“Mau dikemanakan kue sebanyak ini?”
Marry, sang kepala koki berkata dengan tangan berkacak di pinggang. Di atas meja panjang yang terbuat dari kayu rosewood itu berjejer rapih beberapa jenis kue bercitarasa manis sampai asin. Semenjak beberapa puluh menit lalu, semua kue itu hanya menjadi objek tontonan bagi mereka bertiga—Marry, La’ti, dan tentu saja Sebastian yang baru kembali dari perjalanan.
“Nona Lucciane bilang semua ini harus dibagikan.”
“Kepada siapa? Di tengah hutan kegelapan hanya ada satu manusia yang tinggal, yaitu Nona Lucciane sendiri.” Marry berdecak kecil. Sedangkan La’ti mengangguk samar, meng-iyakan. Di posisi lain, Sebastian tampak tersenyum tipis.
Lantas kepada siapa kue-kue itu akan diberikan? pada hewan buas? Tidak mungkin bukan?
“Apa hari ini My Lord menemui beautiful Lady?” tanya Sebastian tiba-tiba.
“Iya. Sore tadi saat kami sedang memetik buah berry, tiba-tiba Lucy pergi ke arah kebun apel. Nona Lucciane bersikeras untuk pergi ke kebun apel untuk mengambil beberapa buah apel, padahal aku tahu dia ingin mencari Lucy. Tiba-tiba My Lord datang dan meminta Nona untuk segera kembali.”
“Beautiful Lady menurut?”
La’ti mengangguk. “Tanpa bantahan,” jawabnya. “Sepulang memetik berry, Nona langsung membuat kue dengan suasana hati yang sedikit … berantakan.”
Sebastian menganggukkan kepala satu kali. Ia paham sampai di sini. Gadis cantik yang memiliki mata indah itu pasti murung karena meras kembali dikurung. Belakangan sang Lord memang secara tidak langsung mulai membatasi ruang geraknya.
“Kemas lah. Tulis beberapa untai kata-kata mutiara sebagai pemanis. Aku akan menyuruh Elar untuk membagikannya kepada anak-anak di panti asuhan.”
La’ti dan Marry saling berpandangan untuk beberapa saat. “Atas nama siapa kita harus menulis?” kemudian Marry bertanya. Setidaknya mereka harus mencantumkan nama pemberi bukan?
“Tulis saja nama tanpa nama. Mereka pasti akan langsung tahu siapa yang membuatnya, jika sudah menikmatinya.”
Setelah memastikan La’ti dan Marry paham dengan ucapannya, Sebastian pun pergi meninggalkan rungan. Ia cukup sibuk belakangan ini. Sebagai vampire yang sudah hidup selama 1.500 tahun, ia rasa belakangan ini pekerjaannya cukup hectic. Walaupun sejak dulu ia memang sudah hectic dengan pekerjaan di dua dunia. Apalagi sekarang ia juga harus mengusut kasus munculnya para Proscris vampire. Pasti dari kemunculan itu ada satu vampire yang menjadi dalang.
Sebelum para Elder vampire ikut campur dan membuat sang Lord murka, Sebastian harus segera menyelesaikan masalah Proscris vampire. Jika dibiarkan lebih lama, keberadaan ras vampire yang tersisa akan terkuak ke permukaan.
“Beautiful Lady.”
Sebastian menyebar senyum saat berpapasan dengan Lucciane di salah satu lorong. Gadis yang menggunakan vintage dress warna pastel itu tampak memeluk dua buku tebal dengan sampul berwarna coklat.
“Apa Anda keberatan jika saya membantu membawa buku-buku itu?”
“Tidak perlu repot-repot, Sebastian. Lagipula aku bisa membawanya sendiri,” tolak Lucciane dengan halus. “Aku harus segera pergi. Maaf, tidak bisa berlama-lama,” tambahnya. “C’mon, Luc.”
Hewan berbulu fluffly yang ikut berhenti di depan Sebastian itu langsung melangkah pergi, mengekori Lucciane. Meninggalkan Sebastian yang masih berada di posisi semula.
“Aku ikut dijauhi,” gumam Luccane. “Padahal aku di sini netral,” tambahnya sebelum menghilang dengan kecepatan cahaya.
🦋🦋🦋
“Pada awal tahun 1970-an, pers lokal menyebarkan rumor tentang kemunculan vampire yang menghantui pemakanan Highgate di London. Banyak pemburu vampire amatir yang datang untuk memburu vampire di pemakanan Highgate, kemudian seorang penduduk lokal bernama Sean Manchester mengaku telah mengusir para vampire.”
Suara halus milik Lucciane terdengar cukup jelas saat membaca surat-surat kabar lama yang warnanya sudah sangat menguning. Selain dua buku tebal yang ia bawa dari perpustakaan, ia juga sempat mengambil beberapa surat kabar lama yang ditata dengan rapih di salah satu sudut perpustakaan. Lucciane bahkan sempat heran, karena ada banyak sekali surat kabar lama dari tahun 90-an sampai 2000-an.
“Pada januari 2005, ada rumor yang berkembang tentang beberapa orang yang digigit vampire di Birmingham, rumor itu bahkan menimbulkan ketakutan tentang adanya vampire yang berkeliaran.”
Lucciane kembali membaca beberapa rumor yang sempat menggemparkan London dan sekitarnya, sampai-sampai dimuat dalam surat kabar. Lucciane membaca karena ingin menggali lebih banyak informasi soal vampire. Bagaimana rekam jejak mereka di mata publik, sampai mereka tetap tersembunyi. Padahal mereka telah ada di dunia semenjak lama.
Ketika sedang asik membaca, tiba-tiba satu kaki Lucy menyentuh punggung tangannya. Lucciane kira hewan itu mengajaknya bermain, ternyata bukan. Ia samar-samar malah mendengar suara seseorang.
“Luc, kamu bisa bicara?” tanyanya dengan tatapan takjub.
“Bukan Lucy yang sedang berbicara, tapi Luke.”
Suara itu kembali terdengar, kali ini lebih jelas. Perantaranya adalah Lucy yang sejak tadi menempelkan tangan di punggung tangan Lucciane.
“Luke? Siapa? Aku hanya mengenal Lucy,” sahut Lucciane kebingungan. Tiba-tiba mendengar suara seseorang yang ia yakini seorang pria, padahal di sana hanya ada ia dan Lucy.
“Aku saudara Lynn,” ujar suara itu lagi. “Jangan takut. Lucy adalah perantara bagi kita untuk berkomunikasi.”
“Kamu … kenal Lynn?”
“Ya. Dia saudaraku.”
“Lalu … dimana Lynn?” tanya Lucciane dengan suara kecil. Di hadapannya, Lucy tampak menatapnya lekat. Mamalia itu tampak mematung.
“Aku ada di sini, sedang menanti jawaban kamu.”
Suara Lynn terdengar setelahnya. Lucciane tentu saja semakin terkejut. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? bagaimana mereka bisa berkomunikasi lewat ...Lucy? telepati kah?
“Lynn …” panggil Lucciane.
“Ya. Ada apa ada yang ingin kamu sampaikan?”
Lucciane mengangguk, walaupun ia tidak yakin Lynn dapat melihatnya. “Kamu, maksudku kalian … sebenarnya siapa? Kenapa kalian bisa melakukan semua ini untuk … membantuku keluar dari sini?”
Cukup lama Lucciane menanti jawaban. sampai Lynn kembali buka suara, membuatnya kian kebingungan.
“Kami adalah ...penjaga, Lucciane. Kami ditugaskan untuk selalu menjaga keselamatan kamu.”
🦋🦋🦋
TBC
Semoga suka 😘 Jangan lupa 👇
Tanggerang 02-02-23
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Luzi
astagaaa ,jangan sampai ikut lady,,bisa2 di amuk sama raj vampir...ikut tegang juga bacanya
2024-02-03
2
Dini Bae
Mau dong kue 🍰 nya
2023-02-06
2
Next Thor
2023-02-03
3