"Oh, tidak usah. Aku akan pulang naik taxi saja." Jawab Jessi.
"Ayolah, rumah ku searah dengan rumah mu kan. Sekalian aku juga ingin pamit pulang pada mu." Jawab Wandy.
"Kamu mau pulang?" Tanya Jessi.
"Iya, aku mau kembali ke kota M. Proyek kita dengan tuan Erick sudah akan di mulai Minggu depan. Aku harus pulang untuk mempersiapkan nya bukan." Jawab Wandy.
"Oh, maafkan aku belum bisa ikut pulang dengan mu." Jawab Jessi.
"Aku mengerti keadaan mu sekarang. Karena itu ayolah ikut pulang dengan ku. Mungkin besok kita tidak akan bertemu lagi." Jawab Wandy.
"Baiklah Wan." Jawab Jessi sambil melangkah naik di mobil Wandy.
"Kapan rencana nya kau akan balik ke kota M?" Tanya Jessi.
"Besok. Aku sudah pesan tiket nya." Jawab Wandy.
"Cepat sekali." Jawab Jessi.
"Ya begitulah, lalu aku mau apa di sini? Meskipun ini ada kota kelahiran ku, tapi tidak ada yang membutuhkan ku di sini kan?" Jawab Wandy.
"Maksud mu?" Tanya Jessi sedikit bingung.
"Aku punya keluarga yang banyak di kota ini, tapi mereka hidup dengan kesibukkan mereka masing masing. Aku jadi tidak punya teman untuk jalan jalan. Lebih baik aku pulang saja ke kota M untuk menyelesaikan pekerjaan ku di sana." Jawab Wandy.
"Jadi kau ke mari bukan karena urusan pekerjaan?" Tanya Jessi.
"Aku kemari karena ingin menemui mu. Sudah lama kau tidak masuk kantor, aku jadi tidak punya sekretaris pribadi kan?" Jawab Wandy.
"Maafkan aku Wan, waktu itu ayah ku mendadak jatuh di kantor, jadinya aku dan Velix sangat khawatir dengan keadaan nya. Karena itu kami pulang ke sini." Jawab Jessi.
"Aku mengerti Jess, karena itu aku juga datang kemari untuk melihat kondisi ayah mu. Bisa saja aku menelpon mu atau menelpon Velix untuk menanyakan keadaan kalian, tapi kau tahu kan bagaimana sikap suami mu itu pada ku. Dasar direktur brengsek." Jawab Wandy.
"Hehehe... Maafkan sikap dia ya." Jawab Jessi sambil tertawa.
"Aku tidak pernah tersinggung dengan nya, wajar jika dia bersikap seperti itu. Dia tahu jelas isi hati ku, itu sebab nya dia sangat membenci ku." Jawab Wandy.
"Dia tidak membenci mu Wan, dia hanya selalu berpikiran buruk pada mu. Itu sebab nya dia selalu begitu. Kamu juga selalu membuat nya marah." Jawab Jessi.
"Aku tidak pernah bermaksud membuat nya marah, aku hanya berusaha jujur saja." Jawab Wandy.
"Jujur?" Tanya Jessi.
"Ahh, sudahlah Jess. Kau tidak akan mengerti." Jawab Wandy.
"Oh ya, apa kau tidak lapar? ini sudah saat nya makan siang. Ayo kita mampir makan dulu. Hitung hitung ini salam perpisahan dari ku." Ajak Wandy.
"Aku ingin langsung pulang saja Wan." Jawab Jessi.
"Baiklah jika itu yang kau mau, sudah ku bilang kan aku di sini hanya sendiri. Untuk mencari orang yang menemani ku makan saja susah nya minta ampun." Sindir Wandy.
"Bukan begitu maksud ku Wan." Jawab Jessi.
"Apa kau takut Velix akan marah?" Tanya Wandy.
"Tidak, aku yakin dia tidak akan marah. Aku bisa mengatakan pada nya jika sudah bertemu dengan nya di rumah nanti. Dia pasti akan mengerti." Jawab Jessi.
"Jadi, apa alasannya. Apa karena kau tidak pernah menganggap ku sebagai sahabat mu?" Tanya Wandy.
"Kau bicara apa?" Jawab Jessi.
"Kau sendiri yang mengatakan nya malam itu. Di antara kita berdua tidak ada hubungan apa apa selain hubungan pekerjaan saja. Iya kan?" Jawab Wandy.
"Jadi itu yang membuat mu marah dan tidak mau lagi melanjutkan perjalanan bersama kami?" Jawab Jessi.
"Aku tidak marah, aku hanya merasa seperti tidak ada artinya sama sekali di hati mu. Sekalipun hanya sebagai seorang sahabat." Jawab Wandy.
"Maafkan aku jika kata kata ku itu membuat mu tersinggung, aku hanya bermaksud untuk meredakan emosi Velix malam itu." Jawab Jessi.
"Jadi apa itu berarti kau menganggap ku lebih dari sebagai atasan mu?" Tanya Wandy.
"Selain atasan ku, kau juga adalah sahabat terbaik dari aku dan Velix. Kami berdua sangat percaya pada mu." Jawab Jessi.
"Kalau begitu, ikutlah makan siang dengan ku." Jawab Wandy seolah menyudahi pembicaraan mereka.
"Sebenarnya aku ingin langsung pulang saja. Tapi baiklah, aku temani kau makan siang. Di caffe biasa saja." Jawab Jessi.
"Apa kau serius? Baiklah. Kau bisa pesan makanan apa saja yang kau mau, aku akan mentraktir mu." Jawab Wandy senang.
"Haah,, ada ada saja." Jawab Jessi menggelengkan kepala nya.
"Kita duduk di sana saja Jess." Ucap Wandy setelah tiba di caffe tempat mereka biasa makan.
"Tunggu dulu Wan." Jawab Jessi.
"Ada apa?" Tanya Wandy.
"Kamu lihat di sana. Itu Velix kan?" Jawab Jessi sambil menunjuk ke arah seorang pria yang sedang duduk di salah satu kursi makan di caffe itu.
"Iya, itu Velix. Tapi kenapa ada wanita itu di sana." Jawab Wandy saat menyadari ada seorang wanita yang berjalan datang menghampiri Velix.
"Kau sudah pesan makanan?" Ucap wanita itu pada Velix.
"Itu Sesil Wan," Jawab Jessi.
"Iya, wanita yang malam itu ku antar pulang dari rumah kalian." Jawab Wandy.
"Untuk apa mereka berdua bertemu di sini?" Jawab Jessi.
"Lebih baik kita kesana saja Jess." Jawab Wandy.
"Tidak, ayo kita pergi." Jawab Jessi sambil berbalik bergegas keluar dari caffe itu."
Gerakan Jessi disadari oleh Velix. Velix menoleh ke arah Jessi dan Wandy, dan dia sangat terkejut saat melihat Wandy dan istrinya berdiri di sana. Dia juga melihat Jessi melangkah dengan cepat menuju pintu keluar caffe itu.
"Jess, Jess.." Teriak Velix.
Velix mengejar Jessi dan Wandy yang kini sudah berada di dalam mobil.
"Wan, tunggu sebentar. Jangan jalankan mobil nya. " Teriak Velix.
"Ayo jalan Wan." Ucap Jessi.
"Tidak Jess, kau harus selesaikan masalah ini dengan Velix. Aku yakin ini hanya salah paham saja." Jawab Wandy.
"Kalau begitu aku pergi sendiri saja." Jawab Jessi sambil membuka pintu mobil dan bergegas keluar dari mobil Wandy.
"Tunggu Jess." Teriak Wandy.
Teriakan Wandy sama sekali tak dipedulikan Jessi. Jessi berlari mencari taxi.
"Jalan pak." Ucap Jessi pada supir taxi itu.
Tak lama kemudian Velix juga ikut naik di taxi yang ditumpangi Jessi.
"Mau apa kau kemari, pergi kau dari sini." Ucap Jessi pada Velix saat Velix juga sudah ikut duduk dengannya di dalam taxi.
"Jess, tolong dengarkan aku dulu. Ini hanya salah paham saja. Biar aku jelaskan. Please dengarkan aku dulu. Jessi.. ku mohon." Jawab Velix.
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
sakit hati lagi
2021-08-28
1
Harearr
terus semangat
2020-07-05
1
Nurlinda Yunus
cemungguudd eaa 😆😆
2020-06-27
3