Wanita cantik itu berjalan menuju ke arah Nadia, Anara, Arnold, dan juga Abel dengan gaya bak modelnya. Anara yang melihat itu seketika saja tersenyum manis dan merentangkan kedua tangannya berharap seseorang yang dipanggilnya mama itu memeluk dirinya. Disisi lain, Abel yang melihat hal itu sedikit menundukkan kepala karena ada sesuatu yang membuatnya bingung.
"Abel masuk" ucap wanita itu.
Ternyata wanita itu datang ke sekolah untuk menjemput Abel. Abel yang mendapatkan perintah itu seketika menegakkan kepalanya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Tak hanya Abel, Anara juga memandang wanita itu dengan mata berkaca-kaca. Nadia yang melihat itu mengernyitkan dahinya bingung karena seperti ada yang mengganjal dengan pertemuan wanita itu dengan Anara. Nadia mencoba untuk bersikap waspada dengan wanita ini.
"Maaf nyonya, nyonya ini siapanya Abel ya?" tanya Nadia.
"Saya mama dari Abel" jawab wanita itu dengan sinis.
Wanita yang mengaku mama dari Abel itu menatap sinis ke arah Nadia sembari menelisik penampilan gadis dihadapannya dari atas ke bawah. Nadia yang melihat tatapan sinis dari wanita di depannya ini balik memandang wanita itu dengan tatapan yang menantang.
"Ini Mama Anara dan Arnold" seru Anara dengan tiba-tiba.
Anara sedikit kecewa karena wanita yang dipanggil mama olehnya itu tak merespon sama sekali kode yang diberikannya untuk segera memeluk dirinya.
"Butan" seru Arnold menanggapi seruan kakaknya.
"Ini mama kita, adek. Dulu kakak pernah tinggal sama mama lalu dia pergi ninggalin kita dan papa. Setelah itu kakak nggak pernah ketemu lagi sama mama" ucap Anara dengan mata berkaca-kaca.
Arnold yang mendengar ucapan Anara hanya diam saja, pasalnya selama ini dirinya belum pernah bertemu dengan ibunya. Bahkan wajahnya saja dia belum pernah melihat karena semua foto yang berhubungan dengan mantan istri Andre sudah dihilangkan setelah Arnold lahir.
Nadia yang melihat itu benar-benar bingung ditambah kini Arnold yang memeluk erat lehernya dengan kedua tangannya. Ia benar-benar seperti orang bodoh yang tak tahu apa-apa. Yang dia tahu hanya Andre yang sudah bercerai dengan istrinya kemudian mempunyai dua anak. Itu yang diceritakan Nenek Darmi padanya.
"Saya bukan mama kamu. Anak saya hanya Abel, kasihannya nggak punya ibu. Sampai-sampai sekarang harus manggil oranglain dengan sebutan mama. Ayo Abel kita pulang sekarang, besok nggak usah dekat-dekat sama anak ini lagi" ketus wanita itu.
"Nyonya, anda jangan bicara sembarangan ya sama anak kecil. Dasar tak punya hati" ketus Nadia.
Nadia benar-benar tak menyangka kalau wanita kaya di depannya ini mulutnya seperti tak berpendidikan sama sekali. Bisa-bisanya mengucapkan kalimat-kalimat seperti itu di depan anak kecil. Sedangkan Abel yang melihat hal itu segera saja berlari masuk ke dalam mobil meninggalkan semuanya. Anara yang mendengarkan ucapan wanita itu hanya bisa menitikkan air matanya kemudian memeluk kaki Nadia. Aneta yang mendengar teguran dari Nadia pun hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh.
***
Wanita itu segera membalikkan badannya kemudian berjalan ke arah mobilnya berada. Namun baru berjalan beberapa langkah terdengar suara seseorang yang sudah lama tak ia dengar akhirnya membuat dia berhenti.
"Aneta..." seru seseorang yang baru saja datang.
Seseorang itu adalah Andre. Andre berjalan mendekati mereka semua dengan wajah memerah bahkan otot-otot di lehernya tampak menonjol akibat marah dan emosi. Sedang wanita yang dipanggil Aneta oleh Andre itu seketika wajahnya pucat pasi melihat kedatangan seseorang yang sangat ditakutinya.
"Papa..." seru Anara kemudian berlari ke arah Andre.
Andre segera saja menetralkan raut mukanya kemudian menggendong Anara dan mendekat ke arah Nadia yang menggendong Arnold. Setelah berada di depan Nadia, ia mengalihkan pandangannya ke arah wanita di depannya, yang tak lain adalah Aneta.
"Saya sudah bilang untuk tak menampakkan wajah anda di depan anak-anak saya. Sekarang anda sudah melanggar perjanjian yang telah kita buat, bukan lagi menampakkan wajah di depan anak saya tetapi juga menghina mereka" ucap Andre.
Sebenarnya Andre tadi sudah sampai di sekolah dan melihat bagaimana Aneta menghina anaknya yang tak punya ibu. Bahkan melihat tatapan merendahkan yang dilayangkannya pada Nadia, hal itu membuatnya emosi. Niatnya datang ke sekolah adalah untuk menjemput anaknya malah melihat pemandangan yang begitu menyakitkan buatnya. Anaknya dihina oleh ibu kandungnya sendiri. Aneta hanya terdiam saja setelah mendengar ucapan dari Andre.
"Papa, Abel mau ikut papa aja" seru seorang gadis kecil yang keluar dari mobil Aneta.
Gadis kecil itu tak lain adalah Abel yang keluar dari dalam mobil milik mamanya kemduian berlari ke arah Andre. Abel memeluk kaki Andre dengan eratnya. Aneta yang melihat Abel memeluk Andre seketika saja kesal bukan main.
"Abel, ngapain kamu disini? Cepat masuk" bentak Aneta.
"Jangan bentak-bentak anakku" sentak Andre.
Nadia yang mendengar hal itu membelalakkan matanya, ia benar-benar terkejut dengan adanya kejadian ini. Satu rahasia di keluarga Andre yang tak banyak diketahui orang adalah sebenarnya anak dari Andre ada 3 orang. Dua perempuan dan satu laki-laki. Anara dan Abel adalah sepasang anak kembar yang terlahir dari pasangan Andre dan Aneta. Saat ini keduanya berumur limat tahun dan Arnold berumur dua tahun.
Anara tahu kalau dia mempunyai saudara kembar tak identik, bahkan wajahnya sangat jauh berbeda. Hingga mungkin ia tak bisa mengenali bagaimana rupa dari saudara kembarnya itu sekarang. Anara juga tak menyangka kalau selama ini saudara kembarnya yang selalu ia cari ternyata bersekolah di tempat yang sama dengannya.
Setelah perceraian Andre dan Aneta terjadi, keduanya memutuskan untuk Anara dan Arnold berada dibawah pengasuhan Andre sedangkan Abel dibawa oleh Aneta. Mereka juga bersepakat untut Aneta takkan pernah menampakkan wajahnya di depan Anara dan Arnold karena sedari dulu ibu kandungnya itu memang tidak pernah menyukai keduanya. Anara dan Arnold memiliki wajah yang dominan mirip Andre sedangkan Abel lebih mirip ke Aneta.
"Papa, bawa Abel pergi dari mama. Abel nggak mau dibentak-bentak dan dipukul lagi sama mama" ucap Abel mengadu sambil menangis.
"Abel apa-apaan kamu? Cepat masuk, jangan bicara ngaco" sentak Aneta.
"Nggak mau, mama jahat" seru Abel dengan menangis.
Andre yang mendengar aduan dari Abel seketika membelalakkan matanya. Tadi sekilas ia melihat kalau pergelangan tangan Abel terdapat lebam, namun ia tak menyangka kalau itu hasil dari perbuatan mantan istrinya. Kalau memang benar itu perbuatan wanita itu, akan dia pastikan untuk mengambil hak asuh Abel.
"Nadia, bawa Anara, Arnold, dan Abel masuk ke mobilku" titah Andre pada Nadia yang sedari tadi diam.
Andre segera saja menurunkan Anara kemudian menyuruhnya untuk menggandeng tangan kanan Nadia. Begitu pula dengan Abel untuk ikut dengan mereka. Andre tak ingin ketiga anaknya melihat pertengkaran dan ucapan menyakitkan lagi dari kedua orangtuanya. Nadia segera membawa ketiga bocah itu masuk ke dalam mobil Andre meninggalkan dua orang berbeda jenis itu disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
evvylamora
anaknya 3 toh, kasian amat Abel ya?? ms pak duda ga ada niatan buat ngambil anaknya yg ini
2023-08-01
0
Nur Qamariah
duda 3 ank rpa a
2023-07-26
0
Nur fadillah
Mas Durennya banyak anak...😍😍
2023-07-18
1