Menjadi Pengasuh Putraku Sendiri
"Anak Ibu memang harus benar-benar dioperasi, Bu. Kalau tidak, kami tidak bisa menjamin kalau dia akan bisa bertahan hidup," ucap seorang dokter pria yang merupakan dokter jantung, pada Ayara seorang wanita yang memiliki seorang anak berusia 4 bulan pengidap jantung bawaan yang sudah parah.
"Apa Tidak ada cara lain lagi, Dok?" Wanita itu terlihat ingin menangis, berharap dokter memberikan jawaban yang bisa membuatnya tenang.
Dokter itu mengembuskan napas dengan berat dan menatap Ayara dengan tatapan simpati. "Maaf, dengan sangat berat hati, aku mau mengatakan kalau tidak ada cara lain lagi selain operasi, agar anak Ibu bisa bertahan hidup. Seperti yang aku katakan tadi kalau lobang di jantung anak Ibu sudah sangat besar sekitar 4 mengarah ke 5 cm, bukan 4 mm yang kemungkinan bisa menutup sendiri nantinya. Kebocoran jantung ASD berukuran besar dan tidak segera ditangani, aliran darah dapat merusak jantung dan paru-paru, sehingga menyebabkan gagal jantung, Bu," terang dokter itu panjang lebar, membuat Ayara, bersender di kursinya dengan lemas.
"Berapa biayanya, Dok?"
"Sekitar 250- 300 juta, Bu." Ayara terhenyak dan semakin lemas mendengar ucapan sang dokter.
"Ya Tuhan dari mana aku akan mendapatkan uang sebanyak itu? aku hanya pengantar bunga, Dok," Ayara mulai menangis. Wanita yang selalu terlihat kuat itu kini terlihat sangat lemah.
"Turut bersimpati, Bu. Tapi maaf, aku juga tidak bisa membantu,"
Setelah berbicara panjang lebar dengan sang dokter Ayara akhirnya pamit untuk keluar dengan sangat lesu. Bagaimana tidak, wanita itu benar-benar bingung sekarang untuk mengambil langkah berikutnya. Karena kalau dia setuju di operasi, dia harus membayar uang muka, minimal 30 persen atau sekitar 90 juta, baru putranya yang dia beri nama Elvano itu di tangani.
Ayara merasa dunianya sekarang sangat runtuh. Wanita itu terduduk di kursi besi sembari menundukkan kepalanya, menangis sesenggukan.
"Kenapa hidup ini tidak adil bagiku ya Tuhan! Kenapa Engkau memberikan penyakit itu pada bayi itu. Dia tidak bersalah sama sekali, bukan keinginannya untuk lahir ke dunia ini tanpa seorang ayah, Kalau Engkau mau menghukum, hukumlah aku, bukan anakku!" Ayara mengeluh dengan cucuran air mata yang semakin deras.
Ya, Baby Elvano memang terlahir di luar pernikahan, yang diakibatkan kejadian yang sama sekali tidak diinginkannya. Di mana dia direnggut kesuciannya oleh seorang pria yang dia tahu adalah seorang pengusaha muda yang memiliki perusahaan besar.
Flash back
Ayara baru keluar dari lobby sebuah apartemen mewah setelah mengantarkan sebuket bunga pesanan seorang pria yang katanya ingin memberikan kejutan pada kekasihnya.
Di saat dirinya, hendak menuju sepeda motornya, wanita itu melihat seorang pria yang sepertinya sedang menatap sakit akibat terjatuh dari sepeda motornya. Karena merasa kasihan, Ayara mendekati pria itu dan membantunya untuk berdiri.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Ayara dengan tatapan khawatir.
"Emm, kakiku sakit sekali, Mba." sahut pria itu, masih dengan meringis kesakitan.
"Kenapa bisa jatuh, Bang?" Ayara bertanya sembari memapah pria itu untuk duduk di sebuah kursi yang ada di halaman area apartemen itu.
"Aku tadi buru-buru ingin mengantarkan pesanan makanan ini, Mbak. Karena takut kena murka yang memesan. Kebetulan aku juga lagi pusing dan kecapean, karena banyak pesanan yang harus aku antar sampai aku lupa belum mengisi perutku dari siang tadi," jelas pria itu di sela-sela rasa rasa sakit di kakinya.
"Emm, begini saja, kebetulan kita sama-sama kurir. Aku baru saja dari dalam untuk mengantarkan pesanan bunga. Jadi, kamu kasih aku alamatnya saja, supaya aku yang mengantarkan makanan itu ke si pemesan. Kamu di sini dulu, tunggu sampai rasa sakitnya sedikit mereda," Ayara menyodorkan bantuan.
"Serius, Mba?" wajah pria itu berbinar bahagia dan Ayara menganggukkan kepalanya, mengiyakan.
"Ini alamatnya, Mba dan pesanannya ada di dalam box itu! Sekali lagi terima kasih banyak!" Ayara kembali menganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah motor pria itu yang sudah terparkir dengan baik.
Ayara kemudian meraih kotak makanan yang kebetulan tidak mengalami kerusakan dan berjalan masuk kembali ke dalam apartemen.
Setelah Ayara sudah memberikan makanan kepada si pemesan, Ayara berniat untuk kembali pulang. Namun, naas di saat wanita itu hendak masuk ke dalam lift, seorang pria tampan memakai jas lengkap keluar dari lift dalam keadaan pucat dan ngos-ngosan.
Lagi-lagi karena Ayara tipe wanita yang memiliki jiwa sosial tinggi, dia langsung bereaksi menolong pria itu. Ketika melihat wajah pria itu, Ayara begitu kaget karena wajah pria itu sering lewat di televisi, dan di media sosial karena masih di usia muda sudah berhasil membangun perusahaan yang sangat besar. Julian Melviano Pradipta, itulah nama pria itu. Seorang pria tampan dan yang terkenal ambisius ,banyak dikagumi oleh orang dan banyak diimpikan oleh para kamu hawa.
"Panas," rintih pria itu yang membuat Ayara bingung.
"Panas bagaimana? Udaranya dingin begini?" batin gadis itu.
"Tolong aku, Nona!" rintih pria bernama Julian itu lagi.
"Iya Tuan, aku akan menolongmu, tapi apa yang harus aku lakukan?" ucap Ayara yang sama sekali tidak tahu kalau pria yang sedang di papahnya itu sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang yang berdosis tinggi.
Singkat cerita, Ayara memapah Julian sampai masuk ke dalam apartemen yang kebetulan minim penerangan. Sementara Julian yang sudah tidak bisa menahan diri lagi langsung menyergap tubuh Ayara, yang hanya bisa berteriak memohon dan meminta tolong. Namun sama sekali tidak ada yang mendengar teriakannya.
Setelah hasrat Julian sudah terpenuhi, pria itu sontak tertidur dan membiarkan Ayara menangis. Namun satu hal yang dia dengar, Julian sempat berkata saat minta tolong, kalau dia sedang dijebak orang. Akhirnya karena merasa kasihan, Ayara menjadi pun menjadi pasrah tubuhnya digagahi oleh pria itu.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? aku sudah tidak suci lagi, tapi tidak mungkin aku meminta pertanggung jawabannya. Dia pasti menuduhku kalau aku adalah orang yang sudah menjebaknya karena tahu dia kaya," Ayara mulai ketakutan dengan pikirannya sendiri yang belum tentu terjadi.
"Astaga, kenapa aku tidak memikirkan resiko itu! Bagaimana nanti kalau dia melaporkanku ke polisi, karena bagaimanapun aku membela diri, pasti tidak akan ada yang percaya, karena aku wanita miskin dan dia memiliki kuasa. Aku harus cepat pergi dari sini!" Dengan tertatih-tatih menahan sakit di pangkal pahanya, Ayara kemudian keluar dari apartemen Pria itu.
Dua bulan pasca kejadian itu, Ayara menyadari ada keanehan pada tubuhnya dan setelah dia melakukan pemeriksaan, dia menemukan kenyataan kalau dirinya hamil. Awal kehamilan, Ayara merasa bingung antara ingin mempertahankan janinnya atau menggugurkannya. Karena pada saat dirinya tahu dia hamil,dia masih kuliah dan memang sudah lulus sidang skripsi tinggal menunggu waktu Wisudanya saja.
Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Ayara memutuskan untuk mempertahankan janinnya karena dia tahu, bayi yang dia kandung tidak salah sama sekali.
Alangkah bahagianya Ayara ketika akhirnya anaknya lahir ke dunia, walaupun memang dia harus menolak tawaran kerja dan tetap menjadi kurir pengantar bunga sesaat setelah acara Wisudanya selesai, karena merasa takut dia akan dianggap pembawa sial nanti kalau teman-teman sekantornya nanti tahu dia hamil di luar nikah.
Kebahagiaan Ayara hanya bertahan sebentar setelah usia bayinya dua bulan didiagnosa mengalami penyakit jantung bawaan yang memiliki tingkat kebocoran besar.
Flash back off.
"Ayara!" terdengar suara seorang wanita memanggil Ayara dengan napas yang tersengal-sengal.
Ayara menoleh ke arah datangnya suara dan melihat sosok Shasa, sahabatnya yang selama ini selalu ada untuk mendukungnya.
"Bagaimana keadaan baby Vano?" tanya Shasa, tidak sabar.
Ayara tidak menjawab, justru semakin terisak-isak sembari memeluk sahabatnya itu.
"Ay, aku bertanya, bagaimana keadaan Vano?" ulang Shasa.
"Kondisinya semakin parah, dan jalan satu-satunya harus operasi Sha. Tapi biayanya 300 juta. Dari mana aku dapat uang sebanyak itu? bahkan uang yang aku pegang sekarang hanya cukup untuk biaya rumah sakitnya dua hari ini dan hari ini terpaksa harus aku bawa pulang dulu. Aku kasihan Sha sama baby Vano, setiap menangis dia langsung membiru, dia juga sering sesak, apa yang harus aku lakukan, Sha?"
Shasa terdiam seribu bahasa mendengar penuturan Ayara. Seandainya dia mampu, dengan senang hati dan tanpa meminta bayaran, dia pasti akan membantu sahabatnya itu, tapi dia dapat uang dari mana? dia bahkan baru beberapa bulan ini bekerja dan tiga bulan pertama dia hanya karyawan magang.
"Ay, maaf aku harus mengatakan ini. Demi Vano, mungkin sebaiknya kamu memberikannya pada mJulian papa kandungnya,"
Mata Ayara membesar terkesiap kaget mendengar saran yang diberikan oleh sahabatnya itu.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
nurvaizatul karimah
👍👍👍
2024-01-22
0
Truely Jm Manoppo
😢😢😢😢 baru mampir sudah sedih
2023-12-09
0
༄༅⃟𝐐Shanum🎀
🥺🥺🥺🥺
2023-09-27
0