"Tapi ternyata kau masih sangat membenci ku, bahkan kau sudah menjadi suami Jessi. Lalu aku, bagaimana dengan ku? Selain Jefri, aku hanya bisa mencintai mu. Hanya kalian berdua pria yang aku percaya dalam hidupku. Aku tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini. Lebih baik aku mati saja." Jawab Sesil menangis dan sangat frustasi.
Hati Velix merasa iba mendengar cerita Sesil kali ini. Walau bagaimana pun Sesil sempat menjadi temannya dulu. Pada dasarnya Sesil adalah wanita yang baik dan lembut sikapnya. Meski sedikit egois, tetapi cintanya pada Jefri membuktikan ketulusan hati dari seorang Sesil.
Velix berbalik dan kemudian memegang kedua bahu Sesil dengan tangannya.
"Aku mengerti dengan keadaan mu dan juga perasaan mu, tapi walau bagaimanapun kau harus tetap hidup dengan baik." Jawab Velix.
"Bagaimana aku bisa hidup dengan baik, jika keadaanku sudah seperti ini. Bahkan keluarga ku sendiri saja jijik melihat ku. Aku tidak bisa menjalani hidup normal seperti kalian." Jawab Sesil sambil terisak.
"Lupakan Jefri, mulailah membuka hati untuk pria lain. Aku yakin akan ada pria yang akan mencintaimu apa adanya." Jawab Velix.
"Pria itu hanya kau Velix. Hanya kau orang baik yang bisa mengerti dan menerima ku apa adanya. Ku mohon perlakukan aku seperti pasangan mu. Aku rela jika harus menjadi simpanan mu. Aku mohon Velix, aku mohon." Jawab Sesil.
"Apa yang kau katakan, aku hanya mencintai istri ku. Aku tidak mungkin menjalin hubungan dengan mu. Apa kau sudah gila?" Jawab Velix.
"Velix, aku mohon pada mu." Jawab Sesil dan langsung memeluk tubuh Velix dengan sangat erat.
"Sesil, apa yang kau lakukan?" Jawab Velix sambil berusaha melepaskan pelukan Sesil.
"Ku mohon Velix, biarkan hati ku tenang sebentar." Paksa Sesil.
Mendengar permohonan Sesil membuat hati Velix kasihan terhadap Sesil. Velix melihat Sesil sangat hancur. Benar saja, sebagai laki laki dia tahu mahkota seorang wanita adalah simbol kehormatan bagi wanitanya. Dan Sesil tidak memiliki itu lagi. Bisa dibayangkan bagaimana hancurnya hati Sesil saat ini.
"Kalian, apa yang kalian lakukan di sini?" Tiba tiba suara Jessi terdengar di telinga Velix dan Sesil.
Velix sangat terkejut saat melihat Jessi sudah berdiri di hadapan mereka berdua dengan air mata yang sudah menetes.
"Aku tidak percaya kalian berdua bisa menyakiti ku seperti ini." Jawab Jessi.
Kemudian Jessi pergi berlari meninggalkan rumah sakit.
"Jessi, Jessi, dengar aku dulu sayang. Jessi... Tunggu Jess... Jessi, ku mohon dengarkan aku dulu. Jess..." Teriak Velix sambil mengejar Jessi yang sudah berlari sangat jauh.
"Taxi...." Sahut Jessi memanggil sebuah taxi yang melintasi jalan di depan rumah sakit.
"Jess, ku mohon dengarkan aku dulu. Aku bisa jelaskan semuanya." Panggil Velix sambil menarik tangan Jessi.
"Lepaskan tangan ku, aku tidak mau mendengar penjelasan dari mu. Lepaskan, aku bilang lepaskan." Jawab Jessi.
Jessi berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Velix, dan kemudian segera bergegas menaiki taxi.
"Jalan pak." Ucap Jessi pada supir taxi.
Dengan lajunya taxi itu pun pergi meninggalkan Velix berdiri di tepi jalan.
Namun Velix tak hilang akal, dia berusaha berlari menuju mobilnya dan dan kemudian pergi mengejar taxi Jessi.
Ternyata Jessi berhenti di rumah orang tuanya. Saat Jessi keluar dari taxi dan masuk ke dalam rumah, Velix juga mengikuti Jessi dari belakang.
"Jess, Jess, tunggu. Dengarkan aku sebentar." Teriak Velix.
Velix tidak segan berteriak karena dia tahu bahwa ibu dan ayah Jessi sedang tidak berada di rumah.
"Mau apa kau kemari, pergi." Jawab Jessi.
Jessi masuk ke dalam kamar mereka dan berusaha menutup pintu kamarnya dari dalam, namun Velix dengan cepat menghalanginya. Velix juga ikut masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar itu dari dalam Kini keduanya sudah berada di dalam kamar terkunci.
"Mau apa kau, sudah ku bilang pergi dari sini." Jawab Jessi sangat marah.
"Jess, ku mohon dengar lah dulu penjelasan ku. Ini tidak seperti yang kau lihat." Jawab Velix.
"Apa? Jelas jelas aku melihat kalian sedang berpelukan. Lalu kau masih mau menyangkalnya?" Tanya Jessi sangat marah.
"Tidak, tidak, bukan begitu sayang. Maksud ku bukan begitu." Jawab Velix.
"Lalu apa maksud mu? Apa kau akan bilang lagi kalau Sesil yang tiba tiba melakukannya pada mu? Jelas jelas aku melihat kau memeluk nya. Aku tidak melihat penolakan dari mu. Dan kau akan bilang kalau aku ini salah paham?" Tanya Jessi.
"Bukan seperti itu maksud ku sayang." Jawab Velix.
"Sudah, cukup. aku tidak mau berdebat dengan mu. Keluar dari sini, biarkan aku sendiri dulu." Jawab Jessi.
"Tidak, tidak, aku tidak akan meninggalkan mu sendiri di sini. Dengarkan penjelasan ku, ku mohon sayang. Please...!" Jawab Velix.
"Keluar, sudah ku bilang aku tidak mau berdebat. Pergi dari sini,aku tidak mau melihat wajah mu." Jawab Jessi.
"Lalu aku akan ke mana, di rumah ini hanya kamar ini tempat ku yang paling nyaman." Jawab Velix.
"Kalau begitu pergi ke rumah ayah mu." Jawab Jessi.
"Apa kata mu? Jadi kau mengusir ku?" Tanya Velix terkejut.
"Aku terpaksa melakukannya. Aku ingin sendiri, jangan ganggu aku dulu. Aku belum ingin bertemu dengan mu." Jawab Jessi.
"Tapi Jess, kau belum mendengar penjelasan ku." Jawab Velix.
"Aku tidak ingin mendengar penjelasan apa pun darimu. Kalau kau tidak mau pergi dari sini, aku yang akan cari tempat lain." Jawab Jessi sedikit mengancam.
"Jangan, kamu di sini saja. Biar aku yang pergi." Jawab Velix merasa putus asa.
"Pergilah kalau begitu." Jawab Jessi.
"Tapi kau harus janji setelah hati mu tenang, kita akan bicara berdua." Jawab Velix.
"Pergi dari sini." Jawab Jessi.
"Jaga dirimu baik baik, jika ada apa apa segera hubungi aku." Jawab Velix.
Kemudian Velixpun pergi dengan hati yang sangat kecewa. Kenapa Jessi begitu sangat marah padanya. Padahal dia belum menjelaskan apapun pada Jessi.
Kemudian Jessi menangis sejadi jadinya. Dia sangat kecewa melihat Velix dan Sesil saling berpelukan saat itu. Meski Velix mengatakan tidak ada hubungan apa apa di antara dia dan Sesil, hati Jessi tetap hancur saat melihat Sesil berada di dalam pelukan suaminya.
"Ternyata Jessi bisa secemburu itu melihat aku memeluk suaminya. Apa dia lupa kalau akulah yang mengenalkan Velix padanya. Kenapa dia begitu pelit padaku." Ujar Sesil dalam hati ketika melihat Jessi pergi meninggalkan nya dengan Velix.
"Ddrrrttt...... ddrrrttt...." Ponsel Jessi berdering.
Velix terus saja menelpon Jessi, namun tidak pernah mendapat jawaban. Jessi istrinya itu sama sekali tidak mau menerima telepon darinya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
CebReT SeMeDi
boom like
2021-10-30
1
𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏
Iish sesil,,, 😡😡😡
2021-10-11
1
EK💜☪️
brokenheart
2021-10-02
1