Ibu Robiyah hanya tinggal berdua bersama ayah nya di rumah. Di tambah dengan satu orang asisten rumah tangga yang membantu pekerjaan rumah ibu Robiyah.
Sedangkan adik Jessi yang bernama Jasson sudah kuliah di luar kota. Mendengar keadaan ayah nya, Jasson hanya bisa pasrah karena dia tidak bisa pulang melihat keadaan ayahnya. Dia masih harus menjalani Ujian Tengah Semesternya.
Karena itulah Jessi hanya bisa mengikuti permintaan ibunya untuk tetap menjaga ayahnya di rumah sakit.
"Kalian saja yang pulang ya nak, ibu akan menghubungi kalian jika membutuhkan sesuatu." Jawab Ibu Robiyah.
"Biarkan saja sayang, aku akan bicara dengan perawat jaga agar bisa memperhatikan ibu mu selama di sini." Jawab Velix.
"Iya." Jawab Jesi.
Velix bergegas pergi ke ruang perawat untuk berbicara dengan perawat yang sedang berjaga saat itu.
"Ada apa pak, betul saya perawat jaga untuk malam ini. Ada yang bisa saya bantu untuk anda?" Tanya perawat jaga rumah sakit.
"Itu ibu kami yang sedang menjaga suaminya yang sedang di rawat ruang ICU." Jawab Velix sambil menunjuk ibu Jessi yang terlihat dari ruang perawat itu.
"Iya, suaminya atas nama pak Hamdi yang sedang di rawat karena komplikasi diabetes." Jelas suster.
"Iya, betul sekali. Istrinya akan menjaganya malam ini di rumah sakit. Aku mohon berikan perhatian lebih padanya. Dan anda bisa menghubungi ku jika membutuhkan sesuatu." Jawab Velix sambil memberikan kartu namanya pada perawat jaga itu.
"Oh, baik pak. Sudah tugas kami menjaga nya. Kami pasti akan menghubungi mu jika dibutuhkan." Jawab suster.
"Baik, terima kasih banyak. Kalau begitu aku pergi dulu." Jawab Velix sambil berbalik untuk pergi.
"Velix..." Sahut seseorang dari dalam ruang perawat jaga.
"Kau, Kau di sini?" Tanya Velix dengan ketus.
"Velix, kau masih mengenali ku? Hmm... aku senang sekali jika itu benar." Jawab salah satu perawat itu.
"Iya, aku sangat mengenal mu. Kau adalah Sesil yang sangat suka memanfaatkan sahabat nya hanya demi kepentingan mu sendiri." Jawab Velix.
"Velix, kau masih marah pada ku? Aku minta maaf." Jawab Sesil.
"Maaf, aku tidak punya banyak waktu untuk bicara dengan mu." Jawab Velix sambil pergi menjauh meninggalkan Sesil.
Saat Velix kembali pada Jessi, Jessi melihat wajah Velix seperti tidak biasanya. Velix terlihat sedang emosi, sehingga membuat Jessi merasa cemas pada suaminya itu.
"Ada apa sayang?" Tanya Jessi.
"Tidak apa apa, ayo kita pulang. Pamit dulu pada ibu mu." Jawab Velix.
"Ibu, aku dan Jessi pulang dulu yaa Bu. Aku sudah bicara dengan suster jaga di sini. Beritahu dia jika ibu membutuhkan sesuatu." Pamit Velix pada ibu mertua nya itu.
"Iya nak, terima kasih ya." Jawab Ibu Robiyah.
"Makanlah dulu begitu sampai di rumah, aku sudah meminta bibi menyiapkan makanan untuk kalian. Kalian juga harus menjaga kesehatan." Sambung ibu Robiyah.
"Ahh... ibu, dalam situasi seperti ini masih saja memperhatikan kami. Ibu juga harus menjaga kesehatan yaa Bu," Jawab Jessi.
"Iya nak, pulanglah. Istirahatlah dengan cukup." Jawab ibu Robiyah.
"Iya Bu, kami pergi dulu. Besok pagi kami akan kesini lagi." Jawab Velix.
Kemudian Velix mengajak Jessi untuk kembali ke rumah.
Besok paginya Velix mengantar Jessi ke rumah sakit, sementara dia sendiri akan menemui ayah nya di perusahaan.
"Daaa sayang...." Ucap Velix saat mengantar Jessi ke rumah sakit menemui ayah dan ibu nya.
Setelah memastikan Jessi sudah bertemu ibunya, Velix bergegas pergi menuju tempat di mana dia memarkirkan mobilnya di sana.
Tak di sangka di sana dia bertemu kembali dengan Sesil yang baru saja mau pulang karena selesai jaga semalam.
"Velix..." Sahut Sesil melihat Velix.
Velix menoleh ke arah Sesil. Setelah mengetahui ternyata Sesillah yang memanggilnya, Velix sama sekali tidak bicara. Velix langsung bergegas pergi menuju mobilnya tanpa bicara sesuatu.
"Velix, kenapa kau bersikap seperti ini? Tunggu sebentar, aku mau bicara. Velix.." Jawab Sesil sambil mengejar Velix yang tidak menghiraukan kata kata nya.
Tiba tiba Sesil membuka pintu mobil Velix, dan dengan cepat masuk dan duduk di samping Velix.
"Apa apaan kau?" Jawab Velix kesal.
"Aku ingin bicara dengan mu. Kenapa kau tak pernah memperdulikan ku." Jawab Sesil.
"Aku tidak mau bicara dengan mu. Cepat keluar, atau ku panggilkan security." Jawab Velix kesal.
"Security di sini mengenal ku dengan baik. Mereka tidak akan percaya pada mu. Aku bisa menuduh mu melakukan sesuatu pada ku." Ancam Sesil.
"Apa mau mu?" Tanya Velix.
"Aku hanya ingin bicara dengan mu" Jawab Sesil.
"Katakan." Perintah Velix tegas.
"Siapa pak Hamdi, pasien yang kau jenguk dari semalam?" Tanya Sesil.
"Untuk apa kau bertanya soal itu?" Jawab Velix.
"Tidak apa apa, aku hanya kaget saja melihat kau berada di rumah sakit ini. Kau meminta suster jaga untuk memberikan perhatian khusus pada istri tuan Hamdi. Pasti hubungan mu dengan nya bukanlah hubungan biasa." Jelas Sesil.
"Kau tidak perlu tahu, cepat turun dari mobil ku." Jawab Velix.
"Baiklah, aku tidak akan bertanya soal itu. Aku akan bertanya tentang istri mu saja. Di mana dia? Kau tidak datang bersama nya?" Tanya Sesil.
"Istri ku?" Tanya Velix.
"Iya, kau sudah menikah dengan Mey kan?" Tanya Sesil.
"Semua pertanyaan mu ini hanyalah pertanyaan pribadi ku. Aku punya hak untuk tidak menjawab nya." Jawab Velix.
"Velix, sepertinya kau masih sangat marah pada ku, padahal aku sudah minta maaf. Lagi pula ini bukan sepenuh nya salah ku. Memang aku yang memintanya, tapi Jessi yang melakukannya. Jadi Jessilah yang sudah membohongi mu. Harusnya kau juga marah terhadap nya. Kau hanya bisa menyalahkan ku, padahal Jessi juga bersalah dalam hal ini." Jawab Sesil Panjang Lebar.
"Cukup, berhenti menyalahkan Jessi." Jawab Velix.
"Cepat turun dari mobil ku sekarang." Tambah Velix.
"Hmm... baiklah jika itu mau mu. Aku pergi dulu." Jawab Sesil yang kemudian keluar dari mobil Velix.
"Jessi?" Sahut Sesil yang menyadari keberadaan Jessi yang sudah dari tadi berdiri di samping mobil Velix.
Velix terkejut mendengar nama Jessi di sebut oleh Sesil. Velix melihat keluar mobil, dan benar saja Jessi istrinya sedang berdiri di sana dan mungkin sudah dari tadi memperhatikan Sesil yang sedang berada di dalam mobil Velix.
"Sayang, ada apa kau kemari? Kau mencari ku?" Sahut Velix pada Jessi.
"Iya, tadinya aku memang mencari mu. Tapi sepertinya aku sudah mengganggu kalian. Silahkan dilanjutkan saja." Jawab Jessi yang kemudian langsung berbalik dan berlari meninggalkan parkiran.
"Jess, Jess... tunggu dulu." Teriak Velix pada Jessi.
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
next
2022-02-28
1
CebReT SeMeDi
like kak
2021-10-30
1
EK💜☪️
oooo bgtu
2021-10-14
1