kata Adrian.

“Emak mau minum apa? Nanti dibuatkan sama pembantu,” kata Adrian.

“Emak mau minum susu coklat,” jawab Ibu Titin.

“Mia, kamu mau minum apa?” tanya Adrian kepada Mia.

“Susu coklat,” jawab Mia.

“Sebentar, saya pesankan dulu.” Adrian berjalan menuju ke dapur. Ia minta dibuatkan minuman untuk dirinya sendiri, Ibu Titin dan Mia. Setelah itu ia kembali ke ruang tengah.

Adrian mengambil pisang sale dari dalam toples. Ia memakan pisang sale.

“Tuan Adrian, Emak mau tanya. Seandainya Mia sudah pulih kembali apakah dia tetap bekerja di sini atau diberhentikan?” tanya Ibu Titin.

Adrian yang sedang makan pisang sale langsung berhenti makan.

“Ada yang hendak saya bicarakan dengan Emak,” kata Adrian.

“Tuan mau bicara apa?” tanya Ibu Titin.

Tiba-tiba Odah datang membawa secangir kopi dan dua gelas susu coklat panas. Minuman itu ditaruh di atas meja.

“Terima kasih Ceu Odah,” ucap Mia. Odah kembali lagi ke dapur.

Adrian meminum kopinya.

“Begini, Mak. Saya hendak bertanggung jawab atas kejadian yang terjadi pada Mia,” kata Adrian.

“Maksud Tuan Adrian apa? Kan bukan Tuan Adrian yang melakukannya, mengapa Tuan Adrian yang harus bertanggung jawab?” tanya Ibu Titin.

“Karena saya yang menyuruh orang itu untuk menjaga rumah saya. Dia adalah salah security di pabrik saya. Salah satu penjaga rumah sedang sakit, jadi digantikan oleh orang itu. Saya percaya saja sewaktu dia ditempakan di rumah ini. Tidak tahunya ia punya niat jahat terhadap Mia,” jawab Adrian.

“Tuan tidak usah merasa bersalah. Dengan memberikan pengobatan kepada Mia, Emak sudah alhamdullilah,” kata Ibu Titin.

“Saya tetap akan bertanggung jawab. Saya akan menikahi Mia,” kata Adrian.

Ibu Titin dan Mia kaget mendengarnya mereka saling berpandangan satu sama lain.

“Maksud Tuan apa?” tanya Mia. Mia tidak habis pikir kenapa tiba-tiba Adrian meminangnya.

“Saya akan menjadikanmu sebagai istri saya. Istri yang sah di mata hukum dan agama,” jawab Adrian.

“Saya tidak mau dikasihani. Tuan memberikan pengobatan kepada saya dan menjebloskan orang itu ke penjara, itu sudah cukup bagi saya,” kata Mia.

Ibu Titin hanya diam memperhatikan Mia dan Adrian.

“Saya ingin melindungimu dari bahaya dan ancaman apapun. Hanya satu cara untuk melindungimu yaitu dengan menikahimu,” ujar Adrian. Ia berusaha untuk meyakinkan Mia.

“Saya tahu kalau saya bukanlah laki-laki yang baik. Kamu sudah pernah melihat kelakuan buruk saya seperti apa. Saya akan meninggalkan itu semua demi kamu, Mia,” kata Adrian dengan memelas.

“Tuan bisa hijrah tanpa harus menikahi saya,” kata Mia.

“Kenapa sulit sekali meyakinkan kamu?” tanya Adrian.

“Karena saya bingung kenapa Tuan tiba-tiba mengajak saya menikah,” jawab Mia.

“Mak, ijinkan saya menikahi Mia,” kata Adrian kepada Ibu Titin.

“Emak bagaimana Mia saja. Karena dia yang akan menjalaninya,” jawab Ibu Titin.

“Emak sudah menyetujui, tinggal kamu yang susah untuk diyakinkan,” kata Adrian.

“Beri saya alasan kenapa Tuan mau menikah dengan saya,” kata Mia.

Adrian menghela nafas.

“Mia, sayang kamu. Saya ingin melindingimu. Jika kamu menjadi istri saya, saya bisa dengan leluasa menjaga kamu. Itu saja,” kata Adrian.

“Kalau Tuan bertemu dengan perempuan lain yang Tuan suka, Tuan akan mencampakkan saya,” ujar Mia.

“Nggaklah! Kamu istri saya, untuk apa saya cari perempuan lagi?” jawab Adrian.

Mia menoleh ke Ibu Titin minta pendapat Ibu Titin.

“Begini Tuan Adrian. Kasih Mia waktu untuk sholat istikharah. Karena menikah itu bukanlah suatu yang bisa dianggap main-main. Menikah adalah hal yang serius dan harus dipikirkan matang-matang,” kata Ibu Titin.

“Iya, Mak. Saya mengerti. Saya akan kasih Mia waktu untuk sholat istikharah,” jawab Adrian.

“Jangan cuma Mia saja yang sholat. Tuan juga harus sholat istikharah! Agar suatu hari nanti tidak menyesal dengan keputusan yang telah Tuan buat,” kata Ibu Titin.

“Iya, Mak,” jawab Adrian.

Ibu Ecin datang ia menata makan di meja makan. Ia dibantu oleh Asih dan Lina.

“Tuan, sarapan sudah siap,” kata Ibu Ecin setelah selesai menata makanan. Lalu ia kembali ke dapur.

“Ayo kita sarapan dulu,” ajak Adrian.

Mereka beranjak menuju ke meja makan. Mia berjalan menuju ke dapur. Ibu Ecin, Odah, Asih dan Lina sedang makan di dapur.

“Bu Ecin, ayo makan di sini!” panggil Mia.

“Ibu makan di sini saja sama yang lain,” jawab Ibu Ecin.

Mia kembali ke ruang makan. Ia duduk di sebelah Ibu Titin.

“Mana Ibu Ecin?” tanya Ibu Titin.

“Makan di belakang dengan yang lain,” jawab Mia.

Mia mengambil nasi lalu dituangkan di atas piring. Ia mengambil pepes ikan, boros kunci dan sambel oncom lalu ia makan dengan lahap.

Adrian memperhatikan Mia yang sedang makan boros kunci dengan sambel oncom. Adrian mengambil boros kunci, ia memperhatikan  bentuk boros kunci.

“Ini apa?” tanya Adrian.

“Itu temu kunci. Cobain deh, rasanya enak. Makannya pakai sambel oncom,” jawab Ibu Titin.

Adrian menuangkan sambel oncom ke atas piring lalu ia memakan boros kunci dengan sambel oncom.

“Bagaimana? Enak, kan?” tanya Ibu Titin.

“Rasanya unik tapi enak,” jawab Adrian.

“Ini pepes Emak yang masak?” tanya Adrian.

“Iya,” jawab Ibu Titin.

“Rasanya enak,” ujar Adrian.

“Kamu bisa masak pepes, nggak?” Adrian bertanya kepada Mia.

“Bisa,” jawab Mia.

“Kapan-kapan kamu masak pepes, ya!” kata Adrian.

“Insyaallah,” jawab Mia.

Mereka melanjutkan makan.

“Assalamualaikum.” Tiba-tiba Daniel sudah berada di ruang makan. Ia masuk melalui dapur.

“Waalaikumsalam,” jawab Adrian, Ibu Titin dan Mia.

Mia kaget melihat kedatangan Daniel yang tiba-tiba. Ia tidak sempat ngumpet. Terpaksa ia makan sambil menunduk.

“Eh, ada Mia,” kata Daniel melihat Mia sedang makan.

“Ngapain lu pagi-pagi ke sini?” tanya Adrian.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Daniel masih usaha terus

2024-01-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

masih usaha aja babang Daniel...

2023-11-13

1

o2m860270

o2m860270

dh harapharap cemas aj nih..d terima g y...

2023-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Telepon Dari Ibu Ecin
2 2. Pergi Ke Jakarta
3 3. Pergi Ke Kantor Adrian
4 4. Di Kantor Adrian
5 5. Pulang Malam.
6 6. Kamar Adrian
7 7. Ibu Ecin Pulang.
8 8. Adrian Mabuk
9 9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10 10. Mengantar Mia Pulang
11 11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12 12. Instalasi Gawat Darurat
13 13. Pulang Ke Rumah
14 14. Suster Untuk Mia.
15 15. Istri Pak Sapto
16 16. Daniel Datang Menjenguk
17 17. Emak Datang
18 18. Melamar
19 19. Daniel Datang
20 20. Keributan Kecil.
21 21. Ke Kantor Daniel
22 22. Ke Kantor Adrian
23 23. Emak Minta Pulang
24 24. Apakah Ini Jawabannya?
25 25. Keinginan Mia.
26 26. Mia Menjawab
27 27. Rencana Menikah
28 28. Ke Rumah Mia
29 29. Foto Orang Tua Mia.
30 30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31 31. Mulai Menemukan Titik Terang
32 32. Makam Pak Dandi
33 33. Tamu Tak Diundang
34 34. Mia Cemburu
35 35. Adrian Marah.
36 36. Perkebunan Teh
37 37. Menikah
38 38. Pulang Ke Rumah Emak
39 39. Malam Pengantin
40 40. Pergi Berbelanja
41 41. Pergi Ke Pesta
42 42. Kedatangan Pak Dandi
43 43. Pengakuan Pak Dandi
44 44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45 45. Bertemu Mia.
46 46. Papah
47 47. Hamil
48 48. Ke Rumah Papah
49 49. Ke Rumah Emak
50 50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51 51. Emak Pergi Umroh
52 52. Emak Meninggal
53 53. Pemberian Emak
54 54. Kontraksi
55 55. Safina Miadri Adriansyah
56 56. Lapar
57 57. Kantor Baru
58 58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59 59. Sekretaris Baru
60 60. Bertemu Hari
61 61. Kencan Buta
62 62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63 63. Tugas Mendadak
64 64. Pergi Ke Malaysia
65 65. Berbelanja
66 66. Menghabiskan Waktu Bersama
67 67. Menghadiri Pesta.
68 68. Sekretaris Rasa Istri
69 69. Sakit Kepala
70 70. Ke Hotel Lestari Ciater
71 71. Pergi Ke Mall
72 72. Bertemu Yarfin
73 73. Makan Bersama
74 74. Mengantar Pulang
75 75. Siapa Karima?
76 76. Pergi Berenang
77 77. Di Kolam Renang
78 78. Di Kolam Renang 2
79 79. Menumpang Sholat
80 80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81 81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82 82. Ke Kantor Pusat
83 83. Makan Siang Yang Istimewa.
84 84. Sidak
85 85. Makan Siang Bersama
86 86. Hama Pengganggu
87 87. Penguntit
88 88. Ketegangan Mencair
89 89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90 90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91 91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92 92. Pemakaman Yarfin
93 93. Tahlilan
94 94. Pulang Ke Rumah
95 95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96 96. Jawabannya adalah
97 97. Ahli Waris
98 98. Warisan Yarfin
99 99. Dinas Luar
100 100. Melamar Karima
101 101. Melamar Karima 2
102 102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103 103. Istirahat Sore
104 104. Berkumpul Bersama Keluarga
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Tinggal Di Rumah Karima
107 107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108 108. Awal Ramadhan
109 109. Buka Puasa
110 110. Kejutan
111 111. Berbuka Puasa
112 112. Malam Takbiran
113 113. Hadiah
114 114. Idul Fitri
115 115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116 116. Sakit Perut
117 117. Melahirkan
118 118. Andika Daniel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1. Telepon Dari Ibu Ecin
2
2. Pergi Ke Jakarta
3
3. Pergi Ke Kantor Adrian
4
4. Di Kantor Adrian
5
5. Pulang Malam.
6
6. Kamar Adrian
7
7. Ibu Ecin Pulang.
8
8. Adrian Mabuk
9
9. Daniel Datang Ke Rumah Adrian
10
10. Mengantar Mia Pulang
11
11. Hari Yang Naas Untuk Mia
12
12. Instalasi Gawat Darurat
13
13. Pulang Ke Rumah
14
14. Suster Untuk Mia.
15
15. Istri Pak Sapto
16
16. Daniel Datang Menjenguk
17
17. Emak Datang
18
18. Melamar
19
19. Daniel Datang
20
20. Keributan Kecil.
21
21. Ke Kantor Daniel
22
22. Ke Kantor Adrian
23
23. Emak Minta Pulang
24
24. Apakah Ini Jawabannya?
25
25. Keinginan Mia.
26
26. Mia Menjawab
27
27. Rencana Menikah
28
28. Ke Rumah Mia
29
29. Foto Orang Tua Mia.
30
30. Kenangan Tentang Pak Dandi.
31
31. Mulai Menemukan Titik Terang
32
32. Makam Pak Dandi
33
33. Tamu Tak Diundang
34
34. Mia Cemburu
35
35. Adrian Marah.
36
36. Perkebunan Teh
37
37. Menikah
38
38. Pulang Ke Rumah Emak
39
39. Malam Pengantin
40
40. Pergi Berbelanja
41
41. Pergi Ke Pesta
42
42. Kedatangan Pak Dandi
43
43. Pengakuan Pak Dandi
44
44. Lanjutan Cerita Pak Dandi
45
45. Bertemu Mia.
46
46. Papah
47
47. Hamil
48
48. Ke Rumah Papah
49
49. Ke Rumah Emak
50
50. Syukuran Empat Bulanan Mia
51
51. Emak Pergi Umroh
52
52. Emak Meninggal
53
53. Pemberian Emak
54
54. Kontraksi
55
55. Safina Miadri Adriansyah
56
56. Lapar
57
57. Kantor Baru
58
58. Bingung Mau Dikasih Judul Apa?
59
59. Sekretaris Baru
60
60. Bertemu Hari
61
61. Kencan Buta
62
62. Tipe Perempuan Yang Disukai Daniel
63
63. Tugas Mendadak
64
64. Pergi Ke Malaysia
65
65. Berbelanja
66
66. Menghabiskan Waktu Bersama
67
67. Menghadiri Pesta.
68
68. Sekretaris Rasa Istri
69
69. Sakit Kepala
70
70. Ke Hotel Lestari Ciater
71
71. Pergi Ke Mall
72
72. Bertemu Yarfin
73
73. Makan Bersama
74
74. Mengantar Pulang
75
75. Siapa Karima?
76
76. Pergi Berenang
77
77. Di Kolam Renang
78
78. Di Kolam Renang 2
79
79. Menumpang Sholat
80
80. Pergi Ke Ulang Tahun Safina
81
81. Pesta Ulang Tahun Safina.
82
82. Ke Kantor Pusat
83
83. Makan Siang Yang Istimewa.
84
84. Sidak
85
85. Makan Siang Bersama
86
86. Hama Pengganggu
87
87. Penguntit
88
88. Ketegangan Mencair
89
89. Percakapan Yarfin Dengan Daniel
90
90. Yarfin Pergi Untuk Selamanya.
91
91. Pergi Ke Rumah Orang Tua Yarfin
92
92. Pemakaman Yarfin
93
93. Tahlilan
94
94. Pulang Ke Rumah
95
95. Tertangkapnya Pembunuh Yarfin
96
96. Jawabannya adalah
97
97. Ahli Waris
98
98. Warisan Yarfin
99
99. Dinas Luar
100
100. Melamar Karima
101
101. Melamar Karima 2
102
102. Pernikahan Daniel Dan Karima
103
103. Istirahat Sore
104
104. Berkumpul Bersama Keluarga
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Tinggal Di Rumah Karima
107
107. Kembali Ke Aktifitas Sehari-Hari.
108
108. Awal Ramadhan
109
109. Buka Puasa
110
110. Kejutan
111
111. Berbuka Puasa
112
112. Malam Takbiran
113
113. Hadiah
114
114. Idul Fitri
115
115. Berkunjung Ke Rumah Ibu Menar
116
116. Sakit Perut
117
117. Melahirkan
118
118. Andika Daniel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!