"Apa? Dia seorang Sarjana? kamu tahu dari mana?" Sarah benar-benar kaget.
"Mbok Sumi yang cerita," jawab Julian singkat.
"Tapi kenapa dia mau jadi pengasuh? Benar-benar tidak masuk akal! Kenapa kamu tidak curiga, Julian?"
"Kata Mbok Sumi, karena dia memang benar-benar butuh uang untuk melanjutkan hidupnya, Ma. Sementara kalau melamar pekerjaan, butuh waktu lama. Mama tahu sendiri kan betapa susahnya mendapatkan pekerjaan di negara kita ini, apalagi tidak ada orang dalam. Sebenarnya ketika aku mendengar cerita Mbok Sumi, aku berniat memperkerjakannya di perusahaanku seperti halnya anak perempuan mbok sumi itu. Tapi, aku sangat membutuhkan pengasuh,Ma dan menurutku dia yang cocok,makanya aku mengurungkan niatku itu,"
Sarah mengangguk-anggukan kepalanya, membenarkan ucapan anaknya itu.
"Emm, kenapa kamu tahu banyak tentang dia? Apa ini maksudnya kamu ingin mengakui kalau kamu sebenarnya sudah jatuh cinta padanya dan memang ingin menikahinya?" tiba-tiba raut wajah Sarah berubah tidak senang.
"Bukan seperti itu, Ma. Aku hanya meluruskan saja,"
"Oh, baguslah! Mama sebenarnya bukan malu kalau Ayara jadi menantu Mama, tapi mama sudah lebih dulu membicarakan tentang perjodohanmu dengan Tessa pada keluarganya. Tidak baik rasanya, kalau tiba-tiba mama membatalkan. Jadi, mama merasa tenang mendengar kalau kamu tidak jatuh cinta pada Ayara." Sarah mengembuskan napas, lega.
"Jadi bagaimana, Jul? Mama tidak mau bicara panjang lebar lagi, Minggu depan, bisa tidak kita mendatangi rumah Tessa dan membicarakan perjodohan kalian berdua?" Sarah kembali ke topik semula.
"Maaf, Ma. Aku benar-bena masih belum siap!"
"Apa lagi sih yang membuat kamu tidak siap, Julian! Mama benar-benar tidak habis pikir. Kamu mengatakan sudah melupakan mantan kurang ajarmu itu, kamu juga mengatakan kalau kamu tidak jatuh cinta pada Ayara, jadi apa lagi yang membuatmu tidak siap, hah?" Sarah terlihat benar-benar dongkol sekarang.
Julian terdiam untuk beberapa saat. Terlihat jelad kalau ada kebimbangan di raut wajah tampan itu. Setelah berdiam untuk beberapa saat,dan setelah penuh pertimbangan, akhirnya Julian bertekad untuk mengungkapkan apa yang dirahasiakannya selama ini dari sang mama.
"Ma, sebenarnya yang membuat aku berat untuk menikah, itu karena aku sedang mencari seorang wanita yang pernah aku rengut kesuciannya," ucap Julian dengan sangat hati-hati, takut kalau mamanya itu kenapa-kenapa karena shock.
"Ma-maksudmu apa? jangan bilang kamu pernah melakukan pemerkosaan?"
"Aku tidak bisa mengatakan kalau itu pemerkosaan, Ma. Karena aku melakukannya bukan murni karena niatku sendiri. Tapi, saat itu aku terpaksa melakukannya," ucap Julian, ambigu.
"Mama tidak mengerti. Bisa kamu ceritakan ke Mama dengan detail?" Julian menganggukkan kepalanya dan mulai menceritakan kejadian yang hampir 16 bulan berlalu itu.
"Astaga Julian, kenapa kejadian sebesar ini kamu sembunyikan dari mama?"
"Maaf, Ma! Aku hanya tidak ingin mama kepikiran," raut waja Julian terlihat sendu.
"Tapi, ini tidak murni kesalahanmu. Lagian wanita itu yang pergi sendiri, bukan kamu yang tidak mau bertanggung jawab. Kejadian itu sudah lama berlalu dan dia sama sekali tidak muncul. Itu berarti dia tidak butuh pertanggung jawabanmu, Jul. Jadi, tidak salah kalau kamu menikah,"
"Tapi, Ma ... Aku masih dihantui rasa bersalah dan tidak merasa tenang sebelum aku tahu, bagaimana keadaan wanita itu sekarang. Kalau dia sudah menikah, aku baru akan merasa tenang untuk menikah,"
Sarah menatap dengan tatapan simpati pada putranya yang telihat penuh rasa bersalah. Selain itu, ada rasa kebanggaan yang dirasakan oleh wanita paruh baya itu, mengetahui kalau ternyata putranya itu adalah laki-laki yang bertanggung jawab dan sangat menghargai yang namanya wanita.
"Baiklah, Julian. Mama kasih waktu sebulan lagi untuk kamu mencari wanita itu. Tapi, kalau dalam waktu sebulan ini kamu juga belum menemukannya, maka kamu tidak boleh lagi menolak perjodohanmu dengan Tessa," pungkas, Sarah dengan tegas.
"Tidak ada bantahan lagi, Nak!" lanjut Sarah lagi, ketika dia melihat Julian yang hendak buka mulut lagi.
"Baiklah kalau begitu, Ma!" pungkas Julian, pasrah.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
mama Sara nepsong amat yak .... 😏
2023-12-22
0
Truely Jm Manoppo
Julian ... selidiki tu Tessanya.
2023-12-09
0
Wanti Suswanti
semoga mamanya Julian tahu kebusukan Tessa..
2023-12-09
0