Bertemu Sesil

"Aku rasa kita belum memutuskan untuk setuju menjalani program kehamilan itu dengan mu, kenapa kamu sudah ingin membicarakan nya dengan Jessi?" Jawab Velix.

"Justru karena itu, aku ingin menanyakan nya pada Jessi, apa dia setuju atau tidak." Jawab Sesil.

"Dia belum memutuskan nya. Aku juga belum berpikir tentang itu. Kau tenang saja, jika sudah ada keputusan untuk setuju, kami pasti menghubungi mu. Jadi, kau tidak perlu sibuk seperti ini." Jawab Velix.

"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa." Jawab Sesil sambil menutup telepon nya.

"Itu Sesil?" Tanya Jessi.

"Sudah tahu itu dia kan?" Jawab Velix kesal.

"Kenapa kau berbicara sekasar itu pada nya, aku takut dia akan tersinggung." Jawab Jessi.

"Bagaimana aku tidak kesal, wanita itu selalu saja muncul di saat yang tidak tepat. Apa kau merasa kalau dia sedang merencanakan sesuatu pada kita berdua?" Tanya Velix.

"Jangan suudzon ahh, tidak baik." Jawab Jessi.

"Tapi aku rasa, tidak ada salah nya jika kita mencoba nya." Sambung Jessi.

"Mencoba program kehamilan yang di tawarkan nya itu maksud mu?" Tanya Velix.

"Iya, mencoba apa lagi?" Jawab Jessi.

"Sudah aku bilang aku tidak setuju Jess. Ini akan jadi kesempatan Sesil untuk mengganggu hubungan kita." Jawab Velix.

"Jaminan nya, kau tidak boleh terganggu oleh nya. Kenapa, kau takut? Kau takut akan tergoda oleh Sesil?" Tanya Jessi.

"Bukan begitu sayang, tapi...." Velix tidak bisa melanjutkan kata kata nya.

"Tapi apa? Kata mu tadi jika sudah jatuh cinta dengan ku akan sangat sulit untuk berpaling pada wanita lain. Lalu kenapa kamu harus takut?" Tanya Jessi.

"Iya iya, baiklah jika itu mau mu." Kita berdua akan mencoba nya." Jawab Velix.

"Lalu kapan kau akan menemui Sesil? Tanya Velix.

"Besok, kebetulan aku harus ke rumah sakit lagi kan?" Jawab Jessi.

"Tapi besok aku ke kantor. Ayah menyuruh ku datang ke kantor nya besok." Jawab Velix.

"Yaa sudah tidak apa apa, aku bisa pergi sendiri." Jawab Jessi.

"Tapii.... Atau pergi nya setelah aku pulang kantor saja, biar kita bisa pergi bersama." Jawab Velix.

"Apa itu tidak terlalu sore? Bisa bisa bagian administrasi nya sudah tutup sayang." Jawab Jessi.

"Baiklah kalau begitu. Kau bisa pergi sendiri, tapi segera hubungi aku jika ada apa apa." Jawab Velix.

"Iya, itu pasti." Jawab Jesai tersenyum.

Besok nya setelah mengurus semua keperluan kantor Velix, Jessi segera bersiap ke rumah sakit untuk mengurus surat surat kematian ayah nya dan sekaligus juga menemui Sesil.

"Maaf aku tidak bisa mengantar ke rumah sakit sayang." Ucap Velix setelah selesai sarapan dan akan bergegas ke kantor.

"Tidak apa apa sayang, pergilah. Aku akan pesan taxi dari rumah." Jawab Jessi sambil mencium punggung tangan suami nya.

"Baik sayang, kamu hati hati yaa.." Jawab Velix sambil mengecup kening istrinya.

"Kamu juga, daa...." Jawab Jessi sambil melambaikan tangannya.

"Assalamualaikum," Ucap Velix.

"Waalaikumsalam" Jawab Jessi.

Setelah Velix berangkat ke kantor, tidak lama kemudian taxi yang di pesan Jessi juga sudah datang menjemput nya. Jessi segera berpamitan dengan ibu Robiyah dan kemudian menaiki taxi menuju rumah sakit.

"Jess, kamu ke sini lagi?" Sahut Sesil.

"Hai Sil, kebetulan sekali aku memang ke sini mencari mu." Jawab Jessi.

"Apa, surat surat kematian ayah mu sudah selesai kau urus?" Tanya Sesil.

"Iya, aku baru dari bagian administrasi tadi. Sekarang aku kemari karena ingin menemui mu." Jawab Jessi.

"Oh, ada apa? Duduklah." Tanya Sesil sambil mempersilahkan Jessi duduk di ruang kerjanya.

"Aku setuju dengan tawaran mu itu." Jawab Jessi.

"Maksud mu?" Tanya Sesil sedikit bingung.

"Aku setuju dengan program kehamilan yang kau tawarkan tempo hari." Jawab Jessi.

"Oh, aku tidak menyangka kau memutuskan nya secepat ini." Jawab Sesil.

"Iya, aku ingin mencoba nya." Jawab Jessi.

"Jadi, aku harus mulai dari mana?" Tanya Jessi.

"Seperti yang sudah ku jelaskan, program kehamilan ini bukan hanya akan dijalani oleh mu saja, tapi Velix juga harus melakukan nya. Apa Velix siap dengan semua ini?" Tanya Sesil.

"Velix juga setuju, karena itu aku menemui mu." Jawab Jessi.

"Tapi, kenapa dia tidak datang bersama mu?" Tanya Sesil.

"Ada urusan yang harus diselesaikan nya di kantor. Jadi aku datang sendiri. Kau tidak perlu khawatir, jelaskan pada ku saja." Jawab Jessi.

"Tapi lain kali kau harus datang bersama nya." Jawab Sesil.

"Baiklah." Jawab Jessi.

"Sebelum melakukan program kehamilan ini, kau dan Velix harus menjalani cek kesuburan terlebih dahulu. Aku harus mengetahui tingkat kesuburan dari masing masing kalian. Nanti setelah itu aku baru bisa menentukan langkah selanjutnya." Jelas Sesil.

"Jadi, kami harus ke dokter kandungan untuk mendapatkan hasil nya kan?" Tanya Jessi.

"Tidak perlu, aku bisa melakukan nya sendiri." Jawab Sesil.

"Oh, jadi apa yang haru kami lakukan." Tanya Jessi.

"Kalian datang lah besok pagi di rumah ku. Kebetulan besok jadwal malam. Jadi dari pagi sampai sore aku hanya di rumah saja. Aku akan menjelaskan semua tahapan nya pada kalian." Jawab Sesil.

"Baiklah kalau begitu, aku akan sampai kan pada Velix. Kalau begitu aku pergi dulu, terima kasih ya." Jawab Jessi.

"Baiklah Jess, sama sama. Hati hati di jalan." Jawab Sesil.

"Dddrrrrttt... dddrrrrttt..." Ponsel Jessi berdering.

"Hallo sayang." Sahut Jessi saat mengangkat panggilan di ponsel nya.

"Sayang, kau di mana?" Tanya Velix.

"Aku di rumah sakit, aku sudah urus semua surat surat kematian ayah." Jawab Jessi.

"Kau jadi bertemu dengan Sesil?" Tanya Velix.

"Iya, aku baru saja bertemu dengan nya." Jawab Jessi.

"Lalu, apa rencana mu selanjut nya?" Tanya Velix.

"Aku akan langsung pulang sayang. Pembicaraan ku dengan Sesil akan ku ceritakan nanti jika kita sudah di rumah." Jawab Jessi.

"Baiklah sayang, tapi aku minta maaf belum bisa menjemput mu. Sepertinya aku juga akan pulang malam. Ada sedikit pekerjaan yang harus aku selesaikan dengan ayah di sini." Jawab Velix.

"Iya sayang, tidak apa apa. Kau jangan lupa makan siang." Jawab Jessi.

"Iya sayang, kamu juga yaa.. Akan ku usahakan untuk makan malam di rumah bersama mu." Jawab Velix.

"Iya sayang, daa..." Jawab Jessi.

"Jessi, kau di sini?" Panggil Wandy.

"Wandy, sedang apa kemari?" Tanya Jessi sedikit terkejut.

"Aku baru saja menjenguk teman ku yang di rawat di rumah sakit ini." Jawab Wandy.

"Urusan mu di sini belum selesai?" Sambung Wandy.

"Sudah, baru saja selesai. Aku mau pulang sekarang." Jawab Jessi.

"Oh ya, kau pasti sendirian kan? Aku bertemu Velix tadi di kantor, dan seperti nya dia sedang sibuk menangani pekerjaan ayah nya. Kau ku antar pulang saja ya." Jawab Wandy.

BERSAMBUNG..

Terpopuler

Comments

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

bertemu sesil

2021-08-28

1

Harearr

Harearr

semangat kak

2020-07-05

1

Nurlinda Yunus

Nurlinda Yunus

oolango brtemu

2020-06-27

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Happy Anniversary
3 Keturunan
4 Selalu Bertengkar
5 Ayah Jessi Sakit
6 Jessi Bertemu Sesil
7 Cemburu
8 Makan Siang
9 Sakit Hati
10 Berduka
11 Suasana Duka
12 Pertengkaran
13 Program Kehamilan Sesil
14 Pertemuan di Caffe
15 Pujian Tuan Erick
16 Bertemu Sesil
17 Sakit Hati Lagi
18 Berdarah
19 Panik
20 Aku Cemburu
21 Kota M
22 Tidur di Kamar Tamu
23 Perdebatan
24 Sahabat Terbaik
25 Mencari Velix
26 Perkenalan Vina dan Jessi
27 Makan Siang Bertiga
28 Setumpuk Berkas Yang Jatuh
29 Mie Instan
30 Pengajuan Mutasi
31 Pertemuan Velix dan Jessi
32 Kata Kata Perpisahan
33 Ciuman Paksa
34 Tempat Sujud Yang Sama
35 Mengantar Jessi Pulang
36 Mengajak Vina
37 Menjadi Sahabat
38 Kau Harus Bahagia
39 Buccheri
40 Melindungi mu
41 Keterangan Yang Berbeda
42 Luka Masa Lalu
43 Kebohongan Wandy
44 Kembali ke Rumah
45 Suasana Kantor
46 Hancur
47 Bertemu Jefri
48 Permintaan Yang Sulit
49 Doa dan Harapan
50 Enam Bulan Kemudian
51 Tak Biasa
52 Malam Yang Indah
53 Pilihan Ke dua
54 Semalaman
55 Mencari Jessi
56 Daerah Puncak
57 Tidak Bisa Pulang
58 Obrolan Panjang
59 Salah Paham
60 Saling Bicara
61 Mengunjungi Wandy
62 Kembali Bekerja
63 Pulang Bersama Vina
64 Rumah Wandy
65 Tragedi Mie Instan
66 Pertengkaran
67 Pemberhentian
68 Hadirnya Velly
69 Ingin Pergi
70 Gugatan Cerai
71 Mediasi
72 Kedinginan Sekujur Tubuh
73 Hanya Hubungan Bisnis
74 Tak Ingin Salah Paham
75 Pertemuan Tak Terduga
76 Berbalik Arah
77 Pulang Ke Rumah
78 Kesepakatan Bersama
79 Pekerjaan Mendadak
80 Kabar Mengejutkan
81 Tamparan Dari Ayah
82 Kedatangan Tamu
83 Tak Berujung
84 Perundingan
85 Perjanjian Yang di Langgar
86 Kekecewaan
87 Menantu
88 Tanpa Perlawanan
89 Pernikahan atau Pekerjaan
90 Situasi Tersulit
91 Pelukan dari Sesil
92 Kejutan Besar
93 Menolak
94 Nasi Goreng Tengah Malam
95 Tamu di Pagi Hari
96 Tangisan Seorang Sesil
97 Emosi Tak Berujung
98 Kebaikan Sesil
99 Akhir Yang Bahagia
100 Hubungan Baik
101 Ikhtiar
102 Dua Puluh Persen Lagi
103 Pulang Cepat
104 Orang Luar
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Happy Anniversary
3
Keturunan
4
Selalu Bertengkar
5
Ayah Jessi Sakit
6
Jessi Bertemu Sesil
7
Cemburu
8
Makan Siang
9
Sakit Hati
10
Berduka
11
Suasana Duka
12
Pertengkaran
13
Program Kehamilan Sesil
14
Pertemuan di Caffe
15
Pujian Tuan Erick
16
Bertemu Sesil
17
Sakit Hati Lagi
18
Berdarah
19
Panik
20
Aku Cemburu
21
Kota M
22
Tidur di Kamar Tamu
23
Perdebatan
24
Sahabat Terbaik
25
Mencari Velix
26
Perkenalan Vina dan Jessi
27
Makan Siang Bertiga
28
Setumpuk Berkas Yang Jatuh
29
Mie Instan
30
Pengajuan Mutasi
31
Pertemuan Velix dan Jessi
32
Kata Kata Perpisahan
33
Ciuman Paksa
34
Tempat Sujud Yang Sama
35
Mengantar Jessi Pulang
36
Mengajak Vina
37
Menjadi Sahabat
38
Kau Harus Bahagia
39
Buccheri
40
Melindungi mu
41
Keterangan Yang Berbeda
42
Luka Masa Lalu
43
Kebohongan Wandy
44
Kembali ke Rumah
45
Suasana Kantor
46
Hancur
47
Bertemu Jefri
48
Permintaan Yang Sulit
49
Doa dan Harapan
50
Enam Bulan Kemudian
51
Tak Biasa
52
Malam Yang Indah
53
Pilihan Ke dua
54
Semalaman
55
Mencari Jessi
56
Daerah Puncak
57
Tidak Bisa Pulang
58
Obrolan Panjang
59
Salah Paham
60
Saling Bicara
61
Mengunjungi Wandy
62
Kembali Bekerja
63
Pulang Bersama Vina
64
Rumah Wandy
65
Tragedi Mie Instan
66
Pertengkaran
67
Pemberhentian
68
Hadirnya Velly
69
Ingin Pergi
70
Gugatan Cerai
71
Mediasi
72
Kedinginan Sekujur Tubuh
73
Hanya Hubungan Bisnis
74
Tak Ingin Salah Paham
75
Pertemuan Tak Terduga
76
Berbalik Arah
77
Pulang Ke Rumah
78
Kesepakatan Bersama
79
Pekerjaan Mendadak
80
Kabar Mengejutkan
81
Tamparan Dari Ayah
82
Kedatangan Tamu
83
Tak Berujung
84
Perundingan
85
Perjanjian Yang di Langgar
86
Kekecewaan
87
Menantu
88
Tanpa Perlawanan
89
Pernikahan atau Pekerjaan
90
Situasi Tersulit
91
Pelukan dari Sesil
92
Kejutan Besar
93
Menolak
94
Nasi Goreng Tengah Malam
95
Tamu di Pagi Hari
96
Tangisan Seorang Sesil
97
Emosi Tak Berujung
98
Kebaikan Sesil
99
Akhir Yang Bahagia
100
Hubungan Baik
101
Ikhtiar
102
Dua Puluh Persen Lagi
103
Pulang Cepat
104
Orang Luar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!