"Tunggu sayang, tidak ada salahnya kita mendengar dia bicara sebentar." Jawab Jessi.
"Hmm...Baiklah, bicara lah." Ucap Velix pada Sesil.
"Aku memang bukan dokter kandungan. Tapi, aku pernah mengikuti pelatihan program kehamilan ini di Amerika. Aku juga sudah pernah menyarankan ini pada beberapa pasien. Dan hasilnya sangat bagus. Dalam beberapa bulan mereka yang mencoba metode promil ku ini bisa hamil. Karena itu aku juga ingin menawarkan ini pada kalian." Jelas Sesil.
"Lalu bagaimana caranya?" Jawab Jessi sedikit tertarik.
"Aku punya ramuannya. Tetapi tidak cukup hanya dengan mengkonsumsi ramuan saja. Promil juga harus di dukung dengan pola makan yang sehat. Aku akan mengatur makanan apa saja yang harus di konsumsi kalian setiap harinya. Dan juga mengatur jadwal berhubungan kalian. Tentunya ketiga hal ini jika dilakukan dengan cara yang baik dan benar maka aku yakin hasilnya juga tidak akan mengecewakan." Jelas Sesil.
"Kami berdua?" Tanya Velix.
"Iya, tentu saja kalian berdua. Program kehamilan bukan hanya dilakukan oleh istri saja. Tapi juga untuk para suami. Kualitas ****** yang baik sangat menentukan berhasil tidaknya program kehamilan yang akan kalian jalani." Jelas Sesil.
"Sudah cukup, aku sudah mengerti dengan penjelasan mu." Jawab Velix pada Sesil.
"Ayo kita pergi sayang, aku rasa kita sudah melupakan tujuan utama kita datang ke rumah sakit ini." Ajak Velix pada Jessi.
"Tapi aku belum selesai." Jawab Sesil.
"Aku akan mempertimbangkan tawaran mu itu. Aku akan mencari mu jika sudah memutuskannya." Jawab Jessi.
"Baiklah kalau begitu." Jawab Sesil.
Kemudian Velix dan Jessi bergegas pergi untuk mengurus surat akta Kematian ayah nya.
Di mobil saat dalam perjalanan pulang, Velix memperhatikan wajah istrinya. Istrinya saat itu tidak banyak bicara dan sesekali mengerutkan keningnya, seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Ada apa sayang, aku lihat kamu seperti sedang memikirkan sesuatu." Tanya Velix.
"Ehmm... iya, aku sedang memikirkan kata kata Sesil barusan." Jawab Jessi.
"Haaahhh... wanita itu lagi. Ada apa lagi dengannya?" Tanya Velix.
"Apa kamu tidak merasa kalau kita harus mempertimbangkan apa yang menjadi tawarannya tadi?" Tanya Jessi.
"Sudahlah sayang, aku tidak mau berurusan dengannya. Aku tidak mau terjadi salah paham lagi di antara kita." Jawab Velix.
"Tapi, bukankah kita harus mencoba semua kemungkinan yang ada?" Tanya Jessi.
"Lebih baik kita melakukan program kehamilan di dokter spesialis kandungan saja. Jangan jangan ini hanya bisa bisanya Sesil saja. Aku tidak kita bertengkar hanya karena wanita itu lagi." Jawab Velix.
"Kita kan sudah beberapa kali mencoba program kehamilan di dokter kandungan, tapi hasilnya masih tetap nihil kan? Apa salahnya kita mencoba lagi." Jawab Sesil.
"Sayang, dengarkan aku. Aku tidak mau berurusan lagi dengannya. Masalah anak, kita masih punya pilihan lain. Tapi yang terpenting hubungan ku dengan mu baik baik saja. Aku tidak mau mengambil resiko." Jawab Velix.
"Jadi, kau tidak setuju?" Tanya Jessi.
"Iya, aku tidak setuju." Jawab Velix.
"Hmm... baiklah kalau begitu." Jawab Jessi sedikit kecewa.
Velix menyadari istrinya sedikit kecewa dengan keputusannya.
"Apa kamu ingin sekali mencobanya?" Tanya Velix.
"Jika tidak mencobanya, kita tidak akan tahu bagaimana hasilnya kan?" Jawab Jessi.
"Baiklah aku setuju, tapi kau harus janji satu hal padaku." Ucap Velix.
"Janji apa?" Tanya Jessi.
"Apapun keadaannya, kau harus tetap percaya pada ku kalau aku tidak akan tergoda wanita lain, apalagi Sesil. Kau harus tetap percaya kalau suami mu ini sangat mencintai mu, dan akan selalu setia pada mu. Bagaimana?" Tanya Velix sambil tersenyum.
"Hmmm... baiklah sayang. Dari dulu aku tidak pernah meragukan kesetiaan mu pada ku." Jawab Jessi.
"Kalau begitu, kau atur jadwal kita bertemu dengan Sesil. Aku ikut saja apa kata mu." Jawab Velix.
"Baiklah sayang, aku akan atur semuanya." Jawab Jessi bahagia.
"Ddrrrtt.... Ddrrrtt...." Ponsel Jessi tiba tiba berdering.
"Iya Wan, ada apa?" Sahut Jessi saat menjawab ponselnya.
"Jess, kamu di mana? Ada hal mendesak yang ingin ku bicarakan dengan mu. Apa kita bisa bertemu sekarang?" Tanya Wandy.
"Hal mendesak? Emmm.... tapi aku lagi di jalan." Jawab Jessi.
"Kalau begitu aku ke tempat mu saja. Katakan kau di mana. Apa kau sibuk?" Tanya Wandy.
"Tidak, tidak, urusan ku baru saja selesai. Bagaimana kalau kita bertemu di caffe biasa saja?" Tanya Jessi.
"Oke, baiklah. Aku ke sana sekarang." Jawab Wandy.
"Caffe? Ada apa mau bertemu dengannya di caffe? Tanya Velix pada Jessi.
"Katanya ada hal mendesak yang harus dibicarakan dengan ku saat ini. Jadi, aku memintanya untuk menemui ku di caffe." Jawab Jessi.
"Masalah apa sih yang mendesak? Apa dia tidak mengerti kau ini baru saja berduka atas kehilangan ayah mu. Sekarang juga masih sedang mengurus akta kematiannya. Dia malah seenaknya menyuruh mu ke caffe." Jawab Velix kesal.
"Bukan dia yang menyuruh ku ke caffe, tapi aku yang memintanya menunggu ku di caffe. Lagi pula urusan kita hari ini kan sudah selesai. Kalau langsung pulang, aku akan teringat ayah lagi di rumah. Apa salahnya aku sibuk dengan masalah pekerjaan saja dengannya?" Jawab Jessi.
"Jadi hal yang mendesak tadi itu adalah masalah pekerjaan di kantor?" Tanya Velix.
"Dia tidak bilang begitu, tapi masalah apa lagi yang membuat Wandy mencari ku kalau bukan masalah pekerjaan." Jawab Jessi.
"Haaahhh... itu hanya alasannya saja biar bisa bertemu dengan mu." Jawab Velix.
"Kau ini selalu saja berpikir begitu." Jawab Jessi kesal.
"Tentu saja aku akan berpikir seperti itu, Wandy itu dari dulu memang menyukai mu. Dan lihat sampai sekarang dia belum juga punya pacar, itu karena dia masih saja belum bisa melupakan mu. Aku tahu itu." Jawab Velix.
"Apa dia bilang begitu pada mu?" Tanya Jessi.
"Mana berani dia bicara seperti itu pada ku. Akan ku habisi dia jika berani menyentuh istri ku." Jawab Velix.
"Dia tidak pernah bilang begitu kan? Berarti itu hanya ada dalam pikiran mu saja sayang." Jawab Jessi tertawa.
"Aku bisa melihatnya. Sampai sekarang Wandy itu masih mencintai mu dalam hati. Awas saja jika dia berusaha merebut mu dari ku." Jawab Velix.
"Mencintai dalam hati itu bagaimana rasanya yaa?" Tanya Jessi bercanda.
"Rasanya itu seperti kamu dulu yang hanya mencintai ku dalam hati. Tanpa pernah bisa diungkapkan karena aku sudah pergi jauh ke kota M. Hahahahha" Jawab Velix sambil tertawa terbahak bahak.
"Apaan iihhhh..." Jawab Jessi geli.
"Hahahaha...." Velix tertawa.
"Tapi begitulah cinta. Walau hanya tersimpan dalam hati dan terpisah jauh, tetap saja akan bertemu. Hmmm.... Hidup ku sangat bahagia semenjak ada kamu di sini. Karena itu kamu tidak bisa ke mana mana. Kamu harus tetap berada di samping ku." Jawab Velix mendadak romantis.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏
Hadeeh kenapa Jessi percaya sm Sesil, ini pasti akal2an Sesil aj,, 😏😏😏
2021-10-12
0
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
Program kehamilan sesil pasti akal bulus nih
2021-08-28
1
Nurlinda Yunus
ededeh
2020-06-27
2