Siti pendarahan

Sepulangnya Emak dan Salsa . Siti kini melihat ke dapur milik nya. Piring kini telah bersih dan tersusun rapi di rak. Cucian juga sudah bersih dan tinggal dijemur.

Siti sebenarnya heran. Ada apa dengan emak mertuanya hari ini?

kenapa sifat dan sikap beliau bisa berubah hanya dalam hitungan jam. Bukankah kemarin masih sama ?

Apa ini karena Dadang. Teringat suaminya itu, membuat Siti malah mempertanyakan dimana lelaki itu sekarang. Hingga Karena keasyikan melamun memikirkan sang mertua. Siti kini malah tak sadar jika Dadang tengah menatapnya sedari tadi.

" Tumben rumah rapi. Biasanya kamu malas. Apa karena tadi Emak kesini. Jadi kamu berusaha mengambil hati Emak dengan jadi menantu rajin. Iya kan! "

Ketika hendak pulang ke rumah tadi. Dadang memang berpapasan dengan Ibu dan adiknya yang berboncengan. juga ada Dio diantara mereka.

" Aku malas berdebat Bang . Bara lagi tidur, nanti dia kebangun gegara suara Abang. Kalau Abang pulang hanya ingin ngajak ribut . Mending nggak usah pulang sekalian. Biar rumah ini tenang.."

Dadang memandang Siti dengan tajam. Rasa kesal dan muak semakin dirasakannya.

" Kamu itu. Suami pulang bukannya ditawari makan atau minum ini malah di usir . Emangnya ini hanya rumahmu. Ada juga hak ku atas rumah ini."

Siti yang sedikit senang dengan perubahan Emak kini malah menjadi kesal lagi. " Abang tuh mesti sadar diri. Bukannya Abang yang pulang-pulang malah berkata buruk . Wajar dong kalau aku emosi."

" Mau kamu apa sih dek ?" Tanya Dadang murka.

" Abang yang maunya apa ? " suara Siti serak, air matanya berlinang lagi . " Kenapa setiap hari Abang selalu seperti ini. Jika memang tak nyaman lagi dengan kehadiranku didepan Abang . Maka ceraikan aku ! "

" cerai lagi. cerai lagi...Makanya kamu berubah. Jangan jadi wanita manja. kamu pikir aku nggak capek, hah ? ngelihat kelakuan kamu. Ditambah lagi dengan ucapan Bapak yang merendahkan ku . Makanya jangan hamil lagi. Aku capek dan kamu malah tambah beban ku ."

Ucapan Dadang telah sangat keterlaluan Membuat Siti tak mampu lagi untuk mengungkapkan rasa sesaknya, kram diperutnya datang lagi . Dia meremas perutnya dengan kuat, karena kini dia merasakan kram yang sangat menyiksa. Tubuhnya terasa melayang, dan tiba-tiba semuanya gelap.

Dadang bergeming memandang tubuh Siti yang tergeletak didepannya. Darah tampak memenuhi kaki, bahkan kini merembes ke daster berwarna ungu istrinya Itu. Dadang panik, tadi istrinya itu baik-baik saja tapi kenapa sekarang malah begini.

" Dek. Bangun dek...!!!"

Dadang berteriak, Dia nampak histeris apalagi darah yang keluar dari inti sang istri makin bertambah banyak.

Ditengah kebingungannya yang tak tahu harus berbuat apa. Salma tetangga mereka datang, wanita itu ikut panik melihat keadaan Siti yang telah berada dipangkuan Dadang.

" Ya Allah Dang. Kok bisa pendarahan begini ? " Salma Menepuk bahu lelaki yang tampak masih syok itu.

" kamu tunggu disini Dang. Biar mbak minta bantuan sama warga biar ada yang ngabarin ibu kamu ..."

Tak butuh waktu lama rumah telah ramai dengan banyak tetangga yang datang. Tampak juga Indra datang dengan mobil miliknya. Warga bergotong royong membopong Siti kearah Mobil, mereka akan membawa Istri Dadang itu kerumah Sakit. Ditengah riuh dan banyaknya warga. Salma teringat akan Bara. Pada saat yang sama suara Bara menangis terdengar dari arah kamar. Salma yang mendengar suara Bara bergegas menghampiri dan mengendong bocah itu. Dia kemudian membawa Bara kerumahnya. Bagaimanapun dia tak ingin jika bocah itu melihat keadaan Siti, sang Ibu.

Tak lama Lastri datang . Membuat Salma menghampirinya karena Dia tahu mertua Siti itu pasti hendak menjemput Bara.

" Titip Bara sebentar ya Sal..! saya mau beresin dulu darah yang tercecer,"

Salma mengangguk ramah. Dilihatnya Lastri kini membersihkan rumah anaknya itu.

***

Lastri memandang Bara dan Dio yang nampak menangis. Dia sangat kepayahan karena bocah itu hanya mencari-cari sosok Siti, sang Ibu. Dua cucunya itu kini memang berada dalam pengasuhannya. Peristiwa kemarin membuat Siti harus rawat inap di rumah Sakit. Lastri bertanya-tanya entah apa yang terjadi dengan Siti ketika dia dan Salsa pulang kemarin. Karena bahkan mereka belum lama pulang, Tapi tiba-tiba ada tetangga Siti yang mengabarkan jika menantunya tak sadarkan diri karena pendarahan.

Untungnya Andri belum pulang sehingga Siti bisa dibawa ke rumah Sakit mengunakan Mobil mereka.

Ditengah repot nya Lastri dengan cucu-cucunya. Nurdin nampak keluar dengan tergesa.

" Bayinya tak dapat diselamatkan karena kelainan jantung bawaan . Dan besok Siti harus menjalani operasi pengangkatan Rahim.."

Emak meraba Dadanya yang terasa nyeri dan sesak secara bersamaan.

" Bapak ke rumah sakit ya Mak. Jemput jenazah.." Lanjut Nurdin lagi.

Lastri hanya mengangguk lidahnya mendadak kelu , tubuhnya juga terasa melemas. Untungnya Dio dan Bara kini tak lagi menangis, Karena kartun kesukaan bocah itu telah mulai.

Dia memang kesal dengan kehamilan Siti tapi bukan hal seperti ini yang harusnya jadi jawaban.

Lastri menangis, Menatap wajah polos Bara dan Dio dia semakin terisak. Entah bagaimana Kelanjutan rumah tangga anak pertamanya nanti.

Sejujurnya Lastri takut jika ini adalah perbuatan Dadang. Mengingat betapa kesalnya Dadang pada istrinya itu, Apa mungkin Dadang yang telah mendorong Siti atau bahkan melakukan kekerasan yang lebih dari itu ?

Suara salam dari luar mengejutkan Lastri. Ternyata Salsa datang . Gadis itu menangis dan memeluk ibunya dengan tubuh bergetar, Dia memang mendampingi sang kakak ipar ketika dibawa ke rumah sakit kemarin,,

" Kenapa pulang Sa. Abang mu sama siapa ?"

" Ada mbak Hesti sama Bang Indra di sana Mak. Anak-anak mereka titipkan ke neneknya. Aku disuruh pulang, gantian. Mungkin Emak mau ke sana ."

Lastri menunduk. " Emak nggak sanggup kalau harus datang ke sana Sa. Emak rasa ini semua terjadi juga karena ulah Emak Ke mbak mu Siti. Emak malu kalau harus bertatapan dan melihat sendiri luka di mata mbak mu itu"

Salsa melepaskan pelukan mereka. " Saat seperti ini. Mbak Siti perlu dukungan. Tunjukan sama dia jika emak benar-benar menyesal dan telah berubah. Emak adalah satu-satunya orang tua terdekat yang Mbak Siti punya. jadi jangan makin membuatnya terpuruk dan membenci Emak mau pun Bang Dadang.."

Lastri memandang Salsa, ternyata putri bungsunya itu benar-benar telah dewasa. Dia beranjak menuju kamar . Sepertinya mengikuti saran Salsa adalah hal yang paling baik yang bisa dia lakukan. Dia harus jadi penyemangat bagi Siti. Meski janin itu pada awalnya tak diinginkan tapi Lastri tahu rasanya. Jika seorang calon Ibu akan bahagia jika merasakan gerakan janin pada perutnya. Dan itu pasti juga terjadi pada Siti, sang menantu. Semoga saja putranya Dadang juga akan berubah karena kejadian ini.

Salsa mengajak keponakannya untuk masuk ke kamar. karena dia juga harus mempersiapkan rumah menyambut kedatangan jenazah ponakannya yang berjenis kelamin perempuan itu.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

Sedih na kak

2023-03-17

0

Dewi Payang

Dewi Payang

astaga si Dadang ngomongnya

2023-03-17

1

Dewi Payang

Dewi Payang

idih si Dadang, rumah bersih tetep diomelin. puji donk isterinya.

2023-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Hamil lagi !!!
2 Siti yang salah ?
3 Tetangga terbaik
4 ipar baik
5 Amarah Dadang
6 Amarah Dadang 2
7 Dadang mengadu ke Emak
8 Nasehat Bapak
9 Dadang meminta maaf
10 Emak dan menantu istimewa
11 ipar Julid, Hesti menjerit
12 Anugerah terindah Siti
13 Menantu-menantu Emak
14 Pecah seribu
15 Apa keinginan Dadang ?
16 Alasan Dadang Dan nasehat Bapak
17 Emak berubah ?
18 Siti pendarahan
19 penyesalan Dadang
20 Cerai ?
21 Kedatangan Bude
22 keputusan Siti
23 keputusan Siti 2
24 Surat perjanjian
25 Awal yang Baru
26 Isi hati Siti
27 Awal mula
28 Dilamar !!!!
29 Serius !!!!
30 Tidak setuju ?
31 kamu istimewa
32 ketemu Keluarga Dadang
33 Bude!!! Aku jatuh CINTA...
34 panik !!!
35 Bertemu mantan
36 Bude tak setuju .
37 Terima kasih bude ..
38 ketakutan bude
39 Restu bude
40 Lamaran
41 menikah
42 Malam pertama
43 Bolong ( malam pertama 2)
44 Menantu pertama
45 Rumah mertua
46 kapan hamil
47 Mandul ?
48 kejutan tak terduga
49 Pilihan !!
50 Keramas
51 Keputusan dan pilihan
52 Masalah yang akhirnya datang.
53 Menantu beda perlakuan
54 Hadiah adik ipar
55 Bissmillah...
56 Ada apa dengan Emak ?
57 Harapan
58 Akhirnya.....
59 Emak sakit
60 Belanja
61 Rumah Baru , Awal baik atau buruk ?
62 Perut atau bawah perut ?
63 Hutang suami, hutang istri ?
64 Terlena
65 Solusi.. atau ?
66 Masalah yang sama
67 Solusi
68 Suami Idaman
69 menantu idaman
70 tulah karena fitnah
71 Uang kiriman !
72 Abang pulang, masalah datang
73 Cucu perempuan
74 Lamaran Agung
75 Agung Menikah
76 Rezeki tak terduga (ipar baik)
77 Menantu tertua
78 Betah di rumah.
79 Hubungan Baik
80 Ada apa dengan ku ?
81 Sesal !?
82 Titik balik ?
83 Entah kemana akan bermuara ?
84 keputusan final
85 Akhir dan Awal
86 Sesal
87 ikatan Ayah dan anak
88 Move on duluan
89 Istri Baru Dadang
90 Siapa Sandra ?
91 Dadang Pergi
92 Akhir bagi Dadang , Awal untuk Siti
93 Sandra berulah
94 Tuduhan
95 Rencana
96 Kalah Cepat
97 Rama Si sulung
98 Siti mengadu !!
99 Pengakuan Dadang
100 Siti dalam kenangan
101 Kemarahan Dadang
102 Sandra dan Sampah
103 Salsa dan masa lalu Siti
104 Sandra melahirkan.
105 Karma ?
106 kembalinya Ratu julid
107 Tetap Salah
108 Kehancuran Dadang, sukses Siti !
109 Perasaan Siti
110 Kedatangan Agung
111 tabur tuai?
112 Luka dan bahagia
113 Fakta Sandra
114 Langkah awal Dadang
115 prank
116 Dio sakit
117 Dio sakit 2
118 teguran yang manis
119 Trauma Dio
120 Bunda Elis
121 sipolos Bara
122 Karma lagi ?
123 Pasangan pas
124 Sandra oh Sandra..
125 Dilema !!
126 Rumah tangga atau rumah duka
127 Siasat Sandra , taktik Salsa
128 Kejutan Untuk Rama
129 pengakuan Siti
130 Fian kecewa
131 Akhir (Tamat)
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Hamil lagi !!!
2
Siti yang salah ?
3
Tetangga terbaik
4
ipar baik
5
Amarah Dadang
6
Amarah Dadang 2
7
Dadang mengadu ke Emak
8
Nasehat Bapak
9
Dadang meminta maaf
10
Emak dan menantu istimewa
11
ipar Julid, Hesti menjerit
12
Anugerah terindah Siti
13
Menantu-menantu Emak
14
Pecah seribu
15
Apa keinginan Dadang ?
16
Alasan Dadang Dan nasehat Bapak
17
Emak berubah ?
18
Siti pendarahan
19
penyesalan Dadang
20
Cerai ?
21
Kedatangan Bude
22
keputusan Siti
23
keputusan Siti 2
24
Surat perjanjian
25
Awal yang Baru
26
Isi hati Siti
27
Awal mula
28
Dilamar !!!!
29
Serius !!!!
30
Tidak setuju ?
31
kamu istimewa
32
ketemu Keluarga Dadang
33
Bude!!! Aku jatuh CINTA...
34
panik !!!
35
Bertemu mantan
36
Bude tak setuju .
37
Terima kasih bude ..
38
ketakutan bude
39
Restu bude
40
Lamaran
41
menikah
42
Malam pertama
43
Bolong ( malam pertama 2)
44
Menantu pertama
45
Rumah mertua
46
kapan hamil
47
Mandul ?
48
kejutan tak terduga
49
Pilihan !!
50
Keramas
51
Keputusan dan pilihan
52
Masalah yang akhirnya datang.
53
Menantu beda perlakuan
54
Hadiah adik ipar
55
Bissmillah...
56
Ada apa dengan Emak ?
57
Harapan
58
Akhirnya.....
59
Emak sakit
60
Belanja
61
Rumah Baru , Awal baik atau buruk ?
62
Perut atau bawah perut ?
63
Hutang suami, hutang istri ?
64
Terlena
65
Solusi.. atau ?
66
Masalah yang sama
67
Solusi
68
Suami Idaman
69
menantu idaman
70
tulah karena fitnah
71
Uang kiriman !
72
Abang pulang, masalah datang
73
Cucu perempuan
74
Lamaran Agung
75
Agung Menikah
76
Rezeki tak terduga (ipar baik)
77
Menantu tertua
78
Betah di rumah.
79
Hubungan Baik
80
Ada apa dengan ku ?
81
Sesal !?
82
Titik balik ?
83
Entah kemana akan bermuara ?
84
keputusan final
85
Akhir dan Awal
86
Sesal
87
ikatan Ayah dan anak
88
Move on duluan
89
Istri Baru Dadang
90
Siapa Sandra ?
91
Dadang Pergi
92
Akhir bagi Dadang , Awal untuk Siti
93
Sandra berulah
94
Tuduhan
95
Rencana
96
Kalah Cepat
97
Rama Si sulung
98
Siti mengadu !!
99
Pengakuan Dadang
100
Siti dalam kenangan
101
Kemarahan Dadang
102
Sandra dan Sampah
103
Salsa dan masa lalu Siti
104
Sandra melahirkan.
105
Karma ?
106
kembalinya Ratu julid
107
Tetap Salah
108
Kehancuran Dadang, sukses Siti !
109
Perasaan Siti
110
Kedatangan Agung
111
tabur tuai?
112
Luka dan bahagia
113
Fakta Sandra
114
Langkah awal Dadang
115
prank
116
Dio sakit
117
Dio sakit 2
118
teguran yang manis
119
Trauma Dio
120
Bunda Elis
121
sipolos Bara
122
Karma lagi ?
123
Pasangan pas
124
Sandra oh Sandra..
125
Dilema !!
126
Rumah tangga atau rumah duka
127
Siasat Sandra , taktik Salsa
128
Kejutan Untuk Rama
129
pengakuan Siti
130
Fian kecewa
131
Akhir (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!