Siti merasakan kram pada bagian bawah perutnya. Namun pekerjaannya membuat pempek belum juga selesai, dan ini memaksa Siti untuk tetap berada ditempatnya sekarang. Setelah lebih dari dua jam bergelut sendirian. Siti Kini ditemani Salsa, Sementara Dio dan Bara telah tertidur lelap di kasur milik sang nenek.
" Emak sama mbak Hesti belum pulang juga mbak !" Salsa dengan telaten mengaduk adonan pempek yang masih sangat banyak. Emak dan Hesti memang kini tengah mencari buruh untuk ngarit( istilah untuk pemanenan padi dengan alat semacam sabit) yang biasanya seorang perempuan. Meski telah sedari jam 7 tadi mereka pergi tapi hingga jam menunjukan pukul 10 malam mereka belum juga pulang.
" Belum Sa. Mungkin banyak yang nolak atau udah ada janji dengan yang lain. Kan panen raya. jadinya banyak yang barengan panennya."
Salsa salut dengan pemikiran Siti yang tak ingin suudzon dengan emak mertuanya.
" Kenapa nggak besok aja diterusin Mbak. Salsa lihat dari tadi mbak keringetan terus. mbak pasti kecapekan.."
Siti tersenyum dengan perhatian Salsa " mbak nggak kenapa-napa kok . kita juga kan harus masak lauk juga subuh nanti Sa, pasti keteteran kalau semuanya harus dilakukan besok .."
" Iya juga ya. lagian kenapa Emak malah minta dibikinkan pistel kayak gini si mbak ! mending buat pempek lenjer aja , kan lebih praktis . Hemat waktu dan tenaga pula pastinya."
" Hesti maunya pistel. Katanya dia udah lama nggak makan pempek jenis ini Sa."
" Mbak Hesti lagi. kok aku ngerasa kalau mbak Hesti tak sebaik kelihatannya deh mbak. Suka banget bikin repot mbak Siti dengan ide-ide nya yang nyeleneh plus bikin repot. Mending kalau mau keluar duit buat modal. lah ini modal ngomong doang. PNS kok pelitnya nggak ketulungan.."
Siti tersenyum " Huss jangan suka ghibah nggak baik .. Nanti abang mu denger. "
" Biarin Bang Indra denger. kan mereka sebelas dua belas alias sama aja. Jujur nih ya Mbak , anaknya emak itu yang paling royal dan pengertian cuman Bang Dadang, Tapi aku nggak tahu kenapa semenjak menikah Bang Dadang kayak perhitungan gitu sama tenaganya " Salsa menatap Siti yang masih mengisi pepaya muda pada adonan yang telah dibentuk pipih berdiameter tujuh senti.
"Makanya aku minta Mbak Siti buat bersabar. Aku yakin Bang Dadang pasti berubah.."
"Aamiin. semoga Ya Sa. Kita doakan saja yang Baik-baik untuk keluarga kita."
" Belum juga selesai Ti ! Kok lama banget, kamu nggak sambil main hape kan bikin pempeknya " Emak yang baru pulang langsung mengecek pekerjaan Siti.
" Yaelah Mak . Bantuin kenapa ? Emang Mak lihat mbak Siti pegang Hp ? " Salsa berucap pelan , namun dengan nada kesal yang kentara. " Mbak Hesti mana Mak ! " Salsa melongok kebelakang tubuh Emak namun tak juga menemukan sosok Hesti.
" Udah tidur Dia. Kecapekan ."
Balasan Santai Emak membuat Salsa geram ," Ya udah mbak. Sisa adonannya dibuat pempek lenjer aja. Biar cepat"
Dengan seluruh tenaganya Salsa membentuk lenjeran pempek, seolah kini tengah menyalurkan emosinya akan Sikap Hesti.
" Loh nggak bisa gitu Sa. inikan masih setengah lagi adonannya. Buat pistel aja. jangan males "
" Ya udah Emak buat aja sendiri. lagian kalau untuk menantu kesayangan emak pempek yang sudah jadi itu lebih dari cukup. Yang males itu mbak Hesti. Bisanya request doang bantuin kagak ."
" Kamu itu ya , yang sopan kalau ngomong sama orang tua. Wajarlah mbak mu kan capek karena nggak terbiasa kerja kayak gini, Dia itu kerjanya jadi guru. kalau Siti kan sudah terbiasa jadi nggak punya alasan buat males. lagian bener kata Hesti lebih mantep pempek pistel dari pada pempek lenjeran ."
" Mak sadar nggak sih kalau mbak Siti itu lagi hamil. Kok Mak nggak perduli dengan kesehatan mantu sendiri. Sedangkan mantu yang satunya malah enak-enakan Tidur " Salsa beranjak, dia sudah tak tahan dengan kelakuan Emak yang selalu menganak emaskan Hesti dan tidak menghargai segala kerja keras Siti. Padahal mereka sama-sama menantu di rumah ini.
Salsa masuk ke kamar Depan yang memang biasa ditinggali khusus untuk keluarga Indra jika mereka menginap. sedangkan Dadang dan Siti akan disuruh tidur lesehan diruang tamu mereka.
" Mbak Hesti belum tidur? " Salsa melihat jika kakak iparnya itu nampak senyum-senyum tak jelas didepan layar Hp yang menyala." Kalau belum. sebaiknya Mbak ke dapur bantuin kita bikin pempek pesanan mbak itu" Salsa meneruskan ucapannya sebelum Hesti membuka mulutnya.
" Iya Sa. Sebenarnya mbak tadi ngantuk tapi ada temen yang chat jadi keganggu mau tidurnya "
Salsa telah lebih dulu meninggalkan Hesti, tak berniat mendengar apapun yang akan dikatakan Hesti sebagai pembelaan dari sikap tak tahu diri yang ditunjukan kakak iparnya itu.
Sesampainya Hesti di dapur. Emak menatapnya dengan heran " Loh Hes. katanya tadi kakimu kram karena kecapekan. kenapa kesini . Bukannya tidur , istirahat "
Hesti menggaruk pelipisnya yang tak gatal. Dia kebingungan menjawab semua ucapan mertuanya " ini Mak , mau bantuin kalian . Kata Salsa belum selesai. Kebetulan sedari tadi aku belum tidur. Jadinya Ya kesini aja. kramnya juga udah hilang kok Mak."
Emak melirik Salsa. Jadi Salsa Ke depan tadi meminta Hesti membantu mereka.
" Mau dibuat Pistel semua kan mak ? Ya udah kita lembur . Kan kalau gini adil, nggak ada yang terlalu capek dan nggak ada yang tinggal comot makan doang . Ayo mbak Hesti, Kalau jadi menantu emak itu harus serba bisa seperti mbak Siti. Lagi hamil padahal Loh . Tapi tetap kerja dan nggak ngeluh demi menghormati mertua. Mbak Siti memang the best deh " Salsa memberi jempol kearah Siti, sedang ketiga orang yang mendengar ucapan Salsa itu malah merutuki perkataan Salsa yang ceplas-ceplos namun tepat kena dihati mereka.
jam telah menunjukkan pukul 11 malam , semua pempek telah jadi. Siti yang sedari tadi menahan kram perutnya kini bernapas lega, akhirnya dia bisa meluruskan pinggang sekaligus mengistirahatkan diri di atas kasur. Dalam hati dia berdoa Agar kram nya bisa sembuh sebelum subuh datang .setelah selesai merendam semua alas, baskom dan cetakan yang mereka gunakan tadi. Siti segera menuju kasur dimana Arga dan Dio tertidur.
" Mbak Hesti Alarmnya jangan Lupa..jangan sampai keduluan mertua!!! "
Suara Salsa terdengar nyaring. membuat Siti yang hampir terlelap kini membuka matanya kembali. Dasar Salsa, Gumam Siti yang nampak tersenyum. sebelum kembali menutup kedua matanya untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Dewi Payang
salsa mantap euyyy😂👍
2023-03-12
1
Dewi Payang
semoga dadang berubah seperti kata sasa
2023-03-12
1
Dewi Payang
wkwk🤣syukurnya salsa yg ngomong gitu, bukan siti😁
2023-03-12
1