Waktu terasa berlalu dengan cepat. meski pertengkaran rumah tangga Siti dan Dadang masih sering terjadi . Namun, begitu, sebisa mungkin Siti menahan dirinya untuk tidak semakin memperkeruh suasana. Dia seolah menulikan telinganya saat Dadang lagi-lagi memperdebatkan masalah yang sama.
Perutnya yang besar tak lagi dapat disembunyikan oleh Siti. Bukan apa-apa, dipandang dengan tatapan mencibir sungguh membuat kita harus memiliki mental sekuat baja. Namun dia lega Seiring waktu , mual dan pusing yang Siti rasakan perlahan mulai menghilang, Hingga Ia memutuskan untuk kembali berjualan online . Setidaknya Dia bisa mendapatkan uang jajan untuk anaknya , Dan tak harus menunggu pemberian Dadang.
Selesai memposting aneka baju gamis dan Koko, Siti kini memberikan Hpnya kepada Bara, anak bungsunya. Bara seolah mengerti dengan kesusahan Siti,karena kini Bara lebih betah di rumah, anak itu sangat menyukai kartun bocah kembar dari Malaysia, Siti memberikan Hp Sebagai penghibur Bara agar dia tak rewel ketika Siti beberes maupun mencuci baju.
Tok Tok Tok
Ketukan di pintu membuat Siti menghentikan Aktifitasnya yang tengah melipat baju, Dia beranjak setelah memastikan Bara tetap tertidur dengan hp di tangannya..
" Assalammualaikum Mbak !!"
"Wa'alaikum salam ! "
Siti membuka pintu, dan menemukan Salsa adik bungsu Dadang menyambutnya dengan senyuman. Siti kemudian berlalu masuk diikuti Salsa dibelakang .
" kok sepi mbak ? anak-anak mana ? " Salsa bertanya, matanya nampak mencari keberadaan para ponakan laki-lakinya itu.
" Loh bukannya di rumah Emak ?" Siti malah balik bertanya,
" Iyah kah mbak ! Soalnya tadi Salsa dari rumah temen nggak mampir dulu ke rumah dan langsung kesini. .aku tadi lihat postingan mbak, gamis Nagita nya berapa mbak ? soalnya kita mau jadi pagar ayu gitu..! kalau ambil banyak bolehlah dikorting hehehe!"
Siti masih melipat pakaian yang sudah seminggu tak dirapikan. Namun Dia tersenyum senang karena ini orderan pertamanya setelah vakum dari online shop 5 bulan yang lalu.
" Bolehlah , nanti mbak kasih korting! kenapa gamis ? nggak kebaya aja . Biasanya kan pake kebaya.. "
Melihat tumpukan baju yang dilipat Siti seolah tak berkurang dari tadi , Salsa membantu kakak iparnya itu " Aku sih nurut aja mbak, Katanya dia pernah ngeliat pagar ayu pake gamis gitu, dan lihatnya adem banget. Lagian Nina kan pake hijab, syar'i lagi. Makanya dia mengusulkan itu.."
Siti manggut-manggut mengerti akan penjelasan Salsa. " jadi berapa pics maunya? Biar mbak hitung berapa totalnya , dan sekalian mbak minta Depe setengahnya Ya "
" 10 pics mbak..! oh Iyah ini aku udah bawa uang 2 juta sebagai Dp. Nanti kalau kiranya kurang Aku tambahin lagi..
" Salsa langsung mengeluarkan Amplop dari saku bajunya dan menyerahkannya ke Siti.
Siti menghitung uang pemberian Salsa , pas Dua juta rupiah . kemudian Siti beranjak, mengambil Hape yang sempat dicas, dan dia mulai menghitung total yang harus dibayar oleh Salsa.
"3 juta 750 ribu Sa, kamu cukup bayar 3 setengah juta aja.."
" Oh oke mbak berarti nggak perlu nambah Dp ya ? Kalau barangnya sampai mbak inbok aja ke Salsa ya.. "
Salsa melihat Siti yang mengangguk, membuatnya tersenyum.. kini pandangannya fokus ke perut Siti yang membuncit" Mbak beneran hamil lagi ? "
Siti menatap Salsa dengan heran " memangnya belum keliatan ya ? "
Salsa tersenyum salah tingkah " kelihatan si mbak..."
pandangan Salsa berubah prihatin , " Mbak Salma bilang , Bang Dadang sering marah ya sama mbak ?"
" Ya , namanya Rumah tangga, pasti seperti itu Sa, nggak mungkin kan harmonis terus . !"
Salsa menunduk " iyah si mbak, Tapi katanya ini karena mbak hamil lagi ..! kok bisa-bisanya Abang ku itu nyalahin mbak, emak juga...eh.." Salsa menutup mulutnya, hampir saja dia keceplosan.
Tapi sepertinya terlambat, Siti kini malah menatapnya dengan pandangan penasaran " Emak juga apa Sa, nyalahin Mbak juga ! Ya sih seharusnya mbak balikin aja Abang mu ke Emak, Biar nggak bunting lagi.." Siti yang berusaha mati-matian menahan perasaan sakitnya akhirnya kembali terluka. Dia hanya lulusan SMA dan itu sepertinya menjadi alasan kenapa Emak , mertuanya itu membedakan dirinya dengan Hesti yang merupakan seorang sarjana. Dia seolah sadar betul, jika kehamilannya ini akan menambah daftar keburukannya di mata Emak. mertuanya .
perkataan Siti membuat Salsa tak enak hati. Dia seolah membuka luka kakak iparnya, karena Salsa tahu hubungan Antara mertua dan menantu yang dijalani Siti dan Ibunya itu begitu Buruk dan pasti membuat Siti menyimpan banyak Luka, selama pernikahannya dengan Dadang, kakak kandung Salsa.
" Pesan Mbak ke kamu cuma satu Sa. Kalau cari suami Pastikan dia nggak punya saudara. Alias anak tunggal. Biar kamu nggak dibandingkan dengan pasangan saudara suamimu .."
Siti nampak begitu emosi, sedang Salsa kini menunduk. sebesar itukah Luka yang dibuat emak di hati Siti ?
" Mbak yang sabar Ya, Aku tahu Bang Dadang Salah tapi Mbak harus pikirkan anak-anak mbak.. !"
" hanya itu yang jadi pegangan mbak sekarang Sa. Tapi kalau nanti Mbak menyerah . kamu mau kan urus ponakan ponakan mu yang nakal ini.." Mata Siti berfokus pada Bara. sibungsu yang sebentar lagi berubah gelar menjadi kakak.
Salsa menangis, Usianya yang memang sudah 21 tahun dan itu mengajarkan dia untuk lebih berempati dan berpihak pada yang menurutnya benar. " Aku harap mbak bertahan, Mungkin Bang Dadang akan berubah.."
"Aamiin ! Jika semua yang kita lakukan baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang baik juga, makasih ya Sa. Kamu Ipar yang sangat baik. mbak harap kamu juga dipertemukan dengan jodoh yang baik pula.."
Salsa nampak memandang takjub kearah Siti. " Makasih Do'a nya mbak ! Jika Bang Dadang bukan memperistri mbak mungkin Do'anya tak Akan seperti yang mbak ucapkan sekarang .."
Siti tersenyum " memang Apa yang akan diucapkan padamu , Kalau yang jadi istri Abang mu bukan mbak Sa ? "
" Semoga kamu mendapat karma yang sama dan merasakan bagaimana jadi aku.." Ucap Salsa dengan mimik yang dibuat buat.
" kamu nyuruh mba mengamini do'a kamu ? "
Salsa mencebikkan Bibirnya " ya jangan dong mbak . Itukan cuman umpama !!"
Siti tertawa dan mengucapkan Terima kasih atas kepedulian Salsa.
" Buk..! Ada Tante Salsa ya didalam ?" Suara keras Rama terdengar, namun wujud anak itu tak juga nampak.
Takut Bara bangun, Siti segera menemui Rama meminta Anaknya segera masuk.
" Nte minta uang dong ! Rama udah dua hari nggak jajan. Minta sama Ayah nggak dikasih, sama ibu malah diomelin.." Anak usia 9 tahun itu nampak mengadu. Membuat Salsa semakin tidak menghargai keberadaan kakaknya yang tidak perduli dengan anak-anaknya.
Tanpa kata Salsa memberi uang 5000 rupiah kepada Rama
" Bagi sama dek Dio yang Bang ! " Pesan Salsa melihat Rama yang segera pergi untuk jajan setelah mengucapkan terima kasih.
" Emang bener mbak. Rama nggak jajan . Padahal aku liat setiap malam Bang Dadang Ada di Warkop ujung jalan. Apa Bang Dadang ngutang ? "
" Rama insya Allah nggak bohong Sa, Emang mba nggak kasih Dia uang jajan. Tapi kalau soal Abang mu ngutang atau nggak nya mbak nggak tahu karena dia gak pernah cerita ke mbak , , " jelas Siti menatap Salsa yang nampak penasaran
" Kok aku ngeri ya mbak . Kalau harus berumah tangga..! "
Siti hanya tersenyum, Begitulah Salsa dia selalu mengkhawatirkan sesuatu yang bahkan belum terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Dewi Payang
amin...
2023-02-25
1
Dewi Payang
pasti itu kartun upin ipin😁
2023-02-25
1