Salsa saat ini tengah menunggu Emak di atas motornya. Jika biasanya Ibunya itu tak mau ikut jika ia ke rumah Siti.Tapi kini beliau bahkan meminta Salsa menunggu dirinya terlebih dahulu sebelum ke rumah menantu pertamanya .
Beras seberat 20 kg, diletakkan didepan. Karena memang motor Salsa adalah motor jenis Matic.
Setiba di rumah Dadang. Emak segera turun menghampiri Bara yang kebetulan sedang bermain didepan rumah, Sementara Siti kini tengah menyapu halaman, yang berserakan daun mangga .
" Assalammualaikum Mbak ! "
Siti yang sedari tadi fokus dengan kegiatannya menoleh ke sumber suara.
" wa'alaikumsalam Eh Sa. Ada Emak juga.. " Siti menyalami emak yang tengah mengendong Bara.
" Kayak udah lama nggak ketemu aja nih mbak siti ! Pake salim segala. " Salsa mengoda tingkah Siti sambil membopong beras yang dibawanya tadi.
" Itu namanya Adab. Salsa."
Gadis itu dihadiahi jitakan oleh Emak.
" Tolongin Ti, nanti adikmu malah keseleo. " Titah Emak ketika melihat Salsa nampak kesusahan dengan Beras yang dibawanya .
Jadilah mereka kini malah gotong royong membawa beras itu. Membuat Emak heran, bagaimana bisa para perempuan ini lahir di keluarga petani sedangkan mengangkat beras segitu saja sudah kesusahan.
Emak ikut masuk ke rumah Ketika Salsa dan Siti membawa karung beras tadi. Mata tua itu menyelidik ke segala penjuru rumah. Dia menggeleng melihat betapa berantakannya rumah ini bahkan ruang tamu yang berukuran 3x3 meter ini penuh dengan mainan anak-anak.
Siti kini kembali kedepan dan berhenti ketika melihat Emak telah berada di ruang tamu. Dengan menenteng secangkir kopi, Siti duduk didepan Emak yang masih memangku Bara dipangkuannya. Meski perempuan Emak memang juga pencinta kopi, namun dengan sedikit gula. Agar rasa pahit alami kopi lebih terasa begitu menurut Emak.
" Loh mana Salsa ? " Emak heran karena anak gadisnya itu malah menghilang.
" Lagi makan Mak ! Silahkan minum dulu " Siti menjawab pelan. Sembari tangannya nampak menyusun kembali mainan milik anak-anak kedalam keranjang.
" Mak kalau mau makan ke dapur. Sekalian sama Salsa."
Lastri menggeleng " Apa setiap kesini Salsa selalu begitu Ti ! numpang makan disini. Di rumah kalian ?
Siti menatap Emak dan menghentikan sementara aksi beres-beresnya" Nggak kok Mak. Kebetulan hari ini Siti masak sambel bawang , tumisan kangkung dan juga ikan asin. Makanya Salsa makan. Ngiler katanya.." Ada senyum lembut dibibir Siti . Saat menjawab pertanyaan mertuanya yang seakan takut jika ia tak berkenan dengan kelakuan adik iparnya itu.
Lastri terdiam. matanya menatap ke arah Bara yang terlihat mengantuk, bocah itu memang tak tidur siang karena keasyikan main. maka Lastri meminta Siti untuk menidurkan cucunya itu dulu.
Setelah Siti masuk ke kamar. Lastri segera memasukkan mainan yang berserak kedalam keranjang. Melanjutkan pekerjaan Siti tadi. Setelah selesai wanita paruh baya itu segera menuju dapur. Dilihatnya Salsa nampak membasuh beras didalam wadah magic com.
" Loh Sa. Nasinya kamu habisin ? "
Salsa cengengesan. mengangguk sambil memamerkan giginya yang nampak rapi.
" Kamu itu kok nggak mikirin . Gimana kalau ponakan mu ada yang belum makan. "
" Makanya Salsa masak nasi lagi Mak. antisipasi heheh"
Lastri menggeser tubuh Salsa yang berada persis di tengah pintu kamar mandi. Dilihatnya ada seember cucian yang belum tersentuh. Matanya juga kini tertuju pada tumpukan piring kotor yang menggunung didalam sebuah baskom.
" Kalau sudah selesai masak nasinya . kamu cuci tuh pakaian ponakan mu. piring juga sekalian dicuci . ngerti kan ! "
Salsa merasa aneh dengan perkataan emak. namun dia hanya mengangguk saja. Mungkinkah emak berubah setelah mendengarkan pertengkaran dirinya dan Abangnya tadi. Karena pada saat Salsa masuk ke rumah. Dia memergoki sosok Emak nampak dengan tenang menguping pembicaraan Dadang dan Nurdin.
Setelah Bara tertidur Siti segera keluar kamar. Dia merasa tak enak karena seolah tak menghargai kedatangan Emak kerumahnya. Dilihatnya sosok ibu mertuanya itu nampak duduk bersila dihadapan pakaian Bersih yang baru saja diangkat Siti dari jemuran tadi . Tangan yang sudah keriput itu dengan lincah melipat satu persatu pakaian didepannya.
" Mak ngapain ? " Siti bertanya tak enak. Matanya kini malah menoleh kearah dapur karena mendengar suara piring yang seperti sedang dicuci seseorang. Ditengah bingungnya Siti .Emak menarik tangannya menyuruh Siti untuk duduk didekatnya.
" Maafkan Emak ya Ti. Selama ini sudah menjadi mertua yang dzolim terhadap kamu. Emak pikir semua yang diceritakan Dadang adalah kebenaran. Tapi nyatanya anak Emak satu itu memang belum bisa bersikap dewasa .."
Siti ikut membantu Emak menyusun semua pakaian yang sudah rapi di keranjang khusus pakaian anaknya. Membahas ini membuatnya semakin canggung dihadapan mertuanya itu.
" Siti yang minta maaf Mak. karena tak mungkin ada asap jika tak ada api. "
Mendengar jawaban itu Lastri kini menatap Siti. Menantu tertuanya ini selain memiliki paras yang cantik juga sangat Sopan dan juga mudah bergaul. Pertama Dadang mengenalkan Siti padanya . Emak langsung suka . Tapi ketika tahu latar belakang pendidikan Siti. Membuat Emak seolah lupa semua yang baik dari sosok Siti.
" Emak akan bilang ke Dadang untuk membantu semua pekerjaanmu . Oh iya jika beras kalian habis bilang ke Emak . Jangan sungkan Ya "
Lastri menepuk bahu Siti. Membuat Siti tersenyum mengiyakan.
" Mbak! Rama mana ? "
Salsa yang baru saja menyelesaikan tugas dari emak nampak mencari-cari sosok ponakannya itu.
" Nginep di rumah Ya mbak malam ini. Masak sambel bawang , sama Ayam geprek. Nanti ayam sama bahan-bahannya Salsa yang beli."
Kening Lastri berkerut " Dapat uang darimana kamu Sa. Kok emak perhatikan beberapa hari belakangan ini kamu sibuk belanja. Kamu nggak aneh-aneh kan kerjanya ? "
" Tenang Mak. Salsa tetap dijalan yang benar kok. Ini bonus Salsa, bukan bonus sih. Tepatnya reward karena Salsa nulis di platform kepenulisan. Dan tulisan Salsa banyak peminat . Jadinya Cuan deh heheh"
Lastri memandang Siti karena memang dia tidak mengerti dengan jawaban anak gadisnya itu " Maksud Salsa dia nulis novel atau cerita gitu Mak. Makanya dia dapat uang karena menjual tulisan itu."
" Lagakmu Sa. kita ini tinggal dikampung, orang akan berpikir jelek, kalau kamu terus di rumah tapi kamu bisa beli ini beli itu.."
" Ya deh nanti Salsa posting di sosial media Salsa . Sekalian promosi , Agar tak ada dusta diantara kita.."
" Sosial media apaan lagi itu ?"
" Facebook Mak.."
" Oh yang sering dikatakan sama Dadang dan Mbak Hesti mu itu.!"
Lastri manggut-manggut. Sementara Salsa hanya tersenyum . Mereka sedikit geli.mengingat kepolosan Lastri saat ini.
" Ya udah Ti. kamu dan anak-anak nginep dulu di rumah emak. Besok Indra sama istri dan anaknya juga bakalan pulang ke rumah mereka. Kan jarang-jarang kita bisa kumpul keluarga.." Emak mendukung ucapan Salsa membuat Siti tak bisa mengelak lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Dewi Payang
semoga si emak bener2 berubah.
4 🌹 buat kak author... semangat💪💪
2023-03-14
1
Dewi Payang
haha, si emak kaya gak pernah punya anak aja😂
2023-03-14
1