Makan Siang

"Aku tidak marah, aku hanya kecewa." Jawab Jessi.

"Kecewa? Apa yang membuat mu kecewa?" Tanya Velix.

"Ternyata kau sudah bertemu Sesil dari tadi malam, dan kau tidak memberitahu ku. Padahal semalam aku bertanya pada mu. Tapi kau tidak menjawab nya. Itu yang bikin aku kecewa." Jelas Jessi.

"Bukan begitu sayang, aku tidak bermaksud begitu. Lagi pula untuk apa aku menyembunyikan nya dari mu. Aku hanya tidak suka membahas tentang wanita itu. Lagi pula, kau masih sangat sedih dengan kondisi ayah mu. Malasah Sesil bukanlah hal penting jika dibanding dengan kondisi ayah mu saat itu." Jelas Velix panjang lebar.

"Iya, itu benar. Tapi setidaknya kau tetap mengatakannya saat aku bertanya pada mu semalam." Jawab Jessi.

"Iya sayang, maafkan aku. Kau jangan marah lagi yaa.." Bujuk Velix.

"Aku tidak bisa janji untuk tidak marah pada mu." Jawab Jessi.

"Ada apa lagi? Bukannya aku sudah menjelaskan semuanya pada mu?" Jawab Velix.

"Kita sudah tiba, ayo turun dulu." Sambung Velix.

Velix dan Jessi turun dari mobil, dan kemudian memesan makanan.

"Hal apa lagi yang membuat mu masih belum bisa memaafkan ku?" Tanya Velix.

"Apa kau yakin tidak ada lagi yang harus kau jelaskan pada ku?" Tanya Jessi.

"Velix, Jessi, kalian makan di sini juga?" Sahut Sesil yang tiba tiba datang menghampiri Jesi dan Velix.

"Sesil, untuk apa lagi kau ke sini." Ucap Velix kesal.

"Wanita ini benar benar seperti hantu, selalu muncul tiba tiba di mana saja" Ujar Velix dalam hati.

"Kalian jangan salah paham dulu, aku tidak sedang mengikuti kalian. Aku memang sering makan di tempat ini. Kebetulan sekali kita bertemu di sini." Jawab Sesil tersenyum.

"Jess, apa kau masih marah pada ku?" Tanya Sesil.

Sesil melihat wajah Jessi yang cemberut saat kedatangannya.

"Aku tidak tahu, apa aku masih marah pada mu atau tidak. Tapi yang jelas, aku masih tidak menyangka bisa bertemu dengan mu tadi pagi. Aku hanya belum tahu harus bersikap seperti apa pada mu." Jelas Jessi mencoba untuk tidak bersikap emosi.

"Aku minta maaf pada mu Jess. Aku juga minta maaf atas sikap ku yang kurang sopan pada Velix tadi pagi. Aku tidak tahu kalau kau dan Velix sudah menikah. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk membuat kalian berdua bertengkar." Jelas Sesil.

Mendengar kata kata Sesil membuat hati Jessi tenang. Ternyata Sesil sudah berubah, Sesil sudah bisa mengakui kesalahannya sendiri. Tidak seperti dulu yang bisanya hanya menyalahkan orang lain saja.

"Tidak apa apa Sil, aku juga minta maaf kalau tadi sudah bersikap kasar pada mu." Jawab Jessi.

"Aku juga minta maaf pada mu sayang." Ucap Jessi sambil memegang punggung tangan suaminya itu dengan tersenyum.

"Tidak apa apa sayang, aku senang jika kau sudah tidak marah lagi pada ku." Jawab Velix.

"Sesil, ayo makan bersama kami saja." Ajak Jessi.

"Oh, baiklah. Terima kasih kebetulan aku juga hanya datang sendiri." Jawab Sesil tertawa.

Setelah makan mereka kembali ke rumah sakit untuk menemui ibu Robiyah.

"Ibu, pulanglah dulu. Istirahatlah sebentar. Biar Jessi dan Velix saja yang menemani ayah hari ini." Ucap Jessi saat bertemu dengan ibunya.

"Ibu akan pulang sebentar, untuk mandi dan mengambil beberapa keperluan ayah mu. Kalian jaga ayah selama ibu pergi, ibu akan segera kembali." jawab ibu Robiyah.

"Malam ini ibu istirahat di rumah dulu, biar kami yang akan menjaga ayah yah Bu. Ibu juga harus istirahat yang cukup, jangan sampai ibu sakit." Jawab Jessi.

"Baiklah nak, tapi kau harus janji. Beritahu ibu jika terjadi sesuatu yaa" Jawab ibu Robiyah.

"Pasti akan Jessi beritahu ibu jika ada sesuatu. Ibu pulang ya, istirahat yang cukup". Jawab Jessi.

Kemudian ibu Robiyah pulang dengan dianta Velix. Setelah mengantar ibu Robiyah di rumah, Velix kembali ke rumah sakit untuk menemani Jessi. Namun sebelum masuk rumah sakit, Sesil sudah menunggunya lagi di parkiran mobil.

"Velix" Sahut Sesil.

"Hai Sil." Kali ini Velix tidak segalak sebelumnya.

"Kamu dari mana?" Tanya Sesil.

"Aku baru saja mengantar ibu nya Jessi ke rumah." Jawab Velix.

"Ada apa Sil?" Tanya Velix.

"Jadi, sekarang kamu sudah jadi supir keluarga itu ya?" Tanya Sesil.

"Supir? Maksud mu?" Tanya Velix sambil mengerutkan keningnya.

"Kadang kamu mengantar Jessi, menjemputnya untuk makan siang, sekarang kau mengantar ibunya ke rumah. Bukankah itu namanya supir?" Jawab Sesil.

"Kau jangan asal bicara yaa... itu istri dan mertua ku, sudah sepantasnya aku memperlakukan mereka dengan baik" Jawab Velix sedikit kesal.

"Aku tahu kamu itu orang baik, tapi apa kau tidak bisa mengenali sikap Jessi dan keluarganya dengan benar?" Tanya Sesil.

"Apa maksud mu?" Tanya Velix.

"Mereka hanya memanfaatkan mu saja, kau itu terlalu baik sampai sampai tidak bisa melihat sikap asli mereka." Jawab Sesil.

"Sekali lagi kau bicara hal yang buruk tentang istri dan ibu mertua ku, kamu akan rasakan akibatnya." Ancam Velix.

"Velix, dengarkan aku dulu. Apa kamu lupa dengan perlakuan Jessi yang menipumu dulu? Jika dia tidak pandai menipu orang, mana mungkin dia berhasil menipu mu waktu itu. Kau harus percaya pada ku. Sekarang dia mencoba memanfaatkan mu lagi saat ini." Jawab Sesil.

"Minggiiiir... aku tidak suka mendengar mu bicara." Jawab Velix mencoba menjauhi Sesil.

Tapi di saat Velix mencoba menghindari Sesil, Sesil malah memeluknya dari belakang dengan sangat erat. Sesil menyandarkan kepalanya di pundak Velix sehingga membuat Velix terkejut setengah mati.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku." Jawab Velix sambil melepaskan lingkaran tangan Sesil di pinggangnya.

"Tidak Velix, kau tidak pantas bersama Jessi. Seharusnya aku yang menjadi istri mu, bukan Jessi." Jawab Sesil.

"Kau tahu hidup ku sekarang sudah hancur. Dalam hidup ku, aku hanya dekat dengan dua orang pria, kau dan Jefri. Hanya kalian berdua yang menjadi teman pria ku. Jefri sudah menghianati ku dengan wanita lain, sedangkan kau malah membenci ku hanya karena Jessi yang baru kau kenal." Jawab Sesil mulai terisak tangis.

"Aku sekarang hidup sendirian. Aku di usir dari rumah. Aku tidak punya teman. Aku hidup kesepian sampai akhirnya kau datang ke rumah sakit ini. Aku senang melihat mu berada di sini. Aku pikir kau masih baik pada ku seperti dulu. Dulu kamu selalu mengingatkan Jefri untuk tidak menyakiti ku. Aku terharu dengan perhatian mu itu Velix. Aku mencari mu ke mana mana, aku pikir setelah sekian lama kau sudah melupakan kesalahan ku pada mu" Tambah Sesil.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

ganbate

2021-10-30

1

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Hadeeeh Sesil nie yaa,,,

2021-10-11

1

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

Valakor durjana

2021-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Happy Anniversary
3 Keturunan
4 Selalu Bertengkar
5 Ayah Jessi Sakit
6 Jessi Bertemu Sesil
7 Cemburu
8 Makan Siang
9 Sakit Hati
10 Berduka
11 Suasana Duka
12 Pertengkaran
13 Program Kehamilan Sesil
14 Pertemuan di Caffe
15 Pujian Tuan Erick
16 Bertemu Sesil
17 Sakit Hati Lagi
18 Berdarah
19 Panik
20 Aku Cemburu
21 Kota M
22 Tidur di Kamar Tamu
23 Perdebatan
24 Sahabat Terbaik
25 Mencari Velix
26 Perkenalan Vina dan Jessi
27 Makan Siang Bertiga
28 Setumpuk Berkas Yang Jatuh
29 Mie Instan
30 Pengajuan Mutasi
31 Pertemuan Velix dan Jessi
32 Kata Kata Perpisahan
33 Ciuman Paksa
34 Tempat Sujud Yang Sama
35 Mengantar Jessi Pulang
36 Mengajak Vina
37 Menjadi Sahabat
38 Kau Harus Bahagia
39 Buccheri
40 Melindungi mu
41 Keterangan Yang Berbeda
42 Luka Masa Lalu
43 Kebohongan Wandy
44 Kembali ke Rumah
45 Suasana Kantor
46 Hancur
47 Bertemu Jefri
48 Permintaan Yang Sulit
49 Doa dan Harapan
50 Enam Bulan Kemudian
51 Tak Biasa
52 Malam Yang Indah
53 Pilihan Ke dua
54 Semalaman
55 Mencari Jessi
56 Daerah Puncak
57 Tidak Bisa Pulang
58 Obrolan Panjang
59 Salah Paham
60 Saling Bicara
61 Mengunjungi Wandy
62 Kembali Bekerja
63 Pulang Bersama Vina
64 Rumah Wandy
65 Tragedi Mie Instan
66 Pertengkaran
67 Pemberhentian
68 Hadirnya Velly
69 Ingin Pergi
70 Gugatan Cerai
71 Mediasi
72 Kedinginan Sekujur Tubuh
73 Hanya Hubungan Bisnis
74 Tak Ingin Salah Paham
75 Pertemuan Tak Terduga
76 Berbalik Arah
77 Pulang Ke Rumah
78 Kesepakatan Bersama
79 Pekerjaan Mendadak
80 Kabar Mengejutkan
81 Tamparan Dari Ayah
82 Kedatangan Tamu
83 Tak Berujung
84 Perundingan
85 Perjanjian Yang di Langgar
86 Kekecewaan
87 Menantu
88 Tanpa Perlawanan
89 Pernikahan atau Pekerjaan
90 Situasi Tersulit
91 Pelukan dari Sesil
92 Kejutan Besar
93 Menolak
94 Nasi Goreng Tengah Malam
95 Tamu di Pagi Hari
96 Tangisan Seorang Sesil
97 Emosi Tak Berujung
98 Kebaikan Sesil
99 Akhir Yang Bahagia
100 Hubungan Baik
101 Ikhtiar
102 Dua Puluh Persen Lagi
103 Pulang Cepat
104 Orang Luar
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Happy Anniversary
3
Keturunan
4
Selalu Bertengkar
5
Ayah Jessi Sakit
6
Jessi Bertemu Sesil
7
Cemburu
8
Makan Siang
9
Sakit Hati
10
Berduka
11
Suasana Duka
12
Pertengkaran
13
Program Kehamilan Sesil
14
Pertemuan di Caffe
15
Pujian Tuan Erick
16
Bertemu Sesil
17
Sakit Hati Lagi
18
Berdarah
19
Panik
20
Aku Cemburu
21
Kota M
22
Tidur di Kamar Tamu
23
Perdebatan
24
Sahabat Terbaik
25
Mencari Velix
26
Perkenalan Vina dan Jessi
27
Makan Siang Bertiga
28
Setumpuk Berkas Yang Jatuh
29
Mie Instan
30
Pengajuan Mutasi
31
Pertemuan Velix dan Jessi
32
Kata Kata Perpisahan
33
Ciuman Paksa
34
Tempat Sujud Yang Sama
35
Mengantar Jessi Pulang
36
Mengajak Vina
37
Menjadi Sahabat
38
Kau Harus Bahagia
39
Buccheri
40
Melindungi mu
41
Keterangan Yang Berbeda
42
Luka Masa Lalu
43
Kebohongan Wandy
44
Kembali ke Rumah
45
Suasana Kantor
46
Hancur
47
Bertemu Jefri
48
Permintaan Yang Sulit
49
Doa dan Harapan
50
Enam Bulan Kemudian
51
Tak Biasa
52
Malam Yang Indah
53
Pilihan Ke dua
54
Semalaman
55
Mencari Jessi
56
Daerah Puncak
57
Tidak Bisa Pulang
58
Obrolan Panjang
59
Salah Paham
60
Saling Bicara
61
Mengunjungi Wandy
62
Kembali Bekerja
63
Pulang Bersama Vina
64
Rumah Wandy
65
Tragedi Mie Instan
66
Pertengkaran
67
Pemberhentian
68
Hadirnya Velly
69
Ingin Pergi
70
Gugatan Cerai
71
Mediasi
72
Kedinginan Sekujur Tubuh
73
Hanya Hubungan Bisnis
74
Tak Ingin Salah Paham
75
Pertemuan Tak Terduga
76
Berbalik Arah
77
Pulang Ke Rumah
78
Kesepakatan Bersama
79
Pekerjaan Mendadak
80
Kabar Mengejutkan
81
Tamparan Dari Ayah
82
Kedatangan Tamu
83
Tak Berujung
84
Perundingan
85
Perjanjian Yang di Langgar
86
Kekecewaan
87
Menantu
88
Tanpa Perlawanan
89
Pernikahan atau Pekerjaan
90
Situasi Tersulit
91
Pelukan dari Sesil
92
Kejutan Besar
93
Menolak
94
Nasi Goreng Tengah Malam
95
Tamu di Pagi Hari
96
Tangisan Seorang Sesil
97
Emosi Tak Berujung
98
Kebaikan Sesil
99
Akhir Yang Bahagia
100
Hubungan Baik
101
Ikhtiar
102
Dua Puluh Persen Lagi
103
Pulang Cepat
104
Orang Luar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!